Anda di halaman 1dari 6

Ni Kadek Mirayanti Astari

18710153

Candidiasis vulvovaginal dan Urtikaria akut

CANDIDIASIS VULVOVAGINNA

1. ANAMNESIS
- Keputihan
- Gatal pada vulva
- Nyeri saat kencing
- Sering lembab pada daerah vagina
- Vulva lecet , dapat timbul fisura
- Dapat terjadi dyspareunia
2. PEMERIKSAAN FISIK
Pada vulva dan vagina tampak :
- Hiperemis
- Dapat timbul fisura
- Edema jika berat
- Duh tubuh vagina, putih seperti susu, bergumpal, tidak berbau
- Jika mengenai genetalia luar dapat dijumpai bercak/plak eritema dengan
lesi satelit.
-
3. DIAGNOSA BANDING
- Infeksi gonore
- Infeksi genital nonspesifik
- Trikomoniasis
- Vaginosis bacterial
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Sediaan apus dengan pewarnaan gram ditemukan blastospora dan atau
pesudohifa
- Sediaan basah dengan larutan KOH 10% ditemukan blastospora dan atau
psudohifa
- Kultur jamur dengan media saboraud.
5. PENATALAKSANAAN
Obat pilihan :
- Nystatin 100.000 IU intravaginal selama 7 hari atau
- Ketokonazol kapsul 2x200mg/hari peroral selama 5 hari.
Untuk kandidiasis vulvovaginal rekuren (kambuh >4x/tahun)
Agen topical atau flukonazol oral selama 10-14 hari dilanjutkan dengan
flukonazol 150/minggu selama 6 bulan.
6. EDUKASI
- Hindari bahan iritan local, misalnya produk berparfum
- Hindari pemakaian bilas vagina
- Hindari pakaian ketat atau dari bahan sintetis
- Hilangkan factor predisposisi : hormonal, pemakaian kortikosteroid dan
antibiotic yang terlalu lama, kegemukan
URTIKARIA AKUT
1. ANAMNESIS
- Waktu mulai muncul urtikaria (onset)
- Frekuensi dan durasi wheals (<6 minggu)
- Variasi diurnal (Hilang timbul di siang hari)
- Bentuk, ukuran dan distribusi wheals
- Apakah disertai angioedema
- Gejala subjektif yang dirasakan pada lesi, missal gatal dan nyeri
- Riwayat keluarga terkait urtikaria dan atopi
- Alergi di masa lampau atau saat ini, infeksi, penyakit internal
atau penyebab lain yang mungkin
- Induksi oleh bahan fisik atau Latihan fisik
- Penggunaan obat (NSAID, injeksi, imunisasi, hormone ,obat
pencahar, suppositoria, tetes mata atau telinga dan obat – obat
alternatif)
- Makanan
- Kebiasaan merokok
- Jenis pekerjaan
- Respon terhadap terapi
- Stress
- Kualitas hidup terkait urtikaria
2. PEMERIKSAAN FISIK
- Timbulnya urtika dan atau angioderma secara tepat
- Tiga gambaran klinis yang khas :
 Edema di bagian sentral dengan ukuran yang bervariasi
hampir selalu dikelilingi oleh eritema
 Gatal atau seperti sensasi terbakar
 Berakhir cepat, kulit Kembali ke kondisi normal biasanya
dalam waktu 1-24 jam

3. TES DEMOGRAFISME
- Dengan menggores kulit dengan benda tumpul dilakukan untuk
menilai demographism, yaitu urtika atau wheal liniear yang
muncul akibat goresan. Misalnya digores huruf ABC akan
muncul urtika seperti huruf ABC.
- Terapi antihistamin harus dihentikan setidaknya 2-3 hari dan
terapi imunosupresi untuk 1 minggu.
4. DIAGNOSIS BANDING
- Dermatitis urticarial
- Dermatitis kontak (iritan atau alergik)
- Reaksi gigitan arthropoda
- Erupsi obat eksantematosa
- Matositosis
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tidak ada ( kecuali sangat dicurigai pada riwayat pasien ,
missal alergi)
6. PENATALAKSANAAN
PRINSIP : atasi keadaan akut terutama pada angioderma karena dapat
terjadi obstruksi saluran nafas.
TOPIKAL : bedak kocok dibubuhi antipruritus mentol dan kamfer
SISTEMIK :
- Antihistamin (AH-1) generasi dua (Non sedative)
- Antihistamin Sedative
 Dipenhidramin 25-50 mg peroral (dosis max 300 mg)
 Klorfeniramin 4-6 mg peroral
 Hidroksizin 10 – 50 mg peroral setiap 4 jam
- Antihistamin Non sedative
 Cetirizine 10 mg/hari ( dosis max 20 mg)
 Feksofenadin 30 – 60 mg
 Astemizol 10 mg/hari
- Bila dengan AH non Sedatif tidak berhasil maka diberikan
Antihistamin -1 generasi satu (Sedatif).
7. EDUKASI :
- Identifikasi dan menghindari kemungkinan penyebab.
- Jangan menggaruk lesi

Anda mungkin juga menyukai