Perkembangan Islam Di Eropa Tugas Alis 2
Perkembangan Islam Di Eropa Tugas Alis 2
TUGAS AL ISLAM
DISUSUN OLEH :
DAFFA BAGUS (07)
KEMAS DIAS (12)
REFANDA PUSPITA (23)
RISMA HERLINDA (24)
ZAHRA AZIZAH (29)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“PERSEBARAN ISLAM DI EROPA”
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
– kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang.....................................................................................1
B. Tujuan penulisan.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan islam di Eropa............................................................2
B. Pertumbuhan islam di Eropa..............................................................4
C. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Peradaban...................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran......................................................................................................9
Daftar Pustaka......................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang menyeluruh dimuka bumi ini, hal ini dapat di
dilihat dari berbagai suku atau etnis berbagai bangsa atau negara yang menyatu
tanpa adanya perbedaan dari segi ras manapun. Dalam perkembangan islam tidak
membatasi di wilayah Benua Asia saja namun juga sudah berkembang di wilayah
Benua Eropa, mulai dari pertumbuhannya maupun kemajuan ilmu pengetahuannya
walaupun dalam sejarahnya Eropa merupakan benua yang mayoritas bukanlah
beragama Islam, akan tetapi berkat para pendakwah yang menyiarkan agama Islam
hingga akhirnya Islam merupakan Agama dengan perkembangan paling pesat di
Dunia.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
tentang Perkembanagn Agama Islam di Eropa dan memenuhi tugas mata pelajaran
PAI, serta diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Beberapa Negara di Eropa dikemukakan oleh kaum Muslim, yaitu :
1. Spanyol
Kondisi masyarakat Spanyol sebelum Islam mereka memeluk agama khatolik, dan
sesudah Islam tersebar luas tidak sedikit dari mereka yang memeluk agama Islam
secara suka rela.
Keberadaan kerajaan Islam di Spanyol sungguh merupakan perantara sekaligus
obor kebudayaan dan peradaban. Dimana ilmu pengetahuan kuno dan filsafat
ditemukan kembali. Disamping itu, Spanyol menjadi pusat kebudayaan, karena
banyaknya para sarjana dan mahasiswa dari berbagai pelosok dunia berkumpul
menuntut ilmu di Granada, Cordova, Seville, dan Toledo. Di kota-kota tersebut
banyak melahirkan ilmuwan terkemuka. Seperti Abdur Rabbi (sastrawan
terkemuka), Ali ibn Hazn (penulis 400 jilid buku sejarah, agama, logika, adat
istiadat), Al Khatib (ahli sejarah), Ibnu Khaldun (ahli filsafat yang terkenal dengan
bukunya “muqaddimah”), Al Bakri dan Al Idrisi (ahli ilmu bumi), dan Ibnu Batuta
adalah pengembara terkenal yang menjelajahi negeri-negeri Islam di dunia.
Kemudian lahir pula seorang ahli filsafat yang lain, yakni Solomon bin Gabirol,
Abu Bakar Muhammad, Ibnu Bajjah (ahli filsafat abad 12 pentafsir karya0karya
Aristoteles), dan Ibnu Rusyd (ahli bintang, sekaligus seorang dokter dan ahli
filsafat).
2. Belgia
Di Belgia, berdiri pula gedung Islamic Center sebagai pusat kegiatan dakwah Islam.
Jumlah umat Islam disana sekitar 150.000 orang. Pada tahun 1980 di Brussel
diselanggarakan Mukhtamar Islam Eropa.
3. Austria
Di Austria, pada awala abad 15 H. Pada tahun 1979 dibuka Islamic Center di kota
wina yang dapat menampung 30.000 jamaah, dilengkapi masjid jami’,
perpustakaan Muslim’s Social Service, madrasah dan perumahan imam. Agama
Islam diakui agama resmi setelah Kristen.
4. Belanda
Di Belanda, tepatnya di kota Almelo telah dibangun sebuah masjid yang megah. Di
kota ini pula telah dibentuk federasi organisasi Islam dipimpin Abdul Wahid Van
Bomel (bangsa Belanda asli). Bomel memperjuangkan agar buruh-buruh muslim
yang umumnya dari Asia Selatan dan Afrika supaya diberi kesempatan melakukan
shalat lima waktu. Tanggal 14 oktober 1983 di kota Redderkerk dibangun sebuah
masjid.
3
5. Inggris
Inggris, termasuk salah satu negara yang cukup bagus pengembangan Islamnya.
Sejak itu Inggris mempunyai Universitas Cambridge dan Oxford, di Universitas
tersebut mendirikan “Pusat Kajian Islam oleh mahasiswa muslim dan masyarakat
muslim. Mozarabes salah satu tokoh yang amat berjasa dan aktif dalam penyebaran
ilmu pengetahuan agama Islam.
Dalam segi pertumbuhan pada saat itu memanglah belum sebanyak saat era modern
saat ini, yang konon faktanya disaat ini maraknya aksi anti Islam di dunia Eropa
hingga banyaknya aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam membuat umat
Islam sedang dalam situasi sulit dan membuat agama Islam semakin buruk citranya
dimata masyarakat barat. Justru dalam situasi sulit semacam itu dan ditengah-
tengah isu islamphobia ternyata beberapa negara di Eropa memiliki jumlah populasi
muslim yang semakin pesat pertumbuhannya Islam.
Dalam riset yang dipublikasikan pada tahun 2017 ini di Jerman mengungkapka,
jumlah umat Islam yang tinggal di benua Eropa saat ini mencapai angka sekitar 53
juta jiwa, dan konon masih akan terus meningkat dengan adanya banyaknya para
pendakwah di wilayah barat tersebut.
Berdasarkan informasi yang dirilis situs Dewan Tertinggi bagi kaum Muslimin di
Jerman, Pusat Arsip Islam mengadakan sensus terhadap jumlah umat Islam di
Eropa.
o Jumlah mereka mencapai 53.713.953, di antaranya sebanyak 15.890.428 jiwa
tersebar di negara-negara uni Eropa.
o Jumlah kaum Muslimin di eropa selatan ada sekitar 462.321 jiwa, masing-
masing: 117.000 di Denmark, 15.000 di Finlandia, 321 di Eslandia, 80.000 di
Norwegia dan 25.000 di Swedia.
4
o Jumlah kaum Muslimin di eropa selatan ada sekitar 1.716.500 jiwa, masing-
masing: 1.000.000 di Italia, 12.000 di Portugal, 700.000 di Spanyol dan 4500 di
Malta.
5
a. Praperiode modern (1250-1800 M)
Sebenarnya pembaruan dan perkembangan ilmu pengetahuan telah dimulai sjak
periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan usmani. Pada abad ke-17, mulai
terjadi kemunduran khusunya ditandai oleh kekalahan-kekalahan yang dialami
melalui peperangan melawan negara-negara Eropa. Peristiwa tersebut diawali
dengan terpukul mundurnya tentara usmani ketika dikirm untuk menguasai wina
pada tahun 1683. kerajaan usmani menyerahkan Hungaria kepada Austria, daerah
Podolia kepada Polandia, dan Azov kepada Rusia dengan perjanjian Carlowiz yang
ditandatangani tahun 1699 Kekalahan yang menyakitkan ini mendorong raja-raja
dan pemuka-pemuka kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk
menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka
mulai memperhatikan kemajuan Eropa, terutama Prancis sebagai negara yang
terkemuka pada waktu itu. Negara Eropa mulai mempunyai arti yang penting bagi
cendikiawan atau pemuka-pemuka usmani. Orang-orang Eropa yang selama ini
dipandang sebagai kafir dan rendah mulai dihargai. Bahkan, duta-dutapun dikirim
ke Eropa untuk mempelajari kemajuan berbagai disiplin ilmu serta suasana dari
dekat Pada tahun 1720, Celebi Mehmed diangkat subagai duta di Paris dengan tugas
khusu mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan institusi-
institusi lainnya serta memberi laporan tentang kemajuan tekhnik, organisasi
angkatan perang modern, rumah sakit, observatorium, peraturan, karantina, kebun
binatang, adat istiadat dan lain sebagainya seperti ia lihat di Perancis. Di tahun 1741
M anaknya, Said Mehmed dikirim pula ke paris Laporan-laporan kedua duta ini
menarik perhatian Sultan Ahmad III (1703-1730 M) untuk memulai pembaruan di
kerajaan Usmani. Pada tahun 1717 M, seorang perwira Perancis bernama De
Rochefart datang ke Istanbul dengan usul membentuk suatu korps artileri tentara
Usmani berdasarkan ilmu-ilmu kemiliteran modern. Di tahun 1729, datang lagi
seorang Perancis yakni Comte De Bonneval yang kemudia masuk Islam dengan
nama baru Humbaraci Pasya. Ia bertugas melatih tentara usmani untuk memakai
alat-alat (meriam) modern. Untuk menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh Macarthy
dari Irlandia, Ramsay dari Skotlandia dan Mornai dari Perancis. Atas usaha ahli-
ahli Eropa inilah, taktik dan teknik militer ,odern pun dimasukkan ke dalam
angkatan perang usmani. Maka pada tahun 1734 M, dibuka sekolah teknik militer
untuk pertama kalinya. Dalam bidang non militer, pemikiran dan usaha pembaruan
dicetuskan oleh Ibrahim Mutafarrika (1670-1754 M). Ia memperkenalkan ilmu-
ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat turki yang
disertai pula oleh usha penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa turki. Suatu
badan penerjemah yang terdiri atas 25 orang anggota dibentuk pada tahun 1717 M
Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur, baik didunia Islam atau barat ialah Ibnu
Sina (1031 M) dan Ibnu Rusyd (1198 M). Dalam bidang seni atau syair, penyair
persia Umar Khayam (1031 M) dan penyair lirik Hafiz (1389 M) yang dijuluki
Lisan Al Gaib atau suara dari dunia gaib, sangat dikenal luas saat itu.
6
b. Pembaruan pada periode modern (1800 M – dan seterusnya).
Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh – tokoh pembaruan yang pokok
– pokok pemikirannya maupun jasa-jasanya di berbagai bidang telah memberikan
sumbangsih bagi uamt Islam di dunia. Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia
ilmu pengetahuan atau pemikiran Islam tersebut antara lain sebagai berikut.
2). Muhammad Abduh (mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyd Rida (Suriah
1865-1935)
Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat
terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd Rida mendapat pendidikan
Islam tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis dan Turki) yang menjadi
jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oelh karena
itu, tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan pembaruan Al Afgani
dan Muhammad Abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal Al Urwah Al Wustha
yang diterbitkan di paris dan disebarkan di Mesir. Muhammad Abduh sebagaimana
Muhammad Abdul Wahab dan Jamaludin Al Afgani, berpendapat bahwa masuknya
bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat umat Islam lupa akan ajaran-
ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang menjauhkan masyarakat Islam
dari jalan yang sebenarnya.
7
4). Sayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.
Al qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi
yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada
pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan tekhnologinya, Islam tidak
menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al qardawi ini cukup mewakili
pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum, dunia Islam relatif terbuka
untuk menerima ilmu pengetahuan dan tekhnologi sejauh memperhitungkan
manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini di
kalangan muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir yang mempelajari sejarah dan
filsafat ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam di negara-negara Barat semakin terus bertambah, Eropa memiliki
sedikitnya 38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua
tersebut. Sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Rusia memiliki
lebih dari 20 juta Muslim, dan terbesar di Eropa. Menurut studi tersebut, Jerman
memiliki pemeluk Muslim sebanyak 4,5 juta, Prancis sebesar 3,5 juta jiwa, Inggris
sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa. Sisanya tersebar di
beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, dan Swiss.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis uraikan dan dengan rasa penuh
kesadaran penulis merasa sangat banyak kekurangan yang terdapat pada makalah
ini, maka dari itu dengan rasa lapang dada dan mengharapkan perbaikan ataupun
kritik dan sarannya kepada seluruh pembaca karena kita sebagai umat muslim agar
selalu memperbaiki antara muslim yang satu dengan muslim yang lainnya
sebagaimana sabda rasulullah saw dalam hadistnya: “MANRO’A MINKUM
MUNKARON FALYUGHAYYIRHU BIYADIHI, FAILLAM YASTATHI’
FABILISANIHI, FAILLAM YASTATHI’ FABIQOLBIHI, WADZALIKA
ADAFUL IMAAN” semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua amien amien
ya rabbal alamien….
9
DAFTAR PUSTAKA
http://suciadila.blogspot.co.id/2013/03/makalah-periode-perkembangan-
islam.html#!/tcmbck
https://islamislami.com/2017/05/31/luarbiasa-jumlah-penduduk-muslim-eropa-
meningkat-pesat/
http://serpihankertas65.blogspot.co.id/2015/05/perkembangan-islam-di-negara-
eropa-dan.html
http://www.makalahisme.com/2016/11/makalah-sejarah-peradaban-islam-di-
eropa.html
https://tukangeetik.blogspot.com/2018/01/makalah-perkembangan-agama-islam-
di.html
https://cibobon.blogspot.com/2017/12/makalah-perkembangan-islam-di-
eropa.html
10