Anda di halaman 1dari 8

INAS SALSABILA FIRDAUS/ X AKL 3/ 13

Identifikasi Jenis – Jenis Peninggalan Sejarah


Pada Masa Hindu Budha
NO. NAMA CANDI FOTO/ GAMBAR IDENTIFIKASI
Candi Prambanan merupakan bangunan peninggalan kerajaan Mataram
Kuno dari Dinasti Sanjaya yang bercorak hindu. Bangunan tersebut mulai
di bangun pada tahun 850 – 856 M oleh Rakai Pikatan. Arsitektur Candi
Prambanan memiliki kekhasan tersendiri, dengan berpedoman pada
tradisi arsitektur Hindu yang tercantum dalam kitab Wastu Sastra, denah
candi mengikuti pola mandala dan bentuk candi yang tinggi menjulang
merupakan ciri khas candi Hindu.
Bentuk dari candi prambanan mengikuti bentuk dari gunung suci
mahameru yang merupakan tempat para dewa bersemayam. Model dari
kompleks candi prambanan mengikuti model alam semesta yang menurut
konsep kosmologi Hindu terbagi atas beberapa lapisan tanah, alam atau
loka.
Candi Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, tingkatan itu mulai
dari yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Tingkatan-tingkatan
1. Candi Prambanan tersebut diantaranya:
 Bhurloka tingkatan ini berada di kaki candi. Tingkatan ini merupakan
‘ranah’ dimana mahkluk-mahkluk seperti manusia, hewan dan makhluk
halus bahkan iblis masih terikat dengan cara hidup yang tidak suci. Oleh
karena itu bagian yang melambangkan tingakatan ini adalah kaki candi.
Tingkat ini berada di kaki candi.
 Bhuwarloka tingkatan ini berada di tengah tubuh candi atau disebut
juga alam tengah. Tingkatan ini melambangkan tempat orangyang
suci,resi, pertapa, dan dewata ‘rendahan’, pada tingkatan ini manusia
mulai melihat kebenaran.
 Swarloka tingkatan ini berada di atap candi atau disebut juga
swargaloka, ranah ini merupakan tempat tertinggi sekaligus tersuci,
tempat para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka. Di setiap atap
candi di kompleks prambanan kita akan menemukan kemuncak
mastaka berupa permata yang dalam bahasa sansekerta disebut ratna.
INAS SALSABILA FIRDAUS/ X AKL 3/ 13

Candi Penataran merupakan bangunan peninggalan Kerajaan Kediri yang


bercorak Hindu. Bangunan tersebut di bangun pada tahun 1194 Masehi
oleh Raja Syrenggra. Arsitektur Candi Penataran memiliki kekhasan
tersendiri, pola susunan candi cenderung linear tak beraturan. Pola ini
merupakan pola khas candi Jawa Timur dari kerajaan Kediri sampai
Kerajaan Majapahit. Kompleks Candi Penataran secara umum
dikelompokan menjadi tiga bagian, yakni bagian halaman depan, tengah
2. Candi Penataran dan belakang. Berikut adalah penjelasan bagian arsitektur yang berada di
Candi Penataran.
 Pada bagian halaman depan akan terlihat pintu gerbang utama, Arca
Dwarapala, Bale Agung, Pendopo Teras, dan Candi Angka Tahun.
 Pada bagian halaman tengah akan terlihat Arca Dwarapala, 6 buah sisa
bangunan dari batu dan bata, Candi Naga, dan pondasi bata.
 Pada bagian halaman belakang akan terlihat candi utama, dan prasasti
palah.
Candi Mendut merupakan bangunan peninggalan kerajaan Mataram Kuno
dari Dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Bangunan tersebut mulai di
bangun pada tahun 824 M oleh Gunadharma. Asitektur Candi Mendut
memiliki kekhasan tersendiri, yaitu bagian tangga candi terletak di sisi
barat candi yang juga berada di depan pintu masuk ke dalam tubuh candi.
Di pintu masuk candi ini, akan terlihat bilik penampil yang menjorok
keluar. Bilik penampil ini memiliki tinggi yang serupa dengan atap candi
sehingga terlihat menyatu dengan tubuh candi. Pintu masuk tubuh candi
3. Candi Mendut ini tidak memiliki garupa ataupun bingkai pintu sebagaimana candi
lainnya. Bilik ini memiliki bentuk berapa lorong dengan langit berongga
rongga memanjang dengan penampang segi tiga.
Selain itu, candi mendut juga memiliki relief dengan corak yang khas dan
arca yang unik, seperti Relief Kuwera & Hariti, Relief Bodhisattva
Ayalokitesvara, Relief Bodhisatwa, Relief Dewi Tara, Relief
Sarwaniwaranawiskhambi, Arca Dyani Budha Cakyamuni, Arca Budha
Avalokitesvara, dan Arca Bodhisatva Vajrapani.
INAS SALSABILA FIRDAUS/ X AKL 3/ 13

1. Candi Kalasan merupakan bangunan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari


Dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Bangunan tersebut di bangun mulai tahun
778 Masehi oleh Rakai Panangkaran. Candi Kalasan memiliki kekhasan tersendiri,
di sepanjang dinding candi ini Anda bisa melihat cekungan yang berisi berbagai
arca.
Di bagian atas pintu dan cekungan ini, Anda juga akan melihat pahatan dengan
motif Kala. Dibawahnya, terdapat hiasan kecil yang menggambarkan seorang
wanita sedang bersila memegang benda di atas kedua tangganya. Di sisi kanan dan
kiri dari pintu Candi Kalasan juga dihiasi sosok dewa yang sedang dalam posisi
berdiri sambil memegang bunga teratai.
Di bagian atas tubuh candi, Anda juga melihat ciri khas candi ini. Di bagian ini,
terdapat kubus yang merepresentasikan puncak Meru. Puncak ini dikelilingi 52
stupa dengan tinggi sekitar 4.6 m. Di bagian antara tubuh candi dan atap, Anda
dapat melihat hiasan berupa beberapa makhluk kerdil yang dikenal dengan nama
Gana.
Bagian atap candi memiliki bentuk segi delapan dengan tingkat dua. Di tingkat
4. Candi Kalasan pertama, candi memiliki beberapa relung yang berisi arca Budha Manusi Budha.
Sementara itu, di tingkat dua, terdapat beberapa relung dengan arca Dhayani
Budha.
Puncak candi yang berupa stupa kini tidak begitu terlihat sebagai stupa. Hal ini
dikarenakan banyak batu asli stupa yang tidak bisa ditemkan sehingga belum dapat
direkonstruksi secara utuh. Bila Anda melihat puncak dari dalam candi, bagian
puncak ini akan terlihat seperti rongga dari lingkaran batu yang semakin tinggi
semakin menyempit.
Ruang utama Candi Kalasan terdapat di tengah persis candi dengan bentuk bujur
sangkat. Ruangan ini memilki pintu masuk dari sisi timur candi. Di dalam ruangan
utama ini, Anda dapat melihat keunikan susunan batu bertingkat. Susunan batu
bertingkat ini dahulunya digunakan untuk meletakan patung Dewi Tara. Patung
Dewi Tara ini disebutkan terbuat dari perunggu dengan total tinggi enam meter.
Di belakang susunan batu ini, terdapat altar pemujaan Dewi Tara yang menempel
pada dinding bagian barat. Karena bagian inilah, para sejarahwan berkesimpulan
bahwa Candi Kalasan dahulunya digunakan sebagai tempat suci untuk memuja
Dewi Tara bagi para pemeluk kepercayaan Budha.
INAS SALSABILA FIRDAUS/ X AKL 3/ 13

Candi Borobudur merupakan bangunan peninggalan kerajaan Mataram Kuno


dari Dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Bangunan tersebut mulai di
bangun pada tahun 750 - 825 M oleh Gunadharma. Asitektur Candi Borobudur
memiliki kekhasan tersendiri, yang terdiri atas enam teras berbentuk bujur
sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya
dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.
Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.
Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini,
dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya
terdapat arca Buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna
dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
5. Candi Borobudur Menurut filsafat agama Buddha Candi Borobudur merupakan tiruan alam
semesta yang terdiri dari tiga tingkatan secara vertikal, yaitu Kamadhatu,
Rupadhatu, dan Arupadhatu.
 Kamadhatu merupakan bagian bawah candi yang melambangkan alam
bawah, menggambarkan perilaku manusia yang masih terikat oleh nafsu
duniawi (tempat manusia biasa).
 Rupadhatu merupakan bagian tengah candi yang melambangkan alam
antara, menggambarkan perilaku manusia yang sudah mulai meninggalkan
keinginan duniawi, akan tetapi masih terikat oleh dunia nyata.
 Arupadhatu merupakan bagian atas candi yang melambangkan alam atas,
tempat para dewa. Simbol dari unsur tak berwujud dan sebagai tanda
tingkatan yang telah meninggalkan nafsu duniawi.

Candi Muara Takus merupakan bangunan peninggalan Kerajaan Sriwijaya


yang bercorak Budha. Bangunan tersebut diperkirakan dibangun antara abad
ke- 4 hingga abad ke- 11 Masehi. Arsitektur stupa di Candi Muara Takus sangat
unik dengan ornamen sebuah roda dan kepala singa. Bentuk stupa memiliki
6. Candi Muara Takus
kesamaan dengan stupa Budha di Myanmar, Vietnam, dan Sri Lanka, atau
stupa kuno di India pada periode Asoka. Kompleks candi ini dikelilingi tembok
seluas 74 x 74 meter. Bahkan, kompleks candi di area luar dikelilingi tembok
tanah seluas 1,5 x 1,5 kilometer.
INAS SALSABILA FIRDAUS/ X AKL 3/ 13

Candi Sewu merupakan bangunan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari


Dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Bangunan tersebut diperkirakan
dibangun pada abad ke-8 Masehi, tepatnya pada masa akhir pemerintahan Raja
Rakai Panangkaran (746-784).
Candi Sewu terbagi menjadi tiga bagian yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap
candi. Candi Sewu juga mempunyai hiasan-hiasan yang dipahatkan di permukaan
batu. Hiasan-hiasan ini terdapat di kaki dan tubuh candi. Salah satu hiasan khas di
dinding Candi Sewu adalah hiasan Medalion. Hiasan ini ada di bagian dinding luar
7. Candi Sewu penampil. Hiasan Medalion ini berupa deretan lingkaran berjumlah tiga.
Lingkaran-lingkaran ini diisi gambar seekor kijang, sekuntum bunga, dan seekor
singa. Susunan medaion adalah sebagai berikut:
1) Tiga medalion terbawah berisi gambar kijang-bunga-kijang.
2) Diatas susunan terbawah berisi tiga medalion berisi gambar bunga-singa-bunga
3) Susunan medalion diatas susunan kedua berisi gambar kijang-bunga-kijang
Cara penyusunan seperti ini berlanjut sampai keatas. Gampar kijang pada hiasan
madelion merupakan simbolilasi dari khotbah pertama sang Buddha sedangkan
singa merupakan simbol dari kekuatan.
INAS SALSABILA FIRDAUS/ X AKL 3/ 13

NO. NAMA ARCA FOTO/ GAMBAR IDENTIFIKASI

Arca Ganesha dibuat pada masa Kerajaan Singasari 1222 – 1292. Ciri khas
Arca Ganesha, yaitu berkepala gajah, bertangan empat dengan salah satu
1. Arca Ganesha tangannya memegang ekadatan (gadingnya sendiri yang patah), tangan kiri
memegang parasu (kapak perang), dan kedua tangan lainnya memegang
padma (teratai merah) dan modaka (sweetmeats).

Arca Dewi Parwati dibuat sekitar tahun 1384. Arca Dewi Parwati
merupakan peninggalan kerajaan Majapahit. Ciri khas Arca Dewi Parwati,
2. Arca Dewi Parwati
yaitu memegang bunga teratai dan koin mas, ada juga yang memegang
kapak kecil dan ditemani 2 ekor gajah.
INAS SALSABILA FIRDAUS/ X AKL 3/ 13

Arca Harihara dibuat pad abad ke- 14. Arca ini merupakan peninggalan
kerajaan Majapahit. Ciri khas dari arca ini yaitu tangan kanan belakang
3. Arca Harihara
memegang sangka, tangan kanan depan memegang askamala, tangan kiri
belakang dan tangan kiri depan gada.

Arca Dewa Wisnu dibuat pada abad ke- 19. Arca ini merupakan
peninggalan dari kerajaan Majapahit. Ciri khas Arca Dewa Wisnu, yaitu
4. Arca Dewa Wisnu tangan kanan memegang cakram, tangan kiri bawah memegang gada,
tangan kiri atas memegang shankhya (terompet), tangan kanan bawah
memegang lotus.
INAS SALSABILA FIRDAUS/ X AKL 3/ 13

Arca Budha dibuat pada abad ke- 8. Arca ini merupakan peninggalan
5. Arca Budha kerajaan Sriwijaya. Cirri khas Arca Budha, yaitu patungnya memiliki
telinga yang panjang, dengan rambut ketiting, dan disanggul.

Anda mungkin juga menyukai