TUGAS
SEJARAH
WAJIB
Analisis Narasi Dalang
Peristiwa Gerakan 30
September 1965
Gera
kan
30
September 1965 adalah suatu peristiwa berdarah yang terjadi pada masa orde lama
( demokrasi terpimpin ) yang aktivitas kegiatan nya adalah pembunuhan terhadap
tujuh perwira tinggi staf angkatan darat ( Dewan Jenderal ) karena diduga akan
melakukan kudeta terhadap kekuasaan Presiden Soekarno.
Kejadian berdarah ini awalnya bernama Gestok ( Gerakan Satu Oktober ) istilah
yang diciptakan Presiden Soekarno. Namun nama peristiwa ini berubah nama
menjadi Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) atau juga G30S ( Ditambah
PKI ) adalah pada saat masa Orde Baru yang dimana bertujuan mendoktrin dan
juga propaganda bahwa pelaku dari kejadian ini hanya pihak PKI semata.
Pokok Pembahasan Tugas Sejarah Wajib
Soal
Menurut pendapat anda siapakah dalang dibalik peristiwa G30S yang terjadi
pada tahun 1965 ? Berikan analisis serta fakta yang memperkuat pendapat anda !
Jawaban
Dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ( G30S 1965 ) banyak sekali yang
menyatakan teori para pelaku yang terlibat dan bersalah, diantaranya :
1) Kesalahan PKI menurut Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh ;
2) Kesalahan CIA menurut Peter Dale Scott dan Geoffrey Robinson;
3) Konflik angkatan darat menurut Benedict Anderson dan Ruth Mc. Vey ;
4) Kesalahan Soekarno menurut Antonie Dake dan John Hughes ;
5) Kesalahan Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief ;
6) Kudeta Merangkak MPRS menurut Suwoto Mulyosudarmo ;
7) Kesalahan Sjam Kamaruzaman ( Ketua Biro Khusus PKI );
8) Teori Chaos menurut John D. Legge ;
9) Pertemuan kepentingan antara Amerika dan Inggris di Malaysia menurut
Greg Poulgrain .
Dari semua teori yang ada tentang peristiwa Gerakan 30 September 1965 ( G30S
1965 ), saya lebih setuju dan condong pada teori Kesalahan CIA menurut Peter
Dale Scott dan Geoffrey Robinson . Teori ini menyatakan bahwa pihak utama
( Otak Operasi ) sesungguhnya dari kegiatan Gerakan 30 September 1965 adalah
badan intelejen Amerika Serikat yaitu CIA ( Central Intelligence Agency ).
Saya menganggap bahwa pelaku utama Gerakan 30 September 1965 adalah CIA
dan juga menganggap bahwa teori lainnya seperti kesalahan PKI, Konflik
Angkatan Darat, Kesalahan Soekarno, Kesalahan Soeharto dan sebagainya hanya
merupakan teori dan kejadian turunan yang tercipta dari keikutcampuran CIA
dalam politik Indonesia untuk percobaan penurunan dan pergantian kekuasan
yang dimiliki Presiden Soekarno pada saat itu ( Orde Lama / Demokrasi
Terpimpin ) agar digantikan oleh Letnal Kolonel Soeharto yang akhirnya
menjabat sebagai Presiden ke - 2 Republik Indonesia ( masa Orde Baru ).
Saya dapat menyimpulkan dan beranggapan seperti ini ( Kesalahan CIA ) tentu
saja bukan hanya karena asal berpikir dan berucap semata. Namun dapat saya
simpulkan seperti ini berdasarkan analisis saya dari membaca beberapa artikel
dan buku dari internet. Karena menurut analisis saya ini, kejadian besar seperti
peristiwa Gerakan 30 September 1965 ini merupakan sebuah kejadian yang dapat
terjadi bukan hanya dari campur tangan dan kesengajaan pihak dalam negeri
saja tapi juga dari pihak luar negeri ( asing ), karena menurut saya pihak di dalam
negeri pada saat itu ( Orde Lama / Demokrasi Terpimpin ) belum ada yang mampu
dan berani untuk mengalahkan serta menyaingi kekuasaan dan kesaktian atau
dengan kata lain kedigdayaan dari seorang Presiden Soekarno, apalagi banyak
pihak politik dalam dan luar negeri yang segan pada beliau karena merupakan
salah satu bapak perjuangan dan proklamator dari republik Indonesia dan beliau ini
( Presiden Soekarno ) begitu dicintai serta memiliki banyak sekali pendukung, baik
dari pihak masyarakat, pihak politik ( seperti kelompok partai Masyumi, PNI, PKI
dan sebagainya ) maupun dari kalangan prajurit ( ABRI dan Kepolisian Negara ).
Dengan adanya pengaruh sebesar itu terhadap pemerintahan dan kondisi politik di
Indonesia, menurut analisis saya sekali lagi bahwa peristiwa seperti Gerakan 30
September 1965 ini bukan merupakan suatu kegiatan yang baru direncanakan
dalam beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu saja untuk dapat di eksekusi
dengan baik nantinya oleh pihak – pihak yang terlibat. Melainkan membutuhkan
watu yang lama seperti minimal sekitar 2 – 3 tahun dalam perencanaan nya
sebelum akhirnya dilakukan tindakan pelaksanaan ( eksekusi ). Dan waktu terbaik
( pas ) untuk pelaksanaan tersebut adalah dengan membuat perselisihan antara
PKI dan ABRI semakin memanas yang akhirnya membuat beberapa anggota PKI
dalam tubuh pasukan angkatan darat ( Resimen Tjakrabirawa dan resimen lain-
nya ) melakukan tindakan penculikan dan pembunuhan terhadap tujuh perwira
tinggi staf angkatan darat ( padahal lumayan condong kearah Presiden Soekarno,
namun terjadi kesalahpahaman informasi yang diterima PKI sehingga menganggap
7 perwira ini berhiaknat ) sebelum pelaksanaan pidato kenegaraan oleh Presiden
Soekarno sekitar bulan Oktober – kemungkinan bertepatan dengan
peringatan HUT ABRI pada 5 Oktober 1965 ( yang dikatakan jika tidak ada
kejadian Gerakan 30 September 1965, Presiden Soekarno akan tetap mendapat
loyalitas masyarakat serta akan melakukan orasi untuk semakin menarik simpati
masyarakat dalam aksi kegiatan Ganyang Malaysia bersama dengan Partai
Komunis Indonesia, dimana jika terjadi banyak pihak yang beranggapan aksi ini
tidak akan mampu dihentikan oleh siapapun bahkan pihak angkatan darat
sendiri ( musuh bebuyutan PKI ) yang dimana merasa terancam akan pelemahan
kekuasaan angkatan bersenjata, apalagi sebelumnya sudah dibentuk Komando
Operasi Tertinggi dan selanjutnya pembentukan angkatan bersenjata kelima yang
terdiri dari buruh dan tani yang semakin membuat mereka was – was ) .
Akibat dari terjadinya Gerakan 30 September 1965 oleh CIA bagi Indonesia,
khususnya pemerintahan dan kebijakan negara menurut analisis saya adalah
sebagai berikut :
1. Presiden Soekarno mulai kehilangan banyak dukungan dari rakyat
Indonesia ;
2. Terjadinya pembersihan pada PKI, terkhusus – nya anggota PKI beserta
simpatisan – nya ;
3. Banyak pihak kontra Presiden Soekarno yang mulai bangkit untuk
melawan Presiden Soekarno ;
4. Adanya pergantian kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Presiden
Soeharto ;
5. Orang – orang yang dianggap pendukung Presiden Soekarno di
pemerintahan di ganti dengan pendukung Presiden Soeharto ;
6. Presiden Soeharto memerintah Indonesia selama 32 Tahun ;
7. Semasa Presiden Soeharto, Indonesia banyak kemasukan perusahaan dan
modal Asing dari negara blok Barat. Contohnya adalah PT Freeport ;
8. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia banyak melakukan
pinjaman pada negara – negara sekutu Amerika, contohnya adalah
Jepang dan Jerman.
Alasan saya kurang mendukung teori lain sebagai dalang pelaku utama
Gerakan 30 September 1965 :
Berdasarkan analisis saya setelah membaca beberapa buku dan artikel juga,
berikut ini merupakan kegiatan ( berdasarkan urut kejadian ) yang dilakukan CIA
dalam membuat kisruh di pemerintahan Indonesia pada masa Presiden Soekarno
sampai akhirnya terjadi Gerakan 30 September 1965 dan meciptakan kejatuhan
Soekarno :
6. Karena kegagalan dan ketauan dalam akan operasi ini. tahun 1958 ini juga,
John Foster Dulles (saudara Allen Dulles – Direktur CIA ) yang
merupakan agen CIA mulai mengganti taktik permainan dengan cara
bertemu dan membujuk para pejabat pemerintahan dan militer
Indonesia yang membenci pemerintahan Soekarno dan ideologis
Soekarnois, contohnya seperti Adam Malik ( bahkan dikatakan menjadi
anggota CIA tertinggi yang berhasil di rekrut di Indonesia ), Ali Murtopo,
dan lain sebaginya .
8. Pada awal tahun 1960 – an, CIA akhirnya bekerja sama dengan MI6
( pasukan intelijen khusus Britania raya ) dan IRD ( partai buruh Britania
raya di Singapura ) untuk mejalankan operasi di Singapura dengan
menjalankan Propaganda terhadap pemerintahan di Indonesia. Disini
menurut saya mulai berakunya teori Pertemuan kepentingan antara
Amerika dan Inggris di Malaysia menurut Greg Poulgrain ( Awal
mula).
10. Pada tahun 1962 ini juga Britania Raya membuat konfederasi Malaysia
yang membuat Indonesia kesal dan menjalankan aksi ganyang Malaysia
yang di dukung oleh PKI namun tidak di dukung oleh beberapa petinggi
angkatan darat. Ini mulai membuat perselisihan kekuatan yang semakin
memanas antara PKI dan angkatan darat terjadi. Disini menurut saya masih
berakunya teori Pertemuan kepentingan antara Amerika dan Inggris di
Malaysia menurut Greg Poulgrain ( Masih berlanjut ).
11. Pada awal aksi ganyang Malaysia ini sebenarnya raja Malaysia
mengirimkan surat undangan kepada Presiden Soekarno untuk membahas
konflik dan melakukan musyawarah mufakat di Kuala Lumpur, namun
mata – mata Soebandrio mengambilnya sebelum bisa dibaca Soekarno
sehingga surat itu tidak pernah sampai ( Kata Letnan Jenderal S. Parman
dalam buku Di Balik Keterlibatan CIA. Bung Karno Dikhianati ? “
ciptaan Willem Oltmans di halaman 47 ). Disini menurut saya masih
berakunya teori Pertemuan kepentingan antara Amerika dan Inggris di
Malaysia menurut Greg Poulgrain ( akhir teori ).
12. CIA yang melihat konflik ini berusaha mendekati angkatan darat Indonesia
dengan memberi bantuan pada angkatan darat atas nama Amerika Serikat
berupa pendidikan. Pendidikan ini ada yang diajarkan langsung di
Amerika ( dalam pendidikan ini terdapat doktrin ajaran Amerika Serikat
yang nantinya bertujuan untuk bisa diterapkan pada didikan Militer
Indonesia ketika mereka kembali ke Indonesia ) dan juga ada yang di
Indonesia yaitu dalam Sekolah Staf Komando Angkatan Darat ( yang
didalamnya tedapat Soeharto – bisa dikatakan awal mula CIA melakukan
kontak dengan Soeharto, alasan Soeharto bisa disekolahkan kembali ke
Sekolah Staf Komando Angkatan Darat karena dugaan korupsi di
Yayasan Pembangunan Teritorium Empat (YPTE) yang didirikan Kolonel
Soeharto sendiri, pada 1957. Disini Soeharto melakukan tindak barter
beras illegal dengan pemerintahan Thailand. ). Karena bantuan ini juga
akhirnya membuat perselisihan dan memecah kubu angkatan darat juga
dalam menanggapi kebijakan Soekarno yang dekat dengan PKI,
Kelompok pertama, “faksi tengah” yang loyal terhadap Presiden Sukarno,
dipimpin Letjen TNI Ahmad Yani dan Kelompok kedua, “faksi kanan”
bersikap menentang kebijakan Ahmad Yani yang bernafaskan
Sukarnoisme. Dalam faksi ini ada Jenderal TNI A.H. Nasution dan
Mayjen TNI Soeharto. Disini menurut saya masih berlakunya teori
Konflik angkatan darat menurut Benedict Anderson dan Ruth Mc. Vey
( mulai secara pasti terlihat jelas ) .
13. Melihat kedekatan antara CIA dan angkatan darat membuat faksi PKI yang
didalamnya terdapat Ketua Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman
melaporkan tindakan ini pada Ketua Comite Central PKI yang dipimpim
D.N Aidit. Disini kelompok PKI mulai berpikir bahwa akan terjadi kudeta
militer yang akan dilakukan oleh anggota tertinggi Angkatan Darat dan
membuat Istilah Dewan Jenderal ( yang ditujukan terhadap para pemimpin
angkatan darat yang mecoba berkudeta ).
14. Perselisihan antara PKI dengan Angkatan Darat ( yang didukung CIA )
semakin memanas. Bersamaan dengan politik luar negeri Indonesia
dengan Malaysia yang tak kunjung membaik.
15. Pada sekitar awal 1965, Presiden Soekarno pernah bertanya pada
Jenderal Ahmad Yani tentang isu pembentukan dewan Jenderal, namun
Jenderal Ahmad Yani mengatakan kepada Soekarno untuk tidak khawatir
akan hal ini. ( buku Di Balik Keterlibatan CIA. Bung Karno
Dikhianati ? “ ciptaan Willem Oltmans di halaman 69 ) .
16. Adu kekuatan antara PKI dan Angkatan Darat mulai menuju pada
puncaknya pada bulan Agustus 1965 yang dimana Presiden Soekarno
membentuk angkatan bersenjata kelima yang terdiri dari buruh dan tani
yang dipersenjatai. Hal ini membuat angkatan darat kegusaran karena
ditakutkan ( dalam pemikiran banyak staf angkatan darat ) angkatan ke
lima ini akan digunakan PKI untuk melakukan perebutan kekuasaan
seperti revolusi yang digunakan di RRC.
17. Karena perselisihan antara angkatan darat ( yang didukung CIA ) dengan
PKI tak kunjung membaik, ditambah semakin maraknya desas desus
pembentukan dewan jenderal ( padahal pembentukannya sebenarnya belum
dipastikan ). Akhirnya membuat PKI khawatir sehingga timbulah tindakan
untuk “mencegah” perebutan kekuasaan oleh Angkatan Darat dengan cara
menculik 7 perwira tinggi AD.
18. Rencana PKI ini disampaikan kepada Presiden Soekarno, beliau menolak
tindakan tersebut ( Kembali pada poin 15 ). Dari sini kubu PKI terpecah
menjadi 2. Kubu militer yang dipimpin oleh Letkol Untung ingin
mematuhi Bung Karno tetapi kubu Biro Chusus yang dipegang Sjam
ingin melanjutkan rencana. Disini Sjam memanasi D.N Aidit untuk
tetap melaksanakan penculikan dengan meyakinkan bahwa akan ada unit
bantuan seperti kendaraan tempur yang akan dipersiapkan oleh Sjam ini
dan Sjam juga melaporkan beberapa analisis yang meyakinkan
pendapatnya dalam keberhasilan jika rencana penculikan dilanjutkan
( padahal hanya omongan semata dari Sjam dan tidak pernah ada yang
namanya unit pendukung ). Disini terlihat arogansi dan kebohongan dari
Sjam yang padahal Biro Chusus yang dia pimpin harusnya jadi badan
intelejen, organisasi bawah tanah PKI yang bertugas menyusupi tentara
dan juga harusnya Sjam memegang peranan penting karena bertindak
sebagai penghubung antara pihak Untung dengan Aidit ( Sayangnya
Sjam tidak benar-benar menjadi penghubung, karena banyak laporan di
lapangan yang kemudian tidak disampaikan kepada Aidit tetapi justru
ditindaklanjuti sendiri ). Disini menurut saya mulai berlakunya teori
Kesalahan Sjam Kamaruzaman ( Ketua Biro Khusus PKI ).
20. Akhirnya tiba pada tanggal 30 September 1965, beberapa jam sebelum
penculikan, Kolonel Abdul Latief dengan Kolonel Untung menemui
Soeharto untuk membahas rencana penculikan 7 perwira tinggi ini,
anehnya Soeharto tidak menecegah dan melaporkan tindak penculikan ini
pada Jenderal Ahmad Yani maupun Letnan Jenderal A.H. Nasution
( yang notabene nya harus dilaporkan ). Disini menurut saya mulai
berlakunya teori Kesalahan Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief
( Awal mula ).
25. Pada 3 Oktober 1965, Jakarta dinyatakan dalam keadaan perang (oleh
Soeharto) . Setelah itu selama beberapa hari berikutnya, Soeharto
menuntut sumpah setia dari para komandan militer di seluruh negeri.
Pada saat bersamaan, pers dibungkam dan para pemimpin sipil
dilumpuhkan. Disini menurut saya masih berlakunya teori Kesalahan
Soeharto menurut Kolonel Abdul Latief ( Masih berlanjut ).
26. Pidato Soeharto pada hari ulang tahun ABRI pada 5 Oktober 1965 di
Jakarta semakin menunjukkan keinginanya untuk melakukan
pembersihan kepada PKI ( dan pendukung Soekarno ). Tepat di saat
bersamaan Soekarno sulit mengambil keputusan, hal ini menyebabkan
Soeharto secara terbuka memunculkan dirinya sebagai kingmaker tanpa
pesaing. Disini menurut saya masih berlakunya teori Kesalahan Soeharto
menurut Kolonel Abdul Latief ( Masih berlanjut ).
29. Setelah ” aksi heroik “ Soeharto tersebut membuat dirinya mulai dapat
kepercayaan dari banyak pihak ( Khusunya anti – Sukarnoisme ). Disini
menurut saya masih berlakunya teori Kesalahan Soeharto menurut
Kolonel Abdul Latief ( Masih berlanjut ).
Berikut analisis saya mengenai urutan pelaku yang paling berpengaruh pada
peristiwa gerakan 30 September 1965 :
1. CIA ( Tokoh utama )
Alasan saya menaruh CIA sebagai pelaku utama adalah sebagai berikut :
Karena menurut pendapat saya CIA sudah tidak menyukai dan
mencurigai aktivitas Soekarno yang terlalu dekat dengan Blok Timur
( Aliran Komunis ). Hal ini ditunjukkan sejak tahun 1955 dimana CIA
mulai melakukan Intervensi hasil pemilihan umum di Indonesia.
Tabiat CIA untuk menggulingkan Soekarno (agar kehilangan pengaruh)
sudah telihat pada tahun 1958 dimana membantu pemberontakan PRRI
dan Permesta di Padang ( dengan mengirimkan kapal selam AS yang
membawa berton – ton amunisi ). Namun kegiatan ini gagal dan
membuat CIA harus mengganti taktik dengan mendekati setiap pejabat
yang tidak menyukai Soekarno ( Seperti Adam Malik ).
CIA terlalu ikut campur dalam perselisihan antara Angkatan Darat
dengan PKI, yang dimana CIA ini membantu angkatan darat ( tindakan
konfrontasi pada PKI ).Membuat situasi antara PKI dan Angakatan
darat semakin memanas dan akhirnya membuat PKI terpancing dan
melakukan penculikan ( dan pembunuhan ) pada 7 perwira tinggi staf
angkatan darat. Yang akhirnya ini menjadi kesuksesan rencana CIA
untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno.
CIA mengirimkan Soeharto bantuan untuk menyingkirkan PKI pasca
Gerakan 30 September 1965 melalui Angkatan Darat dengan diberi
pasokan medis senilai 500.000 dolar AS yang bisa dijadikan uang tunai.
2. Soeharto ( Tokoh kedua )
Alasan saya menjadikan Presiden Soeharto sebagai pihak kedua yang
paling bersalah dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 adalah
sebagai berikut :
Soeharto tidak melaporkan rencana penculikan yang disampaikan
Kolonel Abdul Latief dan Kolonel Untung kepada Jenderal Ahmad
Yani ataupun Letnan Jenderal A.H. Nasution.
Soeharto mencegah Pranoto untuk ke bandara Halim Perdanakusuma
untuk melapor pada Presiden Soekarno.
Soeharto mengambil kesempatan menghilangnya Jenderal Ahmad Yani
( pembunuhan ) dengan mengambil pucuk pimpinan angkatan
bersenjata dan membuat perencanaan pembersihan PKI.
Soeharto berkali – kali mengabaikan perintah Presiden Soekarno untuk
melepas jabatan sebagai pemimpin ABRI.
Soeharto menyuruh para komandan militer di seluruh negeri untuk
bersumpah setia padanya.
Keterkaitan Soeharto dan MPRS dengan Surat Perintah 11 Maret 1966
yang dibuat Presiden Soekarno.
Kesimpulan saya dari segala analisis yang sudah saya buat dalam dokumen ini :
1. Saya menyimpulkan bahwa pelaku utama dari peristiwa Gerakan 30
September 1965 adalah CIA.
2. CIA bersalah karena ikut campur dalam permasalahan antara Angkatan
darat dengan PKI.
3. Saya tidak mendukung atau membenarkan kegiatan penculikan dan
pembunuhan yang dilakukan PKI terhadap 7 perwira tinggi staf angkata
darat ( karena menurut saya tindakan mereka kejam ).
4. Saya juga tidak mengatakan bahwa pihak PKI tidak ikut terlibat dalam
peristiwa Gerakan 30 September 1965 ( Justru mereka pelaksana kegiatan
penculikan ).
5. Selain CIA sebagai pelaku utama Gerakan 30 September 1965, pihak
yang paling bersalah dan terlibat adalah Letnan Kolonel ( Presiden )
Soeharto, apalagi perihal Surat Perintah 11 Maret 1966.
6. Peristiwa Gerakan 30 September 1965 ini masih banyak yang belum
terungkap kepastiannya.
7. Akibat peristiwa Gerakan 30 September 1965 menyebabkan kelengseran
Presiden Soekarno dan di ganti oleh Presiden Soeharto yang dikatakan
Pro Liberalis ( dengan mulai banyak memasukkan modal asing ke
Indonesia disertai dibolehkan nya berdiri perusahaan asing di Indonesia
seperti contohnya PT. Freeport di Papua ) .
.
Berikut ini beberapa sumber ( fakta ) yang menjadi landasan saya untuk berpikir
dan menganalisis dalam dokumen ini bahwa CIA adalah pelaku dan juga
penggerak utama dari segala peristiwa pemberontakan politik di Indonesia
termasuk juga peristiwa Gerakan 30 September 1965 ( yang akhirnya membuat
Presiden Soekarno lengser ) :
1. Dalam buku yang berjudul “ The Very Best Men: The Daring Early
Years of the CIA “ ciptaan Evan Thomas.
Dalam buku ini meceritakan tentang pembentukan CIA ( serta semua
misinya ) dan juga perjalanan seorang Frank Wisner yaitu agen dari
OSS Operatives ( Offices of Strategic Services Operatives ) untuk
mengawasi kegiatan Uni Soviet selama World War II yang nantinya
akan menjadi seorang Deputi Direktur Perencanaan ke-2 CIA.
Didalam buku ini juga dijelaskan mengenai segala misi CIA
diseluruh belahan dunia dalam menghalau segala doktrin komunis
USSR mulai dari benua Eropa, seperti mengganggu pemilu Itaia yang
terdapat partai komunisnya, kegiatan di Albania dengan kode nama
BGFIEND, dan lain sebagainya. Sampai ke benua Asia yaitu ke
Filipina dan di Indonesia.
Didalam buku ini menjelaskan tujuan CIA ke Indonesia ( sekaligus
awal keterlibatan CIA di Indonesia yang terendus ) adalah mencoba
mengintervensi hasil pemilihan umum pada tahun 1955 dengan
menghabiskan dana sebesar US$ 1 juta dollar. Namun rencana
intervensi ini gagal, pasalnya, PKI, partai politik yang beraliran
komunis berhasil meraup 6 juta suara dalam pemilu itu dan Presiden
Soekarno pada saat ini juga mulai menjalin hubungan dengan PKI
( Karena sealiran dalam tujuan dan juga partai terbesar ke – 4 saat itu
dibawah PNI- partai yang banyak pendukung Soekarno sendiri,
Masyumi, dan NU ).
Didalam buku ini juga menjelaskan rencana selanjutnya CIA pada
tahun 1957 untuk menjatuhkan Soekarno lagi ( setelah kegagalan
intervensi pemilu tahun 1955 ) adalah dengan cara membuat desas-
desus skandal perselingkuhan Soekarno dengan seorang pramugari
berambut pirang – yang diduga adalah mata-mata KGB ke seluruh
penjuru dunia dengan judul berita “ Soekarno telah jatuh ke pelukan
seorang perempuan yang diduga sebagai mata-mata KGB “. Berita
ini menyebar cepat terutama disebabkan melihat hubungan persahabat
Indonesia dengan Uni Soviet yang semakin mesra, namun kasus ini
tetap tidak meruntuhkan kekuatan soekarno di pemerintahan
Indonesia.
Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa direktur CIA yaitu Allen
Dulles serta saudaranya dan juga Presiden Eisenhower merencanakan
roda Kup (Kudeta militer) untuk menggulingkan Presiden Soekarno.
( Halaman 26 ). Informasi ini disampaikan Profesor Kahin dari
dokumen yang didapatkan berdasarkan Undang – Undang Kebebasan
Informasi di Amerika.
Dalam buku ini juga dijelaskan ketidaksukaan beberapa tokoh CIA
seperti Hugh S. Cumming ( Penghubung Departemen Luar Negeri
Amerika Dan CIA ) mencoba melakukan Kup ( Kudeta Militer ) di
Daerah Padang ( Sesuai dengan keinginan Dulles bersaudara ) dan
bahkan membuat John Allison ( Dubes Amerika untuk Indonesia )
tidak mengetahui rencana ini. ( Halaman 27 ). Informasi ini
disampaikan Profesor Kahin dari dokumen yang didapatkan
berdasarkan Undang – Undang Kebebasan Informasi di Amerika.