Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TERTULIS

MANAJEMEN FEEDLOT SAPI POTONG DI JAWABARAT

Ditugaskan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penggemukan Sapi Potong dengan dosen pengampu
Dr. Drh. Hj. Endang Yuni Setyowati, M.Sc. Ag.

Oleh:
FAHMI SABILA DINNULHAQ
NPM. 2001101170182

Tanggal Submit : 12 Desember 2020

FAKULTAS PETERNAKAN
PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020

Feeding
Manajemen pemberian pakan sangat penting dikelola, karena ini merupakan jantungnya usaha
feedlot, salah satu yg krusial adalah pemilihan bahan pakan penggemukan salah satunya yaitu biji-bijian
sebagai komponen sumber energi dan biasanya diberikan sorghum atau gandum, kemudian pemilihan
hijauan, Pakan ini menjadi penting untuk ternak sapi pada phase periode pergantian pakan hijauan ke
pakan biji-bijian yang tinggi. Selain itu bahan additive juga berperan penting dalam bahan pakan ternak
sapi potong salah satunya adalah molasses, Molase dapat digunakan sebagai pengganti bibi-bijian,
karena nilai energinya berada diantara barley dan sorgum. Molase meningkatkan palatabilitas dan
mengurangi debu, sedikit mengurangi efisiensi ransum. Dapat diberikan sampai 10% ke dalam ransum.
Mineral juga salah satu bahan pakan mikro yg penting bagi ternak dan dapat dibantu oleh mineral box.
Feed additive juga dapat dimasukkan ke dalam pakan yaitu rumensin, Rumensin sebagai pakan
aditif dapat ditambahkan pada ternak yang diimplan (Ralgro). Dapat meningkatkan efisiensi pakan
sampai 10% .Efeknya pada sapi meningkatkan nilai manfaat pakan yang dikonsumsi, Growth Promotor
juga dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan produksi dan mengefisiensikan waktu penggemukan.
Salah satunya adalah dengan metode implant, “Ralgro” merk dagang growth promotant yang
diimplantasikan di bawah kulit telinga ternak sapi. Disarankan pada sapi jantan yang dikebiri (steer),
yang dapat meningkatkan pertambahan bobot badan dan efisiensi pakan bila ternak sapi diberikan
pakan dengan level nutrisi yang baik, seperti pemeliharaan di feedlot. Implan efektif sekitar 100 hari
masa aktif yang dapat meningkatkan pbb 10 – 15% dan efisiensi pakan sekitar 8%.
Breeding
Seleksi bakalan sangat penting untuk usaha feedlot sapi potong, beberapa faktor yang membuat
seleksi bakalan sangat penting, yaitu: (1) pertumbuhannya cepat dan efisiensi pakannya tinggi, (2)
Dapat beradaptasi dengan program pakan yang diberikan selama penggemukan, (3) Memiliki
persyaratan yang dapat diterima pasar (konsumen) bila selesai digemukan. Beberapa pertimbangan
utama saat menyeleksi bakalan sapi potong, yaitu: (1) pilih ternak yang telah divaksinasi, (2) kuat dan
lincah, (3) tidak cacat, (4) nafsu makan tinggi, (5) kurus tapi sehat.
Pemilihan bangsa pun juga tidak kalah penting dalam pemilihan bakalan bangsa yang biasanya
dipilih adalah bangsa yang berbobot tinggi (heavy weight), bobot lahir dan pbb-nya pun tinggi. Jenis
kelamin yang di[ilih tergantung pasar yang ditargetkan, jika pasar menginginkan daging berkualitas tinggi
maka pilih jenis kelamin betina yang biasanya memiliki bobot lahir dan pbb rendah namun kualitas
dagingnya tinggi, sedangkan jika target pasarnya adalah produksi daging maka jenis kelamin jantan
adalah pilihan yg tepat karena sapi dengan jenis kelamin jantan memiliki bobot lahir dan pbb tinggi
namun kualitas dagingnya rendah, kemudian produksi daging dari sapi jantan ini juga dapat ditingkatkan
dengan cara mengkastrasi sapi jantan (steer) dikarenakan hormon pertumbuhan akan fokus ke
perdagingan bukan ke reproduksi, atau dapat juga menggunakan growth promotor.
Umur dan bobot bakalan juga diperhatikan dalam usaha feedlot ini, ternak terbaik yang
digunakan pada saat pemilihan bakalan yaitu saat ternak gigi seri 1 nya sudah berganti yaitu saat
mencapai dewasa kelamin karena pada saat mencapai dewasa kelamin ternak memasuki masa fase
akselerasi. Sapi keturunan Bos Indicus lebih banyak digunakan di indonesia karena tahan terhadap
panas, tahan terhadap gigitan caplak dan serangga, dan mampu beradaptasi dengan pakan berkualitas
rendah. Sapi ACC (Australian Commercial Cross), seperti Brahman Cross, Hereford Cross atau
Shorthorn Cross lebih banyak digunakan sebagai bakalan di Indonesia. Sapi lokal Indonesia juga sering
dijadikan bakalan seperti sapi madura dan sapi bali.
Manajemen
1. Pengendalian Penyakit
Untuk pengendalian penyakit di tempat usaha penggemukan sapi potong, dilakukan
prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati, artinya bahwa kita sangat hati2 memilih
bakalan dari daerah yangg dapat menyebabkan penyakit menular, serta kita juga secara berkala
memberikan obat cacing, kemudian juga disuntikkan obat anti jamur kepada kulit sapi,lalu secara
berkala pula kuku sapi dipotong agar tidak membahayakan sapi tersebut maupun orang lain.
Kita juga mempersiapkan apabila adaternak yg mengalami Bloat yaitu dengan
mencekokan bahan2 alami atau soda agar gas yang ada di dalam perut sapi dapat keluar,
apabila sudah parah bloat nya dapat dilakukan penusukan dengan trokar dan cannula untuk
melepaskan gas yang terjebak.
2. Pemasaran
Pada saat peternak menjual sapi disarankan berdasar bobot badan atau bobot karkas
(sapi dihargai setelah dipotong) dan mengetahui harga pasar. Sebaiknya dihindari penjualan
sistem taksir atau perkiraan harga, terkecuali bila peternak sudah sangat berpengalaman
sehingga tidak merugi. Selain penjualan hasil penggemukan, kotoran ternak dan sisa pakan
merupakan hasil ikutan yang sangat bermanfaat sebagai pupuk tanaman dan dapat menjadi
tambahan pendapatan para peternak

Anda mungkin juga menyukai