Anda di halaman 1dari 3

PAPER KEWIRAUSAHAAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keewirausahaan


Dosen Pembimbing : Dewi Ummu Kulsum, S.Kep., Ners., M.Kep.

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Inggit Risma Waluya 213220017
Sekar Aditya Ningrum 213220018
Deti Eva Nurvalah 213220019
Erlina Septiawati 213220020
Agni Shafarina 213220021
Rai Nurani 213220022
Hiasinta Yenci Hartisa 213220023
Rizky Abdulah Jabbar 213220024

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL ACHMAD YANI


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
CIMAHI
2020
TEORI
PENDUKUNG KEWIRAUSAHAAN

1. Menurut A. Pakerti 1997 (dalam Yusuf Daeng, 2019) melakukan kegiatan


entrepreneurship selalu senantiasa melibatkan dua unsur pokok, yaitu soal peluang dan soal
kemampuan menggapai peluang. Hal ini dituangkan dalam teori:
a. Teori Ekonomi
Menyatakan Bahwa wirausaha itu akan muncul dan berkembang kalau ada peluang
ekonomi. Misalnya tidak ada kepastian yangakan terjadi dimasa depan merupakan
peluang usaha. Disamping kebutuhan ekonomi, kemajuan teknologi juga membuka
peluang usaha.
b. Teori Sosiologi
Para ahli sosiologi mencoba menerangkan mengapa berbagai kelompok sosial
(kelompok agama, ras, suku, dan kelompok sosial) menunjukkan tanggapan yang
berbeda-beda atas peluang usaha. Mereka meneliti faktor-faktor sosial budaya yang
menerangkan perbedaan entrepreneurship antara berbagai kelompok itu. Hagen
mengemukaan teori bahwa dalam kelompok itu orang didorong menjadi wirausaha
karena sebagai kelompok mereka dipandang rendah dalam kelompok elit dalam
masyarakat. Kelompok yang makin direndahkan kedudukan sosialnya makin besar
kecendrungan entrepreneurshipnya.
c. Teori Psikologis
Perintis teori psikologi adalah David McCleland, ia menalarkan adanya hubungan
antara pelaku entrepreneurship dengan kebutuhan untuk berprestasi. Selanjutnya
secara empiris ia menemukan korelasi positif antara kuatnya kebutuhan untuk
berprestasi dan prilaku wirausaha yang berhasil. Kebutuhan untuk berprestasi tumbuh
pada masa anak-anak dan diantaranya ditentukan oleh bacaan untuk Sekolah Dasar.
Ini berarti itu harus ditanamkan sejak dini. Namun motivasi berprestasi itu bisa
ditingkatkan melalui latihan pada orang dewasa.
d. Teori Prilaku
Wesper menyimpulkan bahwa keberhasilan seorang wirausaha tergantung dari:
 Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wirausaha
 Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain
 Kepiawaian dalam mengamalkan manajemen yang tepat.

2. Natasha Skin Care


Dr. Fredi Setyawan kelahiran Ponorogo, 17 Juli 1963merupakan seorang dokter
kelulusan universitas Gadjah mada memiliki usaha di bidang perawatan kulit dan kecantikan.
Sebelum 1999, nama Fredi Setyawan ini hanya dikenal segelintir orang di Klaten sebagai
dokter Puskesmas dengan status pegawai negeri dan ia juga dikenal sebagai dokter pribadi
Bupati Klaten. Selain itu di sela-sela waktu luangnya dia biasa merawat kulit dan kecantikan
istrinya drg. Tantri Onni Bianti.
Berawal dari istri dr. Fredi yang memiliki keinginan untuk merawat wajahnya di
klinik kecantikan milik seorang dokter terkenal di semarang, namun saat itu ia tidak cukup
punya uang. Akhirnya di sela-sela pekerjaan dr. Fredi beliau menyempatkan diri mencari
teksbook resep obat untuk merawat wajah istrinya. Resep yang didapat lalu dibuat beliau
secara manual layaknya pembuatan obat di apotek. Setelah dicoba ternyata cocok digunakan
oleh istrinya dan menjadikan kulit istrinya bersih dan mulus. Setelah itu dr. Fredi rela terbang
ke Singapura untuk belajar di London Research Centre. Ia pun rajin mengikuti berbagai
seminar kecantikan tingkat internasional. Tak hanya sampai disitu dia juga menimba ilmu
perawatan kecantikan di berbagai tempat, ditambah pula dengan praktik langsung merawat
kulit dan wajah istrinya, ia lantas memberanikan diri membuat krim untuk keperluan itu.
Hambatan dalam usaha ini yaitu membutuhkan biaya miliaran rupiah. Dr. Fredi juga
memiliki strategi salah satunya dengan cara dibantu oleh istrinya yang istrinya tersebut
menceritakan keampuhan krim itu kepada kawan-kawannya yang notabene istri-istri pejabat
daerah Klaten. Dari situlah produk ini mendapatkan konsumen pertama. Selain itu juga, Pusat
perawatan kulit dan kecantikan natasha ini telah menerapkan customize marketing, yakni
setiap pelanggan (pasien) mendapatkan perlakuan dan pelayanan spesial. Seperti, pasien
berhak mengetahui proses perawatan yang dijalankannya dan hasil yang bakal mereka
dapatkan. Selain mendapat perawatan wajah langsung, pasien juga mendapat krim untuk
perawatan selama sebulan. Sebelum dirawat, pasien diperiksa dan difoto. Foto itu penting
buat dokumentasi. Nantinya setelah perawatan, foto itu akan dijadikan alat pembanding guna
melihat hasil perawatan Natasha. Selain itu, Natasha Skin Care sangat memperhatikan
kenyamanan serta kepuasan klien seperti penerbitan member card, memberikan macam2
reward, ada undian tour ke luar negeri, poin cantik Natasha yang bisa ditukar dengan
souvenir. Sukses di Yogya tak membuat mereka puas. Natasha lalu membuka cabang pertama
di Madiun. Selain di Madiun Fredi melebarkan sayapnya ke kota-kota lain seperti Bandung,
Surabaya, Solo dan Purwokerto, Jember, Malang, Cirebon, Denpasar, Samarinda dan
Balikpapan dan Kota semarang.

Anda mungkin juga menyukai