Anda di halaman 1dari 12

METODE ILMIAH YANG MENDASARI SAINS

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Dasar-Dasar Sains
Yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. Abdul Gofur, M.Si

Disusun oleh :
Abdul Hakim 200312614027
Anisa Ulfa Ramadhani 200312614131
Bekti Deva Rizki Darlian 200312614126
Kharisma Putri Andayani 200312614006
Latifatun Nisa 200312614076
Novella Novi Wijayanti 200312614035
Wirda Aliyatut Darojah 200312614090

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S1 MATEMATIKA
NOVEMBER 2020

a
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan hidayah-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tidak lupa juga dihaturkan
kepada Nabi besar Muhammad saw. karena berkat beliau sampai sekarang kita masih bisa
merasakan nikmat iman dan islam. Pada saat ini, kami telah berhasil menyelesaikan makalah
yang berjudul “Metode Ilmiah yang Mendasari Sains”. Makalah “Metode Ilmiah yang
Mendasari Sains” disusun guna memenuhi tugas Bapak Prof. Dr. Abdul Gofur, M.Si pada
mata kuliah Dasar-Dasar Sains di Universitas Negeri Malang.
Makalah “Metode Ilmiah yang Mendasari Sains” kami susun dengan kapasitas
kemampuan yang kami miliki sebagai mahasiswa baru sehingga akan sangat jauh dari kata
sempurna. Selain itu, sumber yang kami jadikan sebagai rujukan masih belum kaya dan
beragam. Maka dari itu, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu menyelesaikan penyusunan makalah “Metode Ilmiah yang Mendasari Sains”,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena makalah yang kami susun tidak bisa
dibilang sempurna, maka dari itu sangat dipersilakan bagi para pembaca untuk memberikan
tanggapan berupa kritik maupun saran yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi kami
dalam pembuatan makalah selanjutnya di waktu yang akan datang.
Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan yang akan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, baik bagi diri kami sendiri maupun para pembaca
yang berbahagia.

Tanah Bumbu, 11 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Sains dan Metode Ilmiah.....................................................................................3
2.1.1 Pengertian Sains.............................................................................................................3
2.1.2 Pengertian Metode Ilmiah.............................................................................................3
2.2 Pengertian dan Tujuan Metode Ilmiah yang Mendasari Sains...............................................3
2.3 Perbandingan antara Metode Jaman Dulu dengan Saat Ini...................................................4
2.4 Contoh Metode Ilmiah yang Mendasari Sains.......................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................7
3.2 Saran......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengetahuan adalah informasi yang diperoleh dari pengalaman lalu diolah oleh akal budi
dengan spontan. Pada dasarnya pengetahuan dibedakan menjadi 2 yaitu pengetahuan non-ilmiah
dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah yaitu hasil dari indra terhadap pengalaman
hidup setiap harinya yang tidak mungkin akan diuji kebenarannya. Dan jika pengetahuan pra-
ilmiah adalah hasil dari indra dan pikiran yang rasional dan terbuka terhadap pengujian
menggunakna metode ilmiah.
Ilmu berasal dari Bahasa latin Scientiayang berarti pengetahuan “ Knowledge. Yang
bertujuan untuk memahami gejala-gejala yang ada di alam. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang sudah diolah kembali lalu disusun secara metodis dan sistematis. Yang
bertujuan untuk pengalaman yang dapat diungkapkan kembali dengan lebih jelas.Sains memiliki
arti dari hasil usaha yang di lakukan oleh manusia untuk menjawab segala pertanyaan akan rasa
ingin tahu yang di miliki oleh manusia atas prinsip kerja yang dimiliki alam semesta ini, hal ini
membentuk kumpulan pengetahuan yang terorganisir dan dapat menjelaskan keteraturan yang ada
di alam dan penyebab bagaimana keteraturan itu dapat terjadi. Usaha yang dilakukan manusia
secara terus-menerus, seperti usaha yang kolektif, kebijaksanaan manusia, serta penemuan yang di
lakukan manusia dapat juga di sebut sebagai sains.
Metodis berarti proses mengolah pengetahuan yang menggunakan metode tertentu.
Sedangkan sistematis berarti usaha menemukan kebenaran dalam pengetahuan yang telah
diperolah menggunakna langkah-langkah yang teratur sehingga menjadi keseluruhan yang
terpadu.
Metode ilmiah merupakan suatu penelusuran terhadap kebenaran dari suatu peristiwa yang
dimana penelusuran tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimangan yang logis.Karena pada
dasarnya, menemukan fakta-fakta atas suatu peristiwa serta adanya hubungan yang sistematis dan
interelasi merupakan suatu bentuk ideal dari ilmu. Antara penelitian dan metode ilmiah sangat
dekat hubungannya. Karena dalam meneliti di perlukan suatu sikap yang memerlukan logika. Hal
tersebut dapat di penuhi dengan menggunakan metode ilmiah dalam setiap penelitian yang
berlangsung.
Bagaimana sains dapat mendasari metode ilmiah ?Adanya metode ilmiah akan membantu kita
dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum seperti mengapa bisa seperti itu?
Apakah benar suatu peristiwa dapat terjadi karena hal tersebut? dan juga pertanyaan pertanyaan
dasar seperti seberapa jauh, bisakah di buktikan, bagaimana proses nya, dan lain sebagainya. Hai
ini sejalan dengan bagaimana sains itu lahir di antara peradaban manusia. Elemen tidak terlalu
nyata pada sains yaitu hasrat ingin tahu yang dimiliki manusia memegang pengaruh penting akan
berkembangnya suatu ilmu. Karena dengan adanya rasa ingin tahu yang besar atas peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam membawa manusia pada pemikiran yang kritis sehingga mampu
mencipkan suatu metode ilmiah.
Melihat kembali bagaimana metode ilmiah itu berkembang, dapat kita ambil kesimpulan
bahwa pada setiap zaman, ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia terus mengalami pembaruan.
Manusia akan terus mengamati dan meneliti dalam ruang lingkup yang lebih luas lagi atas suatu
peristiwa yang terjadi. Tentunya hal ini membawa manusia pada inovasi akan sebuah metode
yang lebih matang dan menyesuaikan dengan zaman. Bagaimana suatu pemikiraan manusia dapat
terbentuk menjadi metode ilmiah? Hal tersebut tidak lepas dari perkembangan pemikiran yang di
miliki manusia. Seperti yang kita ketahui, berpikir adalah sebuah kegiatan yang berpengaruh pada
mental dan dalam prosesnya dapat menghasilkan pengetahuan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sains dan metode ilmiah?
2. Apa pengertian dan tujuan metode ilmiah yang mendasari sains?
3. Bagaimana perbandingan antara metode jaman dahulu dengan saat ini?
4. Apa contoh metode ilmiah yang mendasari sains?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian sains dan metode ilmiah.
2. Untuk menjelaskan pengertian dan tujuan metode ilmiah yang mendasari sains.
3. Untuk menjelaskan perbandingan antara metode jaman dahulu dengan saat ini.
4. Untuk menjelaskan contoh metode ilmiah yang mendasarisains.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sains dan Metode Ilmiah
2.1.1 Pengertian Sains
Sains adalah kumpulan pengetahuan yang merujuk pada ilmu alam yang diperoleh
melalui observasi, uji coba dan penelitian. Sains sebagai proses awal para ilmuwan untuk
menyelidiki mengenai penyebab gejala-gejala alam. Sains dibedakan menjadi dua yaitu sains
yang menjelaskan tentang alam yang sering disebut natural science dan sains yang
menjelaskan tentang kehidupan masyarakat yang disebut social science.
Pengetahuan mengenai alam, banyak didapat secara empiris, maksudnya
pengamatannya dilakukan secara langsung atas kejadian yang terjadi di alam. Sains merujuk
pada sistem untuk mendapatkan pengetahuan melalui eksperimen yang dilakukan oleh para
ahli untuk menguji kebenarannya. Sains mengupayakan memberikan penjelasan terhadap apa
saja yang termasuk ke dalam objek yang dikaji. Oleh karena itu membutuhkan keakuratan
metode untuk memperoleh kebenarannya.

2.1.2 Pengertian Metode Ilmiah


Metode berasal dari bahasa Yunani “meta” yang artinya sesudah dan “hodos” yang
berarti jalan. Metode adalah susunan langkah-langkah yang diperoleh untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar. Dalam sains metode utama biasanya ditunjukkan melalui
pendekatan empiris. Hal ini disebabkan oleh perkembangan sejarah sains yang diperoleh
melalui beberapa eksperimen di laboratorium untuk mengetahui keadaan alam.
Sedangkan metode ilmiah adalah cara sistematis yang digunakan para peneliti dalam
memecahkan masalah dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah. Dalam melakukan
pengamatan ilmuwan membentuk hipotesis untuk menjelaskan suatu fenomena alam yang
terjadi. Prediksi yang dibuat didasarkaan atas pegujian hipotesis yang dilakukan melalui
sebuah eksperimen. Dalam menggali pengetahuan metode ilmiah menggunakan cara berpikir
deduktif dan induktif sekaligus. Metode ilmiah haruslah menggunakan fakta diserati alasan
dan bukti yang lengkap dan disertai dengan pembuktian yang obyektif.
Metode yang digunakan dalam sains terkadang disebut juga sebagai “siklus-empiris”
karena bisa dilakukan secara berulang dan informasi yang diberikan berupa karakteristik dari
objek yang diteliti. Komponen umum siklus empiris menurut para ahli mencakup beberapa
tahapan yaitu: (1) observasi, (2) induksi, (3) deduksi, (4) eksperimen, dan (5) evaluasi. Siklus
ini terkadang terjadi secara dengan sendirinya karena manusia dalam bekerja menggunakan
logikanya.

2.2 Pengertian dan Tujuan Metode Ilmiah yang Mendasari Sains


Secara etimologis, istilah metode berasal dari bahasa Yunani yang sebenarnya terdiri dari dua
kata, meta dan hodos. Meta artinya sesudah dan hodos artinya jalan. Sedangkan secara
terminologis, metode merupakan cara, langkah-langkah, atau prosedur yang dilakukan manusia
untuk mendapatkan suatu jawaban dari masalah-masalah tertentu secara teratur. Langkah-langkah
ini dapat berupa suatu cara, teori dan urutannya, maupun teknik tertentu. Sedangkan ilmiah
merupakan kata sifat yang berarti bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; atau memenuhi syarat
dan kaidah ilmu pengetahuan.
Dalam bahasa inggris, metode ilmiah diketahui dengan istilah scientific method, yaitu proses
atau kegiatan berpikir yang dilakukan manusia untuk memecahkan suatu masalah dan mendapat
jawaban dari langkah-langkah yang diatur secara sistematis dan terstruktur.

3
Metode ilmiah adalah suatu prosedur, proses, atau cara sistematis yang bersifat keilmuan dan
dilakukan di dalam kegiatan ilmiah untuk memecahkan masalah sehingga menghasilkan
pengetahuan dengan bukti-bukti tertentu. Menurut McCleary (1998), suatu jalan untuk
mendapatkan pengetahuan ataupun kebenaran dalam metode ilmiah harus berlandaskan
pertimbangan-pertimbangan yang masuk akal. Sains atau ilmu pengetahuan sangat erat kaitannya
dengan fakta. Suatu ilmu pengetahuan dapat dikatakan benar apabila terdapat fakta-fakta yang
mendukungnya sehingga untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan, dilakukan metode ilmiah
untuk menghubungkan fakta secara teratur.
Metode ilmiah merupakan metode yang bersifat objektif dalam proses penelusuran
pengetahuan. Bersifat objektif karena berdasarkan bukti nyata atau keadaan sebenarnya. Sifat
objektif inilah yang memungkinkan orang lain memiliki persepsi yang sama pada suatu hal karena
dasar utamanya adalah fakta, kebenaran, dan kelogisan dari hal tersebut yang dapat diterima oleh
semua pihak. Setiap ilmuwan memiliki bahasanya masing-masing dalam membentuk suatu
pengetahuan terhadap suatu objek, tetapi mereka menggunakan cara atau metode yang sama, yaitu
metode ilmiah.
Metode ilmiah sangat erat hubungannya dengan penelusuran sains. Dalam metode ilmiah
diterapkan suatu prinsip kelogisan dalam menemukan kebenaran sains sehingga metode ilmiah
dapat dikatakan sebagai jalan atau pedoman yang akan membantu manusia dalam menemukan
kebenaran atau memecahkan suatu permasalahan sains.
Metode ilmiah bertujuan untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan yang logis, teruji
kebenarannya, dapat diyakini kebenarannya sehingga dapat diterima secara luas. Melalui metode
ilmiah, kita dapat mendapatkan suatu pengetahuan baru dengan terbebas dari unsur keraguan. Hal
tersebut akan membuat kita lebih percaya dan lebih tenang untuk mengimplementasikan ilmu
pengetahuan tersebut ke dalam berbagai aspek kehidupan.
Metode ilmiah juga bertujuan untuk membantu manusia memecahkan permasalahannya
dengan bukti-bukti yang memuaskan. Dalam metode ilmiah, diterapkan kaidah kelogisan dimana
setiap pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan harus memiliki jawaban yang logis atau masuk
akal untuk dapat menemukan nilai kebenaran. Bukti-bukti yang didapat lewat prinsip yang logis
jelas akan memberikan kepastian sehingga menimbulkan kepuasan pada pelaku penelitian.
Selain itu, metode ilmiah bertujuan memudahkan manusia mencari ilmu pengetahuan mulai
dari awal permasalahan. Dengan metode yang teratur dan sistematis, manusia akan lebih mudah
untuk melakukan tahap-tahap penelitian dari awal hingga akhir mulai dari penemuan masalah,
pengumpulan data, analisis data, hingga penarikan kesimpulan sehingga jalannya penelitian
menjadi lebih efektif.

2.3 Perbandingan antara Metode Jaman Dulu dengan Saat Ini


Perkembangan ilmu pengetahuan bergantung pada metode yang digunakan tidak sekedar
objek saja. Metode yang didasarkan pada analisis objektif yang dimulai dari pembuatan hipotesis
dan analisis hasil menentukan arah perkembangan ilmu sains yang baru. Seiring dengan langkah-
langkah ini didapatkan pengetahuan baru yang tidak terpikirkan oleh pikiran manusia
sebelumnya. Dalam sejarah perkembangannya, sains didapat secara spesifik melalui metode
abduksi yang memiliki kemiripan dengan metode induksi, metode deduksi dan gabungan antara
semua metode yang ada untuk digali lebih lengkap dalammenggali pengetahuan alam. Masing-
masing metode memiliki kelemahan dan kelebihan, tapi dengan adanya koreksi dimana penelitian
yang benar akan menghasilkan pengetahuan yang obyektif.

4
2.4 Contoh Metode Ilmiah yang Mendasari Sains
Metode ilmiah diklasifikasikan menjadi tiga metode, antara lain yaitu :
1. Metode Deduksi
Metode deduksi adalah suatu metode atau cara berpikir yang dalam penarikan
kesimpulannya didasarkan pada pernyataan yang bersifat umum kemudian diambil
kesimpulan yang sifatnya khusus. Deduksi merupakan bentuk silogisme dari pernyataan atau
proposisi yang menjadi hipotesis. Pernyataan-pernyataan tersebut disusun sedemikian rupa
sehingga dapat ditarik kesimpulannya. Proses penentuan kebenaran atau konklusi dari
hipotesis tersebut dinamakan langkah deduksi.

Contoh metode deduksi :


Premis pertama : Semua basa dapat membirukan lakmus biru
Premis kedua : Sabun bersifat basa
Kesimpulan : Sabun dapat membirukan lakmus biru
Dari contoh di atas, kesimpulan yang di ambil sangat bergantung pada premis-premis
yang ada. Sebelum menentukan kebenaran atau menarik kesimpulan, premis-premis yang
ada harus diketahui nilai kebenarannya terlebih dahulu. Seperti contoh di atas, pernyataan
semua basa dapat membirukan lakmus biru harus dapat dibuktikan kebenarannya terlebih
dahulu begitupun dengan pernyataan sabun bersifat basa. Dapat dikatakan premis-premis
inilah yang menjadi dasar dari langkah deduksi.

2. Metode Abduksi
Metode abduksi merupakan metode yang dibuat dengan pendekatan silogisme.
Pendekatan disini berguna untuk membentuk hipotesis dan kesimpulan dari hipotesis yang
terbentuk tersebut.
Menurut C.S. Pierce, abduksi merupakan tahap atau langkah awal dalam proses
penelitian ilmiah. Silogisme abduksi bermula dari suatu kasus atau fakta tertentu. Fakta
tersebut menimbulkan hipotesis atau dugaan yang kemudian akan menimbulkan adanya
keinginan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut.
Misalnya, terdapat sekelompok siswa yang mengalami peningkatan nilai yang signifikan di
kelas setelah mengikuti bimbel A bersama-sama. Dari kasus tersebut, dapat menimbulkan
dugaan bahwa bimbel A lah yang membuat sekelompok siswa tersebut mengalami
peningkatan nilai yang signifikan di kelas. Dugaan atau hipotesis ini masih perlu diselidiki
nilai kebenarannya.
Metode abduksi memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dibandingkan dengan
metode lainnya. Daya tarik tersebut adalah metode ini memberikan dugaan-dugaan untuk
menerangkan suatu kasus atau kejadian. Semakin banyak dugaan maka semakin banyak pula
kemungkinan penjelasan yang dapat dihasilkan. Manfaat dugaan disini adalah memberikan
penjelasan akan suatu kasus yang terjadi. Namun demikian, nilai benar tidaknya dugaan ini
belum tentu valid dan harus diselidiki lagi. Kedua, dugaan atau hipotesis dalam metode ini
tidak hanya menerangkan kemungkinan fakta yang ada pada saat ini, tetapi juga dapat
digunakan untuk menerangkan fakta yang masih belum terpikirkan oleh otak manusia saat ini.

3. Metode Induksi
Metode induksi merupakan metode penarikan kesimpulan yang didasarkan pada
pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus dimana kesimpulannya bersifat umum. Dalam
metode induksi, suatu peristiwa, fakta, atau kejadian khusus akan disimpulkan kedalam
bentuk yang lebih umum.
Contoh metode induksi :

5
Pernyataan pertama : Paus bernapas menggunakan paru-paru
Pernyataan kedua :Kuda nil bernapas dengan paru-paru
Pernyataan ketiga : Paus dan kuda nil adalah mamalia
Konklusi : Semua mamalia bernapas dengan paru-paru
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa konklusi “semua mamalia bernapas dengan paru-
paru” merupakan bentuk umum dari premis-premisnya.

Di dalam metode induksi, kesimpulan yang ditarik tidak bersifat mutlak, melainkan
bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga kesimpulan
tersebut dapat berubah seiring dengan penemuan fakta-fakta baru. Tidak semua elemen dari
generalisasi kesimpulan tersebut selalu sesuai dengan elemen lainnya. Kejadian seperti ini
dinamakan anomali. Selainitu, tidak semua premis yang saling berhubungan dapat
menghasilkan suatu kesimpulan yang bernilai benar.
Misalnya :
Pernyataan pertama : Rafflesia Arnoldi memilki bau yang busuk
Pernyataan kedua : Rafflesia Arnoldi adalah tumbuhan
Kesimpulan : Semua tumbuhanberbau busuk
Dari contoh tersebut, dapat dilihat bahwa kesimpulan yang dihasilkan dari premis-premis
yang ada tidak dapat dikatakan benar.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sains adalah sekumpulan pengetahuan yang merujuk pada ilmu alam yang diperoleh
melalui observasi, uji coba, dan penelitian yang mencakup pengamatan, penjelasan serta prediksi.
Sains berperan sebagai proses awal para ilmuwan untuk menyelidiki mengenai penyebab gejala-
gejala alam. Metode adalah susunan langkah-langkah yang diperoleh untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar. Dalam sains metode utama biasanya ditunjukkan melalui pendekatan
empiris.
Metode ilmiah adalah suatu prosedur, proses, atau cara sistematis yang bersifat keilmuan dan
dilakukan di dalam kegiatan ilmiah untuk memecahkan masalah sehingga menghasilkan
pengetahuan dengan bukti-bukti tertentu. Metode ilmiah adalah cara sistematis yang digunakan
para peneliti dalam memecahkan masalah dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah. Metode
ilmiah sangat erat hubungannya dengan penelusuran sains. Dalam metode ilmiah diterapkan suatu
prinsip kelogisan dalam menemukan kebenaran sains sehingga metode ilmiah dapat dikatakan
sebagai jalan atau pedoman yang akan membantu manusia dalam menemukan kebenaran atau
memecahkan suatu permasalahan sains. Metode ilmiah juga bertujuan untuk membantu manusia
memecahkan permasalahannya dengan bukti-bukti yang memuaskan.
Metode yang didasarkan pada analisis objektif yang dimulai dari pembuatan hipotesis dan
analisis hasil menentukan arah perkembangan ilmu sains yang baru. Seiring dengan langkah-
langkah ini didapatkan pengetahuan baru yang tidak terpikirkan oleh pikiran manusia
sebelumnya. Dalam sejarah perkembangannya, sains didapat secara spesifik melalui metode
abduksi yang memiliki kemiripan dengan metode induksi, metode deduksi dan gabungan antara
semua metode yang ada untuk digali lebih lengkap dalammenggali pengetahuan alam.
Metode ilmiah diklasifikasikan menjadi tiga metode yaitu, metode deduksi, metode
abduksi dan metode induksi. Metode deduksi adalah suatu metode atau cara berpikir yang dalam
penarikan kesimpulannya didasarkan pada pernyataan yang bersifat umum kemudian diambil
kesimpulan yang sifatnya khusus. Dapat dikatakan metode deduksi merupakan bentuk silogisme
dari pernyataan atau proposisi yang menjadi hipotesis lalu pernyataan-pernyataan tersebut disusun
sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulannya. Lalu metode abduksi merupakan metode
yang dibuat dengan pendekatan silogisme. Pendekatan disini berguna untuk membentuk hipotesis
dan kesimpulan dari hipotesis yang terbentuk tersebut. Metode abduksi merupakan tahap atau
langkah awal dalam proses penelitian ilmiah. Silogisme abduksi bermula dari suatu kasus atau
fakta tertentu. Fakta tersebut menimbulkan hipotesis atau dugaan yang kemudian akan
menimbulkan adanya keinginan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut. Lalu metode induksi
merupakan metode penarikan kesimpulan yang didasarkan pada pernyataan-pernyataan yang
bersifat khusus dimana kesimpulannya bersifat umum. Dalam metode induksi, suatu peristiwa,
fakta, atau kejadian khusus akan disimpulkan kedalam bentuk yang lebih umum.

3.2 Saran
Berdasarkan isi makalah yang telah tertera diatas , maka dapat diajukan beberapa saran yaitu
sebagai berikut :
1. Dalam menjalankan metode ilmiah diharuskan peneliti untuk berpikir secara logis agar
dapat diterima oleh akal manusia
2. Dalam sains perlu dilakukan observasi,penelitian,dan uji coba dalam cangkup
pengamatan ,penjelasan serta prediksi yang sangat luas agar mendapatkan pengetahuan
yang baru dan juga nyata

7
3. Diperlukanya mengamati secara objektif dalam metode ilmiah agar pengetahuan yang
dihasilkan nyata
4. Dalam metode ilmiah juga diharuskan menganut pengetahuan kebenaran sains serta
dilakukan dengan langkah langkah uang benar agar dapat memecahkan masalah yanga
ada dan membuat pengetahuan baru yang dapat diterima di masyarakat

8
DAFTAR PUSTAKA

SumberPengertian.ID. 2020. Pengertian Metode Ilmiah, Tujuan, Kriteria, dan Langkah-


langkahnya, (Online), (https://www.sumberpengertian.id/pengertian-metode-ilmiah), diakses pada
3 November 2020.

Wonorahardjo, Surjani. 2020. Dasar-Dasar Sains Menciptakan Masyarakat Sadar Sains.


Yogyakarta : Andi.

Akademia. 2020. Makalah Metode Ilmiah, (Online),


(https://www.academia.edu/28056055/MAKALAH_METODE_ILMIAH), diakses pada 3
November 2020.

Admin Pusat Ilmu Pengetahuan. 2020. Apa yang dimaksud dengan Sains? – Pengertian Sains
Singkat dan Jelas, (Online), (https://www.pusatilmupengetahuan.com/apa-yang-dimaksud-
dengan-sains-pengertian-sains-singkat-dan-jelas/), diakses pada 3 November 2020.

Anda mungkin juga menyukai