Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 14:

HARGA POKOK PRODUK BERSAMA &


SAMPINGAN
(ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA KE
PRODUK GABUNGAN)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Joint product merupakan konsep perhitungan biaya yang menggabungkan
beberapa jenis produk dalam satu proses produksi sehingga di dalamnya
terdapat gabungan biaya yang harus di pisahkan ketika produk selesai di
produksi. Dalam bab ini akan dibahas mengenai alokasi biaya produksi
gabungan ke produk gabungan. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan
mampu: Mengalokasikan biaya produksi gabungan ke produk gabungan
dengan menggunakan beberapa metode.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 14:
Mengalokasikan biaya produksi gabungan ke produk gabungan dengan
menggunakan beberapa metode

Dalam proses yang sama tersebut dapat menghasilkan dua jenis produk, yaitu :
o Main Product (produk utama), adalah produk dengan nilai lebih tinggi
atau lebih besar dan biasanya diproduksi dalam jumlah yang lebih besar
dari by-product.
o By-Product (produk sampingan), adalah umumnya digunakan untuk
mendefinisikan suatu produk yang memiliki nilai penjualan yang relatif
tidak berarti atau kecil dan dihasilkan secara simultan atau bersamaan
dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar.
Produk Sampingan (by-product) dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok, yaitu :

a. Dapat dijual langsung pada saat titik pisah dalam bentuk asli tanpa diolah
lebih lanjut. (biasanya barang sisa atau sampah)
b. Memerlukan proses lanjutan lebih dulu, baru dapat dijual.
Jadi perbedaan pokok antara produk bersama atau produk utama terletak
pada besar kecilnya nilai jual secara relatif. Perubahan nilai relatif dapat
terjadi karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi, di mana
terdapat metode-metode baru dalam berproduksi. Hal ini dapat saja merubah
status dari produk-produk yang ada. Produk yang pada awalnya masuk
kelompok produk utama bisa menjadi produk sampingan atau sebaliknya
produk yang pada awalnya merupakan produk sampingan berubah statusnya
menjadi produk utama, karena meningkatnya nilai jual relatif.

Daging Sapi

Bahan baku : Pemrosesan


Sapi
Kulit Sapi
Biaya Produksi Bersama Titik pisah
Gambar 14.1 Bagan Produk Bersama

Karakteristik Produk Bersama :


a) Merupakan produk-produk utama yang dihasilkan dengan sengaja sesuai
dengan tujuan produksi, melalui suatu proses atau serangkaian proses dan
dilakukan secara simultan
b) Nilai penjualan adalah relatif lebih besar bila dibandingkan dengan
produk-produk sampingan yang dihasilkan, dan relatif sama diantara
produk-produk umum.
c) Biasanya dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang besar.
d) Seringkali memerlukan pengolahan lebih lanjut dan pembungkusan.
e) Salah satu produk tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi yang lain

Alokasi Biaya
Alokasi Biaya adalah pembebanan biaya secara proporsional dari biaya tidak
langsung atau biaya bersama ke objek biaya.
Biaya bersama sulit dperhitungkan kepada masing-masing produk. Oleh
karena itu untuk mempermudah dalam perhitungan diperlukan alokasi biaya.
Secara umum alokasi biaya tersebut ditujukan untuk berbagai alasan berikut:
a. Menghitung harga pokok dan menentukan nilai persediaan untuk tujuan
pelaporan keuangan internal atau eksternal
b. Menilai persediaan untuk tujuan asuransi
c. Menentukan persediaan jika terjadi kerusakan
d. Biaya bahan yang hancur.
e. Menghitung berapa besar kontribusi masing-masing produk bersama
terhadap total pendapatan perusahaan
f. Mengetahui apakah seluruh biaya produksi yang dibebankan kepada
masing-masing produk bersama sudah dihitung seteliti mungkin.

Alokasi Biaya Produksi Bersama ke Produk Gabungan


Masalah akuntansi dalam produk bersama adalah masalah pembebanan
biaya produksi ke masing-masing produk yang dihasilkan agar dapat di
tentukan nilai persediaan akhir dan penghasilan (laba) bersih. Dalam hal ini
terdapat beberapa metode untuk mengalokasikan biaya bersama ke masing-
masing produk sebagai berikut :
1. Metode Nilai Pasar/Nilai Jual Relatif
Metode ini mengasumsikan bahwa setiap produk yang dihasilkan dalam
proses produksi bersama memiliki nilai jual atau nilai pasar yang berbeda.
Perbedaan nilai pasar disebabkan tingkat pemakaian biaya yang berbeda,
produk yang mengkonsumsi biaya yang tinggi memiliki nilai jual tinggi
juga dan sebaliknya. Dalam penerapan metode nilai pasar atau nilai jual
terdapat 2 variasi berdasarkan dari kondisi produk bersama tersebut, yaitu :
a. Nilai pasar produk bersama diketahui pada titik pemisahan
produk.
Jika nilai pasar diketahui pada titik pisah produk, total biaya bersama
dialokasikan diantara produk bersama dengan membagi total nilai
pasar tiap produk yang dihasilkan dengan total nilai pasar semua
produk yang dihasilkan sehingga diketemukan ratio individu dari nilai
pasar terhadap total nilai pasar. Ratio inilah yang dikalikan dengan
total biaya bersama.
Total Nilai Pasar Tiap Produk 1
Alokasi Biaya Bersama = ———————————————— x Biaya Bersama Untuk Tiap Produk
Total Nilai Pasar Semua Produk 2)

1) Total nilai pasar tiap produk = unit yang diproduksi tiap produk x nilai pasar per unit untuk tiap
produk
2) Total nilai pasar semua produk = Jumlah semua total nilai pasar untuk tiap produk

b) Nilai pasar produk bersama tidak diketahui pada titik pemisahan


produk / Nilai pasar diketahui setelah titik pisah proses.
Nilai pasar pada titik pisah produk mungkin tidak diketahui, khususnya
apabila tambahan proses pengolahan produksi diperlukan untuk
menjadikan produk bersangkutan berada pada kondisi siap untuk
dijual. Untuk itu perlu dilakukan sedikit modifikasi atas rumus yang
disajikan diatas dengan sebuah nilai pasar yang hipotesis pada titik
pisah produk mesti dihitung. Nilai pasar yang hipotesis itu ditentukan
dengan mengurangi tambahan biaya untuk pemrosesan dari nilai pasar
dari produk yang selesai.

Total Nilai Pasar Hipotesis Tiap Produk 1)


Alokasi Biaya Bersama = ——————————————————— x Biaya Bersama Untuk Tiap Produk
Total Nilai Pasar Hipotesis Semua Produk 2)

1) Total nilai pasar hipotesis tiap produk = ( unit yang diproduksi tiap produk x nilai pasar hipotesis untuk
tiap produk ) – Biaya pemrosesan setelah titik pisah
2) Total nilai pasar hipotesis semua produk = Jumlah semua total nilai pasar hipotesis untuk tiap produk

2. Metode Kuantitatif Unit


Menurut metode ini, kuantitas hasil produksi dipergunakan sebagai dasar
untuk mengalokasikan biaya bersama. Metode menghendaki bahwa
produk bersama pada akhirnya harus diukur dalam unit pengukur yang
sama, apabila mempunyai unit pengukur yang berlainan maka dapat
digunakan suatu angka penyebut yang umum.
Total Unit Tiap Produk
Alokasi Biaya Bersama = ————————————— x Biaya Bersama Untuk Tiap Produk
Total Unit Semua Produk 1)

1) Total unit semua produk = Jumlah semua unit yang diproduksi

3. Metode Biaya Rata-rata Sederhana per Unit


Menurut metode ini total biaya bersama dibagi dengan jumlah unit yang
dihasilkan untuk mendapatkan biaya per unit lalu biaya per unit dikalikan
dengan jumlah unit dari tiap yang diproduksi untuk menentukan porsi
biaya bersama yang akan dialokasikan kepada masing-masing produk.

Total Biaya Bersama


Biaya per Unit = ————————————————
Total Jumlah Unit Yang Diproduksi

Alokasi Biaya Bersama = Biaya per Unit x Jumlah Unit dari Tiap Produk yang
Diproduksi Untuk Tiap Produk

4. Metode Biaya Rata-rata Tertimbang per Unit


Mungkin kita temukan variasi yang sangat kompleks dalam produksi
produk bersama seperti kesulitan dalam produksi, jumlah waktu yang
diperlukan, atau kuantitas tenaga kerja yang dibutuhkan atau ukuran tiap
unit. Faktor-faktor yang menunjukkan bobot tiap produk, yang didasarkan
pada kompleksitas tersebut, oleh karena itu harus diperhitungkan untuk
memperoleh alokasi yang lebih tepat.

Total Unit Rata-rata Tertimbang Tiap Produk 1)


Alokasi Biaya Bersama = ––———————————————————– x Biaya Bersama Untuk Tiap Produk
Total Unit Rata-rata Tertimbang Semua Produk 2)

1) Total unit rata-rata tertimbang tiap produk = Jumlah unit yang diproduksi x Bobot
2) Total unit rata-rata tertimbang semua produk = Jumlah semua total unit rata-rata tertimbang tiap produk
CONTOH SOAL

PT. Alam Raya memproduksi 3 tiga macam produk : Jenis R, jenis W dan
jenis T masing-masing produk tersebut mempunyai nilai-nilai yang signifikan
(penting) yang diproduksi secara serentak. Masing-masing produk dapat dijual
pada titik pisah atau dapat juga diproses lebih lanjut sebelum dijual. Biaya
produksi bersama untuk tahun tersebut adalah Rp. 132.000.000,-. Berikut ini
informasi yang dibutuhkan untuk pengalokasian biaya bersama :
Produk Unit Yang Nilai Pasar Pada Tambahan Biaya dan Nilai Bobot
Diproduksi Titik Pisah Pasar Jika Diproses Lebih
Lanjut
Nilai Biaya
Pasar Tambahan
R 30.000 Rp. 3.000 Rp. 4.500 Rp. 5.000.000 3,0
W 32.000 Rp. 2.500 Rp. 4.000 Rp. 10.000.000 2,5
T 20.000 Rp. 3.500 Rp. 4.000 Rp . 2.500.000 4,0

Hitunglah alokasi biaya produk bersama dan harga pokok per unit dengan
menggunakan :
a) Metode nilai pasar relatif ; nilai pasar diketahui pada titik pisah.
b) Metode nilai pasar relatif ; nilai pasar diketahui setelah titik pisah.
c) Metode Rata-rata Sederhana
d) Metode biaya rata-rata tertimbang per unit.

PENYELESAIAN :
a) Metode Nilai Pasar Relatif ; nilai pasar diketahui pada titik pisah.

Produk Unit Yang Nilai Total Nilai Nilai Alokasi Biaya Harga
Diproduksi Pasar per Pasar Pasar Bersama Produk per
Unit Relatif Unit
R 30.000 Rp 3.000 Rp 90.000.000 37,5 % Rp 49.500.000 Rp 1.650,00
W 32.000 Rp 2.500 Rp 80.000.000 33,3 % Rp 43.956.000 Rp 1.373,63
T 20.000 Rp 3.500 Rp 70.000.000 29,2 % Rp 38.544.000 Rp 1.927,20

Rp 240.000.000 100 % Rp 132.000.000

174
b) Metode Nilai Pasar Relatif ; nilai pasar diketahui setelah titik pisah.

Produk Unit Yang Nilai Biaya Total Nilai Pasar Nilai Alokasi Harga Pokok
Diproduksi Pasar per Pemrosesan Hipotesis Pasar Biaya per Unit
Unit Lebih Lanjut Relatif Bersama
R 30.000 Rp 4.500 Rp 5.000.000 Rp 130.000.000 39,94 % Rp 52.720.800 Rp 1.757,36
W 32.000 Rp 4.000 Rp 10.000.000 Rp 118.000.000 36,25 % Rp 47.850.000 Rp 1.495,31
T 20.000 Rp 4.000 Rp 2.500.000 Rp 77.500.000 23,81 % Rp 31.429.200 Rp 1.571,46

Rp 325.500.000 100 % Rp 132.000.000

c) Metode rata-rata sederhana


Biaya per unit = Rp 132.000.000 = Rp. 1.609,76
82.000

Alokasi biaya bersama masing-masing produk:


R = Rp. 1.609,76 x 30.000 = Rp. 48.292.800
W = Rp. 1.609,76 x 32.000 = Rp. 51.512.000
T = Rp. 1.609,76 x 20.000 = Rp. 32.195.200
Rp. 132.000.000
Biaya produksi = alokasi biaya bersama + biaya proses lebih lanjut
R = Rp. 48.292.800 + Rp. 5.000.000 = Rp. 53.292.800
W= Rp. 51.512.000 + Rp. 10.000.000 = Rp. 61.512.000
T = Rp. 32.195.200 + Rp. 2.500.000 = Rp. 34.695.200

d) Metode Biaya Rata-rata Tertimbang per Unit

Produk Unit Yang Bobot Total Unit Alokasi Biaya Harga


Diproduksi Rata-rata % Bersama Pokok per
Tertimbang Unit
R 30.000 3,0 90.000 36 % Rp 47.520.000 Rp 1.584
W 32.000 2,5 80.000 32 % Rp 42.240.000 Rp 1.320
T 20.000 4,0 80.000 32 % Rp 42.240.000 Rp 2.112
250.000 100 % Rp 132.000.000
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. PT X memproduksi produk W, X, Y dan Z dari proses produksi bersama.
Tambahan informasi sebagai berikut:

Harga Pasar Jika Diproses Lebih


pada Lanjut
Unit Titik Tambahan
Produk Produksi Pisah Biaya Harga Pasar
W 6.000 Rp80.000 Rp7.500 Rp90.000
X 5.000 60.000 6.000 70.000
Y 4.000 40.000 4.000 50.000
Z 3.000 20.000 2.500 30.000
Total 18.000 Rp200.000 Rp20.000 Rp240.000

Dengan menggunakan metode harga pasar, alokasikan total biaya


produksi bersama sebesar Rp160.000 ke setiap produk

2. PT X mengalokasikan biaya bersama sebesar Rp750.000 ke produk A, B


dan C yang terjadi pada bulan mei 2012
Jumlah Harga Jual Sediaan
Penjualan Per liter BDP akhir
Produk A Rp420.000 Rp2.000 15 liter
Produk B 300.000 1.500 20 liter
Produk C 330.000 1.100 15 liter

Selama bulan Mei 2006 tidak terdapat barang dalam proses awal, tidak
ada proses lanjut, dan PT X menggunakan sistem harga pokok proses.
Berdasarkan data diatas, hitung alokasi biaya bersama dengan
menggunakan metode nilai jual dan unit kuantitatif!
3. PT. Denso memperoduksi tiga jenis produk secara bersama dengan
mengeluarkan biaya sebesar Rp. 45.000.000. Ketiga produk diproses lebh
lanjut sesuai kriteria yang diinginkan. Berikut catatan yang berhubungan
dengan pengolahan produk tersebut:
Produk Unit Nilai Jual Biaya Proses
lanjut
A 8.125 Rp. 68.750.000 Rp. 5.375.000
B 3.750 Rp. 37.500.000 Rp. 1.575.000
C 3.125 Rp. 18.750.000 Rp. 1.925.000
Diminta:
a. Hitung alokasi biaya bersama dengan menggunakan metode nilai rata-
rata sederhana per unit
b. Hitung biaya produksi dan biaya produksi per unit masing-masing
produk.
4. PT. Toba memproduksi empat jenis produk secara bersama yang terdiri
dari produk P, Q, R, S. Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
keempat jenis produk tersebut sebesar Rp. 59.500.000. Perusahaan dalam
mengalokasikan biaya bersama perusahaan menggunakan metode rata-rata
tertimbang. Berikut data yang berhubungan dengan keempat produk
tersebut:
Produk Unit Point Total Nilai Pasar Biaya Proses lanjut
P 3.000 1 Rp. 1.000.000 Rp. 500.000
Q 7.500 2 8.000.000 2.500.000
R 5.250 4 31.500.000 7.875.000
S 12.000 3 36.000.000 9.000.000
Diminta:
a. Hitunglah alokasi biaya bersama dengan menggunakan metode rata-
rata tertimbang
b. Hitung biaya produksi atau harga pokok produksi per unit masing-
masing produk.
D. DAFTAR PUSTAKA
Usry, Carter, Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku 1, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta, 2004

Suadi, Arief dkk, Akuntansi Biaya, Penerbit STIE YKPN, Jogjakarta, 2000
Halim, Abdul, Dasar-Dasar Akuntansi Biaya, Edisi 4, Penerbit BPFE,
Jogjakarta, 1999
Bastian Bustami, Nurlela. 2013. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Prodi Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
178

Anda mungkin juga menyukai