mungkin bisa dilakukan dengan mudah, dan tidak mungkin juga dilakukan
Itulah yang sedang Ahmad Daffa pikirkan karena baru saja dipasangkan
Uji nyali yang dilakukan oleh beberapa anggota murid sekelas, pengunian
Bangunan sekolah tiga lantai yang kini menjadi tempat melakukan uji
angka tujuh malam. Padahal saat pagi dan siang hari selalu ramai oleh
keributan di kelas.
Daffa baru tahu jika tempatnya bersekolah bisa memberi kesan yang
“Oke, jadi masuknya bergilir setiap satu menit sekali ya! Kalian harus
memutari sekolah dari lantai satu sampai lantai tiga. Dan uji nyalinya
Tidak ada yang salah dengan rute uji nyali yang sepertinya dibuat secara
cowok merasa terhina. Daffa yang menyadari sifat itu mencoba menghargai
Selama satu tahun mereka teman sekelas, Daffa berhasil tidak melakukan
interaksi apapun dengan Elsa, tapi semua itu berakhir hari ini.
tomboy. Berdiri dengan jarak kurang dari tiga puluh centi aja sudah sangat
ngilu.
tidak kaget coba jika cewek yang selama ini dia anti-anti mendadak
“Ndak ji juga cuman suasana kek gni to ….. Tenang” meski dengan agak
sebuah senyum terukir diwajah Elsa, “Betul di, pasti seru nanti ini.”
Secara reflex Daffa ikut tersenyum, senang mendapati cewek yang menjadi
setelah beberapa saat menunggu, akhirnya giliran Daffa pun tiba. Daffa
Dengan perlahan, Daffa menaiki anak tangga diikuti Elsa dari belakang
Satu per satu ruang kelas kosong dilewati begitu saja tanpa adanya topik
obrolan yang dilakukan. Daffa bukan tipe yang mau mengobrol basa-basi.
Dan nampaknya Elsa yang mengetahui sifat itu jadi tidak tahu bagaimana
memperhatikan wajah Elsa. Ada pancaran tak biasa dimata Cewek ini,”Elsa
“Lumayan juga”
Karena Elsa tidak member tanggapan, Daffa memilih diam Karena tak
Karena Daffa berjalan cukup cepat tanpa tahu ada perbedaan stamina di
antara mereka, Elsa menarik kemeja putih yang dipakau cowok itu untuk
Walau Kemejanya yang tidak dikancing tertarik smpai kaus putihnya mulai
terlihat dengan jelas, Daffa tidak protes, dia cukup peka dan mulai
“Mau ko masuk ke kelas ta?” saat berada di dekat ruangan yang diberi
sekolah, Elsa merasa mampir sebentar adalah pilihan yang tepat, “Boleh.”
kakinya sejekan.
“Meski tidak terlalu menarik ji, tapi suasananya mendukungnya di?”
Mendengar tanggapan dari Daffa, Elsa tersenyum karena akhirnya ada lagi
pintu kalau na kasih goyang ki angin sama suara serangga seraangga ka.”
Elsa terkikik pelan, “Kayaknya ndak adami tempat lain makanya Rivai na
“Tapi orang yang disini to menurutku orang yang mau ji lending ke sini
malam-malam.”
cowok, tapi dia tidak pernah berduaan di tempat sepi begini. Wajar
Memang mereka berdua tidak berpacaran. Saling suja juga tidak. Tapi mau
setomboy apapun Elsa, dia tetaplah perempuan. Dan mau sealim apapun
Untuk pertama kalinya Elsa merasa sangat waspada dan tidak tenang saat
yang cuek dan agak alim, bahkan dia terkadang ogah sama cewek. Sangat
mustahil cowok ini melakukan hal aneh hanya karena suasana sedang
mendukung. Lagian Elsa juga merasa dirinya tidak semenarik itu sampai
sempat terlalu larut dalam pikirannya sampai lupa tidak bisa berlama-lama
disini.
Setelah keluar dari kelas, Elsa melihat keberadaan pasangan uji nyali lain
Ada jarak yang membuat Elsa tidak bisa mendengar pembicaraan meski
takut atau hanya mencari kesempatan bemesraan. Dan saat dua orang itu
Tidak perlu meyuarakan pikiranmu, Daffa! Elsa juga baru saja berpikir hal
yang sama. Dan lagi tadi mereka berdua juga habis masuk ke ruang kelas
“Jadi sama alur pikiranta di? Menurutku ini acara uji nyali berubah jadi
Elsa kaget, Daffa yang Agak tertutup ternyata juga seperti remaja pada
umumnya, ya? Terasa luar biasa karena cowok ini bisa terang-terangan
membuatnya penasaran.
Kemeja yang dipakai Daffa sejak tadi ditari oleh tangan kanan Elsa.
Kemeja ini bahkan dikatakan sudah terlepas jika bagian lengannya tidak
tangan Elsa, “Ngak ji. Ka bukannya enak nu rasa kalau nu tarikka kalau
Elsa jauh lebih merasa nyaman jika diizinkan memegang tangan Daffa
Eh, tungg dlu, kenapa Daffa tiba-tiba berubah? Jadi lebih care ke Elsa?
“Tidak lah!! Kau ji itu yang cepat-cepat jalanmu,”gerutu Elsa yang secara
Padahal tadi kan Elsa sudah mengatakan jika dia juga cukup menyukai
acara uji nyali ini, lalu kenapa Daffa menuduhnya sedang merasa takut
coba? Lagian jika disuruh takut, yang Elsa takutkan adalah hal yang nyata,
Tanpa sadar rute uji nyali sudah diselesaikan dan kini mereka berada
ditempat parkir sekolah. Di sini sudah ada dua orang lain yang entah
karena dua orang ini memiliki jenis kelamin yang sama. Bukannya uji nyali
ini? Bagaimana bisa Rivai dan Arya sampai sini tanpa pasangan masing
masing?
kemja putih Daffa yang ditariknya,”Apa sih? Kalian juga aneh kenapa bisa
tinggal berdua ko sekarang.”
“Saya tau ji kau berdua suka cewek yang sama tapi kenapa bisa tidak ada
Arya bedecak kesal, “Tidak usah dibahas ! mending kau mo berdua dibahas.
Bagaimana seru?”
“Apa? Tidak percaya ko?” Tanya Daffa yang tidak mengerti kenapa
mendadak diperhatikan.
“Tidak sangka ka bisana sejauh itu pikirannu” Gumam Arya yang merasa
perandaian semua cowok sama saja ternyata memang benar adanya. Elsa
pikir sebelumnya ada tipe langka seperti Daffa yang agak Pendiem dan
normal biasa.
Karena suasa sudah ok dan acara nya pun sudah selesai... para peserta
BAB II
“Deket”
Ahmad Daffa Pratama termasuk salah satu cowok popular di sekolah.
Semua murid beserta guru pasti mengenal Daffa sebagai murid yang
berprestasi. Karena pintar dan juga memiliki sifat yang langkah, tidak aneh
Tapi alasan utama yang membuat Daffa popular adalah karena suara yang
dan juga menenangkan hati. Karena alasan ini Daffa selalu menjadi juara
Walau ada banyak perempuan yang menginginkan dekat atau bisa menjadi
pacar Daffa, tapi tidak ada satu pun yang berhasil melakukannya.
Daffa memiliki prinsip yang sulit buat dipahami oleh perempuan, jadi tidak
bisa didekati secara sembarangan. Tapi alasan itulah yang justru membuat
gregetan.
Selama tidak ada satu pun perempuan yang mendapat perhatian lebih
dari Daffa. Daffa tidak pernah melakukan basa-basi tidak penting pada
perempuan.
“Elsa baru ko juga datang?”
Wajar Elsa merasa bingung dan terengah saat Daffa menegurnya dengan
pertanyaan yang tidak biasa. Karena saat ini Elsa sudah berada di sekolah,
lalu sedang berjalan menuju parkiran, sangat jelas apa jawabannya kan?
Memang setelah kegiatan uji nyali kemarin, Elsa ingin mulai berteman
dengan Daffa. Tapi tidak disangka Daffa yang justru menegurnya duluan.
“Terbiasa apa?”
Terbiasa dengan Daffa yang mengajaknya bicara duluan. Cowok ini seperti
sengaja keluar dari zona amannya hanya untuk melakukan interaksi dengan
Elsa. Kan jadi merasa bersalah,”Tidak jadi. Ke kelas mki sja yuk?”
Meski tau Daffa masih menunjukkan raut ingin tahu, tapi Elsa langsung
Memang selama ini Daffa kurang banyak memiliki teman disekolah. Tapi
belum pernah bertemu dengan teman cewek yang tomboy, makanya aneh
Hanya dengan jalan beriringan saja sudah membuat Elsa serba salah.
Kemarin Elsa juga merasakan hal yang sama, tapi kini semakin bertambah
bingung.
Jelaslah bingung, mereka kan memiliki siaft yang terlalu berbeda. Yang
satu tidak mudah dekat dengan perempuan, yang satu lagi justru mudah
Elsa merasa aneh dengan situasi ini,”Btw, sama-sama ki piket ini hari to?”
Karena ingat dengan tugas piket kelas yang dilakukan hari ini, Elsa
“Heh? Kapannya saya pernah bolos?” Tanya Daffa dengan nada heran.
“Biasanya nya to kau ambil shift pagi, sapa tau bolos ko karena pas pulang
yang minta tugas siang na, masa saya nanti yang lari.”
meminta tugas piket saat pagi hari dan menolak jika mendapat giliran
“Hari ini adikku ada kerja kelompoknya, jadi tidak masalah ji kalau lama
lama ka disekolah.”
Jadi alasan Daffa meminta shift piket pagi karena ingin menjemput
Walau tidak dekat dengan Daffa, Elsa pernah mendengar dari teman-
teman sekelas mengenai sifat protektif Daffa pada sang adik. Karena terlalu
over, awalnya banyak yang salah paham dengan menyangka Daffa sudah
memiliki pacar, padahal yang sering Daffa hubungi adalah adik sendiri.
perempuan akan tetapi karena Elsa juga memiliki adik perempuan, dia
Sejujurnya Elsa tidak ingin mengambil tempat duduk yang paling jauh dari
sama?”
pacaran. Tapi tentu saja hal ini tidak mungkin terjadi di antara Daffa dan
“Ndak usah mi lebay, Zan nu tau ji bisa ka dekat dengan siapa saja to?
Zany sangat tahu sifat Elsa, tapi berhubungan dengan yang tadi, yang
bersama dengan temannya ini adalah cowok yang tidak biasa, wajar Zany
merasa penasaran,”Daffa kan tidak mudah didekati. Pasti kalau bisa sama
dia spesial rasanya”
Spesial ya? Jika mengingat bagaimana sifat Daffa selama ini, Elsa
“Jadi sejak kapan kalian dekat?” Karena Elsa tidak memberi komentar,
Zany mengulang pertanyaan yang sama dengan eskpresi wajah ingin tahu.
“Sejak uji nyali kemarin?” merasa tidak yakin harus member tanggapan
Elsa saja deh, tapi kenapa hanya dia yang ditanggapi dengan cara tidak
biasa?
Apa karena terlalu aneh cowok cuek berteman dengan cewek tomboy? Jika
dipikirkan, mereka memang sudah seperti sisi magnet yang berbeda. Tapi
kan di kelas juga ada pasangan yang lebih aneh lagi, memasangkan siswa
BAB IV
“Hubungan”
Siapa pun tahu Daffa bukanlah tipe gentleman yang bisa menolong
perempuan dengan alasan remeh. Jika sudah terlihat kesulitan dan benar-
Saat Daffa tiba-tiba merebut penghapus papan tulis dari tangannya, Elsa
paling tinggi, tapi dia masih bisa mengakalinya dengan menarik salah satu
Jadi saat mendapat bantuan dari seseorang yang tidak terduga, sangat
membuat Elsa keheranan. Bahkan karena terlalu bingung, Elsa sampai tidak
Dan saat mendengar Daffa kembali berbicara, rasa heran Elsa seketika
menghilang. Cowok ini pasti membahas mengenai uji nyali kemarin saat
Elsa memilih menarik kemeja disbanding harus minta tolong agar Daffa