Anda di halaman 1dari 13

IDENTITAS BUKU

Judul : Sekularisasi Ditinjau Kembali


(Agama dan Politik di Dunia Dewasa Ini)
Penulis : Pippa Norris & Ronald Inglehart
Penerjemah : A. Zaim Rofiqi
Editor : Ihsan Ali-Fauzi dan Rizal Panggabean
Genre : Kajian Agama/Sosial/Demokrasi
Penerbit : Pustaka Alvabet, Jakarta
Tahun : 2009 (Oktober, cetakan 1)
Tebal : xxiii + 392 halaman

Buku ini ditulis oleh Pippa Norris dan Ronald Inglehart. Pippa Norris adalah seorang
ilmuwan politik dengan focus kajian pada demokrasi dan pemerintahan, opini public dan pemilu,
komunikasi politik, dan gender. Saat ini ia menjabat Direktur Democratic Governance Group di
UNDP, sembari mengajar di John F. Kennedy School Government, Harvard University.

Sedangkan Ronald Inglehart adalah seorang ilmuwan politik dari University of Michigan.
Ia menekuni riset di bidang perubahan cultural. Profesor Inglehart kini menjabat Direktur World
Values Survey, sebuah jaringan survey public berskala international bagi ilmuwan sosial dengan
perwakilan nasional lebih dari 80 masyarakat di dunia.

Pada buku Sekularisasi Ditinjau Kembali (Agama dan Politik di Dunia Dewasa Ini) saya
akan memberikan ulasan mengenai isi buku tersebut berdasarkan struktur teks ulasan.
STRUKTUR TEKS ULASAN

1. ORIENTASI
Buku Sekularisasi Ditinjau Kembali (Agama dan Politik di Dunia Dewasa Ini) diterbitkan
untuk memberi wawasan berpikir secara analitis-logis dalam memahami pemikiran sosial
mengenai prediksi agama yang memudar dan merosot perannya dalam masyarakat industry.
Buku ini ditulis oleh Pippa Noris dan Ronald Inglehart. Keduanya merupakan seorang ilmuwan
politik.
Buku ini sangat penting untuk dibaca karena menegaskan bahwa teori sekularisasi klasik
yang kesimpulannya diambil secara parsial belum usai.

Menjawab ketidakjelasan wacana teoritis itulah yang menjadikan Pippa Norris dan Ronald
Inglehart sehingga terjun dalam proses pemikiran dan penelitian cukup panjang dan serius.
Buku ini menyajikan kontroversi teori baru ihwal sekularisasi yang bersandar pada dua
aksioma atau premis sederhana. Yaitu aksioma keamanan dan aksioma tradisi budaya.
Keamanan yang dimaksud adalah keamanan dalam arti luas kaitannya dengan eksistensi hidup
manusia. Berbagai faktor seperti kemiskinan, keterbatasan, akses terhadap kesehatan, epidemic
penyakit, dan sebagainya merupakan beberapa contoh yang dapat mengancam keamanan
manusia. keamanan inilah yang menjadi faktor utama seseorang memiliki pandangan sekuler.
Yang dimaksud sekuler atau sekulerisme adalah suatu pandangan dalam hidup atau dalam satu
masalah yang berprinsip bahwa agama atau hal-hal yang bernuansa agama tidak boleh masuk ke
dalam pemerintahan.

Buku ini mengkaji bukti-bukti sistematis dan menyelidiki apakah tingkat kemajuan
masyarakat secara konsisten berkaitan dengan pola-pola nilai, keyakinan dan perilaku religious
yang ada pada bab 3.

2. TAFSIRAN ISI

Buku Sekularisasi Ditinjau Kembali (Agama dan Politik di Dunia Dewasa Ini) terdiri dari
tiga bab yang memiliki pembahasan berdasarkan riset yang ketat dan secara ilmiah dengan
cakupan wilayah terbesar sepanjang sejarah ilmu sosial dengan meneliti 80 masyarakat di hampir
76 negara di dunia. Dan penulis juga memanfaat kan data World Value Survey, analisa buku
sebelumnya yaitu Rising Tide: Gender Equality and Cultural Change Around the World (2003)
dan Eurobarometer (survey opini public yang dilakukan secara teratur atas nama Komisi Eropa.
Survey ini membahas berbagai masalah topical yang berkaitan dengan Uni Eropa di seluruh
negara anggotanya) dari tahun 1981-2001.

Pembahasan yang ada pada buku ini di tiap bab adalah :


 BAB 1 – MEMAHAMI SEKULARISASI
 Perdebatan Sekularisasi
 Mengukur Sekularisasi dan
 Membandingkan Sekularisasi di Seluruh Dunia

 BAB 2 – STUDI-STUDI KASUS AGAMA DAN POLITIK


 Teka-teki Sekularisasi di Amerika dan Eropa Barat
 Kebangkitan Agama di Eropa Pasca-Komunis
 Agama dan Politik di Dunia Muslim

 BAB 3 – KONSEKUENSI SEKULARISASI


 Agama, Etika Protestan, dan Nilai-nilai Moral
 Organisasi-organisasi Keagamaan dan Modal Sosial
 Partai Politik dan Perilaku Pemilih

 KESIMPULAN
 Sekularisasi dan dampaknya
 Lampiran A : Klasifikasi Jenis Masyarakat
 Lampiran B : Konsep danUkuran
 Lampiran C : Catatan Teknis tentang Skala Kebebasan Beragama
Melalui teori yang dikembangkan beserta premis dan hipotesis di dalamnya, kesimpulan
tautologis yang dikemukakan oleh penulis, bahwa pemenuhan kebutuhan akan keamanan
eksistensial mendorong orang acuh terhadap agama. seseorang atau masyarakat industry maju
yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi, maka ia akan memiliki pandangan sekular.
Sebaliknya, jika seseorang memiliki tingkat keamanan rendah dan rentan akan resiko-resiko
dalam kehidupannya, maka ia akan lebih religious dan memegang erat serta aktif dalam
keagaamaan. Religious yang dimaksud oleh penulis, diukur seberapa penting agama dalam
kehidupan, seberapa penting tuhan dalam kehidupan, seberapa sering menghadiri rutinitas ritual
keagamaan, seberapa sering berdoa, seberapa percaya surga dan neraka. Dari dua konklusi ini,
menunjukkan bahwa modernisasi mengakibatkan lemahnya kepercayaan beragama di negara
yang mengalaminya. Namun, penulis menegaskan bahwa kepercayaan beragama di tidak akan
pudar sekalipun di negara yang memiliki paham sekularisme. Dan sekularisasi akan terus
berlangsung bagi negara yang mengalami modernisasi.
Untuk data serta bukti, terdapat pada bab 2 dan bab 3 yang membuktikan bahwa Negara
agraris yang miskin dan rawan akan resiko dalam kehidupan, memandang pentingnya agama,
tuhan, doa dan aktivitas ke tempat beribadah. Sementara di Negara pascaindustri, di mana
berbagai kekhawatiran termasuk bencana alam sudah dapat diprediksi dan diantisipasi. Sehingga
tidak menganggap agama, tuhan, doa dan aktivitas ritual sebagai hal yang penting. Denmark,
Norwegia, Swedia dan Finlandia di Eropa Barat, Jepang di Asia dan Negara bekas komunis,
adalah Negara-negara pascaindustri yang kurang religious. Sementara itu, negara agraris seperti
Nigeria, Zimbabwe, Uganda, Tanzania adalah negara miskin yang tingkat religiusnya tinggi.

Buku ini memberikan standart emas ilmu sosial, dan merupakan salah satu buku
terpenting mengenai antara agama dan politik dan sangat diwajibkan untuk dibaca para ilmuwan,
pengamat sosial serta pengambil kebijakan.

3. EVALUASI
Bab dan penyajian materi pada buku tersusun secara berimbang berdasarkan masing-
masing permasalahan yang dibahas, tidak terlalu singkat ataupun tidak terlalu rumit. Dari
keseluruhan tata organisasi gagasan sudah cukup baik dan sistematis.

Gaya penulisan yang terungkap pada kualitas buku tersebut telah ditulis dengan bahasa
akademik dan baku. Buku tersebut walaupun ditulis dengan bahasa yang baku namun tetap
mudah dipahami oleh pembaca.

Buku Sekularisasi Ditinjau Kembali (Agama dan Politik di Dunia Dewasa Ini)
memberikan kontribusi penting bagi dunia teori bahkan banyak permasalahan yang dibahas
secara mendalam dengan data dan bukti dari riset yang ketat secara ilmiah dengan cakupan
wilayah yang besar.

Kekurangan dari buku ini, bagi pembaca yang baru saja mengenal dunia ilmu sosial dan
kajian agama, hanya terdapat kata-kata yang jarang terdengar sedikit sulit mengerti dari kata-kata
yang mengandung istilah, salah satunya ‘sekular’ dan secara umum buku non fiksi memang
sedikit membosankan karena untuk memahaminya perlu dibaca secara berulang-ulang. Tetapi
kekurangan tersebut dapat ditutupi dikarenakan terdapat daftar istilah, sehingga memudahkan
para pembaca untuk mencari kata yang tidak dimengerti atau tidak diketahui maknanya.

4. RANGKUMAN

 Dari keseluruhan ulasan buku yang telah dibuat bahwa buku Sekularisasi Ditinjau
Kembali (Agama dan Politik di Dunia Dewasa Ini) sangat menarik untuk dibaca karena banyak
keunggulan buku serta melahirkan kritik terhadap system dan pola-pola kehidupan sosial,isu-isu
agama, perilaku politik, hubungan international dan perubahan budaya masyarakat suatu negara.
Dan membantu pembaca untuk lebih memahami fenomena atau persoalan yang tengah terjadi
dengan pandangan objektif. Dan buku ini memberi wawasan berpikir secara analitis-logis dalam
memahami pemikiran sosial mengenai prediksi agama yang memudar dan merosot perannya
dalam masyarakat industri.

Anda mungkin juga menyukai