Anda di halaman 1dari 4

Daftar Isi

Daftar Isi.........................................................................................................................1
1. Pendahuluan...............................................................................................................1
2. Gagasan......................................................................................................................1
3. Kesimpulan.................................................................................................................1
Daftar Pustaka................................................................................................................1
Lampiran........................................................................................................................1
Lampiran 1. ...................................................................................................................1
Lampiran 2. ...................................................................................................................1
Lampiran 3. ...................................................................................................................1

i i
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Populasi yang terus bertambah setiap tahun membuat kota sudah tidak
dapat mencukupi kebutuhan penduduknya. Hal ini membuat banyak ditemukan
titik - titik kemiskinan disekitar kota, dan dimana ada kemiskinan pasti disana ada
kekumuhan. Kekumuhan ini nantinya akan berakibat terhadap kualitas hidup
masyarakat berupa kesehatan.
Situasi diatas semakin diperburuk dengan adanya pandemi covid-19,
dimana virus mudah menyebar di lingkungan yang tidak sehat. Hal ini jika tidak
ditangani maka akan semakin merepotkan. Tetapi penangananya tidaklah mudah,
karena masalah seperti ini jika dilakukan penanganan yang tidak berkelanjutan
maka akan sia - sia. Maka dari itu haru ada penanganan yang berkelanjutan,
sehingga tercipta kebiasaan hidup baru yang jauh dari masalah - masalah diatas.

B. Tujuan

Menyelesaikan masalah ketahanan pangan kota dengan menerapkan desain


post pandemi serta mempersiapkan diri akan pandemi yang akan datang.

C. Manfaat

Penduduk kota terjamin akan pangan yang sehat serta membantu


penduduk kota yang berada di zona kemiskinan untuk bangkit dari sana.

Gagasan

a. Ketahanan pangan kota semakin hari semakin menjadi perhatian, hal ini
disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang masih tinggi dari tahun ke tahun.
Menurut BPS jumlah penduduk Indonesia pada September 2020 berjumlah 270,20
juta jiwa, angka ini meningkat 32,56 juta jiwa dari sensus penduduk pada tahun
2010. Dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun yang masih tinggi (2010-
2020) di angka 1,25% walapun turun dibandingkan pada tahun 2000-2010
(1,49%).
Masalah covid-19 di Indonesia yang bertambah parah dengan masuknya
varian baru corona B117 dan D614G per tanggal 3 Maret 2021
(wwwcnnindonesia.com). Hal ini memperburuk keadaan penduduk miskin di
Indonesia, yang pada tahun 2020 naik 5,09% dengan jumlah saat ini 26,42 juta
jiwa dibandingkan tahun sebelumnya yang cenderung turun. Hal ini diakibatkan
oleh banyak faktor, salah satunya adalah tidak boleh berkerumun. Pasar menjadi

1
tempat yang paling terkena dampak negatifnya ketika covid-19 terdeteksi di
Indoensia. Walaupun sekarang ada pasar online akan tetapi jumlah masyarakat
yang terdampak akibat penutupan pasar tidak akan balik seperti semula pasti ada
beberapa pihak yang memang tidak bisa bekerja jika pasar online memang benar
diterapkan secara total baik pasar tradisional maupun swalayan.

b. Hal mendasar yang menjadikan pasar tradisional dan swalayan sebagai salah
satu kluster penyebaran covid-19 adalah karena tempatnya. Pasar tradisional di
Indonesia belum terlalu higienis, apalagi ditambah jika sumpek maka akan
membuat penyebaran virus semakin cepat. Lalu pasar Swalayan yang juga sangat
beresiko karena menggunakan penghawaan buatan berupa AC sentral yang mana
mempermudah virus menyebar.
Sehingga kami berinovasi dengan membuat karya arsitektur berupa pasar/
swalayan yang berupa kebun yang disebut Garden Market. Garden Market ini
nantinya akan membawa pasar tradisional menjadi lebih higienis dan juga
membuat pasar swalayan tidak terlalu tertutup. Nantinya dengan Garden Market
penghawaan akan 100% menggunakan penghawaan alami dengan cara membuat
bukaan disekeliling bangunan sehingga bangunan menjadi sehat, lalu pencahayaan
alami yang cukup pada siang hari dengan adanya atap kaca ataupun tanpa atap.
Sistem pasar nya akan mengadopsi sistem swalayan dan kebun, sehingga
nanti tercipta konsep melihat kualitas buah/ sayurannya secara langsung ke kebun
lalu memetiknya dan membayarnya. Sistem pembayaranya mengadopsi sistem
pembayaran swalayan yang mengantri sehingga tidak menumpuk dan ditambah
pembayaran secara uang digital.
Buah/ sayur yang dipetik dan dibeli itu adalah hasil dari petani petani yang
menanam langsung didalam Garden Market. Petani - petani ini bisa dari berbagai
kalangan, misalnya petani kebun atau pedagang pasar tradisional. Nantinya jika
ada orang yang kehilangan pekerjaan maka dapat ikut untuk berkebun di Garden
Market dan menjual hasil kebunnya. Pemerintah setempat nantinya yang akan
mengatur tentang permodalan, contohnya tanah disediakan pemerintah dengan
pembagian adil jika ada petani yang ingin membeli tanah yang lebih luas
diperbolehkan. Lalu nantinya tersedia lahan khusus pemerintah untuk masyarkaat
yang kehilangan pekerjaan dan ingin bekerja sebagai petani.
Sehingga dari konsep Garden Market ini tercipta suatu ekosistem dimana
pasar/ swalayan menjadi lebih sehat dan bisa berkontribusi terhadap ruang terbuka
hijau kota. Lalu para masyarakat yang kehilangan pekerjaan dapat bekerja dilahan
pemerintah dan masyarakat yang membeli hasil buah/ sayur nya pun merasa aman
sehingga nantinya ketahanan pangan kota dapat dipertahankan dan tidak perlu
distribusi dari kota lain serta kehidupan gaya hidup sehat masyarakat kota bisa
dimulai dengan memakan makanan sehat yang tersedia di kota itu sendiri.

2
Kesimpulan

Daftar Pustaka

1. https://setkab.go.id/hasil-sensus-penduduk-2020-bps-meski-lambat-ada-
pergeseran-penduduk-antarpulau/#:~:text=Kepala%20BPS%20Suhariyanto
%20menyampaikan%2C%20berdasarkan,56%20juta%20jiwa%20dibandingkan
%20SP2010.
2. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210304084013-20-613492/fakta-
fakta-varian-baru-corona-masuk-ke-indonesia
3. ‘Garden City’:The Suitability of Its Principles as a Model to The
Contemporary Planning (Evalina Z dan Husnus S)
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai