Anda di halaman 1dari 2

IMPACTED CERUMEN

PENGERTIAN Serumen merupakan produk campuran dari sekresi kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat apokrin, sel-sel epitel, yang merupakan hal yang normal
ada di liang telinga. Serumen bermigrasi ke lateral dengan kecepatan 2 mm
per bulan.
Serumen impaksi adalah serumen yang terkumpul di dalam liang telinga
sehingga menimbulkan gejala yang dikeluhkan, dan menghalangi
pemeriksaan liang telinga, membran telinga atau sistem audiovestibular.
Terkumpulnya serumen ini bisa menyumbat sebagian atau total liang telinga.
ANAMNESA Asimptomatik, sensasi telinga penuh, tinitus, nyeri telinga, gatal telinga,
penurunan pendengaran, vertigo.
PEMERIKSAAN Pemeriksaan dengan otoskopi atau lampu kepala:
FISIK 1. Di dalam liang teliga tampak kumpulan serumen berwarna coklat
kehitaman yang bercampur dengan epital skuamosa yang biasanya
membentuk seperti bola.
2. Liang telinga biasanya normal atau dapat disertai otitis eksterna.
3. Penuruan pendengaran bisa berkisar antar 5-40 dB, tergantung derajat
sumbatan serumen di liang telinga.
4. Faktor modifikasi yang perlu diperhatikan karena mempengaruhi teknik
penatalaksanaan yaitu membran timpani perforasi, stenosis liang telinga,
eksotosis, diabetes melitus, imunokompromise, dan dalam terapi
antikoagulan.
PEMERIKSAAN 1. Mikroskop atau endoskopi telinga bila diperlukan.
PENUNJANG 2. Audiometri (atas indikasi).
KRITERIA Sesuai dengan kriteria anamnesis dan pemeriksaan fisik.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS Serumen/impacted cerumen.
DIAGNOSIS 1. Kolesteatom Eksterna.
BANDING 2. Keratosis obturans.
TERAPI 1. Bahan pelunak serumen:
 Berbahan dasar air (water based): Hidrogen peroksida (H2O2) 3%,
Asam asetat 2%, Natrium bikarbonat 10%, air (H2O), dan Natrium
klorida (NaCl) 0,9%.
 Berbahan dasar bukan air / bukan minyak (non-water based /non-oil
based): Gliserol, Karbogliserin 10%.
 Berbahan dasar minyak: minyak kelapa (murni), minyak zaitun
(murni), minyak almond (murni).
2. Irigasi dan/atau
3. Penghisapan (suctioning) dan/atau
4. Ekstraksi manual.
EDUKASI 1. Menjelaskan diagnosis penyakit.
2. Menjelaskan pilihan rencana tatalaksana dan alasan pemilihan
tatalaksana.
3. Tidak boleh melakukan pembersihan telinga sendiri dengan cotton bud,
karena pada dasarnya serumen akan keluar sendiri.
4. Pada individu dengan serumen padat, disarankan kontrol teratur 2-4 kali
setahun untuk pembersihan telinga
PROGNOSIS  Vitam: bonam.
 Fungsionam: bonam.
 Sanationam: bonam.
KEPUSTAKAAN 1. Rolans PS, Smith TL, Shwartz SR, et al. Clnical practice guideline:
cerumen impaction. Otolaryngoh head and neck surg 2008;139: S1-S21.
2. Mc Carter DF, et.al. Cerumen Impaction. Am Fam Physician
2007;75:1523-28.
3. Menner LA. A pocket guide to the ear. Thieme, 2003.
4. Djaafar ZA, Helmi, Restuti RD. Kelainan Telinga Tengah. Dalam :
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku ajar
ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. Edisi ke enam.
Jakarta: FKUI; 2007.
5. International Classification of Diseases 10th Revision (ICD 10). World
Health Organization.
6. International Classification of Diseases 9th Revision Clinical
Modification (ICD 9CM). World Health Organization.

Anda mungkin juga menyukai