Kasus Dietetik TB PPOK
Kasus Dietetik TB PPOK
Kelompok 1-4
Tn.A datang seorang mahsiswa berumur 19 tahun ke RS Swasta di Semarang atas rujukan
RS X dengan keluhan batuk berdarah, muntah berwarna hitam dan didiagnosa ulkus peptikum.
Dirawat selama 3hari di ruang penyakit dalam dan kemudian dipindahkan ke ruang infeksi karena
di diagnosa TB paru. Sehari-haru Tn. A tinggal dirumah bersama orang tua dan 1 kakak
nya di salah satu kawasan padat penduduk yang dekat dengan pusat kota. Ayahnya
bekerja sebagai seorang buruh, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.
Kakak nya saat ini bekerja disalah satu pabrik tekstil. Berat badan pasien 1 bulan llu
adalah 48 kg dan saat ini menjdi 44 kg dengan tinggi badang 160 cm.
Sebelum masuk Rumah sakit, pasien bisa menghabiskan rokok ½ – 1 bks/hari. Pasien
mengkonsumsi nasi 2x sehari ( 2-3 centong), lauk hewani 2-3x/minggu ( 1iris), lauk nabati 2x
sehari ( 1-2 potong), Sayur 1-2x sehari (1-2 sendok sayur), buah 1-2/minggu, dan goreng-
gorengan 2-3 potong/ hari (bakwan,tempe goreng). Dalam satu bulan terakhir Tn.R mengeluhkan
asupan makan berkurang karena seringnya batuk batuk dan sedikit sesak. .
Protein : 53,1 gr
Lemak : 46 gr
Karbohidrat: 223 gr
Protein : 49 gr
Lemak : 44 gr
Karbohidrat: 219 gr
Protein : 61,6 gr
Lemak : 49 gr
Karbohidrat: 230,5 gr
Data biokimia
Tn. A mengeluh badan masih merasa lemah dan cepat merasa lelah, sudah bisa turun dari tempat
tidur walupun harus dibantu oleh keluarganya.
Buat PAGT untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya !
Kasus 2
Kelompok 5-8
Ny.M Seorang ibu rumah rangga berusia 37 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas.
Berat badan Ny. M saat masuk rumah sakit adalah 38kg dengan tinggi badan 150 cm. Ny.
M pernah mengalami gatal-gatal dikulit selama 2 hari setelah minum obat. Pasien pernah
didiagnosa TB 10 tahun yang lalu dan dikatakan sembuh 6 bulan yang lalu akan tetapi
batuk-batuk lagi 1 bulan terakhir. 2 minggu terakhir merasa mual, perut tidak enak dan
ingin muntah. Sesak napas dan bertambah berat sejak 1 minggu yang lalu disertai dengan
batuk berdahak yang sulit dikeluarkan.Saat masuk rumah sakit Ny. M diberikan obat Anti
Tubercullosis yang kemudian menimbulkan efek samping berupa pusing, mual, muntah,
mata kabur dan nyeri otot.
Ny. M tinggal didaerah persawahan dan bekerja sebagai petani. Ia tinggal bersama suami
dan 2 anaknya nya yang juga bekerja sebagai petani. Sebelum sakit ia Makan utama 2-3 kali
sehari dengan lauk hewani dan dalam porsi kecil saja. Ny. M tidak pernah mengkonsumsi
buah. Sayur hanya dikonsumsi 2 kali dalam seminggu sesehingga asupan zat gizi mikro dan
seratnya kurang. Ia sering mengkonsumsi makanan yang digoreng seperti ikan goreng, tahu
goreng, tempe goreng. Jenis makanan yang dimakan kurang bervariasi dan hanya itu-itu
saja. Ia tidak menyukai unggas dan sapi.
Protein : 23,0 gr
Lemak : 25,2 gr
Karbohidrat: 110,9 gr
Biokimia :