Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

METEDOLOGI RAKHMAD RIZKIANSYAH, S.Pd.I.,


PEMBELAJARAN PAI S.AP., M.Pd, M.A

QUESTIONS STUDENTS HAVE (Pertanyaan Dari Siswa) &


ACTIVE DEBATE (Debat Aktif)

Disusun Oleh :

Nazwa Monira NIM: 200101010231

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
1442 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّحيم‬

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat,
pertolongan dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tidak
lupa shalawat serta salam tercurahkan pada Baginda Rasulullah SAW yang telah
membimbing kita menuju jalan yang lurus.

Penyusunan makalah berjudul “Questions Students Have (Pertanyaan Dari Siswa)


& Active Debate (Debat Aktif) ” membahas dan menjelaskan tentang metode
pembelajaran. penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah MP PAI.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah MP PAI,
yaitu Bapak Rakhmad Rizkiansyah, S.Pd.I., S.AP., M.Pd, M.A yang telah membimbing
kami dalam penyelesaian makalah. Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf
apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Penulis
akan terbuka dengan saran dan kritik yang bersifat membangun dan memperbaiki
kekurangan makalah ini.

Banjarmasin, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
A. Metode Questions Students Have.................................................. 2
B .Metode Active Debat..................................................................... 4
BAB III PENUTUP...................................................................................... 9
A.Kesimpulan..................................................................................... 9
B.Saran............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar bukan semata-mata kegiatan menghafal, karena banyak hal yang
diingat akan hilang dalam beberapa jam setelahnya. Untuk mengingat apa yang telah
diajarkan, siswa harus mengolah dan memahami materi yang telah disampaikan. Tanpa
adanya peluang untuk berdiskusi, bertanya, dan praktik, proses belajar yang sesungguhnya
tidak akan terjadi. Proses belajar tersebut hanya berjalan satu arah, yaitu dari guru ke siswa.
Proses belajar yang bersifat pasif akan berdampak pada siswa, dimana siswa dalam
mengikuti pelajaran tanpa rasa keingintahuan dan minat terhadap materi sehingga tak
jarang tak ada satu pun pertanyaan yang dilontarkan siswa.

Disaat guru memberi kesempatan kepada siswanya untuk bertanya, sering kita
jumpai siswa tersebut diam saja tidak melontarkan pertanyaan. Keadaan semacam ini
sering dipahami bahwa siswa tidak berminat, sebagian lain memahami bahwa siswa
telah paham dengan materi yang diajarkan, padahal yang terjadi adalah siswa belum
siap mengajukan pertanyaan. Metode Questions Students Have adalah petunjuk yang
efektif agar siswa lebih tertantang untuk membuat pertanyaan setelah mereka
sebelumnya mendapat kesempatan memahami materi pelajaran

Metode debat aktif yang dikenalkan oleh Melvin L. Silberman dalam bukunya yang
berjudul Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Ia mengemukakan bahwa suatu
debat dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif bagi siswa untuk meningkatkan
pemikiran dan perenungan siswa, terutama jika siswa diharapkan mampu untuk
mengeluarkan pendapat yang bertentangan dengan diri mereka sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembelajaran dengan Metode Questions Students Have?
2. Bagaimana proses pembelajaran dengan Metode Active Debat (Debat Aktif)?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan Metode Questions Students Have
2. Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan Metode Active Debat (Debat Aktif)
BAB II
1
PEMBAHASAN

A. Metode Questions Students Have

Metode Questions Students Have adalah metode pembelajaran aktif tipe


kooperatif yang menggunakan pertanyaan dari siswa sebagai bahan utama dalam kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Keterampilan bertanya
adalah suatu pengajaran sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya selalu
menggunakan tanya jawab, keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang
digunakan untuk mendapatkan jawaban dari orang lain.

Pembelajaran metode Questions Students Have (Pertanyaan dari Siswa) ini adalah
suatu metode yang membuat siswa bertanya dalam bentuk tulisan. Pertanyaan adalah
stimulus mendorong siswa untuk berfikir dan belajar. Tujuan siswa dalam membuat
pertanyaan adalah mendorong siswa untuk berfikir dalam memecahkan masalah suatu
soal, menyelidiki dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran,
membangkitkan minat siswa untuk sesuatu yang akan menimbulkan keinginan untuk
mempelajarinya dan juga menarik perhatian siswa dalam belajar.

Dengan adanya komunikasi antar anggota-anggota kelompok dalam proses


metode ini, maka akan menambah pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan hasil
belajar serta hubungan sosial antar anggota kelompok. Metode Questions Students Have
merupakan cara pembelajaran siswa aktif yang mampu membuat siswa untuk tidak takut
dalam mempelajari apa yang siswa harapkan dan butuhkan.

a. Langkah-Langkah Model Pembelajaran  Questions Students Have

Langkah-langkah pembelajaran dengan model  Questions Students Have adalah sebagai


berikut :

1. Bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada peserta didik.


2. Minta setiap peserta didik untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
berkaitan dengan materi pelajaran, atau yang berhubungan dengan kelas. (tidak perlu
menuliskan nama).

2
3. Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta untuk
memberikan kepada teman di samping kirinya. Jika posisi duduk peserta didik adalah
lingkaran, nantinya akan terjadi gerakan perputaran kertas searah jarum jam. Jika posisi
duduk berderet, sesuaikan dengan posisi mereka asalkan semua peserta didik dapat
giliran untuk membaca semua pertanyaan dari teman-temannya.

4. Pada saat menerima kertas dari teman disampingnya, mereka diminta untuk
membaca pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan itu juga ingin dia ketahui jawabannya,
maka dia harus memberi tanda centang(√), jika tidak berikan langsung kepada teman di
samping kanannya.

5. Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, peserta didik diminta
untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya. Pada saat ini carilah
pertanyaan yang mendapat tanda centang paling banyak.

6. Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan ; a) jawaban langsung


secara singkat, b) menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu
membahas topic tersebut, c) menjelaskan bahwa pelajaran ini tidak akan sampai
membahas pertanyaan peserta didik tersebut. Jawaban secara pribadi dapat diberikan di
luar kelas.

7. Jika waktu cukup, minta beberapa orang peserta didik untuk membacakan
pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak
kemudian beri jawaban.

8. Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang


akan peserta didik jawab pada pertemuan berikutnya.

b. Keunggulan Model Pembelajaran  Koopertif tipe Questions Students Have.

1) Pelaksanaan proses pembelajaran ditekankan pada keaktifan belajar siswa dan keaktifan
guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang serasi dan menantang pola interaksi
siswa.

3
2) Siswa termotivasi dalam belajar dan siswa akan mendapat kemudahan dalam menerima
dan memahami materi yang diajarkan karena terjadi timbale balik antara guru dan siswa.

3) Mendapat partisipasi siswa melalui tulisan, sehingga sangat baik bagi siswa yang kurang
berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapan melalui percakapan.

4) Siswa tidak hanya mendengarkan tetapi perlu membaca, menulis berdiskusi dan
mendorong siswa untuk berpikir dalam memecahkan suatu soal.

5) Dapat menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran,
memperkuat dan memperlancar stimulus respon siswa.

6) Guru lebih mengetahui dimna letak ketidak pahaman siswa, karena semua siswa sudah
mengajukan pertanyaan dan akan didiskusikan.

c. Kelemahan Model Pembelajaran Koopertif Tipe Questions Students Have.

1) Memakan waktu yang banyak.

2) Tidak semua materi bisa digunakan model pembelajaran questions student


have, misalnya: pada materi pelajaran singkat karena tidak terlalu banyak pertanyaan
yang akan diajukan siswa.

B. Metode Debat Aktif

Active Debate merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan akademik siswa. Debat merupakan kegiatan bertukar pikiran
antara dua orang atau lebih yang masing-masing berusaha mempengaruhi orang lain untuk
menerima usul yang disampaikan. Metode pembelajaran dalam bentuk debat dilakukan
dengan memberikan suatu isu yang sedapat mungkin konterversial sehingga akan
terjadi pendapat-pendapat yang berbeda dari siswa.

Model pengajaran ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan berbicara


siswa. Melalui model pembelajaran debat aktif siswa dibagi menjadi dua kelompok “pro”
dan “kontra” untuk dilatih mengutarakan pendapat atau pemikirannya dan bagaimana
mempertahankan pendapatnya dengan alasan-alasan yang logis.1

1
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
4
Teknik debat aktif dapat mendukung siswa untuk berani mengomentari,
menyanggah, mengkritik, sesuai dengan posisi dan peran yang dimainkan. Dalam
penerapan teknik debat aktif ini terdapat hal yang berbeda dari prosedur debat yang
knvensional, yaitu siswa akan mengambil posisi yang bertentangan dengan pendapatnya.
Selain itu, formasi siswa dikondisikan seperti setengah lingkaran yang ditengahnya
terdapat dua juru bicara dari kelompok pro dan kelompok kontra yang ditemani oleh dua
moderator yang masing-masing memprovokasi kelompok pro dan kontra.

Debat yang dilakukan bukan saling bertengkar, berkelahi, bertikai ataupun


bermusuhan, melainkan saling mempertahankan atau beradu argumentasi, baik tim
pendukung maupun tim penentang berkeyakinan bahwa argumentasi yang disampaikan itu
benar.

a. Tujuan Debat Aktif

Tujuan metode debat aktif ini ialah untuk melatih peserta didik agar mencari
argumentasi yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang kontroversial serta
memiliki sikap demokratis dan saling menghormati terhadap perbedaan pendapat.

Metode debat aktif digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa secara aktif. 2

b. Langkah-Langkah Debat Aktif

Menurut Silberman, langkah-langkah debat aktif dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menyusun pernyataan yang berisi pendapat tentang isu kontroversial yang terkait
dengan mata pelajaran. 
2. Mengelompokkan siswa ke dalam kelompok pro dan kontra dengan jumlah sama
banyak. 

2
Wina Sanjaya. (2006). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Kencana. h. 194.

5
3. Membuat dua hingga empat sub kelompok dalam masing-masing kelompok pro dan
kontra. Pada setiap sub kelompok terdiri dari siswa yang memiliki prestasi sangat baik
hingga kurang baik. Dengan kata lain, sub kelompok dibuat heterogen. 

4. Meminta setiap sub kelompok menyusun daftar argumen atau pendapat yang akan
disampaikan pada saat debat aktif berlangsung. 

5. Debat aktif dimulai dengan meminta perwakilan setiap sub kelompok


menyampaikan argumen pembuka. 

6. Meminta setiap sub kelompok memberikan argumen tandingan terhadap argumen


kelompok lawan. Penyampaian argumen tandingan dilakukan secara bergiliran sesuai
panduan dari guru. Siswa diminta memberikan tepuk tangan pada sub kelompok yang
telah menyampaikan argumen tandingan. 

7. Apabila sudah cukup, maka kegiatan debat aktif dapat dihentikan. Siswa diminta
duduk melingkar dan duduk bersebelahan dengan siswa yang berasal dari pihak lawan
debatnya. Siswa dan guru mendiskusikan kembali persoalan yang diperdebatkan serta
meminta siswa mengenali argumen terbaik yang dikemukakan oleh kedua belah
pihak.3

c. Kelebihan Metode Debat Aktif

Kelebihan metode debat aktif menurut Roestiyah adalah sebagai berikut :

1) Melalui perdebatan yang sengit akan mempertajam hasil pembicaraan.

2) Siswa terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok, sehingga analisa


masalah terarah pada pokok permasalahan yang dikehendaki bersama.

3) Dalam perdebatan, siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah, yang
kemudian diteliti mana fakta yang benar atau valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

3
Silberman, Mel. 2014. Handbook of Experiental Learning Experiental Learning: Strategi Pembelajaran
dari Dunia Nyata. Bandung: Nusa Media. h. 141.

6
4) Terjadi pembicaraan aktif antara pendukung dan penyanggah maka akan
membangkitkan daya tarik siswa untuk turut berbicara dan turut berpartisipasi
mengeluarkan pendapat dan pertanyaan.

5) Perdebatan dengan topik dan masalah yang menarik minat siswa akan membuat siswa
terus mengikuti perdebatan.

6) Metode debat aktif dapat digunakan pada kelompok besar. 4

d. Kelemahan Metode Debat Aktif

Kelemahan berikut ini apabila dapat diatasi guru maka metode debat aktif dapat berjalan
dengan baik, diantaranya :

1) Keinginan menang oleh siswa terkadang menyebabkan tidak diperhatikannya pendapat


siswa lain.

2) Sengitnya perdebatan yang terjadi dapat menimbulkan emosi tiap siswa sehingga
menjadi ramai dan gencar.

3) Diperlukan persiapan yang benar-benar matang agar metode debat aktif dapat terlaksana
dengan efektif dan efisien.5

e. Unsur Dalam Metode Debat Aktif

Unsur-unsur merupakan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam metode debat aktif.
Unsur dalam metode debat aktif tidak jauh berbeda dengan debat parlementer atau debat
kompetitif, diantaranya:

1. Topik
2. Argumentasi
3. Sanggahan
4. Moderator
5. Peserta
4
Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. h. 148.
5
Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. h. 148.

7
6. Juri
7. Waktu

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran metode Questions Students Have (Pertanyaan dari Siswa) ini adalah
suatu metode yang membuat siswa bertanya dalam bentuk tulisan. Pertanyaan adalah
stimulus mendorong siswa untuk berfikir dan belajar. Tujuan siswa dalam membuat
pertanyaan adalah mendorong siswa untuk berfikir dalam memecahkan masalah suatu
soal, menyelidiki dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran,
membangkitkan minat siswa untuk sesuatu yang akan menimbulkan keinginan untuk
mempelajarinya dan juga menarik perhatian siswa dalam belajar.

Dengan adanya komunikasi antar anggota- anggota kelompok dalam


menyampaikan pengetahuan serta pengalaman dalam menambah pengetahuan dan
meningkatkan hasil belajar serta hubungan sosial setiap anggota kelompok. Metode
Questions Students Have merupakan cara pembelajran siswa aktif yang tidak membuat
siswa takut untuk mempelajari apa yang siswa harapkan dan butuhkan.

Metode debat aktif adalah metode pembelajaran yang langkah-langkah atau


prosedurnya sesuai dengan debat pada umumnya, dimana lebih terfokus pada aspek
pembelajaran. Debat yang dilakukan bukan saling bertengkar, berkelahi, bertikai ataupun
bermusuhan, melainkan saling mempertahankan atau beradu argumentasi, baik tim
pendukung maupun tim penentang berkeyakinan bahwa argumentasi yang disampaikan itu
benar.

B. Saran

Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna karena dalam penulisan ini masih
terdapat banyak kekurangan. Penulis masih belajar bagaimana menulis makalah yang baik
dan benar. Oleh karena itu, saran dan perbaikan diperlukan untuk memperbaiki kekurangan
dalam penulisan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
AR-RUZZ MEDIA

Silberman, Mel. 2014. Handbook of Experiental Learning Experiental Learning: Strategi


Pembelajaran dari Dunia Nyata. Bandung: Nusa Media.

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Wina Sanjaya. (2006). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Arif, Muhammad. (2016). “Peningkatan Kemampuan Bertanya Melalui Metode Debat


Aktif Siswa Kelas VIII D SMP N 2 Banguntapan Bantul”. Ilmu Pendidikan. Kurikulum
Dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Huda, Fatkhan. (2016) ”Pengertian Model Pembelajaran Questions Students Have”


(https://fatkhan.web.id/questions-students-have-). Diakses pada 15 Maret 2021 jam 17.40
WITA.

Riadi, Muchlisin. (2018) “Tujuan, Unsur dan Langkah-langkah Debat Aktif”


(https://www.kajianpustaka.com/2018/03/tujuan-unsur-dan-langkah-langkah-debat-
aktif.html). Diakses pada 15 Maret 2021 jam 18.00 WITA.

10

Anda mungkin juga menyukai