Anda di halaman 1dari 35

Laporan Pengabdian Kepada

Masyarakat (PPM)

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


BAGI GURU-GURU SMK NEGERI 1 NGAWEN
GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Oleh:
Ibnu Siswanto, M.Pd.
Bambang Sulistyo, S.Pd., M.Eng.
Dr. Tawardjono Usman, M.Pd.
Agus Budiman, M.Pd., M.T
Yahya Achmad Satria
Okky Ferdiyanto

Dibiayai oleh Dana DIPA UNY Tahun Anggaran 2015


Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Program
Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta
No: 1455e.18/UN34.15/PM/2013

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
HASIL EVALUASI AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN ANGGARAN 2015

A. Judul Kegiatan : Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru-


Guru SMK Negeri 1 Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta
B. Ketua Tim Pelaksana : Ibnu Siswanto,M.Pd.

C. Anggota Pelaksana : Bambang Sulistyo,S.Pd.,M.Eng.


Dr. Tawardjono Us, M.Pd.
Agus Budiman, M.Pd.,M.T.
Yahya Achmad Satria
Okky Ferdianto

D. Hasil Evaluasi :
1). Pelaksana kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat telah/belum *) sesuai
dengan rancangan yang tercantum dalam proposal LPM
2). Sistematika laporan telah/belum*) sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Buku Pedoman PPM universitas Negeri Yogyakarta.
3). Hal-hal lain telah/belum*) memenuhi persyaratan. Jika belum memenuhi
dalam hal …….

E. Kesimpulan
Laporan dapat diterima/belum diterima *)

Yogyakarta, 31 Oktober 2015

Mengetahui, Dewan Pertimbangan


Dekan FT UNY Pengabdian Kepada Masyarakat
FT UNY

Dr. M. Bruri Triyono, M.Pd. Dr. Zainur Rofiq, M.Pd.


NIP. 19560216 198603 1 003 NIP. 19640203 198812 1 001

*) Coret yang tidak perlu

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia-Nya, sehingga kami telah berhasil melaksanakan program kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul “Pelatihan Penulisan Karya Tulis
Ilmiah Bagi Guru-Guru SMK Negeri 1 Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta”
Keberhasilan pelaksanaan program ini tidak terlepas dari adanya bantuan
pikiran, tenaga, saran, dan dana dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sebagai
tim pelaksana program Pengabdian Kepada Masyarakat mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
2. Kepala Sekolah SMKN 1 Ngawen Gunung Kidul
3. Guru-guru peserta pelatihan dari SMKN 1 Ngawen Gunung Kidul.
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan program ini.
Semoga segala perbuatan baik yang telah dilakukan mendapatkan berkah
dari Allah SWT. Saran dan kritik untuk penyempurnaan laporan ini sangat kami
harapkan dan semoga laporan ini bermanfaat bagi lembaga dan masyarakat.

Yogyakarta, 31 Oktober 2015


Tim Pelaksana

Ibnu Siswanto, dkk.

iii
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi…………………………………………………………………… 1
B. Tinjauan Pustaka………………………………………………………………… 2
C. Identifikasi dan Perumusan Masalah…………………………………………… 4
D. Tujuan Kegiatan PPM…………………………………………………………… 4
E. Manfaat Kegiatan PPM…………………………………………………………… 4
II. METODE KEGIATAN PPM
A. Khalayak Sasaran………………………………………………………………… 6
B. Metode Kegiatan ………………………………………………………………… 6
C. Langkah Kegiatan………………………………………………………………… 7
D. Fakor Pendukung dan Penghambat ……………………………………….…… 7
III. PELAKSANAAN KEGIATAN PPM
A. Hasil Kegiatan PPM……………………………………….……………………… 8
B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM………...………………………… 8
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………….…………………………… 13
B. Saran………………………………………………….…………………………… 13
Daftar Pustaka……………………………………………….…………………………….. 14

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar hadir
2. Dokumentasi

ii
3. Materi Pelatihan fluidsim bagi guru dan siswa program keahlian alat berat
SMKN 1 Ngawen Gunung Kidul

iii
RINGKASAN KEGIATAN PPM
Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru-Guru SMK Negeri 1
Ngawen Gunungkidul Yogyakarta

Oleh :
Ibnu Siswanto, Bambang Sulistyo, Tawardjono Us, Agus Budiman.
Yahya Achmad Satria
Okky Ferdiyanto

Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) yang dilakukan bertujuan


untuk meningkatkan kemauan guru menulis karya ilmiah, meningkatkan
kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah, dan meningkatkan kemampuan
penelusuran referensi di berbagai sumber.
Pelaksanaan PPM didahului dengan pemberian informasi kepada Kepala
Sekolah tentang kegiatan pelatihan yang akan dilakukan, memberikan undangan
kepada guru yang akan menjadi peserta pelatihan, melaksanakan pelatihan mulai
30 Mei – 8 Juni 2015, dan membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan. Materi
yang disampaikan pada saat pelatihan ialah: 1) Urgensi penulisan karya tulis
ilmiah untuk peningkatan karir dan pengetahuan tenaga pendidik, 2) Strategi
penulisan karya ilmiah prosiding dan jurnal, 3) Macam-macam jurnal ilmiah, dan
4) Sistimatika artikel prosiding dan jurnal. Peserta juga mendapatkan bimbingan
penulisan karya tulis ilmiah pada kegiatan tutorial dan praktik penulisan karya
tulis ilmiah. Peserta pelatihan sebanyak 23 guru SMKN 1 Ngawen.
Setelah pelatihan, hasil yang didapatkan ialah: 1) meningkatnya kemauan
guru menulis karya ilmiah, 2) meningkatnya kemampuan guru dalam menulis
karya ilmiah, 3) meningkatnya kemampuan penelusuran referensi di berbagai
sumber, dan 4) peserta mengetahui macam-macam jurnal ilmiah di UNY yang
dapat dipergunakan untuk mempublikasikan karya ilmiah mereka.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI

Pengembangan profesi guru adalah kegiatan guru dalam rangka

pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk

peningkatan mutu, baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme

tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan. Adapun kegiatan

pengembangan profesi yang dimaksud adalah 1.) Membuat karya

tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan, 2.) menemukan teknologi di

bidang pendidikan, 3.) membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat

bimbingan, 4.) Menciptakan karya tulis ilmiah, dan mengikuti kegiatan

pengembangan kurikulum, (Depdiknas, 2001: 1). Maka menulis karya

ilmiah merupakan syarat mutlak bagi guru yang akan naik pangkat dan

golongan tertentu.

Tugas pokok guru dan tanggung jawab guru menentukan dalam

mencapai tujuan pembangunan bangsa dan negaranya. Oleh karena itu

maka layaklah jika guru mendapatkan imbalan yang layak bagi

kemanusiaan dan layak memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya.

Namun usaha untuk memperbaiki kesejahteraan guru memang sudah

dilakukan seperti kenaikan pangkat yang bisa dilakukan dalam 2 tahun,

tidak harus menunggu 4 tahun. Selain itu juga tak terbatas hanya sampai

Golongan IV a/Pembina saja, namun bisa sampai golongan IV e/Guru

1
Utama asal dipenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Pada umumnya guru

masih banyak yang kesulitan naik pangkat dan golongan IV a / Pembina

ke IV b / Pembina Tingkat I keatas yang kendalanya adalah pembuatan

karya tulis ilmiah yang disyaratkan harus dipenuhi angka kredit minimal

12 dari unsur pengembangan profesi yang antara lain meliputi melakukan

kegiatan karya tulis/karya ilmiah dalam bidang pendidikan. Bahkan ketua

PGRI Kota Yogyakarta mengungkapkan bahwa apabila guru saat ini akan

melaksanakan kenaikan pangkat golongan IV a ke IV b harus

melampirkan karya ilmiahnya, namun dalam Keputusan Menteri No. 14

tahun 2009 karya tulis ilmiah sudah menjadi syarat kenaikan dari golongan

III b ke III c. Oleh karena itu, di depan, guru harus mempunyai

kemampuan untuk membuat karya tulis ilmiah. Guru harus menggunakan

sebagian tunjangan untuk membuat karya tulis ilmiah.

Pembuatan karya tulis ilmiah oleh guru masih sangat terbatas

jumlahnya. Menurut Zamroni Direktur Profesi Pendidik pada Ditjen Mutu

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan saat ini sekitar 390.000 guru

berpangkat IV a masih mengalami kesulitan untuk kenaikan pangkat

berikutnya karena adanya persyaratan menulis karya tulis ilmiah (Kompas

29 Maret 2007 hal 12). Nampak bahwa para guru kurang mempunyai

keinginan untuk menulis karya tulis ilmiah karena kurang pengetahuan

dan kemampuan tentang pembuatan karya tulis ilmiah.

Berdasarkan uraian diatas, dipertimbangkan perlu dilakukan kegiatan

pelatihan penulisan karya ilmiah bagi para guru, yang karena keterbatasan

2
waktu, tenaga dan pengetahuan serta kemampuan guru-guru, dibatasi para

guru SMK. Pelatihan difokuskan pada peningkatan kemauan dan

kemampuan (motivasi) guru menulis karya tulis ilmiah berjenis makalah,

diktat, modul dan penelitian tindakan kelas. Harapannya guru-guru

menjadi produktif dalam menghasilkan karya tulis ilmiah.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Menulis Karya Tulis Ilmiah Bagi Para Guru.


Angin segar bagi guru berhembus degan keluarnya Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur negara No. 26/Menpan/1989 yang

memberi kelonggaran bagi guru yang dapat memenuhi syarat dapat naik

golongan dan pangkat hingga IV e. Namun dalam kenyataannya sangat

jarang yang mencapai IV e bahkan di Daerah Istimewa Yogyakarta baru

ada satu orang guru yang dapat mencapainya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mengatakan kesadaran

guru untuk membuat karya tulis ilmiah masih cukup rendah. Hingga saat

ini baru sekitar 30% guru di Kota Yogyakarta berminat untuk membuat

karya tulis ilmiah. Padahal jumlah keseluruhan guru di kota mencapai

sekitar 8 ribu guru (Kedaulatan Rakyat: 3 Februari 2007).

Mereka tidak naik pangkat dan golongan terkendala oleh 12 kredit

yang diwajibkan harus dipenuhi bagi guru untuk naik ke IV b keatas serta

kenaikan pangkat dan golongan yang tidak terlalu mempengaruhi

penghasilan, karena dengan kenaikan pangkat dan golongan dari IV a ke

IV b tidak disertai dengan kenaikan pendapatan yang siginifikan. Mereka

3
berpikir bahawa tidak seimbang dengan usaha dan perjuangan yang harus

dipenuhi bagi guru tersebut.

Membuat karya ilmiah bagi guru memang tidak mudah, mengingat

guru diberi beban mengajar minimal 24 jam perminggu. Selain itu tugas

yang diemban oleh pendidik dan pengajar untuk berperan dalam kegiatan

sosial kemasyarakatan yang menumpuk. Di lain pihak, guru harus

membuat dalam memenuhi kewajibannya jika ingin naik golongan dan

pangkat khususnya dari IV a ke IV.

Lebih dari sekedar pemenuhan persyaratan kenaikan

pangkat/jabatan, menulis karya ilmiah dan berbagai kegiatan

pengembangan profesi lainnya sebaiknya senantiasa dilakukan oleh para

guru sebagai anggota profesi. Profesi apapun, kemapanan dan

kematangannya sangat bergantung pada “kiprah” anggotanya. Sebagai

contoh, tinggi rendahnya pengakuan dan penghargaan masyarakat

terhadap profesi guru sangat tergantung dari profesionalitas guru dalam

melaksanakan tugasnya. Tugas guru yaitu mendidik, mengajar, sedang

dari sisi hasil yaitu berbagai jenis karya tulis ilmiah guru seperti buku

pelajaran, modul, artikel, laporan penelitian, media pendidikan, diktat dan

lain-lain yang sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Berbagai karya

guru tersebut akan menguatkan eksistensi profesi guru. Dengan demikian,

kegiatan pengembangan profesi, dalam hal ini menulis karya tulis ilmiah

hendaknya dipandang sebagai bagian integral tugas, kewajiban, dan

tangung jawab setiap guru.

4
2. Batasan, Karakteristik, dan Ragam Karya Tulis
Karya tulis ilmiah sering disebut juga karangan ilmiah, karya

ilmiah dan tulisan ilmiah. Penyebutan yang berbeda-beda menunjukkan

pada satu karya yang sama yaitu tulisan ilmiah, yang berbeda dengan

tulisan ilmiah. Wahyu (2001:61) mengatakan bahwa” suatu karangan

dapat dikatakan ilmiah jika ia mengungkapkan suatu permasalahan dengan

ilmiah”. Maryadi dalam Harun, dkk (2001:14) mendefinisikan karya

ilmiah yaitu ”suatu karya yang memuat dan mengkaji permasalahan

tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan”. Berdasarkan

ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah

suatu tulisan atau karangan yang menyajikan dan membahas suatu topik

keilmuan tertentu secara ilmiah.

Karya tulis ilmiah mempunyai karakteristik tertentu yang

membedakan dengan karya tulis lainnya atau non ilmiah. Karakteristik ini

perlu diketahui untuk membekali kemampuan menilai suatu karya tulis,

apakah termasuk karya tulis atau bukan, dan memberikan dasar dalam

menyusun karya tulis ilmiah atau bukan, dan memberikan dasar dalam

menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan benar. Tatang (2006: 1)

menyebutkan sifat-sifat khas karya tulis ilmiah yang membedakannya dari

karya tulis non ilmiah yaitu:

a. karangan atau tulisan

b. dalam bidang ilmu tertentu

c. berlandaskan fakta-fakta obyektif dan atau hasil penalaran logis.

d. berupa hasil penelitian, kajian literatur, dan atau pemikiran.

5
e. yang disusun secara sistematis

f. dalam ragam karangan ilimiah atau ilmiah populer

g. disajikan dengan bahasa yang baik dan benar

Dengan demikian, segala macam tulisan atau karangan dalam

bidang ilmu tertentu, teoritis (murni) ataupun praktis (terapan), yang

disusun secara sistematis berdasarkan fakta-fakta obyektif dan atau hasil

penalaran logis, dapat dikategorikan sebagai karya tulis ilmiah.

Sedangkan Suyanto(2003: 4), mengemukakan karakteristik karya

tulis ilmiah dengan menyebutkan karakteristik karya tulis non ilmiah,

yaitu:

a. ringkasan suatu buku atau artikel

b. gabungan ide-ide orang lain tanpa elaborasi yang bersifat sintesis-analisis

c. penulisan pandangan seseorang tanpa disertai analisis penulisnya sendiri

d. hasil meng-copy karya sendiri yang pernah diterbitkan dan atau copy dari

karya orang lain

Memperhatikan karakteristik karya tulis tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah pada dasarnya merupakan

penuangan suatu pikiran/gagasan ilmiah dan atau kegiatan ilmiah

(penelitian) dalam bentuk tulisan dengan bahasa dan sistematika ilmiah.

Terdapat berbagai jenis karya tulis ilmiah bagi guru seperti

makalah, modul, tulisan ilmiah populer, diktat, penelitian, buku pelajaran,

buku terjemahan. Namun dalam pelatihan ini terbatas pada makalah, diktat

dan laporan penelitian.

6
3. Macam-Macam Karya Tulis Ilmiah untuk Kenaikan Pangkat dan
Golongan
Karya tulis ilmiah sedikitnya memenuhi tiga syarat yaitu:

a. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah,

b. langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode (berpikir) ilmiah,

c. sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu

sosok tulisan keilmuan.

Para pakar bahasa Indonesia menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan ilmiah adalah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi

syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.

Karya tulis ilmiah bagi para guru dapat dibagi dalam tiga kelompok

yaitu:

a. Pengembangan profesi dalam kaitannya dengan kenaikan pangkat jabatan.

Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam rangka

pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk

peningkatan mutu baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme

tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan. Sebagai guru pembina

layaklah melaksanakan pengembangan profesi yang ditetapkan untuk naik

pangkat dan jabatan minimal 12 angka kredit.

b. Peranan karya tulis ilmiah sebagai salah satu bagian dari kegiatan

pengembangan profesi.

Macam kegiatan guru yang termasuk kegiatan pengembangan

profesi meliputi 5 hal yaitu: a) Melaksanakan kegiatan karya tulis/karya

7
ilmiah dibidang pendidikan, b) Menemukan teknologi tepat guna di bidang

pendidikan, c) Membuat alat pelajaran/peraga atau alat bimbingan, d)

Menciptakan karya seni, e) Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

4. Macam-macam Karya Tulis Ilmiah Guru dan Besaran Angka Kreditnya


Ada bermacam-macam karya tulis ilmiah bagi guru dan angka

kreditnyapun bermacam-macam, setiap karya tulis angka kreditnya juga

berbeda-beda bobotnya. Macam-macam karya tulis ilmiah yang dimaksud

adalah:

a. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, dan atau evaluasi di bidang

pendidikan yang dipublikasikan:

1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional setiap
karya nilai angka kreditnya adalah 12,5.

2) Dalam majalah ilmiah yang diterbitkan dan diterbitkan oleh Departemen


Pendidikan Nasional setiap karya nilai angka kreditnya 6.

b. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei, dan atau evaluasi di bidang

pendidikan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan

sekolah jika dalam bentuk buku nilai angka kreditnya setiap karya adalah 8

sedang jika dalam bentuk makalah nilai setiap makalah adalah 4.

c. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam

bidang pendidikan yang dipublikasikan jika dalam bentuk buku yang

diterbitkan dan diedarkan secara nasional setiap karya nilai kreditnya 8 sedang

jika dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh Departemen Pendidikan

Nasional setiap karya adalah 4.

8
d. Makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang

pendidikan yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan diperpustakaan

sekolah dalam bentuk buku setiap buku nilai kreditnya 7, dan jika dalam

bentuk makalah nilai angka kreditnya 3,5.

e. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebarkan

melalui media massa setiap tulisan yang merupakan satu kesatuan nilainya 2.

f. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah dalam

pertemuan ilmiah setiap kali nilainya 2,5.

g. Buku pelajaran atau modul bertaraf nasional setiap buku angka kreditnya 5,

bertaraf propinsi angka kreditnya setiap buku adalah 3.

h. Diktat pelajaran setiap diktat adalah angka kreditnya 1, diktat ini harus dibuat

selama 1 tahun ajaran, serta harus dipenuhi syarat-syaratnya agar mempunyai

nilai kredit.

i. Mengalih bahasakan buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi

pendidikan setiap buku/karya ilmiah nilai kreditnya 2,5.

Besaran angka kredit tercantum diatas hanya berlaku bagi karya

tulis ilmiah yang dilakukan secara perorangan. Sedang dilakukan secara

kelompok maka penulis utama berhak mendapat 60% dari besaran angka

kredit di atas. Sedangkan 40 % besaran angka kredit di bagi rata kepada

para penulis pembantu yang jumlahnya tidak lebih dari lima orang. Jadi

sebaiknya dalam pembuatan karya ilmiah dilaksanakan maksimal oleh 6

orang saja, dengan perincian 5 orang penulis pembantu dan seorang

penulis utama.

9
C. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan analisis situasi dan kajian pustaka di atas, dapat


disimpulkan bahwa para guru SMK Negeri 1 Ngawen, Gunungkidul,
Yogyakarta masih mengalami permasalahan dalam membuat karya tulis
ilmiah dalam jenis apapun. Permasalahan tersebut disebabkan oleh
berbagai faktor, dua diantaranya yang sangat penting adalah kemauan dan
kemampuan menulis guru yang masih memerlukan pembinaan.

Dengan demikian dapat dirumuskan permasalahan secara operasional:

1. Bagaimana memotivasi guru menulis karya tulis ilmiah berjenis makalah,


diktat dan laporan penelitian.
2. Bagaimana meningkatkan kemampuan guru menulis ketiga jenis karya ilmiah
tersebut? Kemampuan yang dimaksud meliputi:
a. kemampuan mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul,
b. kemampuan menyusun kerangka tulisan (outline),
c. kemampuan mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan
mengonsep tulisan,
d. kemampuan menulis ilmiah dan menyunting.

D. TUJUAN KEGIATAN

Mengacu pada permasalahan yang diajukan untuk dipecahkan, maka


tujuan kegiatan ini adalah:

1. Meningkatkan kemauan guru menulis makalah, diktat dan laporan


penelitian
2. Meningkatkan kemampuan guru menulis karya ilmiah tersebut,
meliputi kemampuan:
a. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul,
b. menyusun kerangka tulisan (outline),

10
c. mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan
mengonsep tulisan,
d. menulis ilmiah dan menyunting.
3. Meningkatkan kemampuan penelusuran referensi di berbagai
sumber.
E. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat kegiatan pengabdian pada masyarakat yang akan dilakukan


ini secara teknis melibatkan kerjasama antara Jurusan Pendidikan
Otomotif UNY didukung sumber daya manusia yang bermutu dan
profesional sesuai dengan bidangnya, serta sarana dan prasarana yang
lengkap dan memadahi untuk mendukung kegiatan pelatihan. Beberapa hal
yang berkaitan dengan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana di
SMK Negeri 1 Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Memiliki ruang yang representatif untuk pelatihan,


2. Memiliki tenaga prosional dalam pelaksanaan penataran,
3. Pengurus komite SMK Negeri 1 Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta
merupakan Ketua Jurusan Teknik Otomotif FT UNY sangat mendukung
kegiatan pengabdian tersebut,
4. Pengawas SMK Negeri 1 Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta sangat
mendukung kegiatan tersebut.
Sedangkan potensi yang dimiliki oleh para guru SMK Negeri 1
Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta adalah berkemauan kuat untuk
mendapatkan pelatihan dan pembinaan tentang penulisan karya tulis
ilmiah dalam rangka peningkatan karir dan profesionalnya.

Para guru akan mendapatkan pelatihan dari para tenaga edukatif


terlatih profesional perguruan tinggi untuk meningkatkan kompetensinya,
yang dalam hal ini adalah kompetensi menulis karya tulis ilmiah, dan
pihak perguruan tinggi akan memperoleh wahana strategis untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan pendidikan dengan sasaran dan
jangkauan yang lebih luas yaitu kepada para guru yang keberadaannya

11
merupakan pihak eksternal Perguruan Tinggi. Melalui kegiatan ini,
Perguruan Tinggi ikut berperan nyata dalam upaya meningkatkan mutu
guru melalui penulisan karya tulis ilmiah.

12
BAB II
METODE KEGIATAN PPM

A. KHALAYAK SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah para guru SMK Negeri 1 Ngawen,


Gunungkidul, Yogyakarta yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk
dilatih menulis karya tulis ilmiah. Pemilihan dan penetapan sasaran pelatihan ini
mempertimbangkan rasional strategis, dalam kaitannya dengan upaya peningkatan
jumlah, jenis, dan mutu karya tulis ilmiah guru SMK di masa mendatang.

Kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk pembinaan, motivasi dan


kemampuan guru menulis karya tulis ilmiah. Dilihat dari profesi, kualifikasi, dan
pengalamannya, guru memiliki potensi, kemampuan, dan peluang untuk
menghasilkan karya tulis ilmiah. Melalui kegiatan pelatihan ini, dilakukan
penggalian dan pengembangan potensi kemampuan, dan peluang tersebut. Selesai
pelatihan, guru diharapkan memanfaatkan potensi, kemampuan, dan peluang yang
dimiliki dengan cara mempraktekkan dan membangun kebiasaan membuat karya
tulis ilmiah, dan mempublikasikannya. Manfaat yang diperoleh guru yang mau
dan mampu menulis dan mempublikasikan tulisannya dapat ditularkan dan
digunakan untuk memotivasi guru-guru yang lain melalui berbagai forum
pertemuan guru, misalnya melalui KKG, seminar, lokakarya, rapat guru, dan lain
sebagainya. Dengan demikian, harapan lebih jauh adalah guru yang kompeten
menulis karya ilmiah akan semakin banyak sehingga akan memajukan jumlah dan
mutu karya tulis ilmiah pendidikan.

B. METODE KEGIATAN

Metode kegiatan ini berupa pelatihan kepada para guru SMK Negeri 1
Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta. Setelah diberi pelatihan selanjutnya mereka
dibimbing untuk menerapkan hasil pelatihan dalam rangka meningkatkan
profesionalitas dan karir mereka. Berikut ini adalah tahapan pelatihan yang
dilakukan.

8
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan pelatihan yang dilakukan meliputi:
a. Survey
b. Pemantapan dan penentuan lokasi dan sasaran
c. Penyusunan bahan/materi pelatihan, yang meliputi: makalah, diktat dan
praktek latihan menulis karya tulis ilmiah
2. Tahap Pelaksanaan Pelatihan
Tahap pelaksanaan pelatihan dilakukan setelah persiapan. Dalam tahap ini
dilakukan pertama, pemberian motivasi menulis, sesi pelatihan yang menitik
beratkan pada penggalian potensi dan manfaat baik dari dalam maupun luar diri
guru dalam hal penulisan karya ilmiah; kedua, sesi pelatihan yang menitik
beratkan pada pemberian bekal pengetahuan sekaligus kemampuan menulis karya
ilmiah berjenis makalah, diktat dan laporan hasil penelitian, yang meliputi teknik
merumuskan topik/judul, membuat kerangka tulisan, mengumpulkan bahan-bahan
tilisan, mengorganisasikan, mengonsep, menulis, dan menyunting karya tulis
ilmiah.
3. Metode Pelatihan
Pelaksanaan kegiatan tersebut digunakan beberapa metode pelatihan, yaitu:
a. Metode Ceramah
Metode ceramah dipilih untuk menyampaikan pengetahuan tentang karya
tulis ilmiah, khususnya berjenis makalah, diktat dan laporan penelitian tindakan
kelas yang sangat berguna bagi guru.
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab sangat penting bagi para peserta pelatihan, baik disaat
menerima pengetahuan tentang karya tulis ilmiah dan teknik penulisannya, serta
disaat mempraktekkannya. Metode ini memungkinkan kesulitan-kesulitan ataupun
masalah-masalah yang dihadapi guru dapat dipecahkan.
c. Metode Latihan atau Praktek
Metode latihan atau praktek ini penting diberikan kepada para peserta
pelatihan untuk memberikan kesempatan mempraktekkan materi pelatihan yang
diperoleh dan untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis karya ilmiah.

9
C. Langkah Kegiatan

Langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan program Pengabdian


Kepada Masyarakat dengan judul Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi
Guru-Guru SMK Negeri 1 Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta ialah dengan:
1. Mengajukan ijin kepada Kepala Sekolah SMKN 1 Ngawen Gunung Kidul
2. Memberikan undangan kepada guru yang akan menjadi peserta pelatihan
3. Melaksanakan pelatihan
4. Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan

D. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor pendukung
a. Dukungan yang sangat besar dari Kepala Sekolah
b. Semangat guru untuk mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat sangat
tinggi.
c. Adanya program peningkatan kemampuan penulisan karya ilmiah bagi
guru dalam program kerja sekolah
2. Faktor penghambat
a. Kesibukan guru dalam mengajar sehingga proses pembuatan karya
ilmiah membutuhkan waktu lebih lama dari yang ditentukan.

10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PPM

A. Hasil Kegiatan PPM


Program pengabdian masyarakat dengan judul “Pelatihan Penulisan
Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru-Guru SMK Negeri 1 Ngawen, Gunungkidul,
Yogyakarta” telah berjalan dengan baik. Pelatihan diikuti oleh 23 guru
SMKN 1 Ngawen pada tanggal 30 Juni – 8 Mei 2015. Kegiatan pelatihan
terdiri dari penyampaian materi selama 8 jam, tutorial penulisan karya
ilmiah/artikel selama 8 jam, dan praktik penulisan karya tulis ilmiah selama
24 jam. Materi yang disampaikan yaitu:
1. Urgensi penulisan karya tulis ilmiah untuk peningkatan karir dan
pengetahuan tenaga pendidik.
2. Strategi penulisan karya ilmiah prosiding dan jurnal
3. Macam-macam jurnal ilmiah
4. Sistimatika artikel prosiding dan jurnal
5. Tutorial penulisan karya ilmiah/artikel
6. Praktik penulisan karya tulis ilmiah.
Pemateri tediri dari 5 orang dosen yang berasal dari anggota tim PPM.
Sedangkan kegiatan tutorial dilaksanakan dengan setiap peserta
memaparkan karya tulis yang pernah dibuat sebelumnya. Selanjutnya, dosen
pendamping memberikan masukan/saran untuk perbaikan. Sementara untuk
praktik penulisan karya tulis ilmiah, guru-guru diminta untuk membuat
artikel yang akan dipublikasikan dalam seminar atau jurnal. Artikel yang
dibuat diberikan terlebih dahulu kepada dosen pendamping untuk dikoreksi
sebelum dikirim ke pengelola jurnal atau ke panitia seminar.
Setelah dilaksanakannya pelatihan, hasil yang didapatkan ialah:
1. Meningkatnya kemauan guru menulis makalah, diktat dan laporan
penelitian
2. Meningkatnya kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah meliputi
kemampuan:

11
a. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul,
b. Menyusun kerangka tulisan (outline),
c. Mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan
mengonsep tulisan,
d. Menulis ilmiah dan menyunting.
3. Meningkatnya kemampuan penelusuran referensi di berbagai
sumber.
4. Peserta mengetahui macam-macam jurnal ilmiah di UNY yang dapat
dipergunakan untuk mempublikasikan karya ilmiah mereka.
B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM

Program pengabdian masyarakat dengan judul “Pelatihan Penulisan


Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru-Guru SMK Negeri 1 Ngawen, Gunungkidul,
Yogyakarta” telah berjalan dengan baik. Pelatihan diikuti oleh 23 guru
SMKN 1 Ngawen pada tanggal 30 Juni – 8 Mei 2015. Kegiatan pelatihan
terdiri dari penyampaian materi selama 8 jam, tutorial penulisan karya
ilmiah/artikel selama 8 jam, dan praktik penulisan karya tulis ilmiah selama
24 jam.

Gb 1. Pembukaan pelatihan karya tulis ilmiah


bagi guru-guru di SMKN 1 Ngawen

12
Pelaksanaan pelatihan di awali dengan kedatangan tim PPM ke
SMKN 1 Ngawen Gunung kidul pada tanggal 30 Mei 2015. Tim pelaksana
PPM dari FT UNY diterima secara langsung oleh Kepala Sekolah SMKN 1
Ngawen. Selanjutnya dilakukan kegiatan pembukaan acara pelatihan secara
bersama antara tim pelaksana kegiatan PPM FT UNY dengan Kepala
Sekolah SMKN 1 Ngawen. Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan sesi 1
penyampaian materi pertama.
Materi pertama yaitu Urgensi penulisan karya tulis ilmiah untuk
peningkatan karir dan pengetahuan tenaga pendidik. Materi disampaikan
oleh Dr. Tawardjono Us, M.Pd. Materi yang disampaikan meliputi
pentingnya pembuatan karya ilmiah dan peraturan-peraturan yang terkait
tentang penulisan karya ilmiah bagi guru. Pemateri merupakan salah satu
Dosen di Jurusan PT. Otomotif FT UNY yang telah memiliki pengalaman
sangat banyak serta Jabatan/Golongan yang tinggi sehingga sangat relevan
dengan materi yang disampaikan. Setelah penyampaian materi pertama
dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh pemateri keduan. Materi ke-2
yaitu strategi penulisan karya ilmiah prosiding dan jurnal.
Materi ke-2 disampaikan oleh Agus Budiman, M.Pd.,M.T. Pemateri
merupakan salah satu dosen di FT UNY yang berpengalaman dalam
mengelola beberapa jurnal ilmiah di FT UNY baik jurnal kependidikan
maupun jurnal teknologi/sains. Hal ini sangat menarik bagi guru-guru yang
memiliki latar belakang pendidikan beragam mulai dari Teknik, MIPA, dan
juga social/sastra. Setelah kedua pemateri menyampaikan materinya,
kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Pada sesi tanya jawab, salah satu permasalahan yang muncul yaitu
adanya perbedaan cara penilaian karya ilmiah antara yang disampaikan oleh
pemateri dengan cara penilaian yang dilakukan oleh LPMP selaku penilai
karya ilmiah bagi guru-guru yang akan mengajukan kenaikan pangkat.
Perbedaan yang muncul salahsatunya tentang tata tulis karya ilmiah berupa
penelitian. Tata tulis karya ilmiah berupa penelitian yang telah dibuat oleh

13
guru dan sesuai dengan tata tulis penelitian sebagaimana disampaikan oleh
pemateri tidak dapat dipergunakan untuk mengajukan kenaikan pangkat
karena tata tulis yang dipergunakan dianggap berbeda. Oleh karena itu,
salah satu masukan yang dimunculkan yaitu diperlukan adanya kegiatan
lanjutan dengan menghadirkan nara sumber dari UNY dan juga narasumber
dari LPMP.

Gb 2. Penyampaian materi secara pararel


kepada peserta pelatihan

Setelah penyampaian materi 1 dan 2, kegiatan dilanjutkan dengan


istirahat, sholat, dan makan. Setelah ishoma, kegiatan dilanjutkan dengan
penyampaian materi 3 dan 4. Materi 3 dan 4 yaitu macam-macam jurnal
ilmiah dan sistimatika artikel prosiding dan jurnal. Materi disampaikan oleh
Ibnu Siswanto, M.Pd. dan Bambang Sulistyo, M.Eng. Pada penyampaian
materi ini, peserta disampaikan tentang berbagai macam jurnal yang ada di
UNY. Jurnal-jurnal tersebut dapat diakses secara online melalui
http://journal.uny.ac.id/. Melalui situs tersebut, peserta dapat mengetahui
berbagai macam jurnal yang ada di UNY, mengetahui tim redaktur, serta
pedoman penulisan untuk setiap jurnal.

14
Setiap jurnal juga memiliki pedoman penulisan yang berbeda. Oleh
karena itu, artikel yang ditulis harus disesuaikan penulisannya sesuai dengan
pedoman penulisan jurnal yang akan dituju. Pada materi ini juga
disampaikan beberapa contoh pedoman penulisan jurnal sehingga peserta
memiliki pengetahuan yang lebih banyak dan diharapkan karya ilmiahnya
dapat dipulikasikan pada jurnal yang diinginkan.

Gb 3. Penyampaian materi secara pararel


kepada peserta pelatihan

Setelah semua materi tersampaikan, kegiatan dilanjutkan dengan


tutorial penulisan karya ilmiah. Pada sesi tutorial penulisan karya ilmiah,
peserta diminta untuk mempresentasikan karya ilmiah yang pernah dibuat
sebelumnya. Pada umumnya peserta mempresentasikan karya ilmiah yang
dibuat sebelumnya berupa hasil penelitian tindakan kelas. Setelah peserta
melakukan presentasi, dosen pendamping memberikan masukan-masukan
untuk perbaikan karya ilmiah yang telah dibuat. Beberapa kesalahan yang
ditemui dalam sesi ini yaitu kesalahan penulisan judul penelitian, kesalahan
dalam sistematikan penulisan, dan adanya guru yang masih kurang paham
tentang prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Setelah sesi tutorial

15
berakhir, peserta diberi tugas untuk membuat sebuah karya ilmiah berupa
laporan penelitian maupun artikel yang harus dikumpulkan ke sekolah.
Laporan penelitian dan artikel yang telah dibuat dikoreksi oleh dosen yang
menjadi anggota tim pelaksana PPM FT UNY di SMKN 1 Ngawen.

Gb 4. Peserta pelatihan mempresentasikan karya ilmiah


yang pernah dibuat sebelumnya.

16
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan akhir dari pelaksanaan program pengabdian masyarakat
“Pelatihan kepada para guru SMK Negeri 1 Ngawen Gunungkidul” ialah:
1. Meningkatnya kemauan guru menulis makalah, diktat dan laporan
penelitian
2. Meningkatnya kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah meliputi
kemampuan:
a. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul,
b. Menyusun kerangka tulisan (outline),
c. Mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan
mengonsep tulisan,
d. Menulis ilmiah dan menyunting.
3. Meningkatnya kemampuan penelusuran referensi di berbagai
sumber.
4. Peserta mengetahui macam-macam jurnal ilmiah di UNY yang dapat
dipergunakan untuk mempublikasikan karya ilmiah mereka.

B. Saran
1. Diadakan kegiatan pelatihan tentang karya tulis dengan menghadirkan
narasumber dari UNY dan dari LPMP untuk menyinkronkan aturan
mengenai karya tulis yang dapat dipergunakan untuk kenaikan karir atau
jabatan bagi guru.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bahdin, Nur Tanjung dan Ardial. (2005). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Proposal, Skripsi, dan Tesis) Dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis
Artikel. Jakarta: Prenada Media

Brotowidjoyo, Mukayat D. (1985). Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta:


Akademika Presindo.

Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Tnaga Kependidikan. (2001). Pedoman


Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:2001

Haryanto. (2006). Rambu-rambu dan Kiat Menulis Artikel Ilmiah dalam Upaya
Penerbitan Berkala Ilmiah Terakreditasi. Disampaikan dalam Lokakarya
Penerbitan Majalah Ilmiah di Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas
Ilmu Pendidikan UNY

Maryadi. (2001). Pengertian dan Kriteria Karya Ilmiah. Dalam Harun, dkk. (Es).
Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah (hlm.13-14). Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tatang, M,Amirin. (2006). Menulis Karya Ilmiah (Artikel). Makalah Pelatihan


Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru-Guru se-Indonesia. Yogyakarta, 2-3
November.

Soeparno. (2005). Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.


Makalah Disampaikan Dalam Kegiatan Pelatihan Penulisan Bahan
Kuliah (Buku Pegangan Kuliah). Jurusan AP FIP UNY, 16-20 Mei 2003.

Suyanto. (2001). Teknik Penulisan Artikel lmiah. Makalah disampaikan dalam


Lokarkarya Penulisan Jurnal Penelitian Humaniora di Lembaga
Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, 23 Oktober 2003.

Wahyu, Wibowo. (2001). Managemen Bahasa Pengorganisasian Karangan


Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi
Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

17
LAMPIRAN 1. Materi Pelatihan

18
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

19
20
21
Lampiran 3. Daftar Hadir Pelatihan

22

Anda mungkin juga menyukai