Anda di halaman 1dari 3

Nama : Patrick Marung

NIM : 2009010029

Tugas Metabolisme Karbohidrat (Biokimia II)

Pencernaan karbohidrat pada hewan ruminansia adalah melalui fermentasi mikroba di dalam
rumen. Karbohidrat makanan didegradasi (difermentasi) oleh mikroba rumen (bakteri, jamur,
protozoa). Tujuan fermentasi rumen adalah untuk menghasilkan energi sebagai ATP yang
digunakan bakteri untuk sintesis protein dan pertumbuhannya sendiri. VFA, juga dikenal sebagai
asam lemak rantai pendek (ditunjukkan di bawah), diproduksi sebagai produk fermentasi rumen
dan diserap melalui dinding rumen dan digunakan oleh hewan sebagai sumber energi.

Berdasarkan uraian di atas, jawablah pertanyaan berikut ini

1. Sebutkan asam lemak volatil utama (VFA) yang dihasilkan oleh fermentasi rumen,
kemudian gambar struktur kimianya.

Jawab : Asam lemak volatil utama (VFA) yang dihasilkan oleh fermentasi rumen:

 Asam asetat (CH₃COOH)

 Asam butirat (C4H8O2)

 Asam propionat (C₃H₆O₂)

Pati adalah konstituen makanan utama pada ruminansia yang diberi makan konsentrat (misalnya,
sapi penggemukan). Rumen hewan tersebut akan memiliki bakteri amilolitik yang lebih tinggi
daripada bakteri selulolitik yang ada dalam rumen hewan yang diberi pakan kasar dan padang
rumput. Bakteri selulolitik cenderung menghasilkan lebih banyak asetat, sedangkan bakteri
amilolitik menghasilkan lebih banyak asam propionat. Perubahan konsentrasi VFA dapat
menyebabkan beberapa gangguan pencernaan karbohidrat pada ruminansia, terutama ketika
hewan diberi makan makanan kaya biji-bijian tinggi atau ketika hewan tiba-tiba berubah dari
kondisi padang rumput atau pakan ternak ke kondisi tempat pemberian pakan.

Berdasarakan uraian di atas, 

2. Jelaskan perbedaan dari bakteri amilolitik dengan bakteri selulotik? 

Jawab : Bakteri amilolitik adalah bakteri pada rumen yang mendegradasi pati, sedangkan
bakteri selulotik mendegradasi selulosa.

3. Kenapa rumen hewan yang diberi pakan konsentrat lebih tinggi bakteri amilolitiknya?

Jawab : Keberadaan persentase jenis mikroba yang berkembang di rumen sangat dipengaruhi
oleh jenis pakan, sebab jenis pakan ini akan mempengaruhi produksi metabolit dalam rumen
seperti , VFA, NH3 , CH4, pH dan lain-lainnya. Apabila ternak diberikan pakan konsentrat maka
akan berkembang bakteri yang berhubungan dengan degradasi pati yaitu bakteri Amilolitik.

4. Gangguan pencernaan yang akan terjadi jika hewan rumen diberi pakan kaya biji bijian
yang tinggi? Kenapa hal ini bisa terjadi, dan bagaimana caranya untuk menghilangkan
gangguan pencernaan tersebut?

Jawab : Pemberian pakan kaya biji-bijian pada hewan rumen dapat menyebabkan asidosis.
Asidosis terjadi karena manajemen pakan yang kurang baik, yaitu pemberian pakan konsentrat
(biji-bijian) yang lebih banyak dibandingkan pakan hijauan. Kandungan karbohidrat yang mudah
tercerna seperti konsentrat akan meningkatan ativitas bakteri rumen, sehingga senyawa yang
dihasilkan seperti VFA dan asam laktat juga meningkat yang menyebabkan pH menurun
(menyebabkan suasan asam) dan menipisnya cadangan basa dalam darah serta jaringan tubuh.
Bakteri selulolitik sangat penting perananya dalam mendegredasi pakan serat dan sangat sensitif
terhadap perubahan pH rumen. pH rumen yang tidak normal dapat menyebabkan aktivitas
mikroba rumen terganggu, laju aliran rumen lambat, dan menekan pencernaan dalam rumen
terutama pakan serat, hal tersebut dapat mengganggu penecernaan dan ternak lebih rentan
sakit. Gejala asidosis pada ternak ruminansia dapat dilihat dengan menurunnya nafsu makan,
feses berair dan berbau menyengat, lesu, tidak mampu berdiri, suhu tubuh kurang normal, denyut
jantung terasa lemah dan lebih cepat. Pada kondisi akut, asidosis mengakibatkan pelemahan dari
fungsi tubuh dan lesuh bahkan kematian. Hewan yang sembuh dapat meninggalkan rumenitis,
laminitis, dan pembengakan hati. Pencegahan dan penanggulangan asidosis dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut:
 Memperbaiki manajemen pemberian pakan seperti memberikan pakan yang baru secara
bertahap sehingga kondisi mikroba rumen dapat beradaptasi dan perbaikan manajemen
nutrisi dengan memformulasikan nutrien yang seimbang untuk kebutuhan ternak.
 Memberikan feed additif untuk menstabilan pH rumen dengan baik seperti penambahan
probiotik dan yeast dalam pakan.
 Pemberian konsentrat dapat dilakukan dengan penambahan mineral yang berfungsi
sebagai buffer untuk mempertahankan kestabilan pH rumen.
 Pemberian larutan sodium-bikarbonat (NaHCO3) 2,5 % sebanyak 500 ml dengan cara
disuntikkan intravena secara perlahan.
 Pemberian soda roti sebanyak 250 gram sebanyak 2 kali secara oral.

Anda mungkin juga menyukai