Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

”CEREBROVIT” PRODUKSI
PT. KALBE FARMA Tbk

TUGAS MARKETING FARMASI

Disusun oleh :
ELSA SASWITA
09811029
KELAS B
ANGKATAN XV

DOSEN PENGAMPU : DR. H. SAMPURNO, MBA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2009
Dengan ini saya ELSA SASWITA menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang
bertajuk ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ”CEREBROVIT” PRODUKSI
PT. KALBE FARMA Tbk adalah orisinal dan bukan karya tulis milik pihak lain.
Secara akademis saya bertanggungjawab penuh atas karya tulis ini.

Yogyakarta, Oktober 2009

ELSA SASWITA
ABSTRAK

Analisis Strategi Pemasaran ”Cerebrovit” Produksi PT. Kalbe Farma


Elsa Saswita

Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran
beserta analisis SWOT terhadap Cerebrovit. Cerebrovit melakukan edukasi pasar
sebagai strategi pemasaran utama, baik melalui iklan di TV dan media cetak,
maupun melalui kegiatan below the line seperti Open Factory Cerebrovit dan
Cerebrovit Conference, serta kegiatan CCR dalam bidang pendidikan yang jarang
dilirik oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Dari hasil analisis SWOT, strategi
pemasaran yang berbeda tersebut menjadi kelebihan Cerebrovit. Sedangkan harga
yang cukup mahal dan jalur distribusi yang masih kurang menjadi kekurangan
Cerebrovit. Untuk peluang Cerebrovit akan lebih mudah melakukan ekspansi karena
telah berhasil membangun Brand Awareness.

ABSTRACT

An Analysis of Marketing Strategy for ”Cerebrovit”


Produced by PT. Kalbe Farma Tbk
Elsa Saswita

This paper has purpose to know marketing strategy and SWOT analysis of
Cerebrovit product. Cerebrovi teducates market as its principal marketing strategy,
by advertising in mass media and below the line activities like Open Factory
Cerebrovit and Cerebcovit Conference, along with CCR activity focus to education
sector, which those are rare done by other company. According to SWOT analysis
result, those different marketing strategies become Cerebrovit strength. While
Cerebrovit has weakness in price, which is more expensive than another and
distribution track is still less. The Cerebrovit’s opportunity is ease to make expansion
with its Brand Awareness.
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sekitar 2.000 tahun lalu, bapak ilmu kedokteran Barat, Hipocrates, berujar,
"Let your food be your medicine and your medicine be your food". Ini bisa diartikan,
pola makan yang sehat dan seimbang dapat menunjang kesehatan seseorang secara
optimal dan dari zat gizi makanan, sehingga kita dapat terhindar dari berbagai macam
penyakit. Timbul pertanyaan, dalam era modernisasi dan globalisasi ini mampukah
kita memenuhi pola makanan yang seimbang? Sebagian dari kita tidak. Mungkin
inilah yang menjadi latar belakang tumbuhnya berbagai macam bisnis suplemen
makanan demikian pesat sehingga memberikan banyak peluang bagi para produsen
untuk memasarkannya. Sebenarnya, perlu atau tidak kita mengkonsumsi suplemen
makanan dan seberapa banyak kita membutuhkannya? Kondisi bagaimana saja yang
diperbolehkan?
Suplemen makanan merupakan makanan yang mengandung zat-zat gizi dan
non-gizi; bisa dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang
fungsinya sebagai pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga
agar vitalitas tubuh tetap prima. Sebagai pelengkap, suplemen makanan bukan
diartikan sebagai pengganti (substitusi) makanan kita sehari-hari. Suplemen makanan
umumnya berasal dari bahan-bahan alami tanpa tambahan zat-zat kimia walaupun
pada vitamin tertentu ada yang sintetis. Suplemen vitamin seperti asam folat dalam
bentuk sintetis memang lebih mudah terserap dalam tubuh, walaupun vitamin E dari
bahan alami jauh lebih baik penyerapannya daripada yang sintetis.
Suplemen makanan digolongkan sebagai nutraceutical, sedangkan obat-obatan
masuk golongan pharmaceutical. Berbeda dengan obat-obatan yang harus diuji
efektivitasnya secara klinis mengikuti serangkaian prosedur, suplemen makanan ini
khasiatnya tidak perlu dibuktikan melalui uji klinis. Sampai saat ini pun jenis
nutraceutical boleh dijual secara bebas tapi tidak boleh diklaim memiliki khasiat
untuk mengobati penyakit seperti halnya obat-obatan. Di Indonesia suplemen
makanan dimasukkan dalam golongan makanan, bukan obat. Peraturan Menteri
Kesehatan No. 329/Menkes/Per/XII/76 menyatakan, makanan sebagai barang yang
untuk dimakan dan diminum tetapi bukan sebagai obat. Namun akibat pengaruh iklan
yang menarik bahwa suplemen makanan dapat menyembuhkan atau mencegah
penyakit ini dan itu, timbullah kerancuan. Tentu di sini peranan Ditjen POM
(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan), Departemen Kesehatan RI,
sangat penting dalam menentukan masalah labelling, claim, serta etika periklanan
untuk melindungi konsumen. www.smallcrabonline.com
Otak merupakan organ tubuh paling penting, berperan sebagai komputer
pengendali seluruh bagian tubuh, seperti untuk mengingat, konsentrasi, mengantuk,
mempelajari pengetahuan baru, dan sebagainya. Otak memerlukan 50% dari seluruh
kebutuhan energi atau tenaga dalam tubuh. kurangnya nutrisi otak, seperti
multivitamin, asam amino dan mineral, sangat mempengaruhi daya maksimal otak,
yang akhirnya juga mempengaruhi stamina tubuh. Saat pikiran atau otak lelah,tubuh
juga akan merasakan lela, sehingga tidak bisa produktif.
Nutrisi otak sebenarnya tersedia pada makanan seperti ikan, daging, telur,
udang, sayur-sayuran, buah-buahan, dan sebagainya. Makanan lain yang dapat
dijadikan sebagai alternatif misalnya adalah suplemen makanan yang memberikan
nutrisi pada otak.
Dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, otak merupakan organ tubuh
yang membutuhkan energi relatif besar dibanding berat, yakni hanya seperlimapuluh
bobot tubuh, otak membutuhkan seperlima energi tubuh. Energi disini berarti Zat
gula Atau glukosa dan oksigen. Semakin tinggi otak dipakai semakin tinggi
kebutuhan glukosanya. www.shvoong.com
Nutrisi untuk otak dan stamina menjadi salah satu kebutuhan utama. Kini ada
Cerebrovit Active yang dapat menyegarkan badan, stamina, sekaligus menjadi nutrisi
otak. Cerebrovit Active merupakan suplemen makanan yang mengandung L-
Glutamic Acid dan Folic Acid-nya berfungsi sebagai nutrisi otak. Kandungan vitamin
B kompleks (B1, B6, dan B12)-nya dapat memperbaiki fungsi sel saraf. Kandungan
vitamin C, vitamin E, Zinc, dan Selenium-nya berfungsi sebagai anti oksidan, yaitu
zat yang dapat menangkal efek radikal bebas. Sedangkan kandungan ginseng dan
guaranine-nya berfungsi sebagai penambah stamina. www.kalbefarma.com

I.2. Substansi Pembahasan


Pada BAB III secara detail akan dibahas mengenai analisis strategi pemasaran
dari PT. Kalbe Farma untuk produk Cerebrovit. Analisis yang dilakukan berupa
analisis SWOT, sehingga pada BAB III akan dibahas apa yang menjadi kekuatan
(Strength), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) dari
produk Cerebrovit.

I.3. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari penulisan paper bertajuk “Analisis
Strategi Pemasaran ”Cerebrovit” Produksi PT. Kalbe Farma” ini adalah :
a. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Kalbe Farma
selaku produsen nutrisi dan stamina otak Cerebrovit.
b. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terkait dengan
pemasaran produk Cerebrovit.
BAB II
TELAAH PUSTAKA

II.1 Landasan Teori


II.1.1. DEFINISI PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak
lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari
produsen sampai konsumen.
II.1.2. PERANAN PEMASARAN
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa
hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari
pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah,
mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada
dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.
II.1.3. ARTI FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan( yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan,
mengkoordinir ) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam
suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam
fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang
dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat
diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman
yang harus dihadapi.
www.brawijaya.ac.id
ANALISIS

PLANNING PENGENDALIAN
IMPLEMENTASI
- Menjalankan
- Mengembangkan Rencana-rencana
- Mengukur hasil
rencana strategik

- Mengevaluasi hasil

- Mengembangkan
rencana pemasaran
- Mengambil tindakan
perbaikan

Gambar 1. Fungsi Manajemen Pemasaran (Kottler, 2000)

Penjelasan fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan saling


mendukung, antara lain :
a. Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran
meliputi : tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.
Tujuan :
- Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan- perubahan
karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan maupun
diluar perusahaan tidak menentu.
- Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan
menghindari adanya penyimpangan tujuan.
- Reancana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah
terfokuskan dengan segala biaya- biayanya.
Rencana pemasaran terinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk.
Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi bagian-bagian sebagai berikut :

BAGIAN TUJUAN
1. Ringkasan bagi ekskutif : Menyajikan pandangan singkat atas
rencana yang diusulkan agar dapat
ditinjau dengan cepat oleh
manajemen.
2. Situasi pemasaran saat ini Menyajiakan data latar belakang yang
relevan mengenai pasar, produk,
persaingan dan distribusi.
3. Analisis ancaman dan peluang Mengidentifikasi ancaman dan peluang
utama yang mungkin mempengaruhi
produk.
4. Sasaran dan isu Menentukan sasaran perusahaan untuk
produk di bidang penjualan, pangsa
pasar, laba serta isu yang akan
mempengaruhi sasaran ini.
5. Strategi pemasaran Menyajikan pendekatan pemasaran yang
luas, yang akan digunakan untuk
mencap[ai sasaran dalam rencana.
6. Program tindakan Menspesifikasikan apa yang akan
dilakukan, siapa yang akan
melakukannya, kapan dan berapa
biayanya.
7. Anggaran Laboran laba dan rugi yang
diproyeksikan yang meramalkan hasil
keuangan yang diharapkan dari rencana
tadi.
8. Pengendalian Menunjukkan bagaimana kemajuan
rencana akan dipantau.
b. Implementasi pemasaran
Adalah Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan
pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari,
dari bulan ke bulan yang secara efektif melalsanakan rencana pemasaran.
Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua
aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting
dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.
Implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu:
 Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu :
 Proses menciptakan hubungan antara fungís personalia dan factor fisik
(sarana ), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mancapai
tujuan yang benar, meliputi : pembagian kerja, wewenang, tanggung
jawab dan pelaporan kerja.
Tujuan : setiap orang di dalam organisasi bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan
kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan.
Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang modern, antara lain :
- organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas pemasaran yang berbeda
dikepalai oleh spesialis fungsional : manajemen penjualan, periklanan, riset
pemasaran, pelayanan terhadap pelanggan, manajemen produk baru.
- Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan dan pemasaran
diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu.
- Organisasi manajemen produk, karyawan inin mengembangkan pemasaran
dan strategi lengkap untuk produk atau merk tertentu, bila perusahaan ini
mempunyai banyak produk atau merk yang amat berbeda.
- Bila firm yang menjual satu lini produk kepada banyak tipe pasar berbeda
yang mempunyai organisasi manajemen pasar. Manajer ini bertanggung
jawab untuk mengembangkan rencana jangka panjang dan tahunan untuk
keunggulan utama dari sistem ini adalah bahwa perusahaan diorganisasikan
disekitar kebutuhan spesifik segmen pelanggan.
 Pengarahan kegiatan pemasarab, yaitu :
 Usaha yang berhubungan dengan segala sesuatu kegiatan pemasaran agar
semuanya itu dapat dilakukan dengan baik, meliputi :
- Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya, secara senderhana,
perlu penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnya harus konsultatif.
- Motivasi
- Kepemimpinan
Dengan pengarahan segala kegiatan yang menyimpang akan terdeteksi dan
pimpinan dapat memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang
sesuai dengan harapan serta agar terjadi harmonisasi antar anggota organisasi
 Pengkoordinasian kegiatan pemasaran, yaitu :
 Usaha meng-sinkronkan dan menyatukan segala kegiatan pemasaran
dalam organisasi agar tercapai tujuan yang efektif dan efesien.
Cara- cara menjalankan koordinasi yang efektif, dengan berbagai cara, yaitu :
1. Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal
penyelesaian ( deadline )
2. Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu,
penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak formal.
c. Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran, yaitu :
 Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu
bertindak sesuai dengan rencana, meliputi :
- Penentuan Standard
- Supervisi kegiatan atau pemeriksaan
- Perbandingan hasil dengan Standard
- Kegiatan mengkoreksi Standard
Menetapkan Mengukur Mengevaluasi Mengambil
sasaran kinerja kinerja tindakan perbaikan

Apa yang ingin dicapai? Apa yang terjadi? MengapaApa


hal yang
ini terjadi
harus kita lakukan mengenai hal terse

Gambar 2. Proses pengevaluasian kegiatan pemasaran

Kegiatan pengendalian / evaluasi diatas dapat dikelompokkan dua macam :


1. Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang berlangsung
terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan kalau perlu.
Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba, dan
sasaran lain yang ditetapkan dalam rencana tahunannya. Kegiatan ini juga
mencakup penentuan produk, wilayah, pasar dan saluran yang berbeda yang dapat
mendatangkan laba.
2. Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan
sesuai dengan peluang yang terbuka. Strategi dan program pemasaran dapat
ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap perusahaan harus secara
periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan.

II.1.4. AUDIT PEMASARAN


Suatu alat utama untuk melakukan pengendalian strategik adalah Audit
Pemasaran. Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan
aktivitas perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik untuk
menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik
untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran.
Audit pemasaran mencakup seluruh bidang sasaran utama dari suatu bisnis,
bukan terbatas pada beberapa masalah yang muncul. Biasanya audit pemasaran
dilakukan oleh pihak lain yang obyektif, berpengalaman dan independen terhadap
departemen pemasaran. Pada tabel dibawah akan disajikan bentuk pertanyaan yang
mungkin akan diajukan oleh auditor pemasaran. Hasil temuannya mungkin
mengherankan dan kadang-kadang mengejutkan manajemen. Manajemen kemudian
memutuskan tindakan-tindakan apa yang masuk akal dan bagaimana serta kapan
melaksanakannya.
www.brawijaya.ac.id
Perusahaan yang menggunakan satu saluran pemasaran untuk menjual produk
yang berbeda kepada pelanggan yang berbeda akan menemukan dirinya memiliki
kelemahan dibandingkan perusahaan yang membangun saluran pemasaran yang lebih
memadai. Keputusan saluran pemasaran merupakan salah satu keputusan yang paling
kompleks dan menantang yang dihadapi perusahaan. Setiap sistem saluran pemasar
menciptakan berbagai tingkat penjualan dan biaya. Apabila sebuah perusahaan
memilih saluran pemasaran, maka perusahaan itu biasanya harus berada dalam
saluran itu selama periode substansial tertentu. Saluran yang dipilih secara signifikan
akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen- elemen lainnya dalam bauran
pemasaran (Kotler, 1993).
Meskipun “selling and advertising” merupakan praktek pemasaran yang
menonjol dan dikenali secara luas, sesungguhnya keduanya hanya bagian dari
“marketing mix” satu perangkat alat pemasaran yang secara bersama – sama
memepengaruhi pasar. Lalu apa yang dimaksud dengan pemsaran? Phillip Kotler,
steawwart Adam et al 2003 dalam bukunya principles of marketing mendefenisikan:
“ marketing as a social and managerial process by which individuals and groups
obtain what they need and want through creating and exachanging product and
value with others”. (Sampurno,2009)
II.2 Obyek Studi
II.2.1 PT. Kalbe Farma
PT. Kalbe Farma Tbk. merupakan perusahaan
multi nasional yang memproduksi sediaan farmasi
yang terletak di bekasi, Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1966. Perusahaan ini memiliki
lebih dari 10.000 karyawan yang telah memproduksi
barbagai macam sediaan farmasi.
PT. Kalbe Farma didirikan oleh dr. Bonjamin
Setiawan, Ph.D., beliau dilahirkan di Tegal pada
tanggal 23 September 1933. Lulus mendapatka gelar dokter dari FKUI pada Tahun
1958, tiga tahun kemudian mendapatkan gelar doctor (S3) bidang Farmasi dari
California University, Sanfaransisco, AS. Pada Tahun 1961.
Pada proses pendirian Kalbe Farma, dua kali mengalami kegagalan yaitu
pada Tahun 1963 dan 1964, namun berkat kegigihan beliau pada tahun 1966 PT.
Kalbe Farma berhasil didirikan. Kunci keberhasilan beliau adalah karena
menerapkan 5 tepat, yaitu: The Right Time, The Right Product, The Right People, The
Right Price, and The Right Strategy. Kalbe Farma berawal dari garasi kecil di
Tanjung Periok di Jakarta Utara. Dan saat ini, Kalbe Farma dikenal sebagai salah
satu perusahaan farmasi terbesar, yang menduduki peringkat ke tiga dari 20
perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara.
PT. Kalbe Farma Tbk. adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di
Indonesia. Visi Kalbe adalah menjadi dominan dalam bisnis kesehatan di Indonesia
dan menjadi pemain dalam pasar global dengan brand yang kuat, peningkatan melalui
manajemen yang bagus dan teknologi canggih. Misi Kalbe adalah meningkatkan
kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Nilai utama dari Kalbe adalah integritas,
kerjasama yang kuat, inovasi, agility dan memberikan yang terbaik untuk konsumen.
Ada banyak faktor yang mendukung, menstimulasi dan mempercepat kemajuan
Kalbe. www.kalbefarma.com
Pada dasarnya ada 4 kunci sukses yang membuat Kalbe Farma mampu
berprestasi, yaitu:

1. Produk innovator yang bervariasi

2. Strategi marketing yang solid

3. Komitmen yang tinggi pada resesrch and development

4. Sumber daya manusia yang raliabel

Contoh produk – produk Kalbe Farma antara lain:

Kalbe merupakan market leader untuk produk kesehatan masyarakat dan


market leader untuk produk ethical. Produk-produknya merupakan leading brand
dengan berbagai segmentasi pasar yang spesifik. Selain itu produknya merupakan
inovator, dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan
kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional.
Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.

Pada tanggal 16 Desember 2005, Manajemen Kalbe Farma telah berhasil


melakukan penggabungan usaha dengan Dankos dan PT Enseval (”Enseval”) menjadi
satu perusahaan dalam rangka menciptakan satu perusahaan farmasi tercatat dan
terbesar di kawasan Asia Tenggara. Penggabungan usaha ini akan memberikan
peluang bagi masa depan Kalbe dalam meningkatkan efisiensi serta efektivitas.
Merger yang melibatkan PT Enseval sebagai superholding dan tiga anak perusahaan
yang terdaftar di BEJ tersebut — Kalbe Farma, Dankos Laboratories (DNKS),
Enseval Putera Megatrading (EPMS) — sekaligus membentuk perusahaan yang
betul-betul terintegrasi. Secara horisontal, Kalbe “baru” menawarkan rentang produk
yang jauh lebih luas, mulai dari berbagai bentuk obat dan makanan kesehatan sampai
suplemen dan minuman berenergi. Secara vertikal, mereka melakukan kegiatan dari
pengadaan bahan baku, manufakturing produk jadi, pemasaran, sampai penjualan dan
distribusi.

Kalbe memiliki pengalaman yang cukup panjang dan dari segi finansial,
pendapatan kalbe meningkat sekitar 18% per tahun.

1.1 Cerebrovit

PT. Kalbe Farma memproduksi cerebrovit dengan tiga varian, yaitu:

1. Cerebrovit Gingko Biloba

Cerebrovit Gingko Biloba diindikasikan untuk


meningkatkan sirkulasi darah di system saraf pusat
dan tepi pada penderita dengan gangguan sirkulasi
darah dengan gejala-gejala sebagai berikut:
menurunnya daya ingat, gangguan konsentrasi,
telinga berdenging, vertigo, rasa nyeri pada waktu
berjalan. Diminum 1 kapsul per hari.

Komposisi dari Cerebrovit Gingko Biloba:

Gingko biloba extract 40 mg


L-Glutamic Ac 200 mg
Thiamine HCl 5 mg
Riboflavin 2 mg
Pyridoxine HCl 2 mg
Cyanocobalamine 1,5 mcg
Niacinamide 5 mg
Ca-Pantothenate 2 mg
Ascorbic Acid 25 mg
Iron as Ferrous Sulfate 5 mg
Copper as copper Sulfate 100 mcg
Zinc as Zinc Oxyde 100 mcg
Magnesium as Magnesium Sulfate 3,5 mg
Calcium as Calcium Carbonate 15 mg
Phosphorus as Sodium Phosphat 10 mg
Iodine as Potassium Iodine 100 mcg
Cobalt as Cobalt Chloride 100 mcg
Manganese as Mangan Chloride 500 mcg
Molybdenum as Sodium Molybdate 100 G

2. Cerebrovit Active

Cerebrovit Active merupakan suplemen


makanan yang mengandung L-Glutamic Acid
dan Folic Acid-nya berfungsi sebagai nutrisi
otak. Kandungan vitamin B kompleks (B1, B6,
dan B12)-nya dapat memperbaiki fungsi sel
saraf. Kandungan vitamin C, vitamin E, Zinc,
dan Selenium-nya berfungsi sebagai anti
oksidan, yaitu zat yang dapat menangkal efek
radikal bebas. Sedangkan kandungan ginseng
dan guaranine-nya berfungsi sebagai
penambah stamina. Diminum satu atau dua
kapsul per hari
Komposisi Cerebrovit Active:

L-Glutamic Acid 200 mg


Vit B1 5 mg
Vit B6 2 mg
Vit B12 1.5 mg
Vit C 60 mg
Vit E 30 mg
Zn 15 mg
Se 50 mg
Folic acid 150 mg
Ekstrak ginseng 10 mg
Ekastrak Guarana extract, setara dengan 25 g
guaranine

3. Cerebrovit X-Cel

Cerebrovit X-Cel merupakan nutrisi tambahan untuk


memenuhi kebutuhan vitamin, mineral dan nutrisi
otak. Untuk mendukung aktivitas remaja masa kini
dan meningkatkan kemampuan belajar dan
konsentrasi. Diminum satu atau dua kapsul per hari.
Komposisi Cerebrovit X-
L-Glutamic Acid 200 mg
Cel: Vit B1 5 mg
Vit B6 2 mg
Vit B12 1.5 mg
Vit C 60 mg
II.3. Strategi Pemasaran Vit E 30 mg
Zn 15 mg
Se 50 mg
Do Innovate or die! Folic acid 150 mg
Adalah ungkapan yang tepat
bagi para pelaku bisnis saat ini. Mengapa harus melakukan inovasi? Di tengah
kompetisi yang ketat dan pasar yang terus berubah, seorang pemasar harus selalu
menyeseuaikan produknya dengan perubahan tersebut dan harus selalu mengubah
strategi pemasarannya,. Seorang pemasar yang kreatif akan membuat produk yang
berbeda, mengerjakan secara berbeda, menciptakan pasar baru dan tampil secara
berbeda untuk memenangkan mind (perception), pasar ( competition) dan heartshare.
Namun, yang dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif bukan hanya mereka
yang sudah berkecimpung di dunia pemasaran semata. Justru ide-ide segar bisa
datang dari mereka-mereka yang masih duduk di bangku kuliah. Oleh karena itu PT
Kalbe Farma Tbk bekerja sama dengan majalah Mix serta Direxion Consulting,
mengadakan Cerebrovit Marketing Innovation Award. Sebuah ajang penghargaan
yang akan menghasilkan “Marketing Idol” masa depan.

Award ini akan dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok S1 dan S2. Pada
tiap kelompok terdiri dari 2 kategori, yaitu Inovasi Konsep / Strategi Pemasaran dan
Inovasi Produk. Pada penulisan harus mengikutsertakan hal-hal seperti berikut :

 Business & Market Overlook


 Concept Approach / Startegy Analysis
 Newness of Concept / Strategy
 Implementation Concept / Strategy

Penilaian didasarkan atas orisinalitas ide, nilai inovasi, applicability , dan


penerimaan pasar. http://www.kalbefarma.com/files/news/images/CRMIA1.jpg
BAB III
PEMBAHASAN

Pada era persaingan yang sangat ketat seperti sekarang perusahaan dituntut
untuk terus mendapatkan dan mempertahankan keunggulan bersaing dimana setiap
keunggulan bersaing akan mengalami erosi. Dalam konsep pemasaran, keunggulan
akan tercapai jika perusahaan mampu mengisi kesenjangan antara ekspektasi
konsumen dan nilai yang diproporsi oleh principal. Kemampuan perusahaan untuk
megidentiifikasi dan mengisi kesenjangan tersebut dengan produk yang reliable akan
menjadi leadership yang susah ditiru. www.majalah-farmasi.com

Manajemen saluran pemasaran perlu menyeleksi perantara khusus dan


memotivasinya dengan bauran hubungan perdagangan yang mempunyai biaya yang
efektif. Tujuannya adalah membangun suatu perasaan ”kemitraan” dan pemrograman
distribusi. Seluruh sistem saluran pemasaran mempunyai potensi untuk terjadinya
konflik vertikal, horinzontal, dan saluran berganda yang berasal dari sumber-sumber
seperti ketidak sesuaian tujuan, peranan dan hak-hak yang tidak jelas, perbedaan
dalam persepsi, dan ketergantungan yang tinggi. Suatu perusahaan dapat mencoba
memenangkan persaingannya dengan empat cara yaitu dapat melakukan dengan
penawaran yang lebih baik, penawaran yang berbeda, penawaran yang lebih murah
atau penawaran yang lebih cepat (Kotler, 1993).

Di Kalbe Farma, disadari SDM menduduki posis yang sangat penting. SDM
Kalbe harus DJITU.

D – Disiplin dan Dedikasi

J – Jujur dan Jeli


I – Inovatif dan Inisiatif

T – Tulus dan Tanggung Jawab

U – Ulet dan Unggul

Ini sesuai dengan misi Kalbe yaitu Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan
yang lebih baik. Masyarakat bisa membeli obat-obat OTC dengan mudah dengan
harga yang terjangkau. Kalbe Farma memiliki 1 juta outlet untuk mendistribusikan
produk Kalbe dan 115 produsen obat lain ke seluruh Indonesia. Jumlah karyawan
sebanyak 4000 orang yang tersebar di 60 kantor cabang pemasaran dan 40 kantor
cabang distribusi.

ANALISIS SWOT KALBE FARMA

Strength/ Kekuatan

Kalbe merupakan market leader untuk produk kesehatan masyarakat dan


market leader untuk produk ethical. Produk-produknya merupakan leading brand
dengan berbagai segmentasi pasar yang spesifik. Selain itu produknya merupakan
inovator, dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan
kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta
banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.

Pada tanggal 16 Desember 2005, Manajemen Kalbe telah berhasil melakukan


penggabungan usaha dengan Dankos dan PT Enseval (”Enseval”) menjadi satu
perusahaan dalam rangka menciptakan satu perusahaan farmasi tercatat dan terbesar
di kawasan Asia Tenggara. Penggabungan usaha ini akan memberikan peluang bagi
masa depan Kalbe dalam meningkatkan efisiensi serta efektivitas. Merger yang
melibatkan PT Enseval sebagai superholding dan tiga anak perusahaan yang terdaftar
di BEJ tersebut — Kalbe Farma, Dankos Laboratories (DNKS), Enseval Putera
Megatrading (EPMS) — sekaligus membentuk perusahaan yang betul-betul
terintegrasi. Secara horisontal, Kalbe “baru” menawarkan rentang produk yang jauh
lebih luas, mulai dari berbagai bentuk obat dan makanan kesehatan sampai suplemen
dan minuman berenergi. Secara vertikal, mereka melakukan kegiatan dari pengadaan
bahan baku, manufakturing produk jadi, pemasaran, sampai penjualan dan distribusi.
Kalbe memiliki pengalaman yang cukup panjang dan dari segi finansial, pendapatan
kalbe meningkat sekitar 18% per tahun.

Manajemen Kalbe memiliki personel yang berpengalaman, termasuk di


dalamnya mantan dirjen BPOM dalam mengembangkan, memproduksi, pemasaran
dan menjual produk-produk kesehataan dan farmasi. Dilengkapi dengan tim yang
solid dan kerja sama yang baik antardepartemen internal dan hubungan yang erat
dengan mitra , PT. Kalbe Farma Tbk. semakin mengukuhkan diri dalam jajaran
perusahaan besar di Indonesia.

Pada bagian produksi, Kalbe memiliki 7 GMP (Good Manufacturing Practice)


yang telah berstandar international dengan 2 GMP tambahan yang masih dibangun.
Komitmen Kalbe dalam hal ini telah diakui melalui serangkaian hasil pengujian
badan sertifikasi. Semua fasilitas produksi milik Kalbe dan Anak perusahaan telah
mendapatkan sertifikasi ISO 9001, sementara Kalbe, PT Dankos Laboratories Tbk.
(”Dankos”) dan PT Bintang Toedjoe juga telah meraih sertifikasi ISO14001 serta
OHSAS 18001/SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Kalbe
dan Dankos secara konsisten berhasil mempertahankan pencapaian yang amat
memuaskan dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik,
yaitu nomor lima dan nomor dua diantara semua perusahaan yang telah tercatat di
Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005.

Pada bagian distribusi, Kalbe memiliki tenaga pemasaran sebanyak 6000


personil dengan 1 juta outlet di seluruh Indonesia. Ditopang struktur bisnis yang
cukup lengkap, yakni memiliki perusahaan distribusi dan jaringan rumah sakit yang
mengusung merek Mitra Keluarga dan Mitra International, termasuk sekolah perawat.
Weakness/ Kelemahan

Ekspansinya ke noncore-business, seperti ke bisnis property (PT Kalbe Land)


dan pendidikan (STIE Kalbe). Ekspansi ini dapat mengakibatkan kurang fokusnya
perusahaan dalam pengembangan bisnis farmasi.

Penjualan ekspor sampai dengan September 2005 bertumbuh sebesar 127,7


persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penjualan
lokal bertumbuh dengan 28,6 persen. Meskipun ekspor tumbuh sangat besar, namun
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak dapat membawa keuntungan
yang besar juga. Pasalnya, sekitar 90 persen bahan baku masih impor sehingga
harganya juga melonjak. Akibatnya, persentase laba kotor (gross margin) hanya
mencapai 54,3 persen. Hal ini disebabkan karena Komponen impor dari obat masih
sangat tinggi, yaitu sebesar 90% dari bahan baku yang digunakan (bahan aktif dan
bahan pembantu) serta sekitar 50% dari bahan pengemas yang digunakan.
Bahan aktif yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri jumlahnya tidak berarti dan
belum bisa diperoleh dengan harga yang bersaing dibandingkan dengan sumber dari
luar negeri. Upaya-upaya untuk meningkatkan self sufficiency di bidang pengadaan
bahan baku sering terbentur pada permasalahan :

 Banyaknya jenis bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi (hingga 6.000
items) sehingga banyak pemakaian per item yang tidak memenuhi skala produksi
ekonomis.

 Masalah utama adalah pengadaan bahan baku untuk bahan dasar produksi lokal
bahan baku yang terkait dengan :

1. Kurang berkembangnya industri kimia hulu yang bisa menopang


pengadaan intermediates untuk bahan dasar pembuatan obat. Ketergantungan
pada intermediates dari luar negeri hingga tingkat tertentu bisa mengurangi
manfaat yang diperoleh dari sintesis lokal.

2. Kurang adanya koordinasi antara industri terkait misalnya industri


petrokimia dan industri farmasi. Sering terjadi industri farmasi mengalami
kesulitan karena intermediate-nya tidak bisa dibuat lokal.

3. Kelemahan pada dasarnya industri farmasi memang merupakan


industri yang knowledge intensive dan highly regulated tetapi aspek regulasi
industri farmasi di Indonesia dirasa cukup berat yang bersumber dari :

 Policy yang ada dibuat dengan semangat pengawasan dan bukan


pengembangan;

 Pelaksanaan yang terasa lamban karena ketidak seimbangan antra jumlah


pengawas dari pemerintah dengan pihak swasta yang harus dilayani.
Mata rantai lain yang merupakan bagian dari aspek pemasaran dan distribusi
hasil produksi industri farmasi masih belum seimbang baik secara kualitatif
dan kuantitatif:

 Misalnya ratio dokter perpopulasi di Indonesia sekitar 140 dokter untuk 1 juta
penduduk.

 Jumlah apotik (drug store) saat ini berjumlah sekitar 6.000 buah yang
terkonstrasi di kota-kota untuk melayani rakyat Indonesia yang lebih dari 200
juta penduduk. Program pharmaceutical care juga belum berjalan dengan baik
sehingga mengurangan pemanfaatan obat secara optimal di masyarakat.

 Distributor yang jumlahnya cukup banyak tetapi tidak mempunyai jangkauan


yang luas dan network yang efisien sehingga biaya distribusi relatif mahal.

Opportunity/ Peluang
1. Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi
obat perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan. Peluang
untuk masuk ke 6 pasar utama di Asia Tenggara dengan populasi mencapai 500
juta atau kira-kira 8% dari populasi dunia. Total pasar ini lebih dari $890 milyar
pada GDP dan kemungkinan akan tumbuh 5% per tahun selama 5 tahun ke
depan. Konsumsi produk farmasi termasuk resep dan OTC diperkirakan 7 milyar
dan berkembang menjadi 13% dari 2005 sampai 2010. Serta terbukanya peluang
ekspor sebagai akibat dari penurunan nilai rupiah dan pelaksanaan Good
Manufacturing Practice yang baik di Indonesia.

2. Tahun 2000, Kalbe mulai memberi perhatian lebih besar pada


pasar internasional. Awalnya, perusahaan melempar produk ke pasar ASEAN,
seperti Malaysia dan Singapura. Kemudian, sayap bisnis ekspornya pun melebar
ke Afrika Selatan. Hal ini dibuktikan Kalbe dengan menerapkan strategi-strategi.
Strategi pertama, trading based, yakni pihak Kalbe menunjuk distributor lokal di
negara-negara tujuan ekspor. Kerja sama ini sangat simpel karena sebatas
aktivitas jual-beli saja. Namun, lewat jaringan para trader ini produk-produk
Kalbe ada di banyak negara, seperti Pakistan dan Iran, padahal Kalbe belum
memiliki mitra distribusi di negara-negara tersebut. Strategi kedua, marketing
based. Kalbe membangun kantor perwakilan di setiap negara tujuan yang dari
hasil survei internal berpotensi bagi pengembangan produk ekspornya. Saat ini
ada 8 kantor perwakilan Kalbe di beberapa negara, seperti Malaysia (untuk pasar
Singapura dan Malaysia), Myanmar, Kamboja, Vietnam, Filipina, Sri Lanka dan
Thailand. Mereka bertugas melakukan aktivitas pemasaran, memonitor pasar dan
melakukan survei. PT Kalbe Farma berencana membangun pabrik Orange Kalbe
Limited di Nigeria. Pembangunan pabrik ini untuk memperkuat pangsa pasar di
Afrika Barat. “Nigeria akan dijadikan sebagai basis dari pemasaran produk-
produk Kalbe Farma,” kata Dirut PT Kalbe Farma Johannes Setijono.
Rencananya pabrik itu akan digunakan untuk memproduksi obat-obat OTC (obat
tanpa resep) dan minuman energi.
3. Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan
yang wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis
yang dibutuhkan.

Threat/ Ancaman

1. Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Sesuatu


yang diistilahkannya “perang saudara” terutama terjadi di jalur pemasaran. Lebih
spesifik lagi, di produk-produk farmasi yang berada di kategori yang sama. Di
obat flu, misalnya, Kalbe memiliki Procold sementara Dankos Laboratories
punya andalan yang cukup ampuh, Mixagrip. Lantaran Kalbe dan Dankos bisa
saling melihat data masing-masing, mereka bisa saling menjatuhkan.

2. Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat


rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri
farmasi nasional terutama untuk pasar okal.

3. Diberlakukannya Undang-Undang Paten 1997 dan


direvisi tahun 2001, industri farmasi Kalbe Farma, yang terbiasa mengandalkan
pengembangan produk-produknya pada strategi copy cat produk-produk baru
yang masih dilindungi paten, menjadi sulit untuk mengembangkan produk-
produknya.

4. Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu


secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol

5. Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu


menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing
bisnis farmasi. Kalbe mengakui jika produknya masih belum mampu bersaing
dengan produk dari Amerika Serikat
BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN

1. Kesimpulan
a. Meskipun banyak pesaing bermunculan, Cerebrovit saat ini tetap masih
menjadi pemimpin pasar. Sebagai pioner, Cerebrovit bahkan telah menjadi
rujukan kalangan medis sebagai suplemen makanan dan nutrisis otak yang
baik.
b. Perusahaan harus memiliki manajemen dan strategi marketing sebelum
menjalankan atau memasarkan produk dan jasanya.
c. Strategi pemasaran yang dibuat hendaklah mempertimbangkan situasi dan
keadaan perusahaan, dengan mempertimbangkan besar dan kecil posisi
masing-masing perusahaan dalam pasar
2. Saran
PT. Kalbe Farma Tbk harus mengantisipasi persaingan produk nutrisi otak
dengan senantiasa melakukan pengembangan dan inovasi produk Cerebrovit.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.,2009 www.brawijaya.com (disadur tanggal 21 Oktober 2009 pukul 21.00 )

Anonim.,2008 www.kalbefarma.com (disadur tanggal 19 Oktober 2009 pukul 20.00)


Anonim.,2009 www.smallcrabonline.com (disadur tanggal 19 Oktober 2009 pukul
19.00)

Kotler, P. 1993. Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan


Pengendalian. Jilid I, edisi ketujuh, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI,
Jakarta.

Sampurno,2009. Manajemen Pemasaran Farmasi. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai