Panduan Tutor
Panduan Tutor
BLOK SISTEM INDERA
Edisi 8 Tahun 2017/2018
Koordinator
dr. Isna K. Nintyastuti, M.Sc., Sp.M
Anggota
dr. Ni Nyoman Geriputri, Sp.M
dr. Monalisa Nasrul, Sp.M
dr. Marie Yuni Andari, Sp.M
dr. Wawang Orijanto, Sp.M
dr. Gede Suparta, Sp.M
dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THTKL, M.Kes
dr. Didit Yudhanto, M.Sc., Sp.THTKL
Kontributor
dr. Siti Farida SW, Sp.M(K)
dr. Dewi Suryani, M.Infect.Dis
dr. Dian Puspitasari, M.Med.Edu
dr. Ika Primayanti, M.Kes
dr. Anom Josafat, MPH
dr. Erwin Kresnoadi, MMedSc, Sp.An
dr. Sigit Kusdaryono, Sp.An
dr. Ilsa Hunaifi, Sp.S
dr. M. Mukadam Alaydrus
dr. Bambang Priyanto, Sp.BS
dr. Romi Ermawan, Sp.JP
dr. I Komang Gerudug, MPH
VISI DAN MISI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Visi
Misi
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Visi
Misi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat memperbaiki
buku panduan blok XIX ini tepat pada waktunya. Pada blok ini mahasiswa
akan mempelajari tentang sistem indera. Setelah membaca buku panduan ini,
para dosen diharapkan dapat memahami gambaran umum kegiatan blok,
tujuan yang ingin dicapai pada akhir blok, strategi pembelajaran yang
digunakan, jadwal kegiatan blok serta sistem evaluasi dalam blok ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................ 2
TATA TERTIB BLOK ........................................................ 4
GAMBARAN UMUM BLOK ........................................................ 5
PRIOR KNOWLEDGE ........................................................ 6
HUBUNGAN DENGAN BLOK LAIN ........................................................ 6
LEVEL KOMPETENSI ........................................................ 7
MATRIKS KURIKULUM ........................................................ 13
PENILAIAN MAHASISWA ........................................................ 22
LUARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
(LEARNING OUTCOME) ........................................................ 23
JADWAL BLOK ........................................................ 32
SUMBER BELAJAR ........................................................ 39
DAFTAR NAMA TUTOR DAN
INSTRUKTUR TRAMED ........................................................ 40
TRIGGER TUTORIAL ........................................................ 41
Materi yang akan dipelajari pada blok ini meliputi sistem sensori mata,
telinga, hidung dan tenggorokan (THT), dan kulit yang berlangsung
selama 7 minggu, terdiri dari 6 minggu proses pembelajaran dan 1
minggu ujian. Bentuk kegiatan pembelajaran terdiri dari kuliah
interaktif, tutorial, praktikum, penugasan, keterampilan medik dan
belajar mandiri. Evaluasi mahasiswa dilakukan melalui penilaian
formatif dan sumatif.
PRIOR KNOWLEDGE
Pengetahuan dasar yang diperlukan mahasiswa agar dapat mengikuti
pembelajaran dalam blok ini adalah:
d. Sistem endokrin
e. Sistem saraf
f. Farmakologi
h. Teknik komunikasi
b. Blok 3 (Homeostasis)
d. Blok 7 (Lokomosi)
e. Blok 10 (Kardiovaskuler)
f. Blok 14 (Digestif)
g. Blok 15 (Endokrin)
h. Blok 17 (Neuropsikiatri)
LEVEL KOMPETENSI
Level Level
Daftar Penyakit Daftar Keterampilan
kompetensi kompetensi
MATA
4A Benda asing di konjungtiva 4A PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
Konjungtivitis Penglihatan
Perdarahan subkonjungtiva Penilaian penglihatan bayi, anak dan dewasa
Mata kering Refraksi
Blefaritis Penilaian refraksi subjektif
Hordeolum Lapang pandang
Trikiasis Donders confrontation test
Episkleritis Amsler panes
Hipermetropia ringan Penilaian eksternal
Myopia ringan Inspeksi kelopak mata
Astigmatism ringan Inspeksi kelopak mata dengan eversi kelopak atas
Presbyopia Inspeksi bulu mata
Buta senja Inspeski konjungtiva termasuk forniks
Inspeksi sclera
3B Laserasi kelopak mata Inspeksi orifisium duktus lakrimalis
Glaukoma akut Palpasi limfonodus pre-aurikuler
Posisi mata
3A Pterigium Penilaian dengan corneal reflex images
Chalazion
Penilaian dengan cover uncover test
Dakriodenitis
Dakriosistitis Pemeriksaan gerakan bola mata
Skleritis Penilaian penglihatan binokular
Keratitis Pupil
Xerophthalmia Inspeksi pupil
Hifema Penilaian pupil dengan reaksi langsung terhadap cahaya dan konvergensi
Hipopion Media refraksi
Iridosiklitis, iritis Inspeksi media dengan transiluminasi (penlight)
Anisometropia pada dewasa Inspeksi kornea
Glaukoma lainnya Tes sensitivitas kornea
Inspeksi bilik mata depan
Entropion
2 Inspeksi iris
Lagoftalmus
Epikantus Inspeksi lensa
Ptosis Fundus
Retraksi kelopak mata Melihat refleks fundus
Xanthelasma Melihat pembuluh darah, papil dan makula
Dakriostenosis Tekanan intraocular
Laserasi duktus lakrimal Estimasi dengan palpasi
Erosi kornea Pegukuran dengan indentasi tonometer (Schiotz)
Benda asing kornea Pemeriksaan oftalmologi lainnya
Luka bakar kornea Tes penglihatan warna (Ishihara 12 plates)
Keratokonjungtivitis sicca
Edema kornea KETERAMPILAN TERAPEUTIK
Peresepan kacamata pada kelainan refraksi ringan (sampai dengan 5D tanpa
Keratokonus
silindris) untuk mencapai visus 6/6
Peresepan kacamata baca pada penderita dengan visus jauh normal atau dapat
Endoftalmitis
dikoreksi menjadi 6/6
Mikroftalmus Pemberian obat tetes mata
Tumor iris Aplikasi salep mata
Katarak To apply eyes dressing
Afakia kongenital Mencabut bulu mata
Electro-oculografi
Visual evoked potential (VEP/VER)
Fluorescein angiography (FAG)
Ecographic examination: ultrasonography (USG)
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
Terapi laser
Squint, surgery
Vitrektomi
Operasi glaukoma dengan trabekulektomi
Transplantasi kornea
Cryocoagulation mis: cyclocryocoagulation
Bedah kelopak mata (kalazion, entropion, ektropion, ptosis)
Operasi ablasi retina
THT
Daftar Penyakit Daftar Keterampilan
4A Otitis eksterna 4A PROSEDUR DIAGNOSTIK
Otitis media akut INDRA PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN
Serumen prop Inspeksi aurikula, posisi telinga, mastoid
Mabuk perjalanan Pemeriksaan meatus auditorius externus dengan otoskop
Furunkel pada hidung Pemeriksaan membrane timpani dengan otoskop
Rhinitis akut Menggunakan cermin kepala
Rhinitis vasomotor Menggunakan lampu kepala
Rhinitis alergika Tes pendengaran, pemeriksaan garpu tala (Weber, Rinne, Schwabach)
Benda asing Tes pendengaran, tes berbisik
Epistaksis Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak
INDERA PENCIUMAN
3B Trauma aurikuler Inspeksi hidung dan lubang hidung
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
1 Kolesteatoma Maneuver Politzer
Etmoiditis akut Parasentesis
Menyesuaikan alat bantu dengar
Trakeostomi
Krikotiroidektomi
1 PROSEDUR DIAGNOSTIK
USG sinus
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
Insersi grommet tube
Antroskopi
MATRIKS KURIKULUM
No Luaran Pembelajaran (learning outcome) yang Metode Pembelajaran
Cabang ilmu terkait Metode penilaian
. ingin dicapai Kuliah Tutorial Praktikum Penugasan
MATA
1. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi sistem X X X X Anatomi Ujian tulis, laporan penugasan,
penglihatan: bola mata, kelopak mata, tulang orbita, mini quiz
jaringan lunak, sistem pendarahan, sistem persarafan
dan jaras penglihatan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi sistem X X X X Fisiologi Ujian tulis, laporan penugasan,
penglihatan dan jenis pemeriksaan untuk fungsi mata mini quiz
tertentu
3. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis klinik dan tata Anatomi, fisiologi,
laksana penyakit di bawah ini sampai tuntas: imunologi, farmakologi
Benda asing di konjungtiva X Ujian tulis
Konjungtivitis X X Ujian tulis, laporan tutorial
Perdarahan subkonjungtiva X Ujian tulis
Mata kering X Ujian tulis
Blefaritis X X Ujian tulis, laporan tutorial
Hordeolum X X Ujian tulis, laporan tutorial
Trikiasis X Ujian tulis
Episkleritis X Ujian tulis
Hipermetropia ringan X X X Ujian tulis, laporan tutorial,
laporan penugasan
Myopia ringan X X X Ujian tulis, laporan tutorial,
laporan penugasan
Astigmatism ringan X X X Ujian tulis, laporan tutorial,
laporan penugasan
Presbyopia X X Ujian tulis, laporan tutorial
Buta senja X Ujian tulis
PENILAIAN MAHASISWA
Sistem penilaian terdiri dari penilaian formatif dan sumatif.
1. Penilaian Formatif. Terdiri dari:
a. Nilai Tutorial. Penilaian tutorial mencakup jumlah kehadiran,
keaktifan berdiskusi dan laporan diskusi tutorial per kelompok.
Kehadiran harus 100% kecuali ada alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan dan untuk itu mahasiswa diberikan tugas
pengganti oleh tutor yang bersangkutan. Proporsi keaktifan dan
laporan tutorial yaitu 70% dan 30%.
b. Nilai Penugasan. Penilaian berdasarkan format penilaian masing-
masing penugasan yang telah dibuat sebelumnya oleh pengelola blok.
2. Penilaian Sumatif. Nilai akhir blok dikalkulasikan dari:
a. Tutorial : 5%
b. Penugasan : 5%
c. Kunjungan Lapangan : 5%
d. Kuis : 5 %
e. Praktikum : 5%
f. Ujian tulis : 75%
g. Untuk keterampilan medik diatur tersendiri oleh Laboratorium
Keterampilan Medik
3. Syarat Evaluasi
a. Total Kehadiran
Persyaratan mengikuti ujian teori mata kuliah blok:
1. Kehadiran >= 80% tanpa menghitung kehadiran per jenis
kegiatan. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan blok
karena sakit ayng emmbutuhkan perawatan di RS (rawat
inap) atau karena mendapat penugasan dari Universitas
atau fakultas diberikan toleransi hingga 50%. Dalam
kondisi-kondisi tersebut, mahasiswa wajib melampirkan
surat keterangan dokter atau surat tugas. Apabila mahsiswa
tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut, kehadirannya
dianggap tidak memenuhi syarat sehingga dianggap gagal
proses pada mata kuliah tersebut dan wajib mengulang
keseluruhan proses
2. Tidak melakukan pelanggaran peraturan akademik, etika
kedokteran, moral dan
b. Ujian Perbaikan
Ujian perbaikan blok dilakukan 1 kali, yaitu pada akhir blok setelah
ujian utama sebelum blok selanjutnya berjalan.
PRAKTIKUM
JADWAL KEGIATAN
PENUGASAN
Penugasan berupa:
Pembuatan poster penyuluhan aspek preventif di bidang
kesehatan mata dan telinga
Poster dicetak dalam bentuk X-banner
Sebelum dilakukan pencetakan dikonsulkan dulu kepada
pembimbing
Materi penugasan akan dipresentasikan saat kunjungan lapangan
Format Laporan Penugasan
Diketik menggunakan kertas A4, font times new roman, 12,
sampul mika warna merah muda
Isi:
1. Halaman judul
2. Kata pengantar
3. Daftar Isi
4. Latar Belakang
5. Materi penyuluhan
6. Kesimpulan
7. Daftar Pustaka
8. Lampiran: konsep poster
Tema Penugasan
Kelompok Tema Pembimbing
1 9 Kelainan mata pada anak dr. Marie Yuni, SpM
2 10 Katarak dr. NN. Geriputri,
SpM
3 11 Pencegahan retinopati diabetika dr. Monalisa N,
SpM
4 12 Bahaya pengguanaan obat mata secara dr. Isna KN, SpM
sembarangan
5 13 Pencegahan trauma mata dr. Wawang O, SpM
6 14 Skrining pendengaran pada bayi dan anak dr. Hamsu
Kadriyan, SpTHT
7 15 Pencegahan ketulian dr. Alfian, SpTHT
8 16 Perawatan organ pendengaran dr. Didit Yudhanto,
SpTHT
Aspek Penilaian
Hal yang dinilai Bobot Nilai
1. Penampilan poster 30 %
2. Materi poster 30 %
3. Laporan (kesesuaian format, isi, 40%
daftar pustaka)
Total 100%
KUNJUNGAN LAPANGAN
Konsep:
Teknik:
Learning Objective:
Hari
Mgg Jam
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
4 September 2017 5 September 2017 6 September 2017 7 September 2017 8 September 2017 9 September 2017
08.00 Pengantar Blok Indera
Kuliah Pakar Kelainan Mata Luar Kelainan Uvea, Retina,
08.50 (Tim blok) Pleno
Fisiologi Penglihatan Tramed THT dan Intraokular
08.50 (dr. Marie Yuni, SpM)
(SMF THT) Lainnya
09.40 Anatomi Mata I
09.40
Mandiri Mandiri Mandiri Kelainan Kelopak Mandiri
10.30
Mata, Orbita dan
10.30
Penegakan diagnosis Kuliah Pakar Sistem Lakrimal
I 11.20 Tutorial Tutorial
berdasarkan masalah I Tramed Mata Kewarganegaraan
PJ: IS 11.20 Skenario I Skenario I
(dr. Farida, SpM[K])
12.10
Ishoma
12.10
Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
13.00
13.00
Mandiri Praktikum Praktikum Mandiri Mandiri
13.50 Anatomi Mata II
Anatomi Mata Anatomi Mata
13.50
Mandiri (SMF Mata) (SMF Mata) Mandiri Mandiri
15.20
Hari
Mgg Jam
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
11 September 2017 12 September 2017 13 September 2017 14 September 2017 15 September 2017 16 September 2017
08.00
08.50 Kedaruratan Trauma Pleno Neuro
Refraksi
08.50 pada Mata (dr. Geriputri, SpM) Ophthalmology
Tramed Tramed
09.40
09.40
Mandiri Mandiri Mandiri
10.30 Farmakologi Sistem
10.30 Indera
II
11.20 Tutorial Kelainan pada Lensa Tutorial
PJ: Glaukoma Kewarganegaraan
11.20 Skenario II Mata Skenario II
GR
12.10
Ishoma
12.10
Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
13.00
13.00
Praktikum Mandiri Praktikum Mandiri
13.50 Kedaruratan Medical
Anatomi Mata Anatomi Mata
13.50 Nontrauma pada Mata Ophthalmology
(SMF Mata) Mandiri (SMF Mata) Mandiri
15.20
Hari
Mgg Jam
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
18 September 2017 19 September 2017 20 September 2017 21 September 2017 22 September 2017 23 September 2017
08.00 Pendekatan
08.50 Pediatric Pleno Diagnosis
08.50 Ophthalmology (dr. Isna, SpM) Berdasarkan Masalah
Tramed Tramed
09.40 pada Mata II
09.40
Mandiri Pemeriksaan Mandiri
10.30
Diagnostik pada
10.30
III Penyakit Mata
11.20 Tutorial Oftalmologi Tutorial Libur Tahun Baru
PJ: Kewarganegaraan
11.20 Skenario III Komunitas Skenario III Hijriyah 1439 H
MN
12.10
Ishoma
12.10
Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
13.00
13.00
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
13.50
13.50
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
15.20
Hari
Hari
Mgg Jam
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
2 Oktober 2017 3 Oktober 2017 4 Oktober 2017 5 Oktober 2017 6 Oktober 2017 7 Oktober 2017
08.00 Keganasan dan
08.50 Infeksi Telinga I Trauma di Bidang Pleno
Mandiri
08.50 (SMF THT) THT (SMF THT)
Tramed Tramed
09.40 (SMF THT)
09.40
Mandiri Mandiri Farmakologi Sistem Mandiri
10.30
Indera
10.30
V (Bag. Farmakologi)
11.20 Tutorial Infeksi Telinga II Gangguan Pengecap Tutorial
PJ: Kewarganegaraan
11.20 Skenario V (SMF THT) (SMF THT) Skenario V
DY
12.10
Ishoma
12.10
Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
13.00
13.00
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
13.50
13.50
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
15.20
Hari
Mgg Jam
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
16 Oktober 2017 17 Oktober 2017 18 Oktober 2017 19 Oktober 2017 20 Oktober 2017 21 Oktober 2017
08.00
Mandiri Mandiri
08.50
08.50 Ujian Ujian
Mandiri Mandiri
09.40 Teori Perbaikan CBT
09.40 Ujian Ujian
Mandiri Mandiri
10.30 Tramed Perbaikan Tramed
10.30
VII Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
11.20
PJ:
11.20
IS Mandiri Mandiri Mandiri
12.10
Ishoma
12.10
Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
13.00
13.00
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
13.50
13.50
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
15.20
Panduan Tutor Blok Indera 2017/2018
SUMBER BELAJAR
- PERDAMI. Panduan Manajemen Klinis PERDAMI. Cetakan pertama. 2006
- Vaughan & Asburys General Ophthalmology 16th edition
- Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th edition.
2011
- American Academic of Ophthalmology Basic and Clinical Science Course
- Kanski JJ. Clinical Ophthalmology A Synopsis. 2nd edition. 2009
- James B., Chew C., Bron A., 2003, Lecture Notes in Ophthalmology, ed.9,
Erlangga Medical Series, Penerbit Erlangga, Jakarta
- Johnson GJ., Minassian DC., Weale RA., West SK., 2012, The Epidemiology of
Eye Disease, ed.3, Imperial College Press, London
- Thajeb I.S.F, Nasrul M., Andari M.Y, Panduan Belajar Keterampilan Medik
Pemeriksaan Mata, Lab Ketermapilan Medik FK Universitas Mataram, edisi
3, p 12-5, 2015
- Buku Ajar THT Boeis.EGC
- Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Dan Leher FK
UI
- Current Diagnosis & Treatment in Otolaryngology: Head & Neck Surgery, 2nd
Edition
- Cummings Otolaryngology Head & Neck Surgery, 4th ed. 2005
Panduan Tutor Blok Indera 2017/2018
dr. Isna Kusuma 0811251319 Koordinator blok, tutor
Nintyastuti, Sp.M, M.Sc.
dr. Siti Farida ITSW, SpM
0818360972 Penasihat blok
(K)
Tim blok, instruktur tramed mata,
dr. Monalisa Nasrul, SpM 081317303637
tutor
dr. Marie Yuni Andari, Tim blok, instruktur tramed mata,
08123218548
SpM tutor
dr. Ni Nyoman Geriputri, Tim Blok, tutor, instruktur
08123059537
SpM tramed
dr. Hamsu kadriyan,
Tim Blok, tutor
SpTHT
dr. Didit Yudhanto, M.Sc.,
081917373788 Tim blok, instruktur tramed THT
SpTHTKL
dr. Ayu Trisna, SpTHTKL 081237064349 Instruktur tramed THT
dr. Gede Suparta, SpM Tim Blok, Instruktur tramed
dr. Wawang Orijanto, SpM Tim Blok, Instruktur tramed
dr. Anom Josafat, MPH 081333293609 Tutor siaga
dr. Romi Ermawan, Sp.JP 0811375327 Tutor siaga
dr. Sigit, SpAn 081225818683 Tutor siaga
dr. Erwin, SpAn Tutor siaga
Panduan Tutor Blok Indera 2017/2018
TRIGGER TUTORIAL
SKENARIO 1
Kenapa anakku..??
Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 3 bulan ke Puskesmas dengan keluhan utama
tampak berwarna keputihan pada kedua manik matanya (leukokoria) sejak lahir. Dari riwayat
kehamilan ibu didapatkan ibu pernah mengalami demam selama kehamilan trimester pertama,
dan ibu tidak pernah mengkomsumsi obat-obatan selain dari bidan. Dari riwayat persalinan ibu
didapatkan anak lahir normal, cukup bulan dengan berat badan lahir 3100 gram.
Apa yang terjadi pada anak ibu tersebut?, Apakah penyakit pada anak ada hubungannya
dengan riwayat kehamilan ibu?
Sumber Pustaka:
Gerstenblith A.T, Rabinowitz M.P, 2012, The Wills Eye Manual, Sixth Edition,
Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia,USA, p 177-9.
Nelson L.B, 2012, Color Atlas & Synopsis of Clicical Ophthalmology, Wills
Eye Institute Pediatric Ophthalmology, First Edition, Lippincot Williams &
Wilkins, Philadelphia, USA, p 148.
Bowling B., 2016, Kanskis Clinical Ophthalmology A Systemic Approach,
Eight Edition, Elsevier, Sydney, Australia, p 503-4.
Budiono S., Saleh T.T., 2013, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata, Cetakan
Pertama, Airlangga University Press, Surabaya, hal 206-8, 268-70.
Gondhowiardjo T.D., Simanjuntak G.W.S., 2006, Panduan Manajemen Klinis
Perdami, Cetakan Pertama, PP Perdami, Jakarta, hal 62-3.
James B., Chew C., Bron A., 2006, Lecture Notes on Ophthalmology, Ninth
Edition, Erlangga, Jakarta, hal 77.
Vaughan D.G, Asbury T., Riordan Eva P., 2000, Oftalmologi Umum, Edisi ke-
14, Widya Medika, Jakarta, hal 178-9.
Panduan Tutor Blok Indera 2017/2018
SKENARIO 2
Seorang perempuan berusia 58 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan penglihatan kabur
pada kedua matanya.
Step 4.
- Seperti step 4 tutorial seven jump, mintalah mahasiswa untuk membuat mind map yang
menggambarkan alur pikir mereka dalam membuat DD.
- Minta mahasiswa untuk menentukan DD
Step 5.
Menentukan LO:
- Data apa yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis? (pemeriksaan penunjang yang
diperlukan)
Panduan Tutor Blok Indera 2017/2018
- LO terkait skenario
Step 6.
Mencari jawaban LO
Step 7.
- Menjawab LO general, tutor memberikan jawaban data pemeriksaan penunjang yang
diminta oleh mahasiswa dan meminta mahasiswa untuk menginterpretasikan
- Menyimpulkan
Sumber Belajar:
Budiono S., Taib S.T., Moestidjab, Eddyanto, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata,
Airlangga University Press, cetakan pertama, p 85-97,257-9, 2013.
James B., Chew C., Bron A., Lecture Notes Ophthalmology, Erlangga, Edisi
Kesembilan, p 18-20, 2006.
Thajeb I.S.F, Nasrul M., Andari M.Y, Panduan Belajar Keterampilan Medik
Pemeriksaan Mata, Lab Keterampilan Medik FK Universitas Mataram, edisi 3, p
12-5, 2015.
PERDAMI. Panduan Manajemen Klinis PERDAMI. Cetakan pertama. 2006
Vaughan & Asburys General Ophthalmology 16th edition
American Academic of Ophthalmology Basic and Clinical Science Course
Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th edition. 2011
Kanski JJ. Clinical Ophthalmology A Synopsis. 2nd edition. 2009
Panduan Tutor Blok Indera 2017/2018
SKENARIO 3
Mahasiswa FK Unram diajak oleh dokter spesialis mata yang tergabung dalam Perdami NTB
untuk ikut survei morbiditas mata dan kebutaan di NTB. Sebelum turun ke lapangan, seluruh
tim diberi penjelasan bahwa survei dilakukan untuk melihat pencapaian NTB dalam rangka
inisiatif global VISION 2020 untuk mengatasi avoidable blindness yang disebabkan berbagai
macam kelainan dan penyakit mata. Survei dilakukan berdasarkan data survei tahuntahun
sebelumnya yang menunjukkan prevalensi kebutaan dan low vision masih tinggi di NTB,
bahkan bertambah di seluruh lapisan masyarakat dari segala usia, baik lelaki maupun
perempuan. Survei dapat terlaksana berkat bantuan dari NGO yang tergabung dalam IAPB dan
bekerja sama dengan instansi pemerintah negara dan propinsi.
Mahasiswa berpikir, seberapa besar sebenarnya masalah kebutaan sehingga diperlukan survei
yang berkesinambungan?
Sumber belajar
Johnson GJ., Minassian DC., Weale RA., West SK., 2012, The Epidemiology of Eye
Disease, ed.3, Imperial College Press, London
www.cehjournal.org
www.who.int/blindness
Panduan Tutor Blok Indera 2017/2018
SKENARIO 4
Lambat bicara
Seorang anak perempuan berusia 20 bulan dibawa oleh orang tuanya ke RSUD
Provinsi NTB dengan keluhan belum bisa bicara. Orang tua pasien megatakan
bahwa anaknya saat ini hanya bisa mengucapkan ma-ma. Anak saat dipanggil dari
belakang tidak menoleh, namun kalau mendengar suara klakson mobil sepertinya
mendengar. Dari anamnesis riwayat kehamilan ibu tidak pernah mengkonsumsi
obat tanpa resep dokter, tidak pernah demam tinggi ataupun sakit yang serius dan
riwayat menderita TORCH tidak ada data. Riwayat persalinan anak tersebut lahir
spontan, cukup bulan, berat badan 2400 gram, dan anak tidak langsung menangis.
Hasil pemeriksaan fisik keadaan umum baik dan gizi cukup. Pemeriksaan auris
dextra et sinistra didapatkan aurikula, meatus akustikus externus dalam batas
normal, membrane timpani intak dan refleks cahaya normal. Dokter mencoba
memberi rangsangan dengan suara keras dari arah belakang pasien, namun pasien
tidak menoleh. Dokter menyarankan kepada ibu pasien untuk pemeriksaan
pendengaran dengan Otoacoustic Emission (OAE).
Sang ibu menanyakan apa saja yang bisa membuat anak mengalami gangguan
pendengaran, apakah anak tersebut menderita tuli hanya sementara atau harus
dengan menggunakan alat bantu dengar?
Sumber belajar
1. Suwento R, Zizlavsky S, Hendarto H. Gangguan pendengaran pada bayi dan
anak. Dalam Soepardi E, Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT Kepala
& Leher, edisi ke Enam, FKUI 2007, hal 3142.
2. Kolegium THT-KL. Modul THT KomunitasTuli Kongenital pada Bayi dan
Anak. Edisi I, Kolegium THT-KL 2008.
3. World Health Organization. Deafness and hearing loss. WHO 2015 From:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs300/en/
Panduan Tutor Blok Indera 2017/2018
SKENARIO 5
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang ke puskesmas diantar oleh ibunya
dengan keluhan keluar cairan dari kanannya. Keluhan ini dikatakan telah dialami
sejak 3 hari yang lalu, paien juga mengeluhkan nyeri pada telinga kananya.
Riwayat batuk pilek disertai demam kurang lebih 1 minggu yang lalu namun
sekarang dikatakan sudah membaik. Pasien juga sering mengkorek-korek
telingannya dengan cotton bud karena meniru kebiasaan orang tuanya.
Pemeriksaan fisik didapatkan hasil auris dextra aurikula dalam batas normal, liang
telinga tampak adanya sekret, membrane timpani tidak bisa dinilai, sedangkan auris
sinistra dalam batas normal. Pada tes garputala didapatkan hasil Rinne kanan
negatif dan kiri positif, Weber lateralisasi ke kanan, dan Schwabach telinga kanan
memanjang sedangkan telinga kiri sama dengan pemeriksa.
Sumber Belajar
1. Buku Ajar THT Boeis.EGC
2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Dan Leher FK
UI
3. Current Diagnosis & Treatment in Otolaryngology: Head & Neck Surgery,
2nd Edition
4. Cummings Otolaryngology Head & Neck Surgery, 4th ed. 2005