Anda di halaman 1dari 35

KOMUNIKASI K3

DI TEMPAT KERJA
SISTEM MANAJEMEN K3L
UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI :
Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

DESKRIPSI UNIT :
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang diperlukan untuk melakukan komunikasi, koordinasi dan
kerjasama di lingkungan tempat kerja
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu melaksanakan komunikasi dua arah yang efektif dalam
rangka pelaksanaan K3 di tempat kerja.
2. Mampu mengomunikasikan sistem manajemen K3 perusahaan
kepada pihak-pihak terkait.
3. Mampu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-
pihak terkait
KONTEN

PRINSIP KOMUNIKASI

METODE KOMUNIKASI K3

EVALUASI KOMUNIKASI K3
PRINSIP KOMUNIKASI
PENGERTIAN
Bahasa Inggris
 Communis = Membangun Komunitas
 Communico (Latin) = Berbagi

KBBI
1. Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami;
hubungan; kontak;
2. Perhubungan;-- dua arah komunikasi yang komunikan dan
komunikatornya dalam satu saat bergantian memberikan informasi;
PENGERTIAN

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai :

“Sebuah proses saat 2 orang/pihak atau lebih untuk berbagi


informasi ,mendapatkan informasi, dan mendapatkan
pemahaman antara orang/pihak yang berinteraksi”
Proses Komunikasi
Gangguan
FEEDBACK
Gangguan

Sumber Pesan/Informasi Media Penerima Akibat

• Percakapan • Pengetahuan
Langsung Audien,
• Sikap
• Seseorang Isi • Telepon Siswa,
• Perilaku
• Organisasi informasi • Email, Surat Teman,
penerima setelah
• TV, dll Komunitas dll
menerima pesan
Non
Verbal
Verbal
Passive Assertive Aggressive
Communication Communication Communication
-Tidak menunjukan Menghargai kebutuhan, Tidak menghargai kebutuhan,
kebutuhan, pendapat,atau pendapat, dan perasaan pendapat, dan perasaan
perasaan
Komunikasi secara mudah Tidak memohon maaf jika ada
-Meminta maaf untuk hal dan terbuka kesalahan
yang tidak dilakukan
Memohon maaf jika ada Tidak Menghargai hak-hak
-Tidak menghargai hak-hak kesalahan orang lain
sendiri
Menghargai hak-hak sendiri Merasa orang lain tidak punya
-Merasa tidak memiliki hak dan hak-hak orang lain hak-hak untuk menanyakan
untuk menanyakan apa yang sesuatu yang mereka inginkan
Merasa nyaman menanyakan
diinginkan
sesuatu yang mereka Cenderung menyerang orang
-Menghindari konflik inginkan lain dan menimbulkan konflik
Menyelesaikan konflik secara
sehat
PRINSIP-PRINSIP K3 KONSTRUKSI
 Pesan yang jelas— sederhana, jelas dan ringkas
 Frekuensi — metode pengulangan
 Proses — dasar-dasar terpenting yang dikomunikasikan
 Penerima pesan — Sesuaikan penyampaian pesan dengan type
penerima pesan
 Jejaring Sosial Informal— Manfaatkan jejaring sosial di tempat kerja
untuk menyebarkan komunikasi.
PRINSIP-PRINSIP K3 KONSTRUKSI
 Keterlibatan Pekerja— Ciptakan kesempatan bagi orang untuk
mempromosikan pesan Anda.
 Energi — Bangun antusiasme dengan pesan yang diberikan.
 Berikan Contoh— Berikan contoh apa yang diinginkan dengan aksi yang
nyata
 Perayaan — Bangun momentum dengan merencanakan dan merayakan
segala pencapaian
 Masukan — Buat ide dan tanggapi masukan
TUJUAN KOMUNIKASI K3
KONSTRUKSI DI TEMPAT KERJA
 Guna menjamin penerapan SMK3, perlu menyusun sistem
komunikasi untuk mendukung pelaksanaan SMK3
 Komunikasi meliputi:
komunikasi internal: antar bagian maupun sesama bagian
dalam struktur organisasi perusahaan
komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti kontraktor,
pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun
pihak ke tiga
 Komunikasi dapat melalui beragam media, cara dan teknologi yang
secara efektif dapat menyampaikan pesan kepada semua pihak
yang memerlukan
KOMUNIKASI INTERNAL
 Komitmen Perusahaan terhadap Penerapan K3 di tempat kerja.
 Program-program yang berkaitan dengan Penerapan K3 di tempat kerja.
 Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko K3 di tempat kerja.
 Prosedur kerja, instruksi kerja, diagram alur proses kerja serta
material/bahan/alat/mesin yang digunakan dalam proses kerja.
 Tujuan K3 dan aktivitas peningkatan berkelanjutan lainnya.
 Hasil-hasil investigasi kecelakaan kerja.
 Perkembangan aktivitas pengendalian bahaya di tempat kerja.
 Perubahan-perubahan manajemen Perusahaan yang mempengaruhi
penerapan K3 di tempat kerja, dsb.
KOMUNIKASI EKSTERNAL
 Sistem Manajemen K3 kontraktor individual.
 Peraturan dan persyaratan komunikasi kontraktor.
 Kinerja K3 kontraktor.
 Daftar kontraktor lain di tempat kerja.
 Hasil pemeriksaan dan pemantauan K3.
 Tanggap Darurat.
 Hasil investigasi kecelakaan, ketidaksesuaian dan tindakan
perbaikan dan tindakan pencegahan.
 Persyaratan komunikasi harian, dsb.
KOMUNIKASI EKSTERNAL (TAMU)
 Persyaratan-persyaratan K3 untuk tamu.

 Prosedur evakuasi darurat.

 Aturan lalu lintas di tempat kerja.

 Aturan akses tempat kerja dan pengawalan.

 APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan di tempat kerja.


METODE KOMUNIKASI K3
KONSTRUKSI
METODE KOMUNIKASI
 Pelatihan Induksi

 Pelatihan Formal

 Rambu-Rambu

 Pamflet dan Poster

 Komunikasi langsung (Face to Face)

 Email, Surat, Brosur, dll


PELATIHAN INDUKSI
 Biasanya ini berbentuk pengenalan terhadap perusahaan, personil utama
dan deskripsi bagaimana mereka bekerja.
 Suatu keharusan bagi seluruh staf untuk memahami struktur dan peran
utama organisasi khususnya terkait dengan K3.
 Pelatihan induksi kesehatan dan keamanan adalah keharusan bagi
siapapun yang bekerja di bidang konstruksi.
 Direkam dan dilakukan dengan serius
 Setiap lokasi konstruksi mungkin memiliki potensi bahaya yang unik
jika dibandngkan pada umumnya dengan tempat konstruksi lain.
 Jalur evakuasi kebakaran, jalur keluar, tombol alarm, alat pemadam
kebakaran, bagaimana cara menghubungi pertolongan pertama dan Alat
Pelindung Diri (APD) , harus digambarkan secara jelas
PELATIHAN FORMAL
 Memiliki banyak bentuk, dari sesi setengah sampai satu hari penuh
 KONTEN : seperti dasar-dasar pertolongan pertama dan manual penanganan
yang benar.
 Ada sejumlah bentuk pelatihan formal, dalam banyak kasus, dengan melakukan
pelatihan penyegaran pada waktu tertentu secara regular .
 ALTERNATIF : kursus online berupa informasi, film pendek, makalah dll, yang
dilanjutkan dengan final assesment dalam bentuk soal pilihan ganda
 (+) pelatihan dapat diselesaikan kapanpun sesuai keluangan waktu
peserta.
 (-) peserta pelatihan dapatmemakan waktu lama untuk menyelesaikan
pelatihan itu.
RAMBU-RAMBU
 Pihak pemberi kerja berkewajiban menyediakan rambu-rambu safety jika tidak ada
cara lain untuk pengawasan secara penuh terhadap resiko tertentu dan tenaga
kerja perlu diberikan peringatan terhadap resiko bahaya tersebut.
 Beberapa contoh tanda keselamatan
 melakukan tindakan protektif tertentu,seperti penggunaan tipe PPE
tertentu;
 hal lainnya melarang tindakan berbahaya yang bisa memicu kecelakaan,
seperti merokok di area penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar.
 Setiap rambu yang dipasang di site haruslah mudah terlihat dan dimengerti: .
 Menggunakan pictograms untuk menyampaikan pesan mereka;
 Jika diperlukan penggunaan teks pendukung dapat ditambahkan untuk
memperjelas makna sebuah rambu.
 Peringatan yang berbentuk suara dapat ditambahkan.
 Rambu-rambu harus terbuat dari bahan yang kuat yang tahan terhadap perubahan
cuaca dan lingkungan tempat kerja.
 Gunakan skema warna standar rambu peringatan
RAMBU-RAMBU
RAMBU-RAMBU
RAMBU-RAMBU
RAMBU-RAMBU
PENGUMUMAN DAN POSTER
 Employer wajib menyediakan poster terkait K3
 Alternatif: buku saku informasi K3 berisi daftar tanggung jawab employer dan
employee
 informasi kotak P3K dan instruksi darurat jika terjadi kebakaran dan gempa
bumi
peta/diagram yang menunjukkan rute ke titik berkumpul terdekat
 Poster sebaiknya dibuat mencolok, menggunakan kata-kata yang sedikit, namun
terpilih dengan baik
 Pemeliharaan pengumuman dan poster juga diperlukan
 Kesan pentingnya K3
TATAP MUKA
• Lebih Spesifik – Tetaplah dan langsung pada subjek (tanpa sikap kasar dan
agresif).
• Jangan tanya ‘Mengapa’ – Ini dapat memicu kepada opini atau sikap
defensive.Itu menunjukkan sikap agresif dan memojokkan orang.
 Akan lebih baik jika bertanya ‘Apa’ dan ‘Bagaimana’
• Ulangi kembali – Ulangi, dalam Bahasa dan pemahaman sendiri. Hal Ini
dapat memberi 2 manfaat:
 Ini membantumu menandai fakta/maksud dari apa yang telah
disampaikan.
 Ini membantu yang lain untuk tetap pada pemikirannya dengan
mendengarkan pendapat dan penjelasan mereka yang diulangi
kepada mereka kembali.
EMAIL
 Email telah menjadi salah satu metode utama untuk mengkomunikasikan informasi
dalam sebuah organisasi

 jika terlalu banyak mengirim email kepada staf/pekerja ,akan membuat untuk
mengacuhkan email-email tersebut karena tidak ada waktu

 Ada kalanya sebuah surat atau memo yang langsung diantar ke seseorang jauh
lebih efektif dibandingkan dengan email yang dapat dengan mudah diacuhkan
bahkan dihapus tak terbaca.

 Agar efektif, sebuah surat haruslah langsung ke sasaran, sependek dan sejelas
mungkin.

 Tekankan pada staf/pekerja akan pentingnya membaca informasi yang berkaitan


dengan kesehatan dan keselamatan.
EVALUASI
KOMUNIKASI K3
KONSTRUKSI
PENGERTIAN
Evaluasi, adalah latihan untuk memahami secara mendalam dan
menginformasikan keputusan untuk menilai suatu program secara efektif

Jenis Evaluasi

 Evaluasi Proses: Berkaitan dengan aktifitas atau proses untuk mengetahui


apakah program komunikasi K3 Konstruksi telah dilaksanakan dengan
baik, berkesinambungan & efektif dalam suatu kurun waktu (Daily,
Weekly, Monthly, Annualy)

 Evaluasi Hasil : Berkaitan dengan aktifitas untuk mengetahui apakah


dampak dan hasil yang ditimbulkan oleh program komunikasi K3
Konstruksi yang telah dijalankan organisasi. Apakah tujuan yang
ditetapkan dalam rencana (objective) dapat tercapai.
LANGKAH EVALUASI
Lima langkah tindakan yang harus dilakukan dalam evaluasi :
1. Specify objectives : membuat rumusan tujuan progam spesifik & dapat
diukur.
2. Measures the objectives :melakukan pengukuran efek yang sudah dicapai
dari program yang sudah dijalankan atas jabaran objektif / tujuan.
3. Collect and analyze data: melakukan pengumpulan data & mengukur efek
yang dihasilkan sampel terpilih pada publik sasaran yang telah
ditetapkan.
4. Report the result to decision maker : menulis laporan tentang hasil
program kepada pengambil keputusan.
5. Apply the result to decisions : setiap hasil program harus diterapkan pada
pengambilan keputusan
PENGUKURAN EFEKTIVITAS
PROGRAM
 Level 1 ‘basic level’ : Communiations Output,
mengukur apa yang sdh dilakuan oleh komunikator, seberapa baik komunikator
memperlihatkan kinerjanya, dengan antara lain melihat liputan media thd organisasi, jumlah
penempatan dalam media, jumlah orang yang hadir dalam open house.
 Level 2 ‘intermediate level’ : Communications outgrowth,
apakah publik sasaran sudah menerima pesan yang ditujukan pada mereka, apakah mereka
sudah menaruh perhatian pda pesan tsb, memahami pesan, menyimpan pesan tsb shg dapat
diingat kembali.
 Level 3 ‘advanced level” :
pengukuran tentang outcomes (hasil jangka panjang) mis : bentuk pendapat, sikap, perilaku
publik. memakan waktu panjang dalam mengevaluasi., metode mis : pre-test-post test ;
before-after survey ; semi eksperimen.
PROSES EVALUASI
Implementation evaluation
• Lihat faktor kontsekstual yang mempengaruhi
• Perlu dilakukan peninjauan & modifikasi prosedur & strategi untuk menentukan sejauh
mana implementasi sesuai dengan rencana.
• Menilai sejauhmana implementasi sesuai rencana.
• Jika ada perbedaan ; apa alasan & apa akibat
• Laporan pada pengambil keputusan
Outcome evaluation
• Menentukan faktor kontekstual yang mempengaruhi hasil akhir
• Peninjauan dan modifikasi prosedur, strategi & rancangan evaluasi hasil yang biasanya
dimuat dalam rencana evaluasi.
• Mengumpulkan data & invormasi untuk evaluasi hasil, menganilisi dan
menginterpretasikan data.
• Melaporkan pada pengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai