Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Pengaturan Ruang Kelas”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Pengelolaan Kelas”

Dosen pengampu : Feronica Eka Putri, S.T.,M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 4 (5D)

Fadhilah Putri Nur Holidah (1810631110134)

Fitri Chairunisa (1810631110133)

Herwina Damayanti (1810631110150)

Oki Ahmad Rifai (1810631110144)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam

Universitas Singaperbangsa Karawang

2020

1
KATA PENGANTAR

‫س ِم ه‬
‫َّللاِ ال هر ْح َم ِن ال هر ِحيم‬ ْ ِ‫ب‬

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan pemakalah
kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya pemakalah tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wassalam yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Pemakalah mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas


limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
pemakalah dapat menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Manajemen
Pengelolaan Kelas dengan judul “Pengaturan Ruang Kelas”. Serta pemakalah
ucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi Manajemen Pengelolaan Kelas.

Makalah ini disusun dari hasil penyusunan data-data yang pemakalah peroleh, tak
lupa pemakalah ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sesama yang telah
mendukung, sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tiada
hambatan.

Pemakalah harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan kita mengenai
“Manajemen Pengelolaan Kelas”. Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Karawang, 29 Oktober 2020

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. 2

Daftar Isi ............................................................................................................ 3

Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 4

A. Latar Belakang ........................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan Masalah ....................................................................................... 4

Bab II Pembahasan .............................................................................................. 5

A. Pengertian Pengaturan Ruang Kelas ....................................................... 5


B. Pengelolaan Kelas untuk Pembelajaran yang Efektif ............................. 5
C. Penataan Ruang Kelas yang Baik ........................................................... 6
D. Manfaat Kelas yang Dirancang dengan Baik ......................................... 10

Bab III Penutup .................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran....................................................................................................... 12

Daftar Pustaka .................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengaturan ruang kelas adalah Proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat
terhadap problem dan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan,
memperbaiki, dan memelihara sistem / organisasi kelas. Sehingga siswa dapat
memanfaatkan kemampuanya, bakatnya, dan energinya pada tugas –tugas individual.
Pengaturan ruang kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi kelas.
Karena itu, kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang
keberhasilan proses interaksi edukatif. Maka agar memberikan dorongan dan
rangsangan terhadap siswa untuk belajar, kelas harus dikelola sebaik-baiknya oleh
guru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pengaturan Ruang Kelas?
2. Bagaimana Pengelolaan Kelas untuk Pembelajaran yang Efektif?
3. Bagaimana Penataan Ruang Kelas yang Baik?
4. Apa Manfaat Kelas yang Dirancang dengan Baik?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Pengaturan Ruang Kelas.
2. Mengetahui Pengelolaan Kelas untuk Pembelajaran yang Efektif.
3. Mengetahui Penataan Ruang Kelas yang Baik.
4. Mengetahui Manfaat Kelas yang Dirancang dengan Baik.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengaturan Ruang Kelas


Pengaturan dapat pula diartikan dengan pengelolaan, menurut kamus bahasa
Indonesia kalimat ini berasal dari kata manajemen yang berarti penyelenggaraan.
Menurut Winataputra, menyatakan bahwa Pengelolaan Kelas adalah serangkaian
kegiatan guru yang ditujukan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang
diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan
hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosioemosional yang positif, serta
menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.
Akhmad Sudrajat, menyatakan bahwa pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan
upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku siswa yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa
secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup
pengaturan orang (siswa) dan fasilitas. Sedangkan menurut Winzer menyatakan bahwa
pengelolaan kelas adalah cara-cara yang ditempuh guru dalam menciptakan lingkungan
kelas agar tidak terjadi kekacauan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mencapai tujuan akademis dan sosial.

B. Pengelolaan Kelas untuk Pembelajaran yang Efektif


Pengaturan kelas adalah komponen penting dalam lingkungan belajar karena ini
merupakan bagian penting dari manajemen kelas untuk mendukung pembelajaran.
Suasana fisik kelas dapat membantu mencegah masalah perilaku serta mempromosikan
dan meningkatkan pembelajaran. Penstrukturan lingkungan belajar sangat penting bagi
guru dan siswa. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa pengaturan fisik ruang kelas
dapat mempengaruhi perilaku siswa dan guru, dan bahwa rencana desain manajemen
kelas yang terstruktur dengan baik memiliki kemampuan untuk meningkatkan

5
pembelajaran dan perilaku siswa. Lingkungan belajar yang mendukung dapat berarti
perbedaan antara hari yang baik dan hari yang buruk (Janelle Cox. 2018).

Pengaturan kelas adalah fondasi fisik di mana siswa akan belajar. Ini berarti bahwa
setiap jengkal perlu digunakan untuk kegiatan yang mendukung pembelajaran. Struktur
ruang kelas, di mana siswa akan duduk, bagaimana para siswa akan bergerak, dan
suasana kelas keseluruhan perlu dipertimbangkan, serta bagaimana ruang kelas akan
disusun untuk mengatasi kebutuhan akademik, sosial, dan emosional siswa. Pengaturan
fisik kelas juga harus mencerminkan fisik siswa dan harus konsisten dengan kebutuhan
semua peserta didik.

Selain cara kelas diatur secara fisik, lingkungan kelas secara keseluruhan perlu
dipertimbangkan. Apa yang akan letakkan di dinding, bahan yang akan digunakan, dan
di mana, dan bagaimana guru akan mengatur kegiatannya. Semua atribut lingkungan
pembelajaran yang terstruktur perlu dipertimbangkan ketika mengatur ruang kelas.
Manfaat Kelas yang Dirancang dengan Baik.

C. Penataan Ruang Kelas yang Baik

Menurut Syaifurahman dan Ujiati (2013:112) penataan fisik ruang belajar (kelas)
dengan bentuk/ model yang sama dari dulu hingga sekarang cenderung menyulitkan
dalam merencanakan manajemen kelas yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.

Djamarah (2010:204) menjelaskan penataan ruang kelas, agar tercipta suasana


belajar yang menggairahkan, perlu diperhatikan pengaturan/ penataan ruang kelas/
belajar. Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan siswa
duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk membantu
siswa dalam belajar.

6
Mengatur lingkungan fisik bagi pengajaran merupakan titik mula yang logis untuk
pengelolaan ruang kelas, karena hal ini merupakan sebuah tugas yang dihadapi semua
guru sebelum sekolah dimulai, (Evertson dan Emmer 2011:2).

Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Ukuran dan bentuk kelas


2. Bentuk serta ukuran bangku da meja anak didik
3. Jumlah siswa dalam kelas
4. Jumlah siswa dalam setiap kelompok jumlah kelompok dalam kelas
5. Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa pandai dengan siswa kurang
pandai, pria dengan wanita) (Setiawan, 1985)

Dalam penataan ruang kelas, pengaturannya bisa berdasarkan tujuan pengajaran,


waktu yang tersedia, dan kepentingan pelaksanaan cara belajar siswa aktif.

Menurut Slameto (2020: 62-63) Pengaturan fisik untuk mengajar adalah titik awal
yang logis untuk manajemen kelas karena ini adalah tugas yang dihadapi semua guru
sebelum sekolah / kelas dimulai. Banyak guru merasa lebih mudah untuk
merencanakan aspek lain dari manajemen kelas setelah mereka tahu bagaimana fitur
fisik kelas akan diatur. Kunci pengaturan ruang yang baik:

1. Menjaga area lalu lintas siswa yang bebas dari kemacetan.


2. Pastikan siswa dapat dilihat dengan mudah oleh guru.
3. Jauhkan bahan ajar yang sering digunakan dan persediaan siswa mudah diakses.
4. Pastikan siswa dapat dengan mudah melihat presentasi dan tampilan untuk
seluruh kelas.
5. Pengaturan meja siswa, aturlah meja-meja sehingga para siswa menghadap dan
dapat dengan mudah melihat area pembelajaran seluruh kelompok.
6. Area pembelajaran kelompok kecil: aturlah area ini sehingga guru dapat
memantau sisa kelas dari posisi pengajaran.

7
Mengatur Kelas. Sebelum guru memulai mengatur kelas, pertimbangkan untuk
mengajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri:

a. Informasi apa yang perlu diketahui siswa? Mereka perlu mengetahui tanggal,
tugas, prosedur kelas, dll.
b. Apa yang akan menginspirasi siswa setiap hari? Kutipan, poster, penghargaan
kelas, pahlawanll sehari-hari, dll.dl
c. Artefak pendidikan apa yang mereka butuhkan? Pajangan dinding, sumber melek
huruf atau literasi, poster dan papan pengumuman, dll.
d. Bagaimana saya harus menyusun meja? Kegiatan yang berfokus pada guru
berarti meja akan berada dalam baris atau kelompok kecil yang menghadap ke
depan kelas, sementara kegiatan yang berfokus pada siswa berarti meja akan
dimasukkan ke dalam kelompok atau setengah lingkaran sehingga siswa dapat
dengan mudah berkolaborasi dengan satu sama lain.
e. Apakah ada siswa saya yang memiliki kebutuhan khusus? Alergi makanan, kursi
roda, dll.
f. Furnitur apa yang tersedia? Meja guru, meja siswa, rak buku, rak, dll.

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu memandu guru untuk


membentuk lingkungan belajar yang efektif bagi siswa. Tergantung pada furnitur apa
yang tersedia, guru juga perlu membuat struktur kelasnya sehingga setiap siswa
memiliki home basis (atau area belajar individu seperti meja sendiri), area
pembelajaran kelompok secara keseluruhan, area guru, serta area transisi di mana siswa
dapat menunggu kegiatan atau pelajaran berikutnya untuk memulai, atau setidaknya
mengatur ruang guru sehingga para siswa dapat bergerak dengan mudah dan nyaman
tanpa menabrak satu sama lain.

Daerah Penting

Seperti disebutkan di atas, ada beberapa bidang wajib yang harus dimiliki guru di
kelas seperti Home base, area pengajaran kelompok, work station guru, dan ruang

8
transisi. Di sini kita akan melihat lebih dekat bagaimana guru dapat mengatur masing-
masing bidang spesifik ini.

1) Home Base
Setiap siswa membutuhkan ruang untuk memanggilnya sendiri. Apakah itu meja
individu atau ruang sendiri dengan meja, mereka perlu sesuatu untuk menelepon
pangkalan mereka. Ruang ini adalah tempat di mana siswa dapat melakukan
pekerjaan independen mereka atau pergi ketika terjadi transisi antar pelajaran.
Dua faktor perlu dipertimbangkan ketika memutuskan di mana basis siswa
berada jika siswa memiliki masalah perilaku, dan ukuran kelas. Setelah guru
mempertimbangkan masalah ini, maka guru siap untuk menetapkan setiap siswa
sebuah pangkalan dengan jelas.
2) Pembelajaran Kelompok
Area penting berikutnya yang perlu disiapkan adalah di mana pembelajaran
kelompok akan berlangsung. Apakah siswa akan duduk di kursi & meja mereka
dalam barisan atau lingkaran, atau akankah mereka duduk di atas karpet?
Mungkin perlu mempertimbangkan mencari dua ruang untuk pembelajaran
kelompok. Satu ruang di mana siswa dapat bekerja dalam kelompok kecil
secara mandiri, dan satu ruang di mana para siswa dapat menjadi berantakan
dan bekerja dengan berbagai materi seni yang kemungkinan akan ada di
wastafel / tempat untuk cuci tangan. Dalam setiap area, guru perlu mencari tahu
di mana akan menempatkan materi pembelajaran sehingga mereka dapat
dengan mudah diakses oleh siswa. Meja belakang dekat wastafel akan ideal
untuk kerja kelompok kecil, dan karpet depan akan ideal untuk kerja kelompok
besar di mana semua siswa dapat menemukan tempat duduk.
3) Area Khusus Guru
Guru juga perlu tempat untuk, misalnya menelepon sendiri. Ruang ini harus
berada di dekat outlet di mana guru dapat memiliki akses ke komputer, serta

9
harus keluar tetapi juga mudah diakses siswa. Idealnya, ruang guru harus berada
di dekatnya, misalnya di sudut ruang kelas.
4) Area Transisi
Area transisi dapat berupa lokasi spesifik seperti karpet yang digunakan para
siswa saat menunggu aktivitas berikutnya, atau pulang ke rumah atau ke suatu
pusat olahraga atau seni yang khusus. Atau itu bisa menjadi home basis siswa
atau lokasi tertentu di kelas. Seperti apa ruang ini dan di mana lokasinya akan
tergantung pada kebutuhan siswa serta usia mereka. Di mana pun ruangnya,
penting bahwa siswa tahu ke mana harus pergi selama periode transisi.
Singkatnya, fitur ruang kelas khusus relevan dengan apa yang siswa pelajari.
Penelitian menunjukkan bahwa siswa mendapat manfaat dari kelas yang
dirancang dengan baik dan terstruktur dengan baik. Yang terpenting, jika guru
menemukan bahwa siswa bergumul dengan desain ruang kelas maka guru harus
mempertimbangkan untuk menata ulang.
D. Manfaat Kelas yang Dirancang dengan Baik

Menurut penelitian terbaru di University of Salford, ruang kelas yang dirancang


dengan baik dapat meningkatkan kinerja siswa sebesar 25 persen (Janelle Cox. 2018).
Itu berarti bahwa desain ruang kelas memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja
siswa. Jadi, penting untuk mempertimbangkan dengan saksama dan jelas semua aspek
desain ruang kelas. Pengaturan fisik ruang kelas yang dipikirkan dengan baik juga
penting untuk alasan ini:

1. Siswa akan belajar perilaku mana yang dapat diterima dan diharapkan di setiap
lokasi tertentu di kelas. Misalnya, ketika di perpustakaan kelas, siswa harus
tenang, tetapi ketika berada di ruang bermain, siswa diperbolehkan berbicara.
2. Siswa akan belajar untuk mengantisipasi kegiatan yang akan terjadi di area
tertentu di kelas. Ini membantu siswa memperhatikan bagaimana mereka perlu
berperilaku untuk setiap area spesifik yang mereka masuki.

10
3. Siswa belajar untuk menghormati batasan. Misalnya, ada area "Hanya untuk
Guru" serta batas ruang yang dimiliki siswa di sekitar meja pribadinya.
4. Organisasi bahan kelas memungkinkan siswa untuk mengambilnya dengan
cepat, yang membantu untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.
5. Pengaturan ruang yang tepat memberikan perkiraan, yang sangat penting bagi
siswa, karena siswa berkembang ketika mereka berada dalam lingkungan belajar
yang nyaman.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengaturan dapat pula diartikan dengan pengelolaan, menurut kamus bahasa
Indonesia kalimat ini berasal dari kata manajemen yang berarti penyelenggaraan.
pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru yang ditujukan untuk
menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran
yang kondusif dan maksimal.
Pengaturan kondisi kelas dan iklim belajar pengelolaan kelas dalam pengembangan
budaya dan iklim sekolah merupakan segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan
suasana dan kondisi belajar di dalam kelas agar menjadi kondusif dan menyenangkan
serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan.
B. Saran
Demikianlah yang dapat pemakalah sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini. Menyadari bahwa pemakalah masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya pemakalah akan berusaha lebih baik dalam membuat makalah
dengan sumber-sumber yang lebih banyak. Dan pemakalah juga sangat mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya pemakalah. Pemakalah
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Slameto. 2020. Teori, Model, Prosedur Manajemen Kelas dan Efektivitasnya.


Pasuruan: Qiara Media.

Rahmah Johar dan Latifah Hanum. 2016. Strategi Belajar Mengajar. Sleman:
Deepublish.

Rinja Efendi dan Delita Gustriani. 2020. Manajemen Kelas di Sekolah Dasar.
Pasuruan: Qiara Media.

Drs. Mudasir, M.Pd. 2011. Manajemen Kelas. Pekanbaru: Zanafa Publishing.

13

Anda mungkin juga menyukai