Anda di halaman 1dari 16

RUMINOLOGI

ASIDOSIS DAN ALKALOSIS

Jurusan Peternakan , Fakultas Pertanian


Universitas Syiah Kuala
ASIDOSIS

 Asidosis adalah kondisi dimana pH rumen


menjadi rendah yaitu kurang dari 6 dan
menipisnya cadangan basa dalam darah serta
jaringan tubuh
PENYEBAB ASIDOSIS

 Pemberiat serat kasar yang rendah


 Rasio konsentrat dengan hijauan terlalu tinggi

 Pakan yang terlalu segar

 Pakan yang terlalu halus

 Adanya mikotoksin pada pakan

 Heat Stress
PROSES TERJADINYA LAKTIK ASIDOSIS
GEJALA ASIDOSIS
Tanda asidosis yang biasa terlihat pada hewan ruminansia ialah
 Nafsu Makan Menurun
 Konsumsi Pakan menurun
 Dalam Kejadian akut, asidosis yang cukup parah adalah pelemahan
dari fungsi tubuh dan Lesu. Ÿ Kotoran awalnya pekat kemudian
menjadi berair dan sering berbusa, dengan bau yang menyengat.
 Dehidrasi akan berkembang dalam waktu 24 hingga 48 jam.
 Diare
 sapi terinfeksi tampak lemah dan tidak dak mampu berdiri,
 suhu tubuh kurang normal, denyut jantung terasa lemah dan lebih
cepat
 Hewan yang sembuh dapat meninggalkan rumenis, laminis, ataupun
pembengkakan hati
SAPI MENGALAMI ASIDOSIS
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
ASIDOSIS
 Memperbaiki manajemen pemberian pakan seperti memberikan
pakan yang baru secara bertahap sehingga kondisi mikroba rumen
dapat beradaftasi dan perbaikan manajemen nutrisi dengan
memformulasikan nutrien yang seimbang untuk kebutuhan ternak.
 Memberikan feed additif untuk menstabilan pH rumen dengan baik
seperti penambahan probiotik dan yeast dalam pakan.
 Pemberian konsentrat dapat dilakukan dengan penambahan mineral
yang berfungsi sebagai buffer untuk mempertahankan kestabilan pH
rumen.
 Pemberian larutan sodium-bikarbonat (NaHCO3) 2,5 % sebanyak
500 ml dengan cara disuntikkan intravena secara perlahan.
 Pemberian soda roti sebanyak 250 gram sebanyak 2 kali secara oral
 Pengendalian asidosis adalah manajemen nutrisi misalnya
dengan membuat formulasi keseimbangan antara asupan
karbohidrat sumber pa nggi (singkong,gaplek,onggok),
protein (bungkil kedelai) dan hijauan sebagai sumber serat
misalnya bungkil sawit atau dedak. Cara memperkenalkan
ransum yang baru dengan ha- ha dan jangan merubah
ransum pakan secara mendadak karena akan mengubah pH
secara cepat sehingga akan mengganggu pertumbuhan
mikroba rumen
 pemberian feed addive yang tepat untuk memodifikasi
fungsi rumen dan menstabilkan pH rumen dengan baik,
sehingga kesehatan rumen terjaga yang akhirnya dapat
mencegah terjadinya asidosis misalnya penambahan
probiok atau yeast dalam pakan sapi perah
 Pada peternakan feedlot sebaiknya
ditambahkan mineral pada konsentrat yang
berfungsi sebagai buffer untuk menjaga
kestabilan PH.
 Untuk mengurangi asidosis dapat diberikan
larutan sodium-bikarbonat (NaHCO3) 2,5%
sebanyak 500ml disunkkan intravena secara
perlahan lahan.
ALKALOSIS

 Alkolosis adalah suatu keadaan dimana darah


dalam keadaan basa karena tingginya kadar
bikarbonat
 Ditandai indigesti, gejala syaraf tremor otot-otot
sampai kejangtetanik, fan diare
 Terjadi akibat penambahan nitrogen non
protein (NPN) seperti Urea dan Biuret
PATOGENESIS
 Didalam salauran pencernaan, protein akan
dihidrolisi hingga menghasilkan peptide.
 Peptide akan dihidrolisis menjadi asam amino
 Asam asam amino diserap oleh usus halus,
masuk kedalam hati selanjutnya disintesis
menjadi berbagai macam protein
 Protein diserap oleh darah dan
digunakan/disimpan oleh berbagai jaringan
tubuh
LANJUTAN
 Sebagian asam amino dalam metabolismenya
akan terbentuk ureum,
 Ureum akan masuk kedalam darah dan jaringan.
 Sebagian AA lainya menjadi ammonia dan CO2
sehingga berakibat naiknya pH isi rumen menjadi
7,5-8,5 atau lebih
 Kenaikan ph akan menyebabkan mati dan lisisnya
protozoa dan mikroba yang tidak tahan suasana
alkalis
 Sehingga terjadilah indigesti dan alkalosis rumen
GEJALA-GEJALA

 Muak dan telinga hipersaliva dan berbusa


 Gigi gemeretak

 Ternak tidak mampu berdiri

 Kejang

 Pernapasan cepat, dangkal dan dipaksakan

 Suhu tubuh meningkat

 feces berlendir
PEMERIKSAAN PATOLOGIS

 pH rumen mencapai lebih dari 7.0 (7.5-8.5)


 pH darah lebih dari 7.0

 Gejala klinis terlihat bila kadar tersebut lebih


dari 1.0 mg/dl dan terjadi kematian ternak bila
kadarnya mencapai 3.0 mg/dl
PENGOBATAN

 Diberikan larutan asam lemah atau larutan


cuka 5% sebanyak 2-6 liter bertujaun untuk
menetralkan kembali pH rumen
 Penyuntikan MgSO4 atau Ca boroglukonat
PENCEGAHAN

 Pemberian urea tidak boleh diberikan pada


saat ternak dalam kondisi yang sangat lapar
atau sedang dipuasakan
 Harus diimbangi pemberian sumber
energi(karbohidrat) yang cukup ketika
penambahan urea

Anda mungkin juga menyukai