Anda di halaman 1dari 33

ENERGI

ELLA HENDALIA

JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
eh57ind@yahoo.co.id
ZAT MAKANAN SUMBER ENERGI ???

PK
BO LK
BK BOTN SK
BM ABU KH
AIR BETN
Mana Energinya????

➢Energi dalam pakan tidak dapat dilihat, ditimbang ,


dicium, dipisahkan atau diraba
➢Untuk mengetahui keberadaannya ➔proses oksidasi
KANDUNGAN GE ZM ➔ PEMBAKARAN DI DALAM BOMB CALORIMETER

KARBOHIDRAT = 4,15 kkal/g


PROTEIN = 5,65 kkal/g
LEMAK = 9,45 kkal/g

GE LEMAK : 2,25 KALI KARBOHIDRAT

RATIO ANTARA C/H PADA KH DAN LMK


BERBEDA

CONTOH:
KARBOHIDRAT : C6H12O6
LEMAK : C57H104O6
PEMBAKARAN PROTEIN DI DALAM BOMB vs DI DALAM TUBUH

KARBOHIDRAT = 4,15 kkal/g


PEMBAKARAN DALAM
PROTEIN = 5,65 kkal/g BOMB CALORIMETER
LEMAK = 9,45 kkal/g

KARBOHIDRAT = 4,15 kkal/g


PANAS PEMBAKARAN
PROTEIN = 4,40 kkal/g PROTEIN DALAM TUBUH
LEMAK = 9,45 kkal/g
➔ LEBIH KECIL

ADA SISA METABOLISME N YG 1,25 kkal/gr protein


DIBUANG SBG ASAM URAT
BAHAN MAKANAN GROSS ENERGI/ENERGI BRUTO (kkal/gr)
(BOMB CALORIMETER)

JAGUNG 4,43
DEDAK PADI 4,54
GLUKOSA 3,76
KACANG KEDELE 5,52
KASEIN 5,86
LEMAK BABI 9,48
BUTTER FAT 9,21
Proteins Fats Starch

MOUTH
amylase

Maltose

STOMACH proteases

Peptides

SMALL bile salts amylase


INTESTINE peptidases
lipases maltase
Amino Fatty Glucose
acids acids

= main site of absorption


PROSES PENGGUNAAN ENERGI DI DALAM TUBUH

GROSS
ENERGY (GE)

DIGESTIBLE
ENERGY (DE)

ME UE

HI

HP

NEp

NEm
HUKUM TERMODINAMIKA 1 → HUKUM KEKEKALAN ENERGI
(Energi dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat dimusnahkan)

BERLAKU PADA PENGGUNAAN ENERGI BAHAN MAKANAN


ARTINYA:

KONSUMSI ENERGI = ENERGI FESES + ENERGI URINE +


ENERGI GAS + HEAT INCREAMENT+ HEAT PRODUCTION +
ENERGI YANG DIRETENSI ➔ 100%

JUMLAH ENERGI YANG DIKONSUMSI = DENGAN JUMLAH


ENERGI YANG TERBUANG/HILANG + JUMLAH ENERGI YG
ADA DALAM PRODUK
PENGGUNAAN ENERGI RANSUM
Energi pakan yang
dikonsumsi (GE)
Energi dalam feses (FE)

Energi dapat dicerna


(DE) Energi dalam urine (UE) dan
gas hasil fermentasi (CH4) ➔
pd unggas gas diabaikan
Energi yang dapat
dimetabolisme (ME) Heat Increment (HI) ➔ Total
kenaikan produksi panas Produksi
akibat adanya makanan Panas
Energi Netto (NE)

Energi u/produksi (NEp) = Energi yg diretensi Energi untuk hidup pokok (HP) /
Pertumbuhan jaringan, telur, bulu maintenance (NEm)
•1kg protein tubuh 5650-5700 kkal 1. metabolisme basal
▪1kg lemak tubuh 9450-9500 kkal 2. pengaturan suhu tubuh
▪1kg daging  1170-4170 kkal 3. aktifitas
▪1kg telur  1430-1590 kkal 4. pencernaan, penyerapan
1. Nilai GE dan DE tidak menjamin terpenuhinya kebutuhan energi pd ternak
➔ FE dan UE berubah-ubah tergantung pada kecernaan BM & kualitas
protein
2. Pengukuran DE sulit dilakukan karena energi dlm feses dan urin (asam
urat) menyatu dalam ekskreta ➔ perlu pemisahan
3. Pengukuran ME lebih praktis dilakukan ➔ Digunakan untuk mengevaluasi
pakan dan menetapkan standar pemberian ransum pada unggas.

FE
UE +Ug
GE
HI
DE = GE-FE ME = GE-FE-UE NEm
=DE-UE NE= ME-HI
NEp
Tipe ayam/periode Umur Kebutuhan ME/Protein
Broiler
• periode Starter • (0-3 minggu) • 3200 kkal ME/kg; 23% PK
• periode grower • (>3 minggu) • 3200 kkal ME/kg; 20% PK

Petelur Tipe ringan


• periode Starter • (0-6 minggu) • 2850 kkal ME/kg; 18% PK
• grower • (6-12 minggu) • 2850 kkal ME/kg; 16% PK
• Pre-lay • (12-18 minggu) • 2900 kkal ME/kg; 15% PK
• >18minggu –bertelur I • 2900 kkal ME/kg; 17% PK

Petelur Tipe medium


• periode Starter • (0-6 minggu) • 2800 kkal ME/kg; 17% PK
• grower • (6-12 minggu) • 2800 kkal ME/kg; 15% PK
• Pre-lay • (12-18 minggu) • 2850 kkal ME/kg; 14% PK
• >18 minggu –bertelur I • 2850 kkal ME/kg; 16% PK
PROSES PENGGUNAAN ENERGI DI DALAM TUBUH

DIGESTIBLE
ENERGY (DE)
Darah

UE

NEp ME HI

HP

NEm
PENGGUNAAN ENERGI RANSUM PADA AYAM PETELUR (NRC 1994)

GE pakan =
Energi feses (FE) =
4000 kkal (100%)
800 kkal (20%) ➔ bervariasi

Energi dapat dicerna


(DE) = (80%) Energi dalam urine (UE) =
300 kkal (7,5%) ➔ bervariasi
Energi yang dapat
dimetabolisme (ME) =
72,5%? Heat Increment (HI) = Total
600 kkal (15%) Produksi
Energi Netto (NE) =57,5% Panas
4000–800-300-600= 2300

Energi u/produksi (NEp) = Energi untuk hidup 15%+37,5%


=52,5%
Energi yg diretensi (RE) pokok (HP) /
(jaringan, telur, bulu = maintenance (NEm) =
800 kkal (20%) 1500 kkal (37,5%)
PERMASALAHAN DALAM PENGUKURAN ME

Tidak semua energi yang ada di dalam feses (FE) dan Urine (UE) berasal dari pakan
yang dimakan ➔ Hasil pengukuran ME tidak akurat.

Energi dalam feses (FE) ➔ dapat berasal dari:


➢ Pakan yang tidak tercerna
➢ Produk endogenous (Energi yg bukan berasal dari pakan, mis: enzim pencernaan,
sel-sel yang mati atau aus terpakai, dll yang ikut terbuang bersama feses)➔
metabolic fecal energy (FEm)

Energi dalam urin (UE) ➔ dapat berasal dari:


➢ Pakan yang sudah diserap namun tidak digunakan,
➢ Produk akhir proses metabolisme protein
➢ Produk endogenous ➔Endogenous Urininary Energy (UEe)==
OLEH KARENA ITU…..

NILAI ENERGI METABOLIS (ME) dinyatakan dalam:

AME = Apparent Metabolizable Energy = GE - FE - UE

TME = True Metabolizable Energy = GE - (FE-FEm) - (UE-UEe)

AMEn = AME terkoreksi dengan retensi nitrogen =AME-(k x NR)

TMEn = TME terkoreksi dengan retensi nitrogen =TME–(kxNR)


k = 8,22 kkal/g gram N yang
diretensi atau N yang terdapat
dlm asam urat. RETENSI N BISA + OR –
TERGANTUNG PADA KUALITAS PROTEIN/
(NR= N yang dikonsumsi - N KESEIMBANGAN ASAM AMINO
yg diekskresi
JAWABAN:
Konsumsi Energi = jml Konsumsi BK x GE ransum
Konsumsi Energi = (50 gr x 90/100) x 4000 kkal/1000 gr) = 180 kkal
Ekskresi Energi = jml ekskreta dalam BK x GE ekskreta
Ekskresi Energi = (20 gr x 85/100) x 3,5 kkal/gr) = 59,5 kkal
AME = 180 kkal – 59,5 kkal = 120,5 kkal ➔ 120,5/180 x100% = 67%

Artinya : sebanyak 33 % terbuang dalam ekskreta


(belum mempertimbangkan N yang yang bukan berasal dari bahan makanan)
 Nilai AME belum memperhitungkan metabolic fecal energy
(FEm) dan Endogenous Urinary Energy (UEe), yaitu energi
dalam ekskreta yang bukan berasal dari bahan makanan yang
dimakan

AME = GE – FE – UE

TME = GE - (FE – FEm) – (UE – UEe)


 AME tidak memperhitungkan
AMEn = AME - (k x NR)
faktor2 yang mempengaruhi tinggi
rendahnya kehilangan Energi k = konstanta
lewat urine k = 8,22 kkal/g gram N yang
diretensi.
➢ Makanan yang mempunyai NR = retensi N
kualitas protein berbeda akan
menghasilkan retensi N yang (NR= N yang dikonsumsi - N yg
diekskresi
berbeda ➔ UE berbeda
 MEn dihitung pd neraca N = 0 ➔  8,22 adalah nilai kalori asam urat
untuk setiap N yang diretensi (NR)
dikoreksi dengan keseimbangan atau hilang dari tubuh.
nitrogen  NR dapat bernilai positif atau negatif.

AMEn = AME - (k x NR)


AMEn dan TMEn

Energi metabolis yang dikoreksi dengan retensi nitrogen

adalah
AME atau TME dikurangi dengan total nitrogen yang diretensi
atau nitrogen yang hilang dari jaringan tubuh (NR).

TMEn = TME – (k x NR)

k = konstanta
NR = retensi nitrogen atau neraca N (dapat bernilai + atau -
k = 8,22 kkal/g gram N yang diretensi atau N yang terdapat dlm asam
urat.

Angka 8,22 adalah nilai kalori asam urat untuk setiap gr N yang
diretensi atau hilang dari tubuh.
AME AMEn
AME = GE – FE – UE – Eg AMEn = AME - (k x NR)
Diabaikan 8,22 kkal/g NR

Retensi Nitrogen
(kons N- Eks N)

TME TMEn
TME = GE - (FE – FEm) – (UE – UEe) TMEn = TME – (k x NR)
Metabolic Fecal Energy Endogenous Urinary Energy
MENGUKUR ENERGI TERMETABOLIS

METODE YANG POPULER: METODE SIBBALD


1. Ayam dipuasakan selama 24 jam untuk mengosongkan saluran pencernaan
dari sisa makanan.
2. Sebanyak 30 gram bahan yang akan diuji dimasukkan secara paksa ke
dalam tembolok menggunakan spuit plastic atau corong yang sudah
dimodifikasi.
3. Ayam dimasukkan ke dalam kandang metabolik yang sudah dilengkapi
dengan penampung ekskreta, kemudian waktunya dicatat.
4. Dua ekor ayam yang tidak diberi makan (dipuasakan), dimasukkan
kedalam kandang, kemudian waktunya dicatat.
5. Selama dilakukan penampungan, ayam disediakan air minum ad libitum
6. Setelah 24 jam, ekskreta dikumpulkan secara kuantitatif, dikeringbekukan
dengan menggunakan dry ice (es kering) kemudian ditimbang. Bila tidak
tersedia dry ice keringkan dalam oven pada suhu 40o C
7. Sampel ekskreta digiling dan selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap
kandungan Nitrogen dan energi bruto.
Kebutuhan • Hidup
pokok
harian • produksi

• Termogenesis
Hidup & aktivitas

pokok Metabolisme
basal
MENGHTUNG KEBUTUHAN ENERGI ➔ jarang dilakukan
pd unggas kr sudah ada Tabel kebutuhan (NRC)

Kebutuhan E=kebutuhan u/ HP+u/ PRODUKSI (daging/telur)

MEi = NEm + k x PBB


70 W 0,75 (kkal/hari)

dimana:
W = weight = bobot badan
MEi = kebutuhan energi metabolis (kkal)
NEm = Kebutuhan hidup pokok (kkal)
K = kebutuhan energi untuk setiap gram PBB (kkal/g)
2,1 – 3,1 kkal /g (rata-rata 2,6 kkal/g)
PBB = Pertambahan bobot badan (g)
Proses katabolisme zat makanan

Protein karbohidrat Lemak


Tahap I

Asam amino gula sederhana Asam lemak

Glikolisis

ATP Tahap 2
Piruvat

Acetyl CoA

TCA
Tahap 3

fosforilasi oksidatif

ATP
PROTEIN KARBOHIDRAT LIPID dan LEMAK
asam amino glukosa, fruktosa, asam lemak, gliserol
glikogenesis galaktosa

POOL glikogen Glucose-6-Phosphate


Asam amino lipogenesis
glikogenolisis
glikolisis
Protein glukoneogenesis
jaringan
Lingkaran
Asam Asam Piruvat oksidasi asam
Laktat lemak
NH3
CO2
Acetyl CoA

Siklus ADP ADP ADP O2


urea 2H+
Rantai transport elektron
Siklus
urea
TCA 2e- ATP ATP ATP H2O
CO2
Mengapa kandungan energi ransum dan kandungan
protein harus seimbang?

Asam amino akan dirombak menjadi energi bila :


1. Ratio antara ME/Protein dalam ransum tidak tepat

2. terjadi imbalance/ketidakseimbangan antara asam


amino esensial dan asam amino non esensial

3. terjadinya efek antagonis


(Arginin –lisin; treonin – triptofan)

4. terjadinya kelebihan/keracunan asam amino


Penggunaan protein sebagai sumber energi tidak
efisien karena:

1. harga relatif mahal


2. specific dynamic effect yang tinggi (heat
Increment tinggi)
3. ketidakefisienan dalam prosesnya / memerlukan
ATP yang lebih banyak
LEMAK SEBAGAI SUMBER ENERGI

Faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi


energi metabolis dari lemak:

1. komposisi asam lemak (lemak jenuh dan


lemak tak jenuh).
2. kandungan asam lemak bebas
3. level lemak dalam ransum
4. umur ternak (<2 minggu → tidak efisien kr
penyerapanmya rendah)
Keuntungan penggunaan lemak sebagai sumber
energi:

1. Harga yang relatif murah


2. HI rendah < HI karbohidrat
3. Dapat meningkatkan Intestinal retention time
4. Menurunkan konsumsi dan meningkatkan efisiensi
penggunaan ransum
5. Penggunaan asam lemak tak jenuh/minyak nabati
dapat menurunkan kolesterol

Anda mungkin juga menyukai