Retensi
Kerja Energi Hidup pokok
energi
pencernaan fermentasi
Energi
Panas dari Laktasi Pertumbuhan tersimpan
metabolisme nutrien
Energi kotor
• Panas pembakaran
- Total energi potensial dari bahan pakan
* Diukur menggunakan bomb calorimeter
* Dibakar sampai teroksidasi sempurna
* Dilakukan pengukuran panas yang dilepaskan
• Lemak > protein > karbohidrat
- Rataan rasio; 2,5 – 1,7 – 1,0
• Air dan abu (mineral) tidak ada energi
• Energi kotor tidak dapat membedakan tingkat ketersediaan energi dalam bahan pakan
- Korelasi antara antara energi kotor dan penggunaanya rendah
* Jagung – 4,5 kcal/gram
* Jerami – 4,7 kcal/gram
Bomb Calorimeter
Energi dapat dicerna
• Energi dapat dicerna = Energi kotor – energi yang hilang dalam feses
- Hilang dalam feses
* Ruminansia > Monogastrik
* Ruminansia; Mencapai 60% pada hijauan berkualitas rendah
* Pada monogastrik; Terjadi peningkatan daya cerna energi seiring
pertambahan berat badan
• Tidak dapat digunakan untuk menggambarkan kebutuhan energi pada
unggas
• Hubungannya dengan TDN
- 1 kg TDN = 4400 Energi dapat dicerna
Energi termetabolis (EM)
• Energi termetabolis = Energi dapat dicerna – (Gas mudah
terbakar + energi urin)
- Harus diukur pada hewan dengan pertumbuhan
normal
* Keseimbangan nitrogen nol (0)
* Protein tersimpan atau hilang dari otot akan
mempengaruhi nilai
- Urin (urea) ~ 5% dari energi kotor
* Hilang akibat metabolisme protein
* Ruminansia > monogastrik
- Gas yang mudah terbakar
* Ruminansia >>> Monogastrik
* Ruminansia; terutama hilang sebagai CH4 ~ 3 – 10 %
energi kotor
* Monogastrik; kehilangan energi sangat kecil dan dapat
diabaikan, yaitu 0,1 – 3% energi kotor
• EM biasa digunakan untuk formulasi pakan unggas dan babi
• Hubungannya dengan energi dapat dicerna
- Ruminansia; ME (kcal/kg) = DE x 0,82
Energi bersih/net energi (NE)
• Merupakan energi yang dapat digunakan ternak seluruhnya untuk hidup
pokok, pertumbuhan dan laktasi
• Energi bersih = Energi termetabolis – peningkatan panas
- Peningkatan panas adalah peningkatan energi
hilang akibat penggunaan energi untuk pencernaan dan berbagai
proses metabolisme
* Kerja pencernaan
- Aktivitas, mengunyah, kontraksi alat pencernaan
» Mencapai 30% dari jumlah panas hilang pada hewan
(ruminansia)
» Hijauan berkualitas rendah meningkatkan kerja pencernaan
» Pergerakan dan rangsangan makanan
* Panas fermentasi
- Panas yang dilepaskan mikroba selama fermentasi
» Mencapai 5 ~ 10 % dari energi kotor
» Hijauan berkualitas rendah meningkatkan panas fermentasi
» Penambahan lemak menurunkan panas fermentasi
* Panas dari metabolisme nutrisi
- Panas yang dilepaskan selama proses metabolisme
» Mencapai 10 ~ 30 % dari energi kotor
» Penggunaan nutrisi yang tidak efisien selama metabolisme
» Reaksi oksidatif yang tidak bergabung dalam produksi ATP
» Panas yang dihasilkan selama proses ekskresi oleh ginjal
* Peningkatan panas dapat terjadi karena:
- Berkonstribusi pada pengaturan panas tubuh pada
iklim dingin
- Berkonstribusi pada pelepasan panas pada iklim hangat
• Hubungannya dengan energi termetabolis (EM)
- Sapi potong
* Energi bersih untuk hidup pokok (NEm)
NE (maintenance) = 1,37EM-0,138EM2+0,0105EM3-1,12
* Energi bersih untuk pertumbuhan (NEg)
NE (gain) = 1,42 EM-0,174EM2+0,0122EM3-1,65
Kebutuhan NEm
• Kebutuhan hidup pokok
- Jumlah energi pakan yang dibutuhkan untuk :
* Aktivitas metabolisme basal
* Pengaturan temperatur tubuh
* Aktivitas fisik
- Menghasilkan pertumbuhan nol (0), atau kehilangan energi dari jaringan
tubuh
• Kebutuhan:
- Sapi potong; NEm = 0,077 Mcal/EBW0,75 ; EBW adalah bobot badan
- Sapi perah; NEm = 0,080 Mcal/EBW0,75 kosong, setelah isi saluran
pencernaan dibuang