BAB I PENDAHULUAN
2.8 Ruang Tes Terbang di dalam Ruang (Indoor Flight Test) ........................ 36
2.9 Museum
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang pemilihan topik perancangan RC
Aeromodelling Center dalam kaitannya dengan perkembangan RC
Aeromodelling di Indonesia, identifikasi masalah untuk mendapatkan
perumusan masalah perancangan, tujuan dari perancangan RC
Aeromodelling Center, batasan perancangan dalam ruang lingkup interior,
dan manfaat serta sistematika penulisan yang terdapat dalam laporan
perancangan ini.
5.1. Simpulan
Radio Control Aeromodelling merupakan salah satu jenis olah raga
sekaligus hobi yang berkembang sedemikian pesat diseluruh dunia.
Perkembangan ini pun turut dirasakan oleh masyarakat Indonesia. RC
Aeromodelling Center di Palangkaraya menjadi sebuah fasilitas yang dirancang
untuk memenuhi seluruh kebutuhan kegiatan RC Aeromodelling dan sekaligus
menjawab kendala kabut asap dan diferensiasi antar anggota, sehingga masing-
masing anggota dapat tetap merasa nyaman di lingkungan dimana mereka
berada bersama-sama. Konsep streamline yang diterapkan diharapkan mampu
membawa user menikmati olah raga ini sekaligus menjadi sebuah karya seni
yang mampu memberikan nilai estetis sekaligus nilai jual.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka beberapa kesimpulan yang dapat
ditarik adalah sebagai berikut:
5.2. Saran
Sebagai sebuah fasilitas interior, maka fasilitas RC Aeromodelling
Center kedepannya harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya:
1. Perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong perubahan minat
masyarakat, oleh karena itu penggunaan material dan sistem teknis yang tepat
pada RC Aeromodelling Center akan sangat meningkatkan nilai RC
Aeromodelling Center itu sendiri.
2. Oleh karena kegiatan RC Aeromodelling berbasiskan komunitas, maka fasilitas
untuk tempat berkumpul dan berbincang antar individu harus diperhatikan
dengan seksama, agar kenyamanan saat berada di dalam ruang tetap terjaga.
Baker, Julie, Gruwal, Dhruv and Parasuraman, A., 1994. The Influence of Store
Environment on Quality Inferences and Store Image. Journal of The Academy of
Marketing Science 22: 328-339.`
Bellizi, Joseph.A. and Hite, Robert H. 1992. Environmental Color, Consumer Feeling
and Puchase Likehood. Psychology and Marketing 9: 347-363.
Berman, Barry; Joel R. Evans. 2001. Retail Management: A Strategic Apporach. New
jersey. Prentice Hall.
Binggeli, Corky. 2003. Building Systems for Interior Designers. New Jersey. John
Wiley and Sons Inc.
Donovan, Robert J., Rossiter, John.R Marcoolyn, Gillian, and Nesdale, Andrew. 1994.
Store Atmosphere and Purchasing Behavior. Journal of Retailing 70: 283-294.
Fariduzzaman. 2008. Sistem Data hasil Uji Terowongan Angin. Risalah Lokakarya
Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir (189-201).
Kusumowidagdo, Astrid. 2005. Peran Penting Perancangan Interior Pada Store Based
Retail. Dimensi Interior. 1 Juni 2005 (17.30).
Lazim. M. 2012. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bengkel Kerja Mesin
Studio Kriya Kayu. www.p4tksb-jogja.com. 19 September 2013 (02.03).
Panero, Julius; Zelnik, Martin. 1979: hal.192. Human Dimension and Interior Space.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Smith, Patricia Cain,Curnow, Ross. 1996. Arousal Hypothesis and The Effect of
Music on Purchasing Behaviour. Journal of Applied Psychology: 64-71
Ward, James C., Bitner, Mary Jo., and Barnes, John. 1992. Measuring the
Prototypicality and Meaning of Retail Environments. Journal of Retailing: 194-200.
Yalch, Richard, and Spangenberg, Eric. 1990. Effect of Store Music on Shopping
Behaviour. Jounal of Consumer Marketing 7 (Spring): 55-63.
www.aeromodelling.or.id
www.e-hely.com
www.fai.org
www.modelaircraft.org
www.nasa.org
www.rcsunrise.com
www.youtube.com