Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN DAN KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MATERNITAS
“POST OPERASI HISTEREKTOMI”

Dosen Pembimbing:
YUNARSIH, SKep, Ns, M.Kes

DisusunOleh :
RISMA APRILIA
2018.49.040

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN POST OPERASI HISTEREKTOMI

A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Histerektomi adalah pengangkutan uterus melalui pembedahan, paling
umum dilakukan untuk keganasan dan kondisi bukan keganasan tertentu
(contoh, endometriosis atau tumor), untuk mengontrol perdarahan yang
mengancam jiwa, dan kejadian infeksi pelvis yang tidak sembuh - sembuh
atau ruptur uterus yang tidak dapat diperbaiki. Histerektomi adalah operasi
ginekologi utama yang paling lazim dan prosedur pembedahan utama
kedua yang terbanyak digunakan, dapat dilakukan lewat perut atau vagina.
2. Penyebab
a. Fibroid, yaitu tumor jinak rahim, terutama jika tumor ini menyebabkan
perdarahan berkepanjangan, nyeri panggul, anemia, atau penekanan pada
kandung kencing.
b. Endometriosis, dimana dinding rahim bagian dalam seharusnya
tumbuh di rahim saja, tetapi ikut tumbuh di indung telur (ovarium), tuba
Fallopi, atau organ perut dan rongga panggul lainnya.
c. Prolapsus uteri, yaitu keluarnya kandungan melalui vagina
3. Tanda dan gejala

4. Pathway

Histerektomi

Luka operasi Adaptasi post operasi

Fisiologi
Perdarahan Trauma Tempat Psikologis
jaringan invasi
Hilangnya
kuman
uterus Perasaan
Resti
kekurangan Nyeri tidak
volume cairan Resti berguna
Disfungsi
infeksi
seksual
Gangguan
pola tidur Harga diri
rendah

Kerusakan
mobilisasi
fisik

Efek anastesi

Saluran Saluran
Pernafasan urinaria pencernaan
B. KONSEP DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan 1
a. Standart Diagnosis (SDKI)
Hipovolemia
Definisi
Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau
intraseluler
Penyebab
1. Kehilangan cairan aktif
2. Kekurangan intake cairan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1. Frekuensi nadi meningkat
2. Tekanan darah menurun
3. Turgor kulit menurun
4. Volume urin menurun
5. Hematokrit meningkat
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif Objektif
1. Merasa lemah 1. Pengisian vena menurun
2. Mengeluh haus 2. Status mental berubah
Kondisi Klinis Terkait
1. Trauma perdarahan
b. Standart Intervensi (SIKI)
Manajemen Hipovolemia
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penurunan volume cairan
intravaskuler
Tindakan
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering,
volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
- Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan posisi modified Trendelenburg
- Berikan asupan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
- Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. Glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)
- Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, plasmanate)
- Kolaborasi pemberian Produk darah
c. Standar Luaran (SLKI)
Status Cairan
Definisi
Kondisi volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraseluler
Ekspektasi Membaik
Kriteria Hasil
Cukup Cukup
Menurun Sedang
Menurun Meningkat
Turgor kulit 1 2 3 4
Cukup Cukup
Meningkat Sedang
Meningkat Menurun
Perasaan lemah 1 2 3 4
Cukup Cukup
Memburuk Sedang
Memburuk Membaik
Frekuensi
1 2 3 4
nadi
Tekanan
1 2 3 4
darah
Kadar Hb 1 2 3 4
Kadar Ht 1 2 3 4
Intake cairan 1 2 3 4
Status mental 1 2 3 4
Suhu tubuh
1 2 3 4
membaik

3. Diagnosis keperawatan 2
a. Standart Diagnosis (SDKI)
Risiko Perlambatan Pemulihan Pascabedah
Definisi
Berisiko mengalami pemanjangan jumlah hari pascabedah untuk memulai dan
melakukan aktivitas sehari-hari
Factor Resiko
1. Prosedur pembedahan ekstensif (luas)
2. Riwayat perlambatan penyembuhan luka
3. Gangguan mobilitas
4. Gangguan psikologis pasca operasi
5. Trauma luka operasi

Kondisi Klinis Terkait


1. Tindakan operasi besar
b. Standart Intervensi (SIKI)
Pencegahan Perdarahan
Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko atau komplikasi stimulus yang
menyebabkan perdarahanatau risiko perdarahan
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan
darah
- Monitor tanda-tanda vital ortostatik
- Monitor koagulasi (mis. prothrombin time (PT), partial thromboplastin
time (PTT), fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)
Terapeutik
- Pertahankan bed rest selama perdarahan
- Batasi tindakan invasive, jika perlu
- Gunakan kasur pencegah dekubitus
- Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- Anjurkan menggunakan kaus kaki saat ambulasi
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi
- Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan
- Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K
- Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
c. Standart Luaran (SLKI)
Pemulihan Pascabedah
Definisi
Proses penyembuhan setelah menjalani pembedahan untuk memulai dan
melakukan aktivitas sehari-hari
Ekspektasi Meningkat
Kriteria Hasil

Cukup Cukup
Menurun Sedang Meningkat
Menurun Meningkat
Kenyamanan 1 2 3 4 5
Selera makan 1 2 3 4 5
Mobilitas 1 2 3 4 5
Kemampuan 1 2 3 4 5
melanjutkan
pekerjaan
Kemampuan
1 2 3 4 5
bekerja
Kemampuan
1 2 3 4 5
merawat diri
Cukup Cukup
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun
Waktu
1 2 3 4 5
penyembuhan
Cukup Cukup
Memburuk Sedang Membaik
Memburuk Membaik
Area luka
1 2 3 4 5
operasi

Anda mungkin juga menyukai