26 Oktober 2016
Oleh: Normina
Dosen pada Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Washliyah Barabai
Absrtak
Partisipasi masyarakat dengan lembaga pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, disertai pembinaan secara
kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya. Khususnya masyarakat yang
berkepentingan langsung dengan pendidikan. Simpati masyarakat akan tumbuh melalui upaya-
upaya sekolah dalam menjalin hubungan secara insentif dan proaktif di samping membangun citra
lembaga pendidikan yang baik. Partisipasi adalah keterlibatan aktif dari seseorang, atau
sekelompok orang (masyarakat) secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam program
pembangunan dan terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai pada tahap
evaluasi.
Kata Kunci: Partisipasi, Masyarakat, Pendidikan.
71
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
72
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
cayai proyek atau program pembangunan jika 5. Kesetaraan Tanggung Jawab (Sharing
merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan Responsibility). Berbagai pihak mempunyai
perencanaannya, karena mereka akan lebih tanggung jawab yang jelas dalam setiap
mengetahui seluk-beluk proyek tersebut dan proses karena adanya kesetaraan kewenang-
akan mempunyai rasa memiliki terhadap an (sharing power) dan keterlibatannya
proyek tersebut; ketiga, bahwa merupakan dalam proses pengambilan keputusan dan
suatu hak demokrasi bila masyarakat langkah-langkah selanjutnya.
dilibatkan dalam pembangunan masyarakat 6. Pemberdayaan (Empowerment). Keterlibat-
mereka sendiri. an berbagai pihak tidak lepas dari segala
Apa yang ingin dicapai dengan adanya kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
partisipasi adalah meningkatnya kemampuan setiap pihak, sehingga melalui keterlibatan
(pemberdayaan) setiap orang yang terlibat baik aktif dalam setiap proses kegiatan, terjadi
langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses saling belajar dan saling
sebuah program pembangunan dengan cara memberdayakan satu sama lain.
melibatkan mereka dalam pengambilan 7. Kerjasama. Diperlukan adanya kerja sama
keputusan dan kegiatan-kegiatan selanjutnya berbagai pihak yang terlibat untuk saling
dan untuk jangka yang lebih panjang. Adapun berbagi kelebihan guna mengurangi
prinsip-prinsip partisipasi tersebut, sebagai- berbagai kelemahan yang ada, khususnya
mana tertuang dalam Panduan Pelaksanaan yang berkaitan dengan kemampuan sumber
Pendekatan Partisipatif yang disusun oleh daya manusia.
Department for International Development Dari definisi partisipasi di atas, dapat
(DFID) (dalam Monique Sumampouw, 2004; dibuat kesimpulan bahwa partisipasi adalah
106-107) adalah: keterlibatan aktif dari seseorang, atau
1. Cakupan. Semua orang atau wakil-wakil sekelompok orang (masyarakat) secara sadar
dari semua kelompok yang terkena dampak untuk berkontribusi secara sukarela dalam
dari hasil-hasil suatu keputusan atau proses program pembangunan dan terlibat mulai dari
proyek pembangunan. perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai
2. Kesetaraan dan kemitraan (Equal pada tahap evaluasi.
Partnership). Pada dasarnya setiap orang Partisipasi masyarakat dalam
mempunyai keterampilan, kemampuan dan pendidikan dapat diwujudkan dalam berbagai
prakarsa serta mempunyai hak untuk bentuk:
menggunakan prakarsa tersebut terlibat
dalam setiap proses guna membangun 1. Partisipasi finansial
dialog tanpa memperhitungkan jenjang dan
Berupa dukungan dana sesuai dengan
struktur masing-masing pihak.
kekuatan dan kemampuan masyarakat.
3. Transparansi. Semua pihak harus dapat
Termasuk juga orangtua secara kolektif dapat
menumbuhkembangkan komunikasi dan
mendukung dana yang diperlukan sekolah,
iklim berkomunikasi terbuka dan kondusif
yang benar-benar dapat dipertanggungjawab-
sehingga menimbulkan dialog.
kan untuk keberhasilan pendidikan. Selain itu,
4. Kesetaraan kewenangan (Sharing Power/
lembaga bisnis dan industri diharapkan dapat
Equal Power Ship). Berbagai pihak yang
menyisihkan anggaran untuk pemberian
terlibat harus dapat menyeimbangkan
beasiswa pendidikan.
distribusi kewenangan dan kekuasaan untuk
menghindari terjadinya dominasi.
73
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
74
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
Pada tahap pemantauan (monitoring) rakat. Agar masyarakat lebih mengenal dan
dan evaluasi dilakukan pada saat dapat membantu program tersebut. Selain itu,
berlangsungnya dan setelah kegiatan yang hal ini dilakukan agar hubungan masyarakat
bertujuan untuk melihat dan mengkaji progress dan sekolah menjadi erat. Diharapkan juga
keberhasilan program dan memberikan masyarakat dan sekolah mengadakan
feedback terhadap pelaksana kegiatan. Pada kerjasama dalam hari-hari besar agama. Selain
tahap ini dilakukan pengawasan dan itu juga, sekolah perlu memberi tahu
akuntabilitas pelaksanaan kegiatan. Pada saat masyarakat tentang program unggulan sekolah
ini pertanggungjawaban bisa dilakukan dengan agar menarik minat masyarakat.
melalui berbagai pertemuan dan rapat dengan
BP3 atau masyarakat dan membeberkan secara 3. Mengundang masyarakat dalam rapat
terbuka semua persoalan sekolah. Persoalan tahunan sekolah
yang diaudit dan dipertanggungjawabkan
sekolah kepada masyarakat adalah: kinerja Masyarakat perlu terus melakukan
guru, perilaku guru, pelaksanaan rencana pemantauan dan evaluasi terhadap penye-
sekolah, kesejahteraan guru, pelaksanaan lenggaraan pendidikan. Dalam hal ini tentu
pembelajaran, kekurangan tenaga pengajar, sekolah harus transparan dalam hal kurikulum
keadaan fisik gedung, keuangan sekolah, pembelajaran sekolah dan juga tentang biaya
keuangan BP3/majelis sekolah. penyelenggaraan sekolah. Hal ini
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dimaksudkan agar orang tua tidak hanya
sekolah atau lembaga pendidikan agar menerima informasi dari sekolah. Tetapi
partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan masyarakat juga bisa memberikan informasi
semakin baik, antara lain: yang berkaitan dengan peserta didik agar
pendidikan dapat berjalan dengan lancar.
1. Menjalin Komunikasi yang Efektif dengan Selain itu, sekolah juga dapat melibatkan
Orang Tua dan Masyarakat. masyarakat dalam pengambilan keputusan
yang berkenaan dengan kebutuhan operasional
Partisipasi orang tua dan masyarakat maupun non operasional sekolah. Di forum ini
akan tumbuh jika orang tua dan masyarakat masyarakat dan sekolah saling bertukar
juga merasakan manfaat dari keikutsertaannya pikiran, mengeluarkan ide atau gagasan dan
dalam program sekolah. Manfaat dapat juga menyampaikan permasalahan yang
diartikan luas, termasuk rasa diperhatikan dan dihadapi baik oleh orang tua murid ataupun
rasa puas karena dapat menyumbangkan sekolah. Jadi sekolah dan masyarakat dapat
kemampuannya bagi kepentingan sekolah. Jadi saling bahu-membahu dalam mengembangkan
prinsip menumbuhkan hubungan dengan pendidikan.
masyarakat adalah saling memberikan Dalam Peraturan Pemerintah No. 39
kepuasan. Salah satu jalan penting untuk Tahun 1992 Bab III pasal 4 peran serta/par-
membina hubungan dengan masyarakat adalah tisipasi masyarakat dapat berbentuk:
menetapkan komunikasi yang efektif. 1. Pendirian dan penyelenggaraan satuan
pendidikan pada jalur pendidikan sekolah
2. Melibatkan Masyarakat dan Orang Tua
atau jalur pendidikan luar sekolah, pada
dalam Program Sekolah
semua jenis pendidikan kecuali pendidikan
Di sini sekolah harus memperkenalkan kedinasan, dan pada semua jenjang
program dan kegiatan sekolah kepada masya- pendidikan di jalur pendidikan sekolah;
75
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
76
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
bahwa orang yang pintar hanya akan masyarakat sekarang ini sudah bisa
membuat orang membodohi orang lain. mengakses pendidikan, bukan hanya dari
5. Hambatan geografis, misalnya jauhnya golongan masyarakat saja yang bisa
lokasi sekolah yang diikuti oleh tidak mengakses pendidikan. Pemerataan
adanya fasilitas transportasi dan akses jalan pendidikan diharapkan dapat memberikan
yang mendukung untuk mencapai sekolah. kesempatan yang sama dalam memperoleh
6. Mahalnya biaya pendidikan, terutama pada pendidikan bagi semua usia sekolah.
pendidikan tingkat atas dan perguruan Strategi ini perlu mendapat prioritas karena
tinggi. ternyata banyak anak-anak di Indonesia,
Faktor yang mendorong partisipasi terutama di pedesaan masih banyak yang
masyarakat dalam pendidikan, antara lain: belum mengenyam pendidikan, terutama di
1. Pola pikir masyarakat yang semakin maju tingkat SLTP. Pemerataan kesempatan
yang menganggap pendidikan sangat berarti setiap warga negara memiliki
penting dan menganggap pendidikan kesempatan yang sama untuk memperoleh
sebagai salah satu jalan untuk memudahkan pendidikan sebagaimana diamanatkan
mereka dalam mencari pekerjaan. dalam UUD 1945 pasal 31 yang berbunyi”
2. Adanya stratifikasi sosial yang menempat- Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
kan tingkat pendidikan tertentu sebagai pengajaran”. Begitu pula dalam UU No. 20
sebuah prestise dan salah satu penentu Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
status sosial pada suatu masyarakat. Nasional yang tidak membedakan warga
3. Pandangan masyarakat bahwa pendidikan negara menurut jenis kelamin, status sosial
sebagai salah satu cara untuk merubah nasib ekonomi, agama, dan lokasi geografis.
menjadi lebih baik. 10. Aksebilitas artinya setiap orang tanpa
4. Fasilitas dan akses menuju sarana pendidik- membedakan asal usulnya memiliki akses
an yang memadai, misalnya saja sudah (kesempatan masuk) yang sama ke dalam
banyak sekolah yang berada di pelosok desa pendidikan pada semua jenis, jenjang,
yang mudah dijangkau oleh masyarakat maupun jalur pendidikan. Adapun yang
yang tinggal di daerah terpencil. dimaksud dengan keadilan di sini adalah
5. Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan perbedaan perlakuan pada peserta didik
yang terus dilakukan untuk meningkatkan sesuai dengan kondisi internal dan
derajat kehidupan masyarakat. eksternal. Secara moral-etis adalah adil dan
6. Adanya program wajib belajar 9 tahun dari wajar apabila peserta didik diperlakukan
pemerintah. menurut kemampuan, bakat dan minatnya.
7. Adanya sekolah kejuruan yang membentuk 11. Persepsi orangtua tentang pendidikan,
siswa siap kerja setelah lulus, dan siswa Persepsi orangtua terhadap pendidikan akan
juga bisa melanjutkan pendidikan ke mempengaruhi aspirasi. Artinya, kemam-
perguruan tinggi. puan orangtua dalam melihat pentingnya
8. Program Biaya Operasional Sekolah (BOS), pendidikan akan berpengaruh pada harapan
yang membantu meringankan biaya pendi- dan tujuan untuk keberhasilan pada masa
dikan pada tingkat pendidikan mulai dari yang akan datang. Yang dimaksud aspirasi
sekolah dasar hingga sekolah menengah di sini adalah keinginan, harapan, atau cita-
pertama. cita orangtua terhadap tingkat pencapaian
9. Pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan anak-anaknya.
pendidikan sehingga semua lapisan
77
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
78
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
79
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
pendidikan adalah lembaga mandiri yang sebagai hak masyarakat untuk ikut mengontrol
beranggotakan berbagai unsur masyarakat agenda dan urutan prioritas pembangunan
yang peduli terhadap pendidikan. Adapun untuk dirinya atau kelompoknya. Oleh karena
komite sekolah/madrasah adalah lembaga itu tidak akan dapat diterima jika ada kelom-
mandiri yang terdiri dari atas unsur orangtua/ pok mendikte dan kepentingannya dalam isi
wali peserta didik, komunitas sekolah, serta dan prioritas keputusan pembangunan. Titik
tokoh masyarakat yang peduli pendidikan pusat perhatian adalah ke arah pembangunan
(pasal 1 butir 24 dan 25). Dewan pendidikan yang lebih berpihak kepada masyarakat.
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan Individu bukanlah sebagai objek melainkan
pendidikan, dengan memberikan pertimbang- sebagai subjek atau pelaku yang menentukan,
an, arahan, dan dukungan tenaga, sarana dan mengontrol sumber daya, dan mengarahkan
prasarana, serta pengawasan pendidikan pada proses yang mempengaruhi kehidupannya
tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota sendiri. Pembangunan yang memihak rakyat
yang tidak mempunyai hubungan kierarkis menekankan kepada pentingnya prakarsa dan
(pasal 56 ayat 2). Peningkatan mutu pelayanan perbedaan lokal.
di tingkat satuan pendidikan peran tersebut Penyadaran diri masyarakat merupakan
menjadi tanggung jawab komite sekolah/ satu di antara argumen-argumen yang paling
madrasah (pasal 56 ayat 3) (Hasan Basri, penting. Kesempitan pandangan cakrawala
2012; 92). rakyat diubah ke arah suatu keinsyafan,
Pergeseran paradigma pembangunan perasaan, pemikiran, dan gagasan bahwa akan
yang sentralistik ke disentralistik telah ada alternatif-alternatif jika dirinya terlibat
mengubah cara pandang penyelenggara negara langsung menyelesaikan masalah-masalahnya.
dan masyarakat dalam penyelenggaraan Bentuk aktualisasi dan pernyataan penyadaran
pembangunan. Pembangunan harus dipandang diri masyarakat secara kolektif dapat berupa
sebagai bagian dari kebutuhan masyarakat itu partisipasinya dalam proses pengambilan ke-
sendiri dan bukan semata kepentingan negara. putusan yang berhubungan dengan kebutuhan
Pembangunan seharusnya mengandung arti dirinya dan kelompoknya dalam komunitas
bahwa manusia ditempatkan pada posisi yang melingkupinya.
perilaku dan sekaligus penerima manfaat dari Musyawarah adalah merupakan pende-
proses mencari solusi dan meraih hasil katan kultural khas Indonesia yang dapat
pembangunan. Penguatan masyarakat secara dimasukkan dalam proses eksplorasi kebutuh-
institusional bisa diartikan sebagai pengelom- an dan identifikasi masalah. Musyawarah juga
pokkan anggota masyarakat sebagai warga merupakan bentuk sarana untuk meningkatkan
negara mandiri yang dapat dengan bebas dan partisipasinya dan rasa memiliki atas keputus-
egaliter bertindak aktif dalam wacana dan an dan rencana pembangunan. Musyawarah
praktis mengenai segala hal yang berkaitan dapat merupakan cara analisis kebutuhan dan
dengan masalah kemasyarakatan dan tidak sekedar keinginan yang bersifat
umumnya. superfisial demi pemenuhan kebutuhan sesaat.
Peran pemerintah sangat dominan dan Langkah lain dalam proses partisipasi masya-
peran masyarakat merupakan kewajiban. rakat adalah pembentukan kelompok. Melalui
Penguatan partisipasi masyarakat haruslah kelompok akan dibina solidaritas, kerjasama,
menjadi agenda pembangunan itu sendiri, ter- musyawarah, rasa aman dan percaya kepada
lebih dalam era globalisasi saat sekarang ini. diri sendiri. Salah satu cara yang efektif mem-
Peran serta masyarakat harus lebih dimaknai
80
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
bentuk kelompok adalah melalui pendekatan para muridnya sudah barang tentu justru
kepentingan yang secara primordial. menjadi bahan pembicaraan orang banyak.
Pembentukan dan pengembangan Jika dihadapkan para muridnya seorang guru
kelompok masyarakat dapat dikatakan sebagai harus bisa menjadi teladan, ia pun dituntut hal
basis dan strategi pembangunan dari bawah. yang sama di dalam berinteraksi dengan
Dari kelompok-kelompok itu diharapkan akan masyarakat sekitar.
timbul dinamika dari bawah. Pada dasarnya, Penghargaan atas peranan guru di
partisipasi masyarakat telah terjadi di sekolah negara kita bisa dibedakan menjadi dua
dalam praktik penyelenggaraan musyawarah macam.
maupun pembentukan institusi lokal. Program- 1. Penghargaan sosial, yaitu penghargaan atas
program sekolah berupa desain kurikulum dan jasa guru dalam masyarakat. Penghargaan
pelaksanaannya kegiatan-kegiatan kurikuler ini dilihat dari sikap sosial anggota masya-
nonkurikuler sampai pada pengadaan kebutuh- rakat serta penempatan posisi guru dalam
an sumber daya untuk suatu sekolah agar dapat stratifikasi sosial masyarakat yang bersang-
berjalan lancar, tampaknya harus sudah mulai kutan. Hal semacam ini akan tampak jelas
diberikan ruang partisipasi bagi pihak-pihak kita amati pada masyarakat pedesaan yang
yang berkepentingan. selalu menunjukkan rasa hormat dan
Cara untuk menyalurkan partisipasi santun terhadap para guru yang menjadi
dapat diciptakan dengan berbagai variasi cara pengajar bagi anak-anaknya. Masyarakat
sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah lebih memberi kata-kata sopan santun
atau komunitas tempat masyarakat dan terhadap guru, seperti panggilan pak guru,
lembaga pendidikan itu berada. Kondisi ini mas guru.
menuntun kesigapan para pemegang kebijakan 2. Penghargaan ekonomis, yaitu penghargaan
dan manajer pendidikan untuk mendistribusi- atas peran guru dipandang dari seberapa
kan peran dan kekuasaannya agar bisa menam- besar gaji yang diterima oleh guru. Dengan
pung sumbangan partisipasi masyarakat. kondisi gaji guru-guru di Indonesia tahun
Peranan pendidikan bagi masyarakat 2000-an ini, tidak mungkin sejahtera dalam
secara luas bisa dilihat dari bagaimana kiprah, hal ekonomi jika hanya mengandalkan
peranan, sikap, dan sumbangsih kalangan pekerjaan mengajar saja. Hal inilah yang
pendidik atas persoalan masyarakat dan menjadikan kurang maksimalnya peranan
bangsa secara keseluruhan. Demikian juga guru dalam menjalankan tugas mengajar ,
peran guru dalam masyarakat tergantung pada apalagi melakukan pengabdian masyarakat.
gambaran masyarakat tentang kedudukan guru (M.Rifa’I, 2011; 181).
dan status sosialnya di masyarakat. Jadi Di dalam masyarakat, guru berperan
peranan itu juga tidak terlepas dari kualitas sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau
pribadi guru yang bersangkutan serta kompe- teladan serta contoh (reference) bagi masyara-
tensi mereka dalam bekerja. Pada masyarakat kat sekitar. Mereka adalah pemegang norma
yang paling menghargai, guru pun akan sangat dan nilai-nilai yang harus dijaga dan dilaksa-
sulit untuk berperan banyak dan mendapatkan nakan. Hal ini dapat dilihat bahwa betapa
kedudukan sosial yang tinggi jika, seorang gu- besar ucapan guru dalam masyarakat sangat
ru tidak memiliki kecakapan dan kompetensi berpengaruh terhadap orang lain. Ki Hajar
di bidangnya. Ia akan tersisih dari persaingan Dewantara menggambarkan peran guru seba-
dengan guru-guru lainnya. Apalagi guru-guru gai stake holder atau tokoh panutan dengan
yang tidak bisa memberikan keteladanan bagi
81
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
82
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
83
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
84
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26 Oktober 2016
http://gadogadozaman.blogspot.co.id/2013/06/
peran-serta-masyarakat-dalam-pendidik-
an.html diakses pada hari Kamis tanggal
15 Oktober 2015 pukul 10.00 WIB.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/1
2/26/pengelolaan-partisipasi-
masyarakat-dalam-pendidikan/ diakses
pada hari Kamis tanggal 15 Oktober
2015 pukul 10.14 WIB.
85