Anda di halaman 1dari 34

“ Iblis tidak berjarak dengan diri kita,

dengan karakter budaya, politik dan pasar


sejarah kita. Malah Tuhan yang jaraknya
cenderung semakin menjauh dari kita,
kecuali pas kita perlukan untuk
memperoleh keuntungan atau mentopengi
muka “ . ( Emha Ainun Nadjib )

TUGAS
SEJARAH
WAJIB
Analisis Narasi Dalang
Peristiwa Gerakan 30
September 1965

Nama : Rizky Adhitya


Kelas : XII IPS 5
Absensi : 33
Waktu : Jum’at, 18 September 2020

SMA NEGERI 8 DEPOK

Jl. M. Natsir No. 84, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat

TAHUN AJARAN 2020 / 2021


GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965 ( G30S 1965 )
 Penjelasan Singkat Gerakan 30 September 1965

 Gera
kan
30

September 1965 adalah suatu peristiwa berdarah yang terjadi pada masa orde lama
( demokrasi terpimpin ) yang aktivitas kegiatan nya adalah pembunuhan terhadap
tujuh perwira tinggi staf angkatan darat ( Dewan Jenderal ) karena diduga akan
melakukan kudeta terhadap kekuasaan Presiden Soekarno.

 Pelaku kegiatan ini di “ sinyalir “ dilakukan oleh sekitar 60 pasukan Tjakrabirawa


( Pasukan Khusus Pengaman Presiden ) sebagai penggerak utama dan beberapa
resimen lain-nya dari pasukan angkatan darat sendiri yang sudah terpengaruh paham
Komunisme ( bahkan dikatakan merupakan anggota PKI yang menyusup ).

 Perwira Tinggi Staf Angkatan Darat yang Terbunuh :


1. Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani ;
2. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto ;
3. Letnan Jenderal Haryono ;
4. Letnan Jenderal Siswondo Parman ;
5. Mayor Jenderal Pandjaitan ;
6. Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo ;
7. Kapten Pierre Tendean ( Seharusnya Letnan Jenderal A.H. Nasution ).

 Kejadian berdarah ini awalnya bernama Gestok ( Gerakan Satu Oktober ) istilah
yang diciptakan Presiden Soekarno. Namun nama peristiwa ini berubah nama
menjadi Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) atau juga G30S ( Ditambah
PKI ) adalah pada saat masa Orde Baru yang dimana bertujuan mendoktrin dan
juga propaganda bahwa pelaku dari kejadian ini hanya pihak PKI semata.
 Pokok Pembahasan Tugas Sejarah Wajib
 Soal
 Menurut pendapat anda siapakah dalang dibalik peristiwa G30S yang terjadi
pada tahun 1965 ? Berikan analisis serta fakta yang memperkuat pendapat anda !

 Jawaban
 Dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ( G30S 1965 ) banyak sekali yang
menyatakan teori para pelaku yang terlibat dan bersalah, diantaranya :
1) Kesalahan PKI menurut Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh ;
2) Kesalahan CIA menurut Peter Dale Scott dan Geoffrey Robinson;
3) Konflik angkatan darat menurut Benedict Anderson dan Ruth Mc. Vey ;
4) Kesalahan Soekarno menurut Antonie Dake dan John Hughes ;
5) Kesalahan Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief ;
6) Kudeta Merangkak MPRS menurut Suwoto Mulyosudarmo ;
7) Kesalahan Sjam Kamaruzaman ( Ketua Biro Khusus PKI );
8) Teori Chaos menurut John D. Legge ;
9) Pertemuan kepentingan antara Amerika dan Inggris di Malaysia menurut
Greg Poulgrain .

 Dari semua teori yang ada tentang peristiwa Gerakan 30 September 1965 ( G30S
1965 ), saya lebih setuju dan condong pada teori Kesalahan CIA menurut Peter
Dale Scott dan Geoffrey Robinson . Teori ini menyatakan bahwa pihak utama
( Otak Operasi ) sesungguhnya dari kegiatan Gerakan 30 September 1965 adalah
badan intelejen Amerika Serikat yaitu CIA ( Central Intelligence Agency ).

 Saya menganggap bahwa pelaku utama Gerakan 30 September 1965 adalah CIA
dan juga menganggap bahwa teori lainnya seperti kesalahan PKI, Konflik
Angkatan Darat, Kesalahan Soekarno, Kesalahan Soeharto dan sebagainya hanya
merupakan teori dan kejadian turunan yang tercipta dari keikutcampuran CIA
dalam politik Indonesia untuk percobaan penurunan dan pergantian kekuasan
yang dimiliki Presiden Soekarno pada saat itu ( Orde Lama / Demokrasi
Terpimpin ) agar digantikan oleh Letnal Kolonel Soeharto yang akhirnya
menjabat sebagai Presiden ke - 2 Republik Indonesia ( masa Orde Baru ).

 Saya dapat menyimpulkan dan beranggapan seperti ini ( Kesalahan CIA ) tentu
saja bukan hanya karena asal berpikir dan berucap semata. Namun dapat saya
simpulkan seperti ini berdasarkan analisis saya dari membaca beberapa artikel
dan buku dari internet. Karena menurut analisis saya ini, kejadian besar seperti
peristiwa Gerakan 30 September 1965 ini merupakan sebuah kejadian yang dapat
terjadi bukan hanya dari campur tangan dan kesengajaan pihak dalam negeri
saja tapi juga dari pihak luar negeri ( asing ), karena menurut saya pihak di dalam
negeri pada saat itu ( Orde Lama / Demokrasi Terpimpin ) belum ada yang mampu
dan berani untuk mengalahkan serta menyaingi kekuasaan dan kesaktian atau
dengan kata lain kedigdayaan dari seorang Presiden Soekarno, apalagi banyak
pihak politik dalam dan luar negeri yang segan pada beliau karena merupakan
salah satu bapak perjuangan dan proklamator dari republik Indonesia dan beliau ini
( Presiden Soekarno ) begitu dicintai serta memiliki banyak sekali pendukung, baik
dari pihak masyarakat, pihak politik ( seperti kelompok partai Masyumi, PNI, PKI
dan sebagainya ) maupun dari kalangan prajurit ( ABRI dan Kepolisian Negara ).

 Menurut analisis saya juga bahwa peristiwa Gerakan 30 September 1965


merupakan salah satu cara massif yang berhasil dilakukan Pihak CIA dengan
bekerjasama dengan pihak dalam negeri ( Sebelum – sebelumnya juga ada namun
gagal ) untuk mengurangi kepercayaan banyak pihak di Indonesia pada
pemerintahan – nya sendiri, khususnya kepada kepemimpinan Presiden
Soekarno. Peristiwa ini juga menjadi puncak penyebab lengsernya Presiden
Soekarno dari pemerintahan tertinggi di Indonesia, yang membuat beliau
kehilangan banyak kepercayaan dan tidak bisa membenahi kembali kepercayaan
banyak pihak kepadanya ( walaupun sebelum kejadian Gerakan 30 September
1965 pada masa pemerintahan Presiden Soekarno ini juga terdapat masalah krisis
keuangan, namun dampak pengaruh – nya tidak sampai separah dan sebesar
kejadian Gerakan 30 September 1965 ).

 Dengan adanya pengaruh sebesar itu terhadap pemerintahan dan kondisi politik di
Indonesia, menurut analisis saya sekali lagi bahwa peristiwa seperti Gerakan 30
September 1965 ini bukan merupakan suatu kegiatan yang baru direncanakan
dalam beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu saja untuk dapat di eksekusi
dengan baik nantinya oleh pihak – pihak yang terlibat. Melainkan membutuhkan
watu yang lama seperti minimal sekitar 2 – 3 tahun dalam perencanaan nya
sebelum akhirnya dilakukan tindakan pelaksanaan ( eksekusi ). Dan waktu terbaik
( pas ) untuk pelaksanaan tersebut adalah dengan membuat perselisihan antara
PKI dan ABRI semakin memanas yang akhirnya membuat beberapa anggota PKI
dalam tubuh pasukan angkatan darat ( Resimen Tjakrabirawa dan resimen lain-
nya ) melakukan tindakan penculikan dan pembunuhan terhadap tujuh perwira
tinggi staf angkatan darat ( padahal lumayan condong kearah Presiden Soekarno,
namun terjadi kesalahpahaman informasi yang diterima PKI sehingga menganggap
7 perwira ini berhiaknat ) sebelum pelaksanaan pidato kenegaraan oleh Presiden
Soekarno sekitar bulan Oktober – kemungkinan bertepatan dengan
peringatan HUT ABRI pada 5 Oktober 1965 ( yang dikatakan jika tidak ada
kejadian Gerakan 30 September 1965, Presiden Soekarno akan tetap mendapat
loyalitas masyarakat serta akan melakukan orasi untuk semakin menarik simpati
masyarakat dalam aksi kegiatan Ganyang Malaysia bersama dengan Partai
Komunis Indonesia, dimana jika terjadi banyak pihak yang beranggapan aksi ini
tidak akan mampu dihentikan oleh siapapun bahkan pihak angkatan darat
sendiri ( musuh bebuyutan PKI ) yang dimana merasa terancam akan pelemahan
kekuasaan angkatan bersenjata, apalagi sebelumnya sudah dibentuk Komando
Operasi Tertinggi dan selanjutnya pembentukan angkatan bersenjata kelima yang
terdiri dari buruh dan tani yang semakin membuat mereka was – was ) .

 Alasan CIA ( berdasarkan analisis saya ) merencanakan kudeta Gerakan 30


September 1965 dan mengganggu pemerintahan di Indonesia ( terutama pada masa
pemerintahan Soekarno ) :
1. Pemerintah Amerika takut melihat perkembangan PKI di Indonesia.
Indonesia sebagai “Macan Asia” saat itu, jika komunis berkuasa di
Indonesia ini bisa menimbulkan efek domino terhadap negara-negara lain
di Asia Tenggara. Jika hal ini terjadi maka berarti kiamat bagi Amerika,
yang menyebabkan badan CIA yang merupakan badan intelijen Amerika
yang bertugas di seluruh dunia bertindak ( tidak menyuruh FBI ataupun
NSA dan sebagainya karena merupakan badan intelijen permasalahan
dalam negeri ).
2. Kekhawatiran pemerintah AS dan Inggris akan aturan pada masa
Demokrasi Terpimpin yang kurang menguntungkan pihak barat ( seperti
menasionalisasikan seluruh perusahan di Indonesia, Sistem bagi hasil
dimana Indonesia 60% dan Pihak swasta 40 % saja, sistem kebijakan tanah
untuk petani dan lain sebagainya ) sehingga memerintahkan CIA yang
sudah ada di Indonesia untuk segera bertindak.
3. Ketidaksukaan secara pribadi beberapa petinggi CIA seperti Allen Dulles
dan John Foster Dulles ( yang memiliki peringkat cukup tinggi di CIA )
kepada Presiden Soekarno serta kebijakannya.
4. Indonesia memiliki nilai strategis bagi Amerika nantinya dalam
perdagangan dan jalur kapal ( dagang, perang dan sebagainya ).

 Cara – cara yang dilakukan CIA dalam menggangu ( intervensi ) politik


Indonesia sampai dengan terciptanya Gerakan 30 September 1965 berdasarkan
analisis saya adalah sebagai berikut :
1. CIA mencoba melakukan penyuapan pada beberapa pejabat dalam
kegiatan pemilihan umum tahun 1955 untuk menggagalkan
perkembangan PKI di Indonesia ;
2. CIA membantu pemberontakan bersenjata yang dilakukan PRRI dan
Permesta di Indonesia, terutama PRRI di Padang ;
3. CIA mencoba mendekati para pejabat pemerintahan dan militer
Indonesia yang tidak suka pada Presiden Soekarno, contohnya pejabat
pemerintahan adalah Adam Malik dan Pejabat Militer adalah Letnan
Kolonel Soeharto ;
4. CIA mengirim bantuan berupa alat komunikasi pada Angkatan Darat
untuk menunjukkan kedekatan mereka terhadap Angkatan Darat dan
juga sebagai propaganda pada PKI ;
5. CIA mengirimkan bantuan pada Letnan Kolonel Soeharto dalam bentuk
peralatan medis yang bisa diuangkan untuk pembersihan Komunisme
di Indonesia .

 Akibat dari terjadinya Gerakan 30 September 1965 oleh CIA bagi Indonesia,
khususnya pemerintahan dan kebijakan negara menurut analisis saya adalah
sebagai berikut :
1. Presiden Soekarno mulai kehilangan banyak dukungan dari rakyat
Indonesia ;
2. Terjadinya pembersihan pada PKI, terkhusus – nya anggota PKI beserta
simpatisan – nya ;
3. Banyak pihak kontra Presiden Soekarno yang mulai bangkit untuk
melawan Presiden Soekarno ;
4. Adanya pergantian kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Presiden
Soeharto ;
5. Orang – orang yang dianggap pendukung Presiden Soekarno di
pemerintahan di ganti dengan pendukung Presiden Soeharto ;
6. Presiden Soeharto memerintah Indonesia selama 32 Tahun ;
7. Semasa Presiden Soeharto, Indonesia banyak kemasukan perusahaan dan
modal Asing dari negara blok Barat. Contohnya adalah PT Freeport ;
8. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia banyak melakukan
pinjaman pada negara – negara sekutu Amerika, contohnya adalah
Jepang dan Jerman.

 Alasan saya kurang mendukung teori lain sebagai dalang pelaku utama
Gerakan 30 September 1965 :

1. Alasan saya kurang mendukung teori Kesalahan PKI ( sebagai pelaku


utama ) menurut Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh.
 Kalau meletakkan PKI sebagai pelaku utama, bagaimana ceritanya
hanya segelintir petinggi saja dalam PKI yang tahu perencanaan
penculikan pada tujuh perwira tinggi staf angkatan darat ini.
Sedangkan banyak anggota dan petinggi PKI lainnya yang tidak
tahu, walaupun ini merupakan misi yang rahasia ( penculikan 7
perwira tinggi ) harusnya mayoritas anggota PKI ini tahu tentang
kegiatan ini ( apalagi jumlah anggota PKI ± 3.000.000 orang aktif
diluar yang lainnya ) karena ini merupakan misi untuk kepentingan
bersama mereka.
 Dan jika semua anggota PKI tidak terlibat, kenapa setiap orang yang
tergabung dalam PKI harus dilakukan pembersihan ( pembunuhan
massal, apalagi di depan umum ) tanpa melewati proses peradilan
( walaupun kita tahu apa yang dilakukan PKI itu kejam pada para
perwira tinggi yang mereka culik, tapi dasar negara kita yang
tercantum dalam UUD RI 1945 pasal 1 ayat (3) adalah negara
hukum yang menjamin seluruh hak rakyatnya tanpa memandang
apapun – atau itu merupakan kiasan semata ? )
 Dan jika setiap anggota PKI ini diketahui tidak melawan , kenapa
mereka tidak mulai melawan, padahal anggota nya mencapai
±3.000.000 ( yang menjadikan PKI partai komunis terbesar ketiga di
dunia setelah Uni Soviet dan RRC ) ketika terjadi pembersihan oleh
ABRI. Jawaban logis nya menurut saya karena banyak dari mereka
tidak mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi.
 Beberapa ahli menolak pendapat ini karena tidak sesuai realita dan
juga karena merupakan propaganda pada masa Orde Baru.

2. Alasan saya kurang mendukung teori Konflik angkatan darat ( sebagai


pelaku ) menurut Benedict Anderson dan Ruth Mc. Vey.
 Beberapa ahli seperti Harold Crouch dalam “ The Army and
Politics (1978) yang menolak pendapat ini yang dengan mengatakan
bahwa inisiatif awal gerakan ini timbul dari tubuh TNI AD.
 Menurut pendapat saya jika Gerakan 30 September 1965 ini terjadi
karena perselisihan dalam AD, kenapa beberapa petinggi AD tidak
langsung menunjukan sasaran pembunuhan pada Presiden Soekarno,
padahal bisa saja dilakukan dengan mudah, apalagi pasukan
Tjakrabirawa dibentuk berdasarkan pendapat Letnan Jenderal A.H
Nasution ( “faksi kanan” bersikap menentang kebijakan Ahmad Yani
yang bernafaskan Sukarnoisme ), jadi bisa saja digunakan atas nama
Letnan Jenderal A.H Nasution dalam usaha pembunuhan langsung ke
Presiden Soekarno sebelum terjadinya peristiwa Gerakan 30
September 1965 ( Sebaliknya para perwira yang tidak suka pada
Soekarno malah beraksi setelah peristiwa agar dianggap
“menyelamatkan“ ).
3. Alasan saya kurang mendukung teori Kesalahan Soekarno ( sebagai
pelaku utama ) menurut Antonie Dake dan John Hughes.
 Pengakuan Bambang Widjanarko saat itu ia dipaksa bersaksi
demikian ( Bahwa Soekarno bersalah, padahal sebenarnya tidak ).
 Kalau benar bahwa Presiden Soekarno yang memerintahkan
penculikan 7 perwira itu, mengapa malam 1 Oktober 1965 beliau
tidak langsung menuju Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma
tempat perencanaan pengumpulan para jenderal yang diculik ( kalau
Presiden Soekarno tahu kegiatan ini ) dan kenapa beliau harus
berputar-putar keliling Jakarta seperti orang kebingungan serta
mengapa baru di pagi harinya beliau baru pergi ke Pangkalan Udara
Halim Perdanakusuma .

4. Alasan saya kurang mendukung teori Kesalahan Soeharto ( sebagai


pelaku utama ) menurut Kolonel Abdul Latief.
 Saya setuju dengan pendapat menurut beberapa ahli sejarah dan
politik berpendapat bahwa Soeharto bukan tipe orang jenius yang
bisa merancang kudeta secara sistematis. Soeharto hanyalah orang
yang sudah tahu sebelum kejadian nahas itu terjadi melalui
pertemuannya dengan Kolonel Untung dan Kolonel Abdul Latief
sehingga ia menjadi orang yang paling siap. Kesiapannya inilah
yang menjadi senjata mematikan untuk menumpas PKI sekaligus
merebut kekuasaan dari Soekarno dengan bantuan dari CIA.

5. Alasan saya kurang mendukung teori Kudeta Merangkak MPRS


(sebagai pelaku utama) menurut Suwoto Mulyosudarmo
 Karena berdasarkan analisis saya dalam urutan kejadian dari awal
keterlibatan PKI sampai dengan Kejatuhan Presiden Soekarno
dijelaskan bahwa MPRS baru mulai melakukan kudeta merangkak
setelah kejadian Gerakan 30 September 1965 dan juga dikeluarkan
nya Surat Perintah 11 Maret 1966 yang dimana bukan nya
bertindak secara dominan sebelum kejadian Gerakan 30 September
1965.

6. Alasan saya kurang mendukung teori Kesalahan Sjam Kamaruzaman


( Ketua Biro Khusus PKI ) sebagai pelaku utama
 Saya kurang percaya pada teori ini dikarenakan teori ini baru
muncul ke permukaan sehingga perlu dikaji lebih dalam ( apakah
Sjam benar – benar pelaku utama yang merencanakan Gerakan 30
September 1965 ) , apalagi organisasi yang dipimpin Sjam merupakan
Biro Khusus PKI yang merupakan organisasi bawah tanah – intelijen
atau organisasi hantunya PKI yang jarang terekspos dunia luar.

7. Alasan saya kurang mendukung teori Chaos menurut John D. Legge


 Saya kurang sependapat dengan teori ini disebabkan, kejadian
sebesar Gerakan 30 September 1965 pasti terjadi karena ada
pemantik dan yang mengarahkan nya, bukan sekedar kejadian
yang kebetulan. Apalagi Gerakan 30 September 1965 ini sangat
sistematis menurut saya berdasarkan pendapat beberapa ahli sejarah
dan politik.

8. Alasan saya kurang mendukung teori Pertemuan kepentingan antara


Amerika dan Inggris di Malaysia ( sebagai pelaku utama ) menurut Greg
Poulgrain
 Alasan saya kurang medukung teori ini dikarenakan Amerika
serikat dan Inggris baru bekerja sama semenjak tahun 1960 an.
Sedangkan alasan saya mendukung pelaku utama adalah CIA
karena mereka sudah terlibat semenjak tahun 1958 pada kejadian
PRRI dan Permesta di Indonesia ( khususnya PRRI di Padang )
yang ditujukan untuk melakukan kudeta militer dan juga agar
Soekarno kurang mendapat hati masyarakat.

 Berdasarkan analisis saya setelah membaca beberapa buku dan artikel juga,
berikut ini merupakan kegiatan ( berdasarkan urut kejadian ) yang dilakukan CIA
dalam membuat kisruh di pemerintahan Indonesia pada masa Presiden Soekarno
sampai akhirnya terjadi Gerakan 30 September 1965 dan meciptakan kejatuhan
Soekarno :

1. CIA pada tahun 1955, melakukan intervensi pemilihan umum untuk


menggagalkan perkembangan partai komunis di Indonesia yaitu PKI
dengan dana sebesar US$ 1 juta dollar, namun gagal dan PKI tetap menjadi
partai terbesar ke 4 di Indonesia .

2. Pada tahun 1957, CIA berusaha menjatuhkan kreadibilitas Soekarno


dengan membuat desas desus skandal perselingkuhan Soekarno dengan
seorang pramugari berambut pirang – yang diduga adalah mata-mata KGB
ke seluruh penjuru dunia dengan judul berita “ Soekarno telah jatuh ke
pelukan seorang perempuan yang diduga sebagai mata-mata KGB.
Bahkan dibuatkan video pornonya yang tokoh nya diserupai mirip
Soekarno ( operasi plastik ) dengan seorang perempuan kaukasia berambut
pirang. Namun rencana ini gagal tetap gagal menjatuhkan kreadibilitas
Soekarno.

3. 17 Agustus 1957 dijelaskan CIA mulai mengawasi gerak – gerik Presiden


Soekarno dengan mengirim seorang Agen CIA bernama Profesor Guy
Pauker ke Maluku, Ternate.

4. Pada tahun 1958, CIA berusaha melakukan langkah perekayasaan makar


di Indonesia yang dilakukan bersama Presiden Einsenhower ( rapat 14
Maret 1957 ) .

5. Pada tahun 1958 juga CIA melakukan kerjasama dengan pemberontakan


PRRI di padang dengan cara mengirimkan kapal selam AS yang
membawa berton – ton amunisi untuk markas besar PRRI di padang.
Namun rencana kegiatan CIA dalam membantu pemberontakan PRRI dan
Permesta di seluruh Indonesia mulai diketahui setelah peristiwa
penembakan pesawat pembom CIA yang dibawa oleh Allan Pope oleh
Kolonel AU Pieters di langit Ambon, yang membuat Allen Pope ditangkap
dan dijatuhi hukuman mati oleh pihak Indonesia. Akibat kejadian ini pihak
Amerika Serikat melakukan perundingan dengan Indonesia dan melakukan
pertukaran Allen Pope ditukar dengan senjata yang berjumlah untuk 20
batalyon dan 10 buah pesawat Hercules C-130B ( 8 jenis kargo dan 2 jenis
tanker ) pada 18 Maret 1960. Akibat kejadian ini juga Amerika harus
membantu Indonesia dalam perebutan Irian Barat dan juga pembangunan
Jakarta By Pass ( Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Mayjen DI Panjaitan
sepanjang 27 kilometer dari Cawang ke Pelabuhan Tanjung Priok ).

6. Karena kegagalan dan ketauan dalam akan operasi ini. tahun 1958 ini juga,
John Foster Dulles (saudara Allen Dulles – Direktur CIA ) yang
merupakan agen CIA mulai mengganti taktik permainan dengan cara
bertemu dan membujuk para pejabat pemerintahan dan militer
Indonesia yang membenci pemerintahan Soekarno dan ideologis
Soekarnois, contohnya seperti Adam Malik ( bahkan dikatakan menjadi
anggota CIA tertinggi yang berhasil di rekrut di Indonesia ), Ali Murtopo,
dan lain sebaginya .

7. Pada 5 Juli 1959 dikeluarkan dekrit presiden dan mulainya masa


pemerintahan demokrasi terpimpin di bawah Presiden Soekarno. Pada
masa pemerintahan Soekarno ini banyak membuat aturan yang membuat
pihak swasta negara barat ketakutan, seperti berusaha menasionalisasi
seluruh perusahan di Indonesia atas nama negara Indonesia, sistem bagi
hasil, dan peraturan lainnya yang tidak menguntungkan pihak barat. Disini
yang paling dirugikan adalah pihak Inggris dan Amerika serikat atas
peraturan ini.

8. Pada awal tahun 1960 – an, CIA akhirnya bekerja sama dengan MI6
( pasukan intelijen khusus Britania raya ) dan IRD ( partai buruh Britania
raya di Singapura ) untuk mejalankan operasi di Singapura dengan
menjalankan Propaganda terhadap pemerintahan di Indonesia. Disini
menurut saya mulai berakunya teori Pertemuan kepentingan antara
Amerika dan Inggris di Malaysia menurut Greg Poulgrain ( Awal
mula).

9. Pada tahun 1961 Adanya desas – desus di pemerintahan Amerika bahwa


ada orang yang bernama Ujeng Suwargana yang berasal dari Indonesia
menyampaikan ada kudeta yang akan dilakukan oleh para pemimpin militer
Indonesia terhadap Presiden Soekarno. ( buku Di Balik Keterlibatan CIA.
Bung Karno Dikhianati ? “ ciptaan Willem Oltmans di halaman 40
dan 64 - 66 ). Disini menurut saya mulai berlakunya teori Konflik
angkatan darat menurut Benedict Anderson dan Ruth Mc. Vey ( namun
belum secara pasti ) .

10. Pada tahun 1962 ini juga Britania Raya membuat konfederasi Malaysia
yang membuat Indonesia kesal dan menjalankan aksi ganyang Malaysia
yang di dukung oleh PKI namun tidak di dukung oleh beberapa petinggi
angkatan darat. Ini mulai membuat perselisihan kekuatan yang semakin
memanas antara PKI dan angkatan darat terjadi. Disini menurut saya masih
berakunya teori Pertemuan kepentingan antara Amerika dan Inggris di
Malaysia menurut Greg Poulgrain ( Masih berlanjut ).

11. Pada awal aksi ganyang Malaysia ini sebenarnya raja Malaysia
mengirimkan surat undangan kepada Presiden Soekarno untuk membahas
konflik dan melakukan musyawarah mufakat di Kuala Lumpur, namun
mata – mata Soebandrio mengambilnya sebelum bisa dibaca Soekarno
sehingga surat itu tidak pernah sampai ( Kata Letnan Jenderal S. Parman
dalam buku Di Balik Keterlibatan CIA. Bung Karno Dikhianati ? “
ciptaan Willem Oltmans di halaman 47 ). Disini menurut saya masih
berakunya teori Pertemuan kepentingan antara Amerika dan Inggris di
Malaysia menurut Greg Poulgrain ( akhir teori ).
12. CIA yang melihat konflik ini berusaha mendekati angkatan darat Indonesia
dengan memberi bantuan pada angkatan darat atas nama Amerika Serikat
berupa pendidikan. Pendidikan ini ada yang diajarkan langsung di
Amerika ( dalam pendidikan ini terdapat doktrin ajaran Amerika Serikat
yang nantinya bertujuan untuk bisa diterapkan pada didikan Militer
Indonesia ketika mereka kembali ke Indonesia ) dan juga ada yang di
Indonesia yaitu dalam Sekolah Staf Komando Angkatan Darat ( yang
didalamnya tedapat Soeharto – bisa dikatakan awal mula CIA melakukan
kontak dengan Soeharto, alasan Soeharto bisa disekolahkan kembali ke
Sekolah Staf Komando Angkatan Darat karena dugaan korupsi di
Yayasan Pembangunan Teritorium Empat (YPTE) yang didirikan Kolonel
Soeharto sendiri, pada 1957. Disini Soeharto melakukan tindak barter
beras illegal dengan pemerintahan Thailand. ). Karena bantuan ini juga
akhirnya membuat perselisihan dan memecah kubu angkatan darat juga
dalam menanggapi kebijakan Soekarno yang dekat dengan PKI,
Kelompok pertama, “faksi tengah” yang loyal terhadap Presiden Sukarno,
dipimpin Letjen TNI Ahmad Yani dan Kelompok kedua, “faksi kanan”
bersikap menentang kebijakan Ahmad Yani yang bernafaskan
Sukarnoisme. Dalam faksi ini ada Jenderal TNI A.H. Nasution dan
Mayjen TNI Soeharto. Disini menurut saya masih berlakunya teori
Konflik angkatan darat menurut Benedict Anderson dan Ruth Mc. Vey
( mulai secara pasti terlihat jelas ) .

13. Melihat kedekatan antara CIA dan angkatan darat membuat faksi PKI yang
didalamnya terdapat Ketua Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman
melaporkan tindakan ini pada Ketua Comite Central PKI yang dipimpim
D.N Aidit. Disini kelompok PKI mulai berpikir bahwa akan terjadi kudeta
militer yang akan dilakukan oleh anggota tertinggi Angkatan Darat dan
membuat Istilah Dewan Jenderal ( yang ditujukan terhadap para pemimpin
angkatan darat yang mecoba berkudeta ).

14. Perselisihan antara PKI dengan Angkatan Darat ( yang didukung CIA )
semakin memanas. Bersamaan dengan politik luar negeri Indonesia
dengan Malaysia yang tak kunjung membaik.

15. Pada sekitar awal 1965, Presiden Soekarno pernah bertanya pada
Jenderal Ahmad Yani tentang isu pembentukan dewan Jenderal, namun
Jenderal Ahmad Yani mengatakan kepada Soekarno untuk tidak khawatir
akan hal ini. ( buku Di Balik Keterlibatan CIA. Bung Karno
Dikhianati ? “ ciptaan Willem Oltmans di halaman 69 ) .
16. Adu kekuatan antara PKI dan Angkatan Darat mulai menuju pada
puncaknya pada bulan Agustus 1965 yang dimana Presiden Soekarno
membentuk angkatan bersenjata kelima yang terdiri dari buruh dan tani
yang dipersenjatai. Hal ini membuat angkatan darat kegusaran karena
ditakutkan ( dalam pemikiran banyak staf angkatan darat ) angkatan ke
lima ini akan digunakan PKI untuk melakukan perebutan kekuasaan
seperti revolusi yang digunakan di RRC.

17. Karena perselisihan antara angkatan darat ( yang didukung CIA ) dengan
PKI tak kunjung membaik, ditambah semakin maraknya desas desus
pembentukan dewan jenderal ( padahal pembentukannya sebenarnya belum
dipastikan ). Akhirnya membuat PKI khawatir sehingga timbulah tindakan
untuk “mencegah” perebutan kekuasaan oleh Angkatan Darat dengan cara
menculik 7 perwira tinggi AD.

18. Rencana PKI ini disampaikan kepada Presiden Soekarno, beliau menolak
tindakan tersebut ( Kembali pada poin 15 ). Dari sini kubu PKI terpecah
menjadi 2. Kubu militer yang dipimpin oleh Letkol Untung ingin
mematuhi Bung Karno tetapi kubu Biro Chusus yang dipegang Sjam
ingin melanjutkan rencana. Disini Sjam memanasi D.N Aidit untuk
tetap melaksanakan penculikan dengan meyakinkan bahwa akan ada unit
bantuan seperti kendaraan tempur yang akan dipersiapkan oleh Sjam ini
dan Sjam juga melaporkan beberapa analisis yang meyakinkan
pendapatnya dalam keberhasilan jika rencana penculikan dilanjutkan
( padahal hanya omongan semata dari Sjam dan tidak pernah ada yang
namanya unit pendukung ). Disini terlihat arogansi dan kebohongan dari
Sjam yang padahal Biro Chusus yang dia pimpin harusnya jadi badan
intelejen, organisasi bawah tanah PKI yang bertugas menyusupi tentara
dan juga harusnya Sjam memegang peranan penting karena bertindak
sebagai penghubung antara pihak Untung dengan Aidit ( Sayangnya
Sjam tidak benar-benar menjadi penghubung, karena banyak laporan di
lapangan yang kemudian tidak disampaikan kepada Aidit tetapi justru
ditindaklanjuti sendiri ). Disini menurut saya mulai berlakunya teori
Kesalahan Sjam Kamaruzaman ( Ketua Biro Khusus PKI ).

19. Akhirnya D. N. Aidit tetap memerintahkan berlangsungnya rencana


penculikan ini. Penculikan ini dilaksanakan pada 30 September 1965
dengan mengandalkan sejumlah resimen yang telah disusupi PKI dalam
angkatan darat seperti salah satunya adalah pasukan Tjakrabirawa
( Pasukan Khusus Pengaman Presiden ). Disini menurut saya mulai
berlakunya teori Kesalahan PKI menurut Nugroho Notosusanto dan
Ismail Saleh ( Awal mula ).

20. Akhirnya tiba pada tanggal 30 September 1965, beberapa jam sebelum
penculikan, Kolonel Abdul Latief dengan Kolonel Untung menemui
Soeharto untuk membahas rencana penculikan 7 perwira tinggi ini,
anehnya Soeharto tidak menecegah dan melaporkan tindak penculikan ini
pada Jenderal Ahmad Yani maupun Letnan Jenderal A.H. Nasution
( yang notabene nya harus dilaporkan ). Disini menurut saya mulai
berlakunya teori Kesalahan Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief
( Awal mula ).

21. Akhirnya pada tengah malam 30 September 1965 ( menjelang pergantian


hari ) beberapa pasukan angkatan darat yang dipimpin oleh Kolonel
Untung dan beberapa anak buah Aidit mulai melakukan penculikan.
Awalnya ini merupakan penculikan biasa para staf tinggi untuk dibawa
kehadapan Presiden Soekarno untuk membuat mereka mengaku dan
pemecatan terhadap mereka ( menurut beberapa sumber ), namun karena
kegiatan ini tidak terkoordinasi dengan baik akhirnya ada beberapa
petinggi angkatan darat yang dibunuh saat penculikan dirumahnya, salah
satunya jenderal Ahmad Yani. Para Jenderal yang seharusnya dibawa ke
hadapan Presiden Soekarno ini karena kesalahan koordinasi juga dibawa,
disikasa dan dibunuh dengan keji oleh PKI di daerah Lubang Buaya.
Dalam kegiatan ini juga terjadi lamanya selang waktu antara
pengumuman pertama dengan pengumuman selanjutnya dalam
pelaksanaan penculikan. Lamanya waktu ini juga menjelaskan mengapa
antara pengumuman pertama dan kedua setelah kejadian sangat drastis.
Pagi hari diumumkan bahwa Presiden Soekarno dinyatakan selamat dari
rencana Dewan Jenderal, tapi siangnya langsung diumumkan
pembentukan Dewan Revolusi dan pembubaran kabinet. Disini
menurut saya masih berlakunya teori Kesalahan PKI menurut Nugroho
Notosusanto dan Ismail Saleh dan juga teori Kesalahan Sjam
Kamaruzaman ( Ketua Biro Khusus PKI ) – Disini Sjam tidak
memberikan koordinasi yang baik dan menyeluruh kepada seluruh
pelaksana PKI sehingga terjadi kesalahan informasi tentang apa yang
dilakukan dalam penculikan dan juga molornya waktu karena tidak
menepati janjinya untuk mempersiapkan mobilisasi pasukan bantuan ( yang
tidak pernah ada ).
22. Pagi hari pada Tanggal 1 Oktober 1965, Presiden Soekarno yang
mendengar hal ini ( hilangnya beberapa perwira tinggi Angkatan Darat
terutama Jenderal Ahmad Yani ) sedang pergi ke Bandara Udara Halim
Perdanakusuma ( Cikal bakal teori kesalahan Soekarno menurut
Antonie Dake dan John Hughes ) langsung memerintahkan Jenderal
Pranoto Reksosamudro untuk menjabat sebagai pejabat sementara Kepala
Komando Angkatan Darat karena kebetulan sedang berada di markas besar
KOSTRAD – nya Soeharto.Namun Soeharto mencegah Pranoto untuk ke
bandara Halim Perdanakusuma untuk melapor pada Presiden Soekarno
(buku Di Balik Keterlibatan CIA. Bung Karno Dikhianati ? “ ciptaan
Willem Oltmans di halaman 65 – 66 ) . Disini menurut saya masih
berlakunya teori Kesalahan Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief
( Masih berlanjut ).

23. Soeharto ( yang sudah berkompromi dengan CIA saat petemuan di


Sekolah Staf Komando Angkatan Darat ) disini mengambil kesempatan
dari itu ( Setelah lenyapnya Jenderal Ahmad Yani, yang dimana komando
tertinggi angkatan darat bisa dipegang dan berada di bawah tangan
Soeharto - buku Di Balik Keterlibatan CIA. Bung Karno Dikhianati ? “
ciptaan Willem Oltmans di halaman 69 ). Disini menurut saya masih
berlakunya teori Kesalahan Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief
( Masih Berlanjut ).

24. Masih di tanggal 1 Oktober 1965 ini Soeharto melaksanakan kudeta


militer – secara tidak langsung ( Bukti-bukti kudeta oleh Soeharto ini
berupa dokumen menunjukkan bahwa Soeharto mengirim telegram ke
panglima-panglima regional pada pagi 1 Oktober ) terhadap Presiden
Soekarno dengan menggunakan rantai komando yang dia miliki di militer
dengan secara aktif mengabaikan wewenang Soekarno untuk turun dari
jabatan Kepala ABRI ( Soeharto juga mempertahankan posisi strategisnya
sebagai Komandan Kostrad, sementara Komandan RPKAD Sarwo
Edhie membuktikan dirinya sebagai salah satu deputi paling setia
Soeharto ). Soeharto disini berdalih memerintahkan ( padahal kudeta )
seluruh pasukan bersenjata angkatan darat untuk segera mempersiapkan
startegi operasi pembersihan terhadap seluruh anggota PKI. Disini menurut
saya masih berlakunya teori Kesalahan Soeharto menurut Kolonel Abdul
Latief ( Masih berlanjut ).

25. Pada 3 Oktober 1965, Jakarta dinyatakan dalam keadaan perang (oleh
Soeharto) . Setelah itu selama beberapa hari berikutnya, Soeharto
menuntut sumpah setia dari para komandan militer di seluruh negeri.
Pada saat bersamaan, pers dibungkam dan para pemimpin sipil
dilumpuhkan. Disini menurut saya masih berlakunya teori Kesalahan
Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief ( Masih berlanjut ).

26. Pidato Soeharto pada hari ulang tahun ABRI pada 5 Oktober 1965 di
Jakarta semakin menunjukkan keinginanya untuk melakukan
pembersihan kepada PKI ( dan pendukung Soekarno ). Tepat di saat
bersamaan Soekarno sulit mengambil keputusan, hal ini menyebabkan
Soeharto secara terbuka memunculkan dirinya sebagai kingmaker tanpa
pesaing. Disini menurut saya masih berlakunya teori Kesalahan Soeharto
menurut Kolonel Abdul Latief ( Masih berlanjut ).

27. Pada 7 Oktober 1965 di Sumatera, terjadi pembunuhan di muka umum


pada orang – orang yang dianggap simpatisan PKI ( dan berlanjut ke tahap
pembunuhan massal secara sistematis yang dimulai pada 14 Oktober ).
Disini menurut saya masih berlakunya teori Kesalahan Soeharto menurut
Kolonel Abdul Latief ( Masih berlanjut ).

28. Tanggal 18 Oktober 1965 terjadi pembersihan dan serangan di Jawa


Tengah pada para Simpatisan PKI ( Jumlah Korban PKI yang terbunuh
tanpa diadili terlebih dahulu selama operasi pembersihan sekitar tanggal
7 oktober sampai akhir Oktober ini sekitar ± 500.000 – 2.000.000
orang, dan disebut sebagai salah satu genosida terbesar di Indonesia dan
disbanding – bandingkan dengan genosida di Rwanda, sumber yaitu buku
yang berjudul “ The Army and the Indonesian Genocide: Mechanics of
Mass Murder “ ). Disini menurut saya masih berlakunya teori Kesalahan
Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief ( Masih berlanjut ).

29. Setelah ” aksi heroik “ Soeharto tersebut membuat dirinya mulai dapat
kepercayaan dari banyak pihak ( Khusunya anti – Sukarnoisme ). Disini
menurut saya masih berlakunya teori Kesalahan Soeharto menurut
Kolonel Abdul Latief ( Masih berlanjut ).

30. Pada tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat


Perintah Sebelas Maret ( Supersemar ), yang isi aslinya tidak pernah
diketahui sama sekali. Disini menurut saya masih berlakunya teori
Kesalahan Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief ( Masih berlanjut ).

31. Setelah keluarnya Supersemar ini, MPRS mulai melakukan kudeta


merangkak ( creeping coup ) untuk membantu pergantian kekuasaan dari
Presiden Soekarno ke Letnan Kolonel ( Presiden ) Soeharto . Disini
menurut saya mulai berlakunya teori Kudeta Merangkak MPRS menurut
Suwoto Mulyosudarmo ( Awal mula ) bersamaan dengan teori
Kesalahan Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief ( Masih berlanjut ).

32. Supersemar dikukuhkan menjadi TAP IX/MPRS/1966 tanggal 21 Juni


1966. Disini menurut saya masih berlakunya teori Kudeta Merangkak
MPRS menurut Suwoto Mulyosudarmo ( Masih berlanjut ).

33. Pada 22 Juni 1966 Presiden Soekarno melakukan pidato berjudul


Nawaksara dalam Sidang Umum ke-IV MPRS, yang berisi bahwa
peristiwa 30 September 1965 merupakan, “ Soekarno : “unsur-unsur
Nekolim (negara Barat), pimpinan PKI yang keblinger serta oknum-oknum
ABRI yang tidak benar”.

34. Tanggal 5 Juli 1966 dikeluarkan Ketetapan MPRS No. XV/MPRS/1966


yang berisi antara lain:
a) Penetapan tidak perlunya jabatan Wakil Presiden,
b) Apabil Presiden berhalangan, Pemegang Surat Perintah 11 Maret
1966 memegang jabatan Presiden.

Penciptaan Tap MPRS ini semakin menunjukkan tabiat ketidaksukaan


MPRS pada ajaran Soekarno ( ketetapan MPRS ini melanggar UUD 1945
yang dimana ditetapkan / adanya jabatan wakil presiden dan yang
kedua apabila presiden berhalangan, maka wakil presiden yang
menggantikannya, bukan pemegang Surat Perintah 11 Maret 1966 ).
Adanya ketetapan ini membuat kekuasaan Soekarno mulai berganti ke
Letnan Kolonel ( Presiden ) Soeharto. Disini menurut saya masih
berlakunya teori Kudeta Merangkak MPRS menurut Suwoto
Mulyosudarmo ( Masih berlanjut ).

35. Tanggal 10 Januari 1967, Presiden Soekarno menyerahkan Pidato


Pelengkap Nawaksara kepada pimpinan MPRS. Stelah itu pimpinan
MPRS mengeluarkan Keputusan Pimpinan MPRS No. 13/B/1967
tentang Penolakan Pidato Nawaksara. Keputusan MPRS berbeda
dengan Ketetapan MPRS karena Keputusan MPRS itu hanya bersifat
internal MPRS. Disini menurut saya masih berlakunya teori Kudeta
Merangkak MPRS menurut Suwoto Mulyosudarmo (Masih berlanjut).

36. Tanggal 20 Februari 1967, Presiden Soekarno ( selaku Mandataris


MPRS ) mengeluarkan Pengumuman tentang Penyerahan Kekuasaan
kepada Pengemban TAP MPRS No. IX/MPRS/1966. Penyerahan
kekuasaan semacam ini tidak ada dasarnya dalam UUD 1945, karena
penyerahan kekuasaan berarti mengalihkan kekuasaan dan tanggungjawab,
yag secara teoritis harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu kepada
pemberi kekuasaan, Jadi, kalau Presiden selaku mandataris MPRS
mengembalikan mandatnya kepada MPRS, ia tidak perlu meminta
persetujuan dari MPRS. Tetapi kalau Presiden akan menyerahkan
kekuasaannya kepada orang lain, ia harus meminta persetujuan MPRS.
Disini menurut saya masih berlakunya teori Kudeta Merangkak MPRS
menurut Suwoto Mulyosudarmo (Masih berlanjut).

37. Tanggal 12 Maret 1967, MPRS mengeluarkan Ketetapan MPRS No.


XXXIII/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari
Presiden Soekarno.
 TAP ini mempunyai beberapa masalah :
1) Mendiskreditkan Presiden Soekarno dengan mengaitkannya
dengan percobaan kudeta Gerakan 30 September.
2) Ayat-ayat dalam TAP ini bertentangan. Pasal 6 TAP ini
menyatakan "penyelesaian persoalan hukum menyangkut Dr.
Ir. Soekarno akan dilakukan dengan ketentuan hukum dan
keadilan dan pelaksanaannya diserahkan kepada Pejabat
Presiden." Kalau mau diselesaikan secara hukum, tentu
Soekarno harus diadili ( niscaya beliau akan bebas karena tidak
akan terbukti bersalah ).
 Disini menurut saya masih berlakunya teori Kudeta Merangkak
MPRS menurut Suwoto Mulyosudarmo (Masih berlanjut).

38. Bersamaan dengan pencabutan kekuasaan Presiden Soekarno, Letnan


Kolonel Soeharto selaku pemegang Supersemar diangkat sebagai
"Pejabat Presiden". Pejabat Presiden adalah lembaga "ekstra
konstitusional" karena tidak dikenal dalam UUD 1945. Disini menurut
saya masih berlakunya teori Kudeta Merangkak MPRS menurut Suwoto
Mulyosudarmo (Masih berlanjut).

39. Tanggal 28 Februari 1968, muncul Pernyataan Pendapat DPRGR


No. 12/DPRGR/III/1966-1967 yang isinya mendesak Pengemban TAP
MPRS No. IX/MPRS/1966 untuk melakukan penyegaran keanggotaan
MPRS. Anggota MPRS yang loyal kepada Soekarno dikeluarkan dan
diganti dengan pendukung Soeharto. Disini menurut saya masih
berlakunya teori Kudeta Merangkak MPRS menurut Suwoto
Mulyosudarmo (Masih berlanjut).
40. Tanggal 27 Maret 1968, Soeharto diangkat sebagai presiden sampai
terpilihnya presiden hasil pemilihan umum. Dalam Sidang MPRS tahun
1966 ditetapkan, sebetulnya pemilihan umum akan dilaksanakan
pertengahan tahun 1968. Soeharto setelah terpilih jadi presiden
langsung menundanya sampai tahun 1971. Disini menurut saya masih
berlakunya teori Kudeta Merangkak MPRS menurut Suwoto
Mulyosudarmo ( akhir teori ) bersamaan bersamaan dengan teori
Kesalahan Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief ( akhir teori ).

41. Setelah segala kejadian diatas, akhirnya Kekuasaan Presiden Soekarno


dan Demokrasi Terpimpimnya ( Orde lama ) mulai tergantikan oleh rezim
kekuasaan Presiden Soeharto yang nantinya akan menajabat selama 32
tahun dalam pemerintahan Indonesia ( jabatan terlama Presiden di
Indonesia ).

 Berikut analisis saya mengenai urutan pelaku yang paling berpengaruh pada
peristiwa gerakan 30 September 1965 :
1. CIA ( Tokoh utama )
Alasan saya menaruh CIA sebagai pelaku utama adalah sebagai berikut :
 Karena menurut pendapat saya CIA sudah tidak menyukai dan
mencurigai aktivitas Soekarno yang terlalu dekat dengan Blok Timur
( Aliran Komunis ). Hal ini ditunjukkan sejak tahun 1955 dimana CIA
mulai melakukan Intervensi hasil pemilihan umum di Indonesia.
 Tabiat CIA untuk menggulingkan Soekarno (agar kehilangan pengaruh)
sudah telihat pada tahun 1958 dimana membantu pemberontakan PRRI
dan Permesta di Padang ( dengan mengirimkan kapal selam AS yang
membawa berton – ton amunisi ). Namun kegiatan ini gagal dan
membuat CIA harus mengganti taktik dengan mendekati setiap pejabat
yang tidak menyukai Soekarno ( Seperti Adam Malik ).
 CIA terlalu ikut campur dalam perselisihan antara Angkatan Darat
dengan PKI, yang dimana CIA ini membantu angkatan darat ( tindakan
konfrontasi pada PKI ).Membuat situasi antara PKI dan Angakatan
darat semakin memanas dan akhirnya membuat PKI terpancing dan
melakukan penculikan ( dan pembunuhan ) pada 7 perwira tinggi staf
angkatan darat. Yang akhirnya ini menjadi kesuksesan rencana CIA
untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno.
 CIA mengirimkan Soeharto bantuan untuk menyingkirkan PKI pasca
Gerakan 30 September 1965 melalui Angkatan Darat dengan diberi
pasokan medis senilai 500.000 dolar AS yang bisa dijadikan uang tunai.
2. Soeharto ( Tokoh kedua )
Alasan saya menjadikan Presiden Soeharto sebagai pihak kedua yang
paling bersalah dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 adalah
sebagai berikut :
 Soeharto tidak melaporkan rencana penculikan yang disampaikan
Kolonel Abdul Latief dan Kolonel Untung kepada Jenderal Ahmad
Yani ataupun Letnan Jenderal A.H. Nasution.
 Soeharto mencegah Pranoto untuk ke bandara Halim Perdanakusuma
untuk melapor pada Presiden Soekarno.
 Soeharto mengambil kesempatan menghilangnya Jenderal Ahmad Yani
( pembunuhan ) dengan mengambil pucuk pimpinan angkatan
bersenjata dan membuat perencanaan pembersihan PKI.
 Soeharto berkali – kali mengabaikan perintah Presiden Soekarno untuk
melepas jabatan sebagai pemimpin ABRI.
 Soeharto menyuruh para komandan militer di seluruh negeri untuk
bersumpah setia padanya.
 Keterkaitan Soeharto dan MPRS dengan Surat Perintah 11 Maret 1966
yang dibuat Presiden Soekarno.

3. PKI ( Tokoh ketiga )


 Ketidakpatuhan anggota PKI pada perintah Soekarno mengenai
pelarangan dan pembahasan rencana terhadap para staf tinggi angkatan
darat.
 Para petinggi PKI terlalu percaya pada analisis dari Sjam
Kamaruzaman ( Ketua Biro Khusus PKI ).
 Tidak adanya koordinasi antarpetinggi PKI dalam pelaksaan
penculikan.
 Para pelaksana dalam rencana penculikan sering mengambil tindakan
gegabah tanpa mendengarkan instruksi terlebih dahulu, contohnya
seperti melakukan pembunuhan terhadap Jenderal Ahmad Yani dan
juga staf angkatan darat yang diculik lainnya malah dibawa, disiksa dan
dibunuh di daerah Lubang Buaya bukannya dibawa kehadapan Presiden
Soekarno untuk diputuskan apa yang dilakukan selanjutnya.

 Kesimpulan saya dari segala analisis yang sudah saya buat dalam dokumen ini :
1. Saya menyimpulkan bahwa pelaku utama dari peristiwa Gerakan 30
September 1965 adalah CIA.
2. CIA bersalah karena ikut campur dalam permasalahan antara Angkatan
darat dengan PKI.
3. Saya tidak mendukung atau membenarkan kegiatan penculikan dan
pembunuhan yang dilakukan PKI terhadap 7 perwira tinggi staf angkata
darat ( karena menurut saya tindakan mereka kejam ).
4. Saya juga tidak mengatakan bahwa pihak PKI tidak ikut terlibat dalam
peristiwa Gerakan 30 September 1965 ( Justru mereka pelaksana kegiatan
penculikan ).
5. Selain CIA sebagai pelaku utama Gerakan 30 September 1965, pihak
yang paling bersalah dan terlibat adalah Letnan Kolonel ( Presiden )
Soeharto, apalagi perihal Surat Perintah 11 Maret 1966.
6. Peristiwa Gerakan 30 September 1965 ini masih banyak yang belum
terungkap kepastiannya.
7. Akibat peristiwa Gerakan 30 September 1965 menyebabkan kelengseran
Presiden Soekarno dan di ganti oleh Presiden Soeharto yang dikatakan
Pro Liberalis ( dengan mulai banyak memasukkan modal asing ke
Indonesia disertai dibolehkan nya berdiri perusahaan asing di Indonesia
seperti contohnya PT. Freeport di Papua ) .
.
 Berikut ini beberapa sumber ( fakta ) yang menjadi landasan saya untuk berpikir
dan menganalisis dalam dokumen ini bahwa CIA adalah pelaku dan juga
penggerak utama dari segala peristiwa pemberontakan politik di Indonesia
termasuk juga peristiwa Gerakan 30 September 1965 ( yang akhirnya membuat
Presiden Soekarno lengser ) :

1. Dalam buku yang berjudul “ The Very Best Men: The Daring Early
Years of the CIA “ ciptaan Evan Thomas.
 Dalam buku ini meceritakan tentang pembentukan CIA ( serta semua
misinya ) dan juga perjalanan seorang Frank Wisner yaitu agen dari
OSS Operatives ( Offices of Strategic Services Operatives ) untuk
mengawasi kegiatan Uni Soviet selama World War II yang nantinya
akan menjadi seorang Deputi Direktur Perencanaan ke-2 CIA.
 Didalam buku ini juga dijelaskan mengenai segala misi CIA
diseluruh belahan dunia dalam menghalau segala doktrin komunis
USSR mulai dari benua Eropa, seperti mengganggu pemilu Itaia yang
terdapat partai komunisnya, kegiatan di Albania dengan kode nama
BGFIEND, dan lain sebagainya. Sampai ke benua Asia yaitu ke
Filipina dan di Indonesia.
 Didalam buku ini menjelaskan tujuan CIA ke Indonesia ( sekaligus
awal keterlibatan CIA di Indonesia yang terendus ) adalah mencoba
mengintervensi hasil pemilihan umum pada tahun 1955 dengan
menghabiskan dana sebesar US$ 1 juta dollar. Namun rencana
intervensi ini gagal, pasalnya, PKI, partai politik yang beraliran
komunis berhasil meraup 6 juta suara dalam pemilu itu dan Presiden
Soekarno pada saat ini juga mulai menjalin hubungan dengan PKI
( Karena sealiran dalam tujuan dan juga partai terbesar ke – 4 saat itu
dibawah PNI- partai yang banyak pendukung Soekarno sendiri,
Masyumi, dan NU ).
 Didalam buku ini juga menjelaskan rencana selanjutnya CIA pada
tahun 1957 untuk menjatuhkan Soekarno lagi ( setelah kegagalan
intervensi pemilu tahun 1955 ) adalah dengan cara membuat desas-
desus skandal perselingkuhan Soekarno dengan seorang pramugari
berambut pirang – yang diduga adalah mata-mata KGB ke seluruh
penjuru dunia dengan judul berita “ Soekarno telah jatuh ke pelukan
seorang perempuan yang diduga sebagai mata-mata KGB “. Berita
ini menyebar cepat terutama disebabkan melihat hubungan persahabat
Indonesia dengan Uni Soviet yang semakin mesra, namun kasus ini
tetap tidak meruntuhkan kekuatan soekarno di pemerintahan
Indonesia.

2. Dalam buku yang berjudul “ Di Balik Keterlibatan CIA. Bung Karno


Dikhianati ? “ ciptaan Willem Oltmans yang berjumlah 263 halaman.
 Buku ini secara singkat menjelaskan tentang pertemanan Willem
Oltmans dengan Presiden Soekarno serta juga kebusukan dari
pemerintah Belanda dan juga pemerintah Amerika ( terutama CIA
yang jadi fokus utama ) dalam dunia Internasonal.
 Dalam halaman pembukanya ( Pengantar Penerbit ) dijelaskan bahwa
CIA menarik segala dokumen dan publikasi di seatero Negara asing –
kemungkinan negara semenanjung timur jauh termasuk di Indonesia
( saat bu Megawati menjadi Presiden ke 5 di Indonesia ). Segala
kegiatan CIA ini didukung Amerika Serikat.
 Dalam sudut pandang psikologis ( baik terhadap individu
maupun organisasi ), perubahan CIA yang terjadi secara tiba –
tiba ini ( biasanya tidak melakukan penarikan dan penghapusan
data, apalagi data penting ) bisa diindikasikan terdapat beberapa
dokumen yang sangat sensitif dan sangat vital yang berhubungan
dengan peristiwa keluarga dari Soekarno ( pembahasan tentang
Indonesia ) yang bisa saja tentang Gerakan 30 September 1965
yang berusaha disembunyikan CIA dari Negara Indonesia.
 Dalam kutipan buku ini juga disebutkan kalau CIA sudah
terbiasa menjalankan misi penghancuran ( dalam segala bentuk )
tehadap lawan politik yang menentang kebijakan Amerika, sepeti
Norodom Sihanouk, Ali Bhutto, termasuk disitu terdapat nama
Presiden Soekarno dan sebagainya. Bahkan bukan hanya pada
musuh luar negeri namun juga musuh dalam negeri.
 Dalam kutipan buku ini juga di jelaskan bahwa pertama kali CIA
( secara tidak gamblang ) mulai ikut serta untuk perencanaan
Gerakan 30 September 1965 pada saat Indonesia mulai memiliki
hubungan yang dekat dengan negara dari blok timur seperti Uni
Soviet / Rusia dan RRC ).

 Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa direktur CIA yaitu Allen
Dulles serta saudaranya dan juga Presiden Eisenhower merencanakan
roda Kup (Kudeta militer) untuk menggulingkan Presiden Soekarno.
( Halaman 26 ). Informasi ini disampaikan Profesor Kahin dari
dokumen yang didapatkan berdasarkan Undang – Undang Kebebasan
Informasi di Amerika.
 Dalam buku ini juga dijelaskan ketidaksukaan beberapa tokoh CIA
seperti Hugh S. Cumming ( Penghubung Departemen Luar Negeri
Amerika Dan CIA ) mencoba melakukan Kup ( Kudeta Militer ) di
Daerah Padang ( Sesuai dengan keinginan Dulles bersaudara ) dan
bahkan membuat John Allison ( Dubes Amerika untuk Indonesia )
tidak mengetahui rencana ini. ( Halaman 27 ). Informasi ini
disampaikan Profesor Kahin dari dokumen yang didapatkan
berdasarkan Undang – Undang Kebebasan Informasi di Amerika.

 Dalam buku ini juga di jelaskan bahwa pada 17 Agustus 1957


dijelaskan CIA mulai mengawasi gerak – gerik Presiden Soekarno
secara massif dengan mengirim seorang Agen CIA nomor satu (teratas)
dari kelompok pemikir ( di Rand Corporation ) yang mengaku bernama
Profesor Guy Pauker ke Maluku, Ternate. ( Halaman 27 – 28 ).
 Dalam buku ini juga dijelaskan tentang rincian Profesor Kahim tentang
langkah perekayasaan makar pada tahun 1958 di Indonesia yang
dilakukan oleh rencana CIA dan Presiden Einsenhower dalam rapat
pada 14 Maret 1957 dengan agenda nya adalah mengetahui bahwa
kehancuran Indonesia sudah menjadi dekat ( Ini mengindikasikan
keterlibatan CIA di bawah pemerintah Amerika Serikat semakin
terlihat jelas dalam perpolitikan di Indonesia ). Dan benar saja pada
tanggal 17 Maret 1957 kabinet Perdana Menteri Aji Sastroamidjojo
jatuh. Dan disetelah kejatuhan ini dijelaskan bahwa Admiral Radford
( Kepala Operasi Bidang Kelautan ) siap untuk menggerakkan Armada
Militer Lautnya untuk mengatasi yang dikatakan “Kup pihak
Komunis“. ( Halaman 29 ).

 Dalam buku ini juga dijelaskan tentang keterlibatan persengkongkolan


CIA dengan pemberontakan PRRI di padang yaitu dengan
mengirimkan kapal selam AS yang membawa berton – ton amunisi
untuk markas besar PRRI di padang pada tahun 1958, hal ini diketahui
oleh Francis Underhill ( Pejabat urusan Indonesia di Departemen Luar
Negeri AS ). ( Halaman 30 ).
 Dalam buku ini dijelaskan lagi sebenarnya rakyat Indonesia sudah tau
akan keterlibatan CIA dalam aksi politik di Indonesia dengan bukti
rakyat Indonesia mengetahui penembakan pesawat pembom CIA
yang dibawa oleh Allan Pope oleh Kolonel AU Pieters di langit
Ambon, namun kebanyakan “rakyat” menentang penyamaan aksi
Gerakan 30 September 1965 terdapat keikutsertaan CIA di
dalamnya. Padahal dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ini
sudah terlihat jelas keikutsertaan dari CIA untuk membungkam dan
melengserkan Presiden Soekarno selama – lamanya yang tindakannya
sudah diperhalus dari percobaan makar 1958. ( Halaman 30 ).

 Cara yang digunakan CIA untuk melakukan pelengseran pada Presiden


Soekarno juga diberitahukan dalam buku ini yaitu setelah kegagalan
rencana makar tahun 1958, John Foster Dulles (saudara Allen Dulles)
mulai mengganti taktik permainan. Dari yang sebelumnya mendukung
dan membantu setiap pemberontakan anti – sukarnois di Indonesia
diganti dengan membujuk para pejabat Indonesia yang mengkhianati
negerinya ( karena berkolusi dengan CIA dan Amerika ) karena tidak
suka akan ajaran sukarnois. ( Halaman 30 – 31 ).
 Dalam halaman 31 buku ini juga diberitahukan bahwa Washington
( gedung putih ) melalui CIA ( secara tidak gamblang ) secara tiba –
tiba menawarkan bantuan pada pemerinthan militer ( yang
dimaksudkan adalah angkatan bersenjata, karena CIA dan Amerika
berharap pasukan bersenjata resmi bisa menjadi negara dalam negara )
di Indonesia.

 Willem Oltmans juga merujuk perkataan Presiden John F. Kennedy


tentang percobaan pembunuhan yang banyak terjadi terhadap Presiden
Soekarno yang coba di lakukan CIA , Eisenhower, Pentagon, dan
Departemen Luar Negeri yang mencoba berkolusi dengan para
pengkhianat dalam ABRI. Namun semasa Presiden Soeharto sama
sekali tidak ada pemberontakan dan percobaan pembunuhan oleh
angkatan bersenjata. ( Halaman 36 ).

3. Munculnya sebanyak 39 dokumen dengan total 30 ribu halaman tentang


AD dan PKI yang dipublikasikan oleh lembaga non-profit National
Security Archive (NSA), lembaga National Declassification Center
(NDC), dan lembaga negara National Archives and Records
Administration (NARA).
 Rangkaian dokumen yang berbentuk catatan harian dari tahun 1964-
1968 itu menyebutkan, di antaranya, tentang upaya AD untuk
menyingkirkan Sukarno dan menghancurkan gerakan kiri di
Indonesia, eskekusi terhadap pemimpin PKI, serta keterlibatan agensi
mata – mata ( CIA ) dan juga pejabat Amerika dalam mendukung
upaya AD itu.
 Disebutkan, upaya penjatuhan Sukarno itu tak lepas dari pendekatan
AD kepada sejumlah kedutaan besar negara-negara Barat. Hal itu
dilakukan untuk melihat kemungkinan kesuksesan gerakan tersebut.
 Menurut pejabat di Kedutaan Besar Jerman, AD Indonesia saat itu
sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menjatuhkan
Sukarno," seperti tertulis dalam dokumen telegram Kedubes AS di
Jakarta kepada Menteri Luar Negeri, tanggal 12 Oktober 1965.
 Kepada Kedubes Jerman, seorang utusan AD menyatakan, itu belum
menjadi sebuah keputusan. Jika sudah, hal tersebut akan dilakukan
dengan "gerakan yang tiba-tiba, tanpa peringatan, dan Sukarno
akan digantikan oleh kombinasi junta milter dan sipil."
 Utusan tersebut juga mengindikasikan bahwa AD berharap simpati dan
bantuan ekonomi dari negara-negara Barat jika mereka
menggulingkan Sukarno. Bentuknya, "makanan dan persediaan-
persediaan yang memungkinkan lainnya, ketimbang bantuan
keuangan."
 Dokumen – dokumen itu juga berisi bahwa Gerakan 30 September
1965 dan pembunuhan massal sesudahnya, adalah hal yang dilakukan
untuk melemahkan Presiden Soekarno dan menguatkan rezim
Soeharto.

 Dokumen ini terbagi menjadi beberapa waktu, yaitu :


1) Dokumen 8 Juni 1965 ;
2) Dokumen 5 Agustus 1965 ;
3) Dokumen 15 September 1965 ;
4) Dokumen 12 Oktober 1965 ;
5) Dokumen 18 Oktober 1965 ;
6) Dokumen 23 Oktober 1965 ( terdapat 3 dokumen terpisah ) ;
7) Dan lain sebagainya .
 Dokumen Tanggal 12 Oktober 1965
4. Munculnya dokumen pada 1975 berjudul "Summary of Facts:
Investigation of CIA Involvement in Plans to Assassinate Foreign
Leaders,"
 Dalam dokumen ini berisi kesaksian bahwa ada pembicaraan dalam
CIA untuk “mengakhiri” hidup Presiden Sukarno. Pembicaraan itu
tidak ditindaklanjuti karena Richard Nixon, wakil presiden Amerika
Serikat, kala itu tidak setuju dengan rencana itu. Rencana ini
dibeberkan oleh Richard Bissel ( mantan wakil direktur bidang
perencanaan CIA) , kepada Church Committee.
 Dalam dokumen ini juga ada upaya untuk menjatuhkan karakter
Soekarno di mata publik, juga khalayak internasional. Saat itu Sukarno
terkenal menggandrungi wanita, maka dibuatlah rencana membuat
film porno yang aktornya mirip ( sudah dioperasi plastik ) dengan
Presiden Soekarno sebagai cara insinuasi yang dilakukan oleh CIA
( sama dengan laporan buku “ The Very Best Men: The Daring Early
Years of the CIA “ ciptaan Evan Thomas ).

5. Buku “Legacy of Ashes, the History of CIA” karya Tim Weiner.


 Dalam buku ini menyebut Adam Malik, mantan Menteri Luar Negeri
yang juga Wakil Presiden Indonesia ketiga sebagai agen CIA yang
sudah direkrut oleh Clyde Mcavoy.

6. Buku “ Indonesia 1965: The Role of the US Embassy “ karya David T.


Johnson .
 Menjelaskan opsi CIA dalam menghadapi sikap Presiden Soekarno
yang condong ke Blok Timur adalah dengan membiarkan saja,
membujuk Sukarno beralih kebijakan, menyingkirkan Sukarno,
mendorong Angkatan Darat merebut pemerintahan, merusak kekuatan
PKI dan merekayasa kehancuran PKI sekaligus menjatuhkan Sukarno.
 Opsi yang dipilih adalah opsi yang terakhir ( merusak kekuatan PKI
dan merekayasa kehancuran PKI sekaligus menjatuhkan Sukarno ).

7. Dokumen yang berisi tentang rencana CIA sebelum peristiwa


pemberontakan G-30-S berlangsung.
 CIA membuat pemerintah bayangan di Jawa Tengah. Para elitenya
adalah Sultan, Adam Malik dan juga Soeharto.
 Bahkan dalam bulan itu, ada sebuah pertemuan rahasia antara orang
suruhan Adam Malik dengan atase politik Kedubes Amerika di
Jakarta. Dalam pertemuan itu, Bob Martens menyodorkan sebuah
daftar target tokoh-tokoh komunis di Indonesia yang dirangkumnya
dari sebuah surat kabar berhaluan komunis.

 Daftar Sumber Artikel dan Buku yang Berhubungan dengan


Analisis dalam Dokumen saya
1. Yang Berhubungan dengan Versi Pelaku Gerakan 30 September 1965
a) https://historia.id/politik/articles/lima-versi-pelaku-peristiwa-g30s-DWV0N .
b) https://www.kompasiana.com/rendra13/552e10476ea834802f8b457a/enam-
versi-dalang-gerakan-30-september-g30s-tahun-1965 .
c) https://tirto.id/drama-g30s-1965-di-mana-mereka-di-malam-jahanam-itu-bPEE
d) https://www.gelora.co/2017/09/6-teori-peristiwa-kudeta-g-30-spki.html .
e) https://youtu.be/uAyfOSG2gSs .
f) https://www.jatimtimes.com/baca/178951/20180913/200600/5-teori-
konspirasi-dalang-di-balik-peristiwa-kelam-g30s-pki .

2. Yang Berhubungan dengan Pengertian Gerakan 30 September 1965


a) https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September .
3. Yang Berhubungan dengan PKI
a) https://www.kompasiana.com/ozanlubis/5baeefda677ffb4e1447c142/yuk-
simak-sejarah-singkat-g30s-pki#:~:text=Gerakan%2030%20September
%20PKI%20(G30SPKI,dibunuh%20dalam%20suatu%20usaha%20kudeta .
b) https://www.jpnn.com/news/isu-pki-ambil-apinya-jangan-abunya .
c) https://star.grid.id/read/452339155/jadi-saksi-hidup-kejamnya-g30spki-yasin-
beberkan-soal-perhatian-warga-dialihkan-saat-7-jenderal-dibantai-hingga-
dijanjikan-hidup-enak-bila-bergabung?page=all .
d) https://g30s-pki.com/perencanaan-kudeta-pki-1965-2-kronologi-persiapan-
kudeta-dan-kegiatan-biro-chusus-pki/ .
e) http://lombokita.com/mengutuk-g-30spki-ataukah-membela-pemberontak/
f) https://www.revolusioner.org/teori-4/sejarah/8570-akar-historis-dan-ideologis-
kejatuhan-pki.html .
g) https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-daftar-lengkap-pasukan-tni-yang-
disusupi-pki-g30s.html .
h) https://www.archives.gov/records-mgmt/policy/pki.html#1 .
i) https://zamane.id/ragam/1141-adu-kuat-pki-dengan-tni-abri-menjelang-tragedi-
196 .
j) https://www.academia.edu/36465710/ANALISIS_PERISTIWA_G_30_S_PKI

4. Yang Berhubungan dengan Keterlibatan CIA dalam Gerakan 30 September


1965 dan juga Teori Peter Dale Scott dan Geoffrey Robinson
a) https://nasional.tempo.co/read/706461/g30s-bukti-keterlibatan-badan-intelijen-
amerika .
b) https://brainly.co.id/tugas/22025922 .
c) https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/30/153000165/seputar-g30s-pki-
3-benarkah-cia-terlibat-di-balik-peristiwa-1965?page=all .
d) https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171018101025-32-
249164/dokumen-rahasia-as-ungkap-upaya-penggulingan-sukarno-dan-pki .
e) https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-41692103 .
f) https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41649232 .
g) https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41632433 .
h) Buku Peter Dale Scott berjudul “Peran CIA dalam Penggulingan Sukarno”
i) https://tirto.id/jejak-jejak-cia-di-indonesia-bPHA .
j) https://tirto.id/jejak-jejak-cia-di-indonesia-bZnM .
k) buku yang berjudul “Di Balik Keterlibatan CIA. Bung Karno Dikhianati ?“
ciptaan Willem Oltmans yang berjumlah 263 halaman.
l) buku yang berjudul “ The Very Best Men: The Daring Early Years of the
CIA “ ciptaan Evan Thomas.
https://books.google.tt/books?
id=dsVlBBqaakYC&printsec=frontcover&source=gbs_vpt_read#v=onepage&
q&f=false .
m) https://international.sindonews.com/berita/900598/40/kisah-cia-bikin-video-
porno-soekarno-dan-pramugari-rusia .
n) File Di National Security Archive
1) https://nsarchive2.gwu.edu/NSAEBB/NSAEBB128/index.htm .
2) https://nsarchive.gwu.edu/briefing-book/indonesia/2017-10-17/indonesia-
mass-murder-1965-us-embassy-files .
3) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107011-Document-01-U-S-
Consulate-in-Medan-Telegram-509 .
4) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107012-Document-02-Copy-of-
Letter-from-Sjafruddin .
5) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107013-Document-03-Telegram-
542-A-from-Secretary-of .
6) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107014-Document-04-US-
Embassy-in-Jakarta-Telegram-971 .
7) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107015-Document-5-Telegram-
779A-from-American-Embassy .
8) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107016-Document-6-US-
Embassy-in-Jakarta-Telegram-1168 .
9) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107017-Document-7-US-
Embassy-in-Jakarta-Telegram-A-298 .
10) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107018-Document-8-Letter-from-
Norman-Hannah-CINCPAC-to .
11) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107019-Document-9-Telegram-
1290-from-American-Embassy .
12) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107020-Document-10-Report-
from-the-Director-of .
13) https://nsarchive.gwu.edu/dc.html?doc=4107021-Document-11-Telegram-
194-from-American-Consul-in .
14) Dan lain sebagainya yang berjumlah 34 domunen pernyataan resmi
Amerika Serikat.
o) https://historia.id/militer/articles/operasi-rahasia-cia-paling-sukses-di-
indonesia-DrLV8 .
p) https://jateng.tribunnews.com/2018/06/18/kisah-operasi-mantan-agen-cia-
mencuri-data-senjata-strategis-tni-dari-rusia?page=all .

5. Yang Berhubungan dengan Soeharto


a) https://tirto.id/g30smiliter-bagaimana-soeharto-mendalangi-pembantaian-1965-
cSAq .
b) https://historia.id/politik/articles/riwayat-masuknya-modal-asing-ke-indonesia-
DWVy1 .
c) https://tirto.id/indonesia-dan-imf-bercerai-karena-pki-mesra-lagi-berkat-
soeharto-c6bd .
d) https://psychotraumanet.org/sites/default/files/documents/Melvin-Mechanics
%20of%20Mass%20Murder.pdf .
e) https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20181001/Mengapa-Jenderal-
Pranoto/ .
f) https://tirto.id/iggi-dan-asal-usul-utang-luar-negeri-indonesia-cEW3 .
g) https://historia.id/politik/articles/ketika-yani-akan-menangkap-nasution-vJdaM.

6. Yang berhubungan dengan PRRI dan Permesta


a) https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_Revolusioner_Republik_Indonesia
#:~:text=Pemerintahan%20Revolusioner%20Republik%20Indonesia
%20(biasa,Piagam%20Perjuangan%20untuk%20Menyelamatkan%20Negara .
b) https://historia.id/politik/articles/pesawat-hercules-hasil-barter-pembebasan-
pilot-cia-6l7M1 .

7. Yang berhubungan dengan Iggris


a) https://tirto.id/inggris-juga-tunggangi-g30s-untuk-gulingkan-sukarno-cxlc .
8. Yang berhubungan dengan Sjam Kamaruzaman
a) https://www.merdeka.com/peristiwa/sjam-kamaruzaman-sosok-yang-menipu-
letkol-untung-aidit-di-g30s.html

9. Yang berhubungan dengan Istilah KUP


a) https://id.wikipedia.org/wiki/Kudeta .

10. Yang berhubungan dengan Kudeta Merangkak MPRS


a) http://bumipoetra.blogspot.com/2014/03/supersemar-kudeta-merangkak-
mprs.html .

11. Yang berhubungan dengan Istilah Dewan Jenderal


a) https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Jenderal .

12. Yang berhubungan dengan Pasukan Tjakrabirawa


a) https://id.wikipedia.org/wiki/Resimen_Tjakrabirawa .

13. Yang berhubungan dengan Nawaksara


a) https://id.wikipedia.org/wiki/Nawaksara .

14. Yang berhubungan dengan Pemilu 1955


a) https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_partai_politik_di_Indonesia .

15. Yang berhubungan dengan Surat Perintah 11 Maret 1966


a) https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/05/220000169/supersemar--
latar-belakang-isi-dan-tujuan?page=all .

Anda mungkin juga menyukai