Laporan Pratikum SP-01 - Fuadi Nur Amal - 49818
Laporan Pratikum SP-01 - Fuadi Nur Amal - 49818
Nama kelompok
Fuadi Nur Amal (49818) Steven Owen (49827)
Awwal Ainur Rizki (49815) Yosef Laskr (49160)
Nando Rifki Utama Putra (49823)
Akurasi adalah ukuran kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya atau
nilai target. Akurasi mengukur ketepatan dan kemiripan hasil pada waktu yang sama
dengan membandingkannya terhadap nilai absolut. Oleh karena itu, semakin mendekati
ukurannya, semakin tinggi level akurasi. Hal itu tegantung secara utama pada caranya;
data dikumpulkan. Presisi adalah kemampuan metode atau instrumen analitis untuk
mereproduksi pengukurannya sendiri. Presisi mengukur tingkat yang mana hasilnya
mendekati satu sama lain, yaitu ketika pengukuran berkerumun bersama-sama. Oleh
karena itu, semakin tinggi level presisi semakin kecil variasi antar pengukuran.
Contohnya: presisi adalah ketika satu titik yang sama ditembak, lagi dan lagi, yang mana
titik yang tepat bukan hal yang penting.
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu
dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp
terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan
terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang
tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan
istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat
Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk
menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.
Gambar 2. Objek 1 dengan massa 19 gram Gambar 3. Objek 2 dengan massa 38 gram
Gambar 4. Objek 3 dengan massa 53 gram Gambar 5. Objek 4 dengan massa 67 gram
Gambar 6. Objek 5 dengan massa 85 gram Gambar 7. Objek 6 dengan massa 103 gram
Gambar 8. Objek 7 dengan massa 118 gram Gambar 9. Objek 8 dengan massa 135 gram
Gambar 10. Objek 9 dengan massa 149 gram Gambar 11. Objek 10 dengan massa 165 gram
Kemudian, untuk hasil pengukuran dan massa objek sebenarnya ditunjukan pada tabel
dibawah ini :
No Massa objek sebenarnya Massa hasil pengukuran
1 19 gram 19 gram
2 38 gram 38 gram
3 57 gram 53 garm
4 76 gram 67 gram
5 95 gram 85 gram
6 114 gram 103 gram
7 133 gram 118 gram
8 152 gram 135 gram
9 171 gram 149 gram
10 190 gram 165 gram
120
diplot menjadi
100
grafik. Hasil
80
plot ini
60
40 ditunjukkan
20 pada grafik 1
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
hubungan
Massa Objek Sebenarnya antara massa
hasil
pengukuran (sb.y) terhadap massa sebenarnya (sb.x).
Adapun dari tabel 1 dibuat grafik untuk mengetahui kelinieran pengukuran berat.
Kelinieran adalah simpangan maksimum tiap titik kalibrasi terhadap garis lurus kurva
kalibrasi. Pada grafik didapatkan persamaan linearnya yaitu y = 0.8523x + 4.1333 dan
koeisien determinasinya R² = 0.9993.
E. Kesimpulan
[1]. Holidin, uu. (2019, October 8). AKURASI DAN PRESISI. [Online]. Available :
https://id.linkedin.com/pulse/akurasi-dan-presisi-uu-holidin [Accesed : 26
September 2020].
[2]. Doebelin, Ernest O. 1990. Measurement Systems: Application and Design. United
States of America: McGraw-Hill Publishing Company. Fourth Edition