Anda di halaman 1dari 7

Ririn Prisilia

Institut Agama Kristen Negeri ( IAKN ) Toraja


Jalan Poros Makale Makassar KM.11, RW.5, Buntu Tangti, Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan 91871
Email : Ririnprisilia4@gmail.com

PENELITIAN BAGI SISWA/SISWI SMK YANG SEDIKIT LOLOS SNMPTN


ABSTRAK

Penelitian ini berpusat pada permasalahan bagi siswa/siswi SMK yang tidak memiliki banyak peluang keberhasilan
dalam seleksi nasional SNMPTN setiap tahunnya. Bagaimana bisa peluang SMA lebih besar dibandingkan dengan
peluang SMK yang pada umumnya merupakan jenjang yang sama dalam menuntut ilmu. Tujuan dari penelitian ini
agar peserta didik dapat memahami dengan jelas atau detail bagaimana SNMPTN ini berproses dan juga agar
peserta didik dapat mempersiapkan diri lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Kata kunci ; sekolah kejuruan, siswa, SNMPTN

ABSTRAK

This research focuses on problems for vocational high school students who do not have much chance of success in
the annual SNMPTN national selection. How can the opportunities for SMA be greater than the opportunities for
SMK which are generally the same level in studying. The purpose of this research is that students can understand
clearly or in detail how this SNMPTN is processed and also so that students can prepare themselves better than
before.

Keyword ; vocational school, student, SNMPTN


PENDAHULUAN

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa disingkat SNMPTN maupun SNMPTN Premium adalah salah
satu bentuk jalur seleksi penerimaan mahasiswa untuk memasuki perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan serentak seluruh
Indonesia, selain seleksi mandiri (melalui Ujian Mandiri) serta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN). SNMPTN diselenggarakan pertama kali oleh Ditjen Dikti tahun 2008 atas jawaban terhadap kisruh yang
terjadi di forum rektor PTN se-Indonesia terkait penyelenggaraan SPMB oleh Perhimpunan SPMB Nusantara yang dianggap
tidak sesuai dengan pola keuangan PTN non-BHMN

Pada awalnya, SNMPTN terdiri dari dua jalur yaitu SNMPTN undangan (seperti PMDK) melalui nilai rapot dan SNMPTN
tulis melalui ujian tulis. Pada tahun 2013, SNMPTN tulis diubah nama menjadi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN). SNMPTN Undangan kemudian berganti nama menjadi SNMPTN (tidak pakai undangan) dengan kriteria
seleksi penerimaan berdasarkan nilai rapot, nilai Ujian Nasional, dan prestasi akademis lainnya.

Kisruh terhadap penyelenggaraan seleksi penerimaan mahasiswa baru mengakibatkan rektor 41 dari 56 PTN se-Indonesia
memboikot penyelenggaraan SPMB yang diselenggarakan oleh Perhimpunan SPMB Nusantara tahun 2008. Adanya perbedaan
tafsiran terhadap sistem administrasi pengelolaan keuangan yang seharusnya disetorkan kepada kas negara menjadi sumber
polemik penolakan pelaksanaan SPMB 2008. Menurut mereka uang pendaftaran SPMB seharusnya dimasukan ke kas negara
sebagai PNBP Agar tidak terjadi polemik yang berkepanjangan, Dirjen Dikti memanggil seluruh rektor PTN Indonesia.
Kemudian, dikeluarkannya Permendiknas No 6 Tahun 2008 sebagai solusi dalam menjawab permasalahan tersebut.

Terbitnya Permendiknas No. 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Penerimaan Calon Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi
Negeri mengakibatkan perubahan sistem penerimaan mahasiswa baru pada jenjang S1 pada perguruan tinggi negeri yang cukup
mendasar. Dengan peraturan ini, pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru secara terpusat dilaksanakan di bawah koordinasi
Direktur Jendral Perguruan Tinggi (berdasarkan pasal 2 ayat 2). Hal inilah yang mengakibatkan perubahan SPMB (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru) yang dilaksanakan terpusat, namun secara otonom menjadi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri) yang dilaksanakan secara terpusat di bawah Direktur Jendral Perguruan Tinggi.

Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2012 dan Permendiknas No. 34 Tahun 2010 serta hasil pertemuan Majelis Rektor PTN
Indonesia dan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud menetapkan bahwa pada tahun 2013 SNMPTN hanya berdasarkan
seleksi akademik menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi lainnya, yang berarti menghapus jalur ujian tertulis.

SNMPTN setiap tahun diikuti oleh seluruh siswa/siswi SMA/SMK/MA se-Indonesia, tetapi peluang bagi siswa/siswi lulusan
SMK sangatlah kecil di bandingkan dengan siswa/siswi SMA sehingga menimbulkan pertanyaan mengapa peluang siswa/siswi
SMK tidak sebanding dengan peluang siswa/siswi SMA?

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Seleksi_Nasional_Masuk_Perguruan_Tinggi_Negeri
METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, peneliti akan mencari data secara garis besar dengan
mengumpulkan data yang lebih mendalam dan aktual melalui berbagai sumber. Penelitian ini akan menjelaskan gejala-gelala
yang ada dan juga dapat dijadikan sebagai perbandingan tentang apa yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sebuah solusi
yang tepat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian melalui beberapa sekolah di Kota Yogyakarta, kuota penerimaan calon pendaftar SNMPTN tiap
sekolah yang berakreditasi A sama banyaknya, persentasenya yaitu 40%.

Beberapa PTN ( Perguruan Tinggi Negeri ) memiliki persentase penerimaan SNMPTN yang berbeda tiap program studinya,
tetapi ada juga yang sama tergantung dengan kebijakan PTN tersebut.

Beberapa prodi Soshum dengan persaingan terketat di tahun 2020

- Manajemen di Universitas Negeri Jakarta (0,94%)


- Manajemen di Universitas Padjajaran (1,31%)
- Ilmu Komunikasi di Universitas Negeri Jakarta (1,33%)
- Ilmu Komunikasi di Universitasa Padjajaran (1,42%)
- Hubungan Internasional di Universitas Indonesia (1,42%)
- Hubungan Internasional di Universitas Gajah Mada (1,72%)
- Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sriwijaya (1,34%)
- Akuntansi di Universitas Negeri Jakarta (1,63%)
- Psikologi di Universitas Negeri Yogyakarta (1,68%) 3

2
https://www.ltmpt.ac.id/?mid=4#
3
https://rencanamu.id/post/persiapan-kuliah/hasil-snmptn-2020-vs-snmptn-2019-dalam-data-dan-angka
- Bisnis Digital di Universitas Padjajaran (1,91%)
- Ilmu Komunikasi di Universitas Gajah Mada (2,03%)

Prodi Saintek dengan persaingan terketat di tahun 2020

- Teknik Informasi di Uninversitas Padjajaran (1,20%)


- Farmasi Universitas Diponegoro (1,26%)
- Farmasi Universitas Sebelas Maret (1,38%)
- Pendidikan Dokter Gigi Universitat Diponegoro (1,73%)
- Teknik Informatika Universitas Sultan Hasanuddin (1,80%)
- Farmasi Universitas Sultan Hassanudin (1,88%)
- Teknik Informatika Universitas Negeri Malang (1,88%)
- Farmasi Universitas Jenderal Soedirman (1,89%)
- Sistem dan Teknologi Informasi Universitas Negeri Jakarta (1,90%)
- Aktuaria Universitas Gajah Mada (1,93%)
- Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta (1,96%)
- Ilmu Gizi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (2,03%)
- Gizi universitas Diponegoro (2,15%)

Persentase penerimaan SNMPTN bagi siswa/siswi SMA di Yogyakarta

- SMAN 3 YOGYAKARTA - SMAN 1 Godean - SMAN 2 Yogyakarta


Pendaftar 104 siswa/siswi
Pendaftar 89 siswa/siswi Pendaftar 77 siswa/siswi
Diterima 82 siswa/siswi
Diterima 74 siswa/siswi Diterima 36 siswa/siswi Persentase 78,8%
Persentase 83,1% Persentase 46,8%1
- SMAN 1 Pakem
Pendaftar 64 siswa/siswi
- SMAN 8 Yogyakarta - SMAN 6 Yogyakarta Diterima 25 siswa/siswi
Persentase 39,1%
Pendaftar 104 siswa/siswi Pendaftar 101 siswa/siswi
Diterima 82 siswa/siswi Diterima 44 siswa/siswi - SMAN 1 Sleman
Persentase 78,8% Persentase 43,6% Pendaftar 78 siswa/siswi
Diterima 30 siswa/siswi
Persentase 38,5%
- SMAN 1 Yogyakarta - SMAN 1 Wonosaro
Pendaftar 117 siswa/siswi Pendaftar 89 siswa/siswi - SMAN 4 Yogyakarta
Diterima 32 siswa/siswi Pendaftar 102 siswa/siswi
Diterima 88 siswa/siswi Persentase 36% Diterima 38 siswa/siswi
Persentase 75,2% Persentase 37,3%
- SMAN 1 Bantul
Pendaftar 108 siswa/siswi - SMAN 5 Yogyakarta
Diterima 39 siswa/siswi Pendaftar 104 siswa/siswi
Persentase 36,1%
Diterima 55 siswa/siswi
Persentase 52,9%
Bagaimana dengan persentasi penerimaan SNMPTN bagi siswa/siswi SMK? Harus diketahui bahwa SMK merupakan
Sekolah Menengah Kejuruan yang pendidikannya difokuskan pada satu bidang kejuruan yang siswa/siswi minati selama 3
tahun, berbeda dengan SMA yang cakupan pendidikannya merupakan pengetahuan umum. Pendidikan kejuruan diarahkan
untuk mempersiapkan siswa/siswi memasuki lapangan kerja, pendidikan kejuruan juga didasarkan atas “Demand-Driven” atau
“kebutuhan dunia kerja”. Fokus pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-
nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja.4Sekolah Kejuruan juga tidak pernah selalu berfokus pada teori melainkan praktek
karena jurusan yang terdapat pada Sekolah Kejuruan itu lebih membutuhkan kerja praktik sehingga teori hanya merupakan
pengetahuan dasar dan tahap selanjutnya merupakan praktek. Pendidikan menengah kejuruan secara khusus dipersiapkan untuk
terjun ke dunia kerja sesuai dengan keahlian masing-masing (target pemerintah lebih dari 90% lulusan SMK terserap di dunia
kerja). Sedangkan SMA memang umumnya dipersiapkan untuk melanjutkan diri ke pendidikan tinggi.

Penerimaan SNMPTN bagi siswa/siswi pada umumnya merupakan sebuah keberuntungan yang berasal dari sejarah sekolah
tersebut dalam mengikuti seleksi SNMPTN pada tiap PTN tetapi ada juga yang tidak melakukan cara yang sama tergantung
bagaimana kebijakan PTN tersebut.

Berikut ini beberapa hal yang (kemungkinan besar) menjadi kriteria penilaian SNMPTN berdasarkan publikasi di atas:

Faktor Kualifikasi Siswa, merupakan capaian siswa selama sekolah, dengan beberapa poin yang bisa menjadi penilaian
antara lain:

 Nilai raport, meliputi besar nilai, konsistensi, rata-rata, nilai mapel tertentu
 Prestasi siswa: tingkat internasional, nasional, propinsi, kabupaten/kota, tidak ada prestasi.

Faktor Indeks Sekolah


merupakan nilai sekolah di suatu PTN. Indeks SMK X di PTN A bisa berbeda dengan indeks SMK X di PTN B. Beberapa
poin yang bisa menjadi penilaian untuk kategori ini antara lain 5:

1. Akreditasi sekolah : A, B, C dan Tanpa akreditasi


2. Jenis kelas : Akselerasi, RSBI, Reguler
3. IPK dan prestasi alumni di PTN yang dituju dan di PTN yang bersangkutan
4. Nilai SBMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
5. Banyak diterima di SNMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
6. Track record sekolah di PTN yang bersangkutan
7. Prestasi sekolah dalam perlombaan tingkat daerah/nasional/internasional.

4
http://smk.kemdikbud.go.id/konten/1869/konsep-pembelajaran-di-sekolah-menengah-kejuruan
5
https://www.zenius.net/blog/6906/tips-lulus-snmptn
Bagi siswa/siswi SMK secara umum mereka telah mengetahui bagaimana sistem pendidikan dalam sekolah kejuruan yang
membuat mereka tidak memiliki pemikiran untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi nasional dalam melanjuti jenjang
pendidikan mereka ke perguruan tinggi, sehingga tidak banyak peserta didik alumni dari sekolah kejuruan yang mempunyai
record dalam mengikuti tes seleksi nasional seperti SNMPTN, SBMPTN, dan lain-lain.

Peranan jurusan juga merupakan hal yang penting untuk mendapatkan peluang diterima dalam seleksi SNMPTN. Panitia
SNMPTN menyarankan agar siswa SMK memilih jurusan sesuai dengan bidang pendidikan ketika SMK dulu. Dengan
mendaftar sesuai dengan rumpun pendidikanmu, maka peluang diterima relatif akan lebih besar apabila bidang pendidikannya
berbeda jauh.

Dari hasil penelitian diatas merupakan penjelasan mengenai hasil persentase siswa/siswi SMK dalam mengikuti seleksi
SNMPTN. Persentase bagi siswa/siswi SMK sangat sulit diperkirakan karena minimnya peluang mereka dalam bersaing dengan
siswa/siswi SMA yang persiapannya lebih maksimal kebanding siswa/siswi SMK, tidak tepatnya jurusan yang dipilih pada
PTN yang bersangkutan juga merupakan penyebab siswa/siswi SMK sulit mendapat peluang yang besar dan juga peran alumni
yang kurang baik dalam memaksimalkan kesempatan seleksi nasional.

Tips bagi siswa/siswi SMK untuk memaksimalkan peluang diterima di SNMPTN


Seperti yang telah diketahui bahwa walaupun kita tidak dapat mengukur peluang diterima di SNMPTN, tetapi kita bisa
memperbesar peluang dengan memaksimalkan indikator-indikator yang ada. Memaksimalkan di sini pada prinsipnya
adalah gimana cara cerdiknya kita untuk memilih jurusan mana yang kira-kira probabilitasnya paling tinggi, dengan tidak
mengabaikan bidang yang kita minati.
langkah-langkah yang bisa di tempuh buat memaksimalkan peluang di SNMPTN antara lain:

- Tentukan jurusan yang kamu inginkan

Hal pertama dan terpenting adalah tentukan dulu jurusan yang kamu inginkan. Jadi, tentukan dulu
jurusan yang pas, lalu baru tentukan di mana kamu akan kuliah di jurusan tersebut. 6

- Pelajari detail jurusan yang kamu inginkan di PTN pilihanmu, pada point ini kita harus mempelajari jurusan yang kita
inginkan dengan beberapa penelitian detail dalam PTN tersebut, seperti ;

 Informasi Umum (daya tampung dan kategori),


daftar jurusan yang dapat memilih program Ini,
sebaran siswa diterima, jumlah pendaftar,
jumlah diterima, jumlah siswa diterima berdasarkan jurusan dan
jumlah siswa diterima berdasarkan provinsi

6
https://www.zenius.net/blog/6906/tips-lulus-snmptn
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti menyampaikan bahwa seleksi nasional SNMPTN bukan merupakan hasil tes murni
melainkan keberuntungan tiap individu yang cermat dalam memilih, memilah, dan mempelajari bagaimana sistem seleksi
nasional SNMPTN ini. Peserta didik SMK memang memiliki peluang kecil didalamnya tetapi bukan berarti kita tidak bisa
membesarkan peluang itu atau menjadikannya 100% peluang bagi kita. Dengan membaca, mencari, memilih dan memilah
sistem kerja SNMPTN ini peserta didik SMK pasti bisa mendapatkannya atau menjadi salah satunya.

DAFTAR PUSTAKA

http://smk.kemdikbud.go.id/konten/1869/konsep-pembelajaran-di-sekolah-menengah-kejuruan

https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/11/101736771/20-besar-sma-ma-diy-tertinggi-persentase-lulus-snmptn-2020-
ini-data?page=all

https://id.wikipedia.org/wiki/Seleksi_Nasional_Masuk_Perguruan_Tinggi_Negeri

https://rencanamu.id/post/persiapan-kuliah/hasil-snmptn-2020-vs-snmptn-2019-dalam-data-dan-angka

https://www.ltmpt.ac.id/?mid=4#

https://www.zenius.net/blog/6906/tips-lulus-snmptn

https://www.zenius.net/blog/6906/tips-lulus-snmptn

Anda mungkin juga menyukai