Anda di halaman 1dari 2

A.

SIKLUS HIDUP JAMUR (MIKOLOGI)

Jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan secara aseksual atau seksual.


Hifa yang khusus sebagai penghasil spora menghasilkan spora haploid (kromosom tidak
berpasangan). Jika kondisi lingkungan memungkinkan, jamur menghasilkan banyak
spora secara aseksual. Gambar di bawah ini memperlihatkan siklus hidup jamur secara
umum.

Spora terbawa angin atau


air, mendarat di tempat
yang lembap, kemudian
berkecambah. Miselium
membentuk suatu badan
penghasil spora yang
bersifat haploid.

Reproduksi
jamur secara
seksual terjadi
ketika ada
perubahan
lingkungan. Ada
dua tahapan
reproduksi seksual, yaitu plasmogami dan kariogami. 

Plasmogami adalah penyatuan sitoplasma dua miselia yang berdekatan.


Plasmogami akan menghasilkan suatu tahap dikariotik (n+n) karena nukleus haploid
dari masing-masing induk membentuk pasangan, tetapi tidak menyatu.

Kariogami adalah penyatuan dua inti haploid, menghasilkan inti diploid


(kromosom berpasang-pasangan). Sel diploid mengalami pembelahan meiosis
langsung. Siklus hidup pada sebagian besar jamur meliputi tiga fase, yaitu haploid (n),
dikariotik (n + n), dan diploid (2n). Perkembangbiakan secara seksual merupakan
salah satu ciri yang dijadikan dasar klasifikasi jamur.
Sumber : https://www.e-jurnal.com/2013/04/siklus-hidup-jamur.html

https://www.biologijk.com/2018/02/siklus-hidup-jamur.html

Anda mungkin juga menyukai