Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI BAGI LESSOR

Sebelumnya dalam bab ini, kita membahas keuntungan sewa bagi lessee. Ada tiga
manfaat penting bagi lessor diantaranya :
1. Pendapatan bunga. Sewa merupakan bentuk pembiayaan. Bank, captive, dan
perusahaan leasing independen melihat bahwa transaksi sewa menguntungkan karena
memberikan margin bunga yang kompetitif.
2. Insentif pajak. Dalam banyak kasus, perusahaan yang melakukan sewa tidak dapat
menggunakan manfaat pajak dari aset tersebut, tetapi leasing semacam itu
memungkinkan perusahaan untuk mengalihkan manfaat pajak tersebut kepada pihak
lain (leasor) dengan imbalan berupa tarif sewa yang lebih rendah atas aset sewaan.
Untuk mengilustrasikan, Airbus (FRA) mungkin menjual salah satu pesawat jet airbus
330 pada investor kaya yang hanya memerlukan manfaat pajaknya. Investor
kemudian menyewakan pesawat tersebut kepada maskapai penerbangan asing, yang
mana tidak membutuhkan manfaat pajak. Dalam hal ini, semua orang untung. Airbus
menjual pesawat, investor menerima manfaat pajak, dan maskapai penerbangan asing
dapat mengakuisi airbus 330 dengan murah.
3. Nilai residu yang tinggi. Keuntungan lain bagi lessor adalah dikembalikannya aset
pada akhir masa sewa. Citigroup (AS) pada satu waktu mengasumsikan bahwa
pesawat komersial yang disewakan kapada industri penerbangan akan memiliki nilai
residu sebesar 5% dari harga pembeliannya. Ternyata pesawat tersebut berharga
150% saat yang sama, jika nilai residu menurun, lessor dapat mengalami kerugian
ketika aset sewaan yang kurang berharga dikembalikan pada akhir sewa.
Ekonomi sewa
Lessor seperti CNH Capital dalam contoh sebelumnya, menentukan jumlah sewa,
berdasarkan tingkat imbal hasil (rate of return) – suku buunga omplisit – yang
diperlukan untuk menjustifikasikan penyewaan front end loader. Dalam menetapkan
tingkat imbal hasil, CNH mempertimbangkan posisi kredit Ivanhoe, panjang sewa, dan
setatus nilai residu (dijamin versus tidak dijamin)

Pada contoh CNH/Ivanhoe sebelumnya, suku bunga implisit CNH adalah 10%, biaya
peralatan untuk CNH adalah $100.000 (juga nilai wajar), dan estimasi nilai residu adalah
nol. CNH menentukan jumlah pembayaran sewa sebagai berikut.
Nilai wajar peralatan yang disewakan $100.000,00
Dikurangi: nilai sekarang dari nilai residu -0-
Jumlah yang harus dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran sewa $100.000,00
Lima pembayaran sewa awal tahun yang menghasilakan imbal hasil 10% $23.981,62
($100.000 : 4,16986a)
a
PV dari anuitas jatuh tempo dari 1 selama 5 tahun pada suku bunga 10% (tabel 6-5)
jika terdapat nilai residu (apakah dijamin atau tidak), CNH tidak perlu memulihkan
nilai residu dari pembayaran sewa. Oleh karena itu,pembayran sewa akan berkurang.
(ilustrasi 21-16, menunjukkan situasi ini).

Klasifikasi Sewa oleh Lessor


Untuk tujuan akuntansi, lessor juga mengkalasifikasikan sewa sebagai sewa operasi
atau sewa pembiayaan. Sewa pembiayaam dapat dibagi lagi menjadi pembiayaan
langsung dan tipe penjuala.

Seperti akuntansi lessee, jika sewa mengalihkan secara subtansial seluruh resiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan, lessor harus mengklasifikasikan dan
memperhitungkan pengaturan tersebut sebagai sewa pembiayaan. Lessor mengevaluasi
kriteria yang sama seperti yang ditunjukkan dalam ilustrasi 21-3 utnuk , menentukan hal
ini.

Perbedaan bagi lessor antara sewa pembiayaan langsung dan sewa tipe penjulan
adalah ada tidaknya keuntungsn (atau kerugian) pabrikan atau dealer-manufacturer’s or
dealer’s profit (or loss: sewa tipe penjulan mencakup keuntungan pabrikan atau dearler,
dan sewa pembiayaan langsung tidak mencakup keuntungan tersebut. Keuntungan (atau
kerugian) kepada lessor dibuktikan dengan selisih antara nilai wajar aset sewaan pada
awal sewa dan biaya yang dikeluarkan lessor atau jumlah tercatat (nilai buku).

Biasanya, sewa tipe penjualan timbul pada saat pabrikan atau dealer menggunakan
leasing sebagi alat untuk memasarkan produk mereka. Misalnya, pabrikan komputer
akan menyewakan peralatan komputer (mungkin melalui captive) kepada bisnis dan
institusi. Sewa pembiayaan langsung umumnya merupakan hasil dari perjanjian dengan
lessor yang utamanya terlibat dalam operasi pembiayaan (misalnya, bank).

Lessor mengklasifikasikan dan mencatat semua sewa yang tidak memenuhi syrat
sebagai sewa pembiayaan langsung atau tipe penjualan sebagai sewa operasi. Ilustrasi
21-10 menunjukkan keadaan dimana lessor mengkalsifikasikan sewa sebagai operasi,
pembiayaan langsung, atau tipe penjualan.

Untuk tujuan perbandingan dengan akuntansi lessee, kita hanya akan


mengilustrasikan sewa operasi dan sewa pembiayaaan langsung pada bagian berikut.
Kita akan membahas sewa tipe penjulan yang lebih kompleks dalam bidang berikutnya
dalam bab ini.

Metode Pembiayaan Langsung (Lessor)


Sewa pembiayaan langsung (direct-financing leases) merupakan pembiayaan untuk
pembelian aset oleh lesse. Dalam jenis sewa ini, lessor, mencatat piutang sewa (lease
receivable) dan bukan aset sewaan. Piutang sewa adalah nilai sekarang dari pembayaran
sewa minimum ditambah nilai sekarang dari nilai residu yang tidak di jamin. Ingat
bahwa “pembayaran sewa minimum” meliputi (1) pembayaran sewa (tidak termasuk
biaya pelaksanaan), (2) opsi tawar-menawar pembelian (jika ada), (3) nilai residu yang
dijamin (jika ada), dan (4) penalti atas kegagalan untuk memperbarui (jika ada).
Dengan demikian, lessor mencatat nilai residu, yang dijamin atau tidak di jamin.
Selaim itu, ingat bahwa jika lessor membayar biaya pelaksanaan, maka mereka harus
mengurangi pembayaran sewa dengan jumlah tersebut dalam menghitung pembayaran
sewa minimum.
Penyajian berikut, dengan menggunakan data dari contoh CNH/Ivanhoe sebelumnya,
menggambarkan perlakuan akuntansi untuk sewa pembiayaan langsung. Bagian ini
mengulangi kembali informasi yang relevan dengan CNH dalam akuntansi sewa
minimum.
1. Jangka waktu sewa adalah lima tahun mulai 1 januari 2012, tidak dapat dibatalkan,
dan mensayratkan pembayaran sewa yang seragam sebesar $25.981,62 pada setiap
awal tahun. Pembayaran termasuk biaya pelaksanaan sebesar $2.000 (pajak properti).
2. Peralatan (front-end loader) seharga $100.000 bagi CNH, nilai wajar pada awal sewa
sebesar $100.00,perkiraan umur ekonomik adalah lima tahun, dan tidak ada nilai
residu.
3. CNH tidak mengeluarkan biaya langsung awal dalam negosiasi dan penutupan
transaksi sewa.
4. Sewa tidak berisi opsi perpanjangan. Peralatan akan dialihkan kembali ke CNH pada
akhir masa sewa.
5. CNH mengatur pembayaran sewa tahunan untuk memastikan tingkat imbal hasil 10
persen (suku bungs implisit) pada investasi, serti yang ditunjukkan pada ilustrasi 21-
11.
Seperti ditunjukkan dalam analisis sebelumnya, sewa memenuhi kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai sewa pambiayaan langsung karena dua alasan : (1) jangka dari
pembayaran sewa dengan estimasi umur ekonomik peralatan, dan (2) nilai sekarang dari
pembayaran sewa minimum sama dengan nilai wajar peralatan ini. Sewa ini bukan tipe
sewa penjualan karena tidak ada selisih antara nilai wajar loader ($100.000) dan biaya
yang dikeluarkan CNH ($100.000).
Nilai wajar peralatan yang disewakan $1000.000,00
Dikurangi: nilai sekarang dari sisa residu -0-
Jumlah yang harus dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran sewa $100.000,00
Lima pembayaran sewa awal tahun yang menghasilkan imbal hasil 10% $23.981,62
($100.000:4,16986a)
a
PV dari anuitas jatuh tempo dari 1 selama 5 tahun pada suku bunga
10% (tabel 6-5).

Piutang sewa adalah nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum (tidak termasuk
biaya pelaksana yang merupakan pajak properti sebesar $2.000). CNH menghitung
sebagai berikut.
Piutang sewa = ($25.981,62 - $2.000) x nilai sekarang dari anuitas jatuh tempo dari 1
selama 5 periode pada suku bunga 10% (tabel 6-5)
= $23.981,62 x 4,16986
= $100.000
CNH mencatat sewa atas aset dan piutang yang dihasilkan pada tanggal 1 januari
2012 (awal masa sewa), sebagai berikut.
Piutang sewa 100.000
Peralatan 100.000

Perusahaan sering melaporkan piutang sewa dalam laporan posisi keuangan sebagai
“investasi neto dalam sewa pembiayaan”. Perusaan mengklasifikasikan sebagai lancar
atau tidak lancar, tergantung pada kapan mereka memulihkan investasi neto.
CNH menggantikan investasinya (front-end loader yang disewakan, dengan biaya
perolehan sebesar $100.000) dengan piutang sewa. Dalam cara yang sama dengan
perlakuan Ivanhoe atas bunga, CNH menerapkan metode bunga efektif dan mengakui
pendapatan bunga sebagai fungsi dari saldo piutang sewa, sebagai mana ditunjukkan
ilustrasi 21-13.
CNH CAPITAL
DAFTAR AMORTISASI SEWA
DASAR ANUITAS JATUH TEMPO
Tanggal Pembayaran Biaya Bunga (10%) Pemulihan Piutang sewa
sewa tahunan pelaksana atas piutang piutang sewa
sewa
(a) (b) (c) (d) (e)
1/1/12 $100.000,00
1/1/12 $25.981,62 $2.000,00 $-0- $23.981,62 76.018,38
1/1/13 25.981,62 2.000,00 7.601,84 16.379,78 59.638,60
1/1/14 25.981,62 2.000,00 5.963,86 18.017,76 41.620,84
1/1/15 25.981,62 2.000,00 4.162,08 19.819,54 21.801.30
1/1/16 25.981,62 2.000,00 2.801,32 21.801,30 -0-
Total $129.908,10 $10.000,00 $19.908,10 $100.000,00

Pada tanggal 1 januari 2012, CNH mencatat penerimaan pembiayaan sewa tahun
pertama sebagai berikut.

1 Januari 2013
Kas 25.981,62
Piutang sewa 23.981,62
Beban pajak properti/utang pajak properti 2.000,00

31 Desember 2013

Piutang bunga 7.601,84

Pendapatan bunga-sewa 7.601,84

Pada tanggal 31 Desember 2012, CNH mengakui pendapatan bunga yang diperoleh
selama tahun pertama dengan mencatat jurnal sebagai berikut.

Pada tanggal 31 desember 2012, CNH melaporkan piutang sewa dalam laporan posisi
keuangan sebagai aset lancar atau aset tidak lancar, atau keduanya. Laporan ini
mengklasifikasikan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun atau siklus operasi, mana
yang lebih lama, sebagai aset lancar, dan sisanya sebagai aset tidak lancat.

Ilustrasi 21-14 menunjukkan bagian aset terkait dengan transaksi sewa pada tanggal 31
desember 2012.
Aset tidak lancar (investasi)
Piutang ($76.081,38-$16.379,78) $59.638,60
Aset lancar
Piutang bunga $7.601,84
Piutang sewa $16.379,78

Berikut jurnal untuk mencatat pembayaran sewa tahun kedua dan pengakuan bunga
yang diperoleh.

1 Januari 2013
Kas 25.981,62
Piutang sewa 16.379,78

Piutang bunga 16.379,78


Beban pajak properti/utang pajak properti 16.379,78

31 Desember 2013
Piutang bunga 5.963,86

Pendapatan bunga – sewa 5.963,86

Jurnal sampai tahun 2016 mengikuti pola yang sama kecuali bahwa CNH mencatat
adanya jurnal pada tahun 2016 (tahun terakhir) atas bunga yang diperoleh. Oleh karena
perusahaan menagih secara penuh piutang pada 1 januari 2016, tidak ada saldo
(investasi) yang masih beredar pada 2016. CNH tidak mencatat adanya penyusutan. Jika
Ivanhoe membeli loader seharga $5.000 pada saat berakhirnya sewa, CNH mengakui
penjualan peralatan sebagai berikut.
Kas 5.000

Keuntungan atas penjualan peralatan yang disewakan 5.000

Metode Operasi (Lessor)


Dalam metode operasi, lessor mencatat setiap penerimaan sewa sebagai pendapatan
sewa. Lessor menyusutkan aset sewaan dengan cara yang normal, dengan beban
penyusutan pada periode yang dikaitkan dengan pendapatan sewa. Jumlah pendapatan
yang diakui pada setiap periode akuntansi adalah jumlah penerimaan (dasar garis lurus)
walaupun penerimaan sewa tidak menggunakan dasar tersebut, kecuali terdapat dasar
sistematis dan rasional lain yang lebih mencerminkan pola waktu yang mana penggunaan
manfaat aset sewaan menurun.
Selain beban penyusutan, lessor membebankan biaya pemeliharaan dan biaya jasa lain
yang diberikan berdasarkan penyisihan sewa yang berkaitan dengan periode akuntansi
berjalan. Lessor mengamortisasi selama umur sewa setiap biaya yang di bayarkan kepada
pihak ke tiga yang independen, seperti biaya penilaian, biaya penemu, dan biaya
pemeriksaan kredit, biasanya menggunakan dasar garis lurus.

Untuk mengilustrasikan metode operasi, asumsikan bahwa sewa pembiayaan


langsung yang digambarkan pada bagian yang sebelumnya tidak memenuhi syarat
sebagai sewa pembiayaan. Oleh karena itu, CNH mencatat sebagai sewa operasi.
Perusahaan mencatat penerimaan kas untuk sewa sebagai berikut.
Kas 25.981,62

Pendapatan sewa 25.981,62

CNH mencatat penyusutan sebagai berikut (dengan asumsi metode garis lurus, dasar
biaya sebesar $100.000, dan umur ekonomik selama lima tahun).
Beban penyusutan - sewa pembiayaan 20.000
Akumulasi penyusutan – sewa pembiayaan 20.000
Jika CNH membayar pajak properti, asuransi, pemeliharaan, dan biaya operasi lainnya
selama tahun berjalan, maka perusahaan akan mencatat sebagai biaya yang dibebankan
terhadap pendapatan sewa bruto. Jika CNH memiliki aset tetap yang digunakan selain di
sewakan kepada orang lain, perusahaan secara terpisah mengklasifikasikan peralatan
yang disewakan beserta akumulasi penyusutannya sebagai peralatan yang disewakan
kepada pihak lain atau investasi pada properti sewaan.

MASALAH AKUNTANSI KHUSUS


Nilai Residu
Nilai residu (residual vlue) adalah estimasi nilai wajar aset sewaan pada akhir masa
sewa. Nilai residu mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh lessee. Lessee setuju untuk
membayarkan setiap kekurangan di bawah jumlah dinyatakan bahwa nilai residu tertentu
yang akan direalisasikan oleh lessor pada akhir masa sewa.
Pembayaran Sewa
Asumsikan data yang sama seperti pada ilustrasi CNH/Ivanhoe ke cuali bahwa bahwa
CNH mengestimasikan nilai residu sebesar $5.000 pada akhir masa sewa lima tahun.
Selain itu, CNH mengasumsikan imbal hasil atas investasi (ROI) sebesar 10%, apakah
nilai residu tersebut dijamin atau tidak jimanin. CNH akan menghitung jumlah
pembayaran sewa sebagai berikut.
PERHITUNGAN PEMBAYRAN SEWA CNH (ROL 10%)
NILAI RESIDU DIJAMIN ATAU TIDAK DIJAMIN
DASAR ANUITAS JATUH TEMP, TERMASUK NILAI RESIDU
Nilai wajar aset sewaan ke lessor $100.000,00
Dikurangi: nilai sekarang dari nilai residu ($5.000 x 0,62092; tabel 6-2) 3.104,60
Jumlah yang akan dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran sewa $96.895,40
Lima kali pembayaran berkala ($96.895,40 : 4,16986; tabel 6-5) $23.237,09

Akuntansi Lessee untuk Nilai Residu


Nilai residu yang dijamin adalah pembayaran sewa tambahan bahwa lessee akan
membayar dalam bentuk properti atau kas, atau keduanya, pada akhir masa sewa.
Dengan menggunakan pembayaran sewa seperti yang dihitung oleh rlesso dalam
ilustrasi 21-15, pembayaran sewa minimum adalah $121.185,45 ([$23.237,09 x5] +
$5.000). Ilustrasi 21-16 menunjukkan nilai sekarang pembayaran sewa minimum yang
dikapitaslisasi (tidak termasuk biaya pelaksana) untuk Ivanhoe mining.
JUMLAH YANG DIKAPITALISASI OLEH IVANHOE (SUKU BUNGA 10%)
DASAR ANUITAS JATUH TEMPO, TERMASUK NILAI RESIDU YANG DIJAMIN

Nilai sekarang lima pembayaran sewa tahunan $96.895,40


($23.237,09 X 4,16986; tabel 6-5)
Nilai sekarang nilai residu yang dijamin sebesar $5.000 3.104,60
Jatuh tempo lima tahun setelah tanggal awal sewa:($5.000 x
0,62092;tabel6-2)
Jumlah kapitalisasi lessee $100.000

Ivanhoe memuat daftar beban bunga dan amortisasi liabilitas sebesar $100.000. daftar
tersebut, sebagaimana ditunjukkan pada ilustrasi 21-17, didasarkan pada pembayaran
nilai residu yang dijamin terakhir sebesar $5.000 pada akhir lima tahun.
IVANHOE MINING
DAFTAR AMORTISASI SEWA
DAFTAR ANUITAS JATUH TEMPO, NILAI RESIDU YANG DIJAMIN-GUARANTEED
RESIDUAL VALUE (GRV)
Tangga Pembayran Sewa Biaya Bunga (10%) Penurunan Liabilitas
l Ditambah GRV Pelaksana atas Liabilitas Sewa
Liabilitas Sewa
(a) (b) (c) (d) (e)
1/1/12 $96.895,40
1/1/12 $25.237,09 $2.000 -0- $23.237,09 73.658,31
1/1/13 25.237,09 2.000 $7.365,83 15.871,26 57.787,05
1/1/14 25.237,09 2.000 5.778,71 17.458,38 40.328,67
1/1/15 25.237,09 2.000 4.032,87 19.204.22 21.124,45
1/1/16 25.237,09 2.000 2.112,64 21.124,45 -0-
Total = $126.185,45 = $10.000 = $19.290,05 = $96.895,40

Ivanhoe mencatat aset sewaan sebesar $96.895,40 dan menyusutkan selama lima
tahun. Dengan asumsi bahwa perusahaan menggunakan metode garis lurus, maka beban
penyusutan setiap tahun adalah = $96.895,40 : 5 tahun.

Jurnal Lessee yang Melibatkan Nilai Residu.


Ilustrasi 21-22 menunjukkan, dalam bentuk perbandingan, jurnal Ivanhoe untuk nilai
residu yang dijamin dan nilai residu yang tidak dijamin.

Akuntansi Lessor untuk Nilai Residu


Jurnal Perbandingan untuk Nilai Residu yang Dijamin dan Nilai Residu yang
Tidak Dijamin, Perusahaan Lessee
Nilai Residu yang Dijamin Nilai Residu yang Tidak Dijamin
Kapitalisasi sewa (1 Januari 2012)
Peralatan yang di sewakan 100.000,00 Peralatan yang di sewakan 96.895,4
dengan sewa pembiayaan dengan sewa pembiayaan 0
Liabilitas sewa 100.000,0 Liabilitas sewa 96.895,40
0
Pembayaran pertama (1 Januari 2012)
Beban pajak properti 2.000,00 Beban pajak properti 2.000,00
Liabilitas sewa 23.237,09 Liabilitas sewa 23.237,0
9
kas 25.237,09 kas 25.237,09
Jurnal penyesuaian untuk bunga yang masih harus dibayar (31 Desember 2012)
Beban bunga 7.676,29 Beban bunga 7.365,83
Utang bunga 7.676,29 Utang bunga 7.365,83
Jurnal untuk mencatat penyusutan (31 Desember 2012)
Beban penyusutan-sewa 19.000 Beban penyusutan-sewa 19.379,0
pembiayaan pembiayaan 8

Akum penyusutan-sewa 19.000 Akum penyusutan-sewa 19.379,08


pembiayaan ([100.000- pembiayaan ([100.000-
$5.000] : 5 tahun) $5.000] : 5 tahun)
Pembayaran kedua (1 Januari 2013)
Beban pajak properti 2.000,00 Beban pajak properti 2.000,00
Liabilitas sewa 15.560,80 Liabilitas sewa 15.871,2
6
Beban bunga (utang bunga) 7.676,29 Beban bunga (utang bunga) 7.365,83
kas 25.237,09 kas 25.237,09

Perhitungan Pembayaran Sewa Pembiayaan Langsung


Nilai wajar peralatan yang disewakan $100.000,00

Dikurangi: nilai sekarang dari nilai residu ($5.000 x 0,16986;tabel 6-2) 3.104,60

Jumlah yang akan dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran sewa $96.895,40
Lima pembayaran sewa awal tahun untuk menghasilkan imbal hasil $23.237,09
10%
($96.895,40 : 4,16986; tabel 6-5)
Daftar Amortisasi Sewa, untuk Lessor – Nilai Residu yang Dijamin atau Tidak
Dijamin
CNH CAPITAL
DAFTAR AMORTISASI SEWA
DASAR ANUITAS JATUH TEMPO, NILAI RESIDU YANG DIJAMIN ATAU TIDAK DIJAMIN

Tanggal Pembayaran sewa Biaya Bunga (10%) Pemulihan Piutang sewa


tahunan ditambah pelaksana atas piutang piutang sewa
nilai residu sewa
(a) (b) (c) (d) (e)
1/1/12 $100.000,00
1/1/12 $25.237,09 $2.000,00 $-0- $23.237,09 76.762,91
1/1/13 25.237,09 2.000,00 7.676,29 15.560,80 61.202,91
1/1/14 25.237,09 2.000,00 6.120,21 17.116,88 44.085,23
1/1/15 25.237,09 2.000,00 4.408,52 18.828,57 25.256,66
1/1/16 25.237,09 2.000,00 2.525,67 20.711,42 4.545,24
31/12/16 5.000,00 -0- 454,76 4.545,24 -0-
Total $131.185,45 $10.000,00 $21.185,45 $100.000,00

Sewa Jenis Penjualan (Lessor)


Sewa tipe penjualan (sales-type lease) adalah keuntungan (atau kerugian) bruto pabrikan
atau dealer.
Perhitungan Jumlah Sewa oleh CNH Capital-Sewa Tipe Penjualan
Sewa Tipe Penjualan
Nilai Residu Nilai Residu yang Tidak
yang Dijamin Dijamin
Piutang sewa $100.000,00
[$23.237,09 x 4,16986 (tabel 6-5) + Sama
$5.000 x 0,62092 (tabel 6-2)
Harga penjualan aset $100.000,00 $96.895,40
($100.000 - $3.104,60)
Beban pokok penjualan $85.000 $81.895,40
($85.000 - $3.104,60
Laba bruto $15.000 $15.000
$100.000 - $85.000 (96.895,40 - $81.895,40)
CNH mencatat laba yang sama ($15.000) pada titik penjualan apakah dalam nilai
residu yang dijamin atau tidak dijamin. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa
pendapatan penjualan dan beban pokok penjualan adalah jumlah yang berbeda.
Dalam membuat perhitungan ini, kita mengurangi nilai sekarang dari nilai residu yang
tidak dijamin dari pendapatan penjualan dan beban pokok penjualan. Alasannya adalah
kriteria pengakuan pendapatan belum terpenuhi karena ketidak pastian seputar realisasi
nilai residu yang tidak dijamin. Artinya, laba bruto yang diakui adalah sama dengan
jumlah yang diakui dalam penjualan langsung.
Opsi Tawar-Menawar Pembelian (Lessee)
Misalnya, asumsikan bahwa Ivanhoe Mining pada Ilustrasi 21-17 memiliki opsi untuk
membeli peralatan yang disewakan seharga $5.000 pada akhir masa sewa selama lima
tahun. Pada saat itu, Ivanhoe dan CNH mengharapkan nilai wajar aset tersebut sebesar
$18.000. perbedaan yang signifikan antara harga opsi dan nilai wajar menimbulkan opsi
tawar-menawar pembelian, dan pelaksanaan opsi tersebut cukup terjamin.
Biaya Langsung Awal (Lessor)
Biaya langsung awal (initial direct costs) terdiri dari dua jenis : inkremental dan
internal. Biaya langsung inkremental dibayarkan kepada pihak ketiga yang independen
karena memiliki pengaturan sewa. Contohnya termasuk biaya penilaian independen atas
agunan yang digunakan untuk menjamin sewa, biaya pemeriksaan kredit dari lessee, atau
biaya broker untuk mendapatkan lessee.
Biaya langsung internal berkaitan langsung dengan aktivitas yang dilakukan oleh
lessor pada sewa yang diberikan. Contohnya adalah mengevaluasi kondisi keuangan
lessee prospektif; mengevaluasi dan mencatat jaminan, agunan, dan surat berharga
lainnya; menegosiasikan persyaratan sewa dan menyiapkan dan memproses dokumen
sewa; dan memfinalisasi transaksi.
Namun, biaya langsung awal tidak harus mencakup biaya tidak langsung internal.
Biaya tersebut berkaitan dengan kegiatan lessor melakukan untuk iklan, melayani sewa
yang ada, dan menetapkan dan memantau kebijakan kredit.

Jurnal Untuk Nilai Residu yang Dijamin


dan Tidak Dijamin, Perusahaan Lessor Sewa Tipe Penjualan
Nilai Resid yang Dijamin Nilai Residu yang Tidak Dijamin
Untuk mecatat sewa tipe penjualan awal (1 Januari 2012)
Beban pokok penjualan 85.000,00 Beban pokok penjualan 81.895,40
Piutang sewa 100.000,00 Piutang sewa 100.000,00
Pedapatan penjualan 100.000,00 Pedapatan penjualan 96.895,40
Persediaan 85.000,00 Persediaan 85.000,00
Untuk mencatat penerimaan pembayaran sewa (1 Januari 2012)
Kas 25.237,09 Kas 25.237,09
Piutang sewa 23.237,09 Piutang sewa 23.237,09
Beban/utang pajak 2.000,00 Beban/utang pajak 2.000,00
properti properti
Untuk mengakui pendapatan bunga yang diperoleh selama tahun pertama (31 Desember 2012)
Piutang bungan 7.767,29 Piutang bungan 7.767,29
Pendapatan bunga 7.767,29 Pendapatan bunga 7.767,29
(lihat daftar sewa (lihat daftar sewa
amortisasi, ilustrasi amortisasi, ilustrasi
21-17) 21-17)
Untuk mencatat penerimaan pembayaran sewa kedua (1 Januari 2013)
Kas 25.237,09 Kas 25.237,09
Piutang bunga 7.767,29 Piutang bunga 7.767,29
Piutang sewa 15.560,80 Piutang sewa 15.560,80
Beban/utang pajak 2.000,00 Beban/utang pajak 2.000,00
properti properti
Untuk mengakui pendapatan bunga yang diperoleh selama tahun kedua (31 Desember 2013)
Piutang bunga 6.120,21 Piutang bunga 6.120,21
Pendapatan bunga 6.120,21 Pendapatan bunga 6.120,21
Untuk mencatat penerimaan nilai residu pada akhir masa sewa (31 Desember 2016)
Persediaan 3.000 Persediaan 3.000

Kas 2.000 Kas 2.000

Piutang sewa 5.000 Piutang sewa 5.000

akuntansi untuk biaya langsung tergantung pada jenis :


1. Untuk sewa operasi, lessor harus menunda biaya langsung awal dan
mengalokasikannya selama masa sewa sesuai dengan pengakuan pendapatan sewa.
2. Untuk sewa tipe penjualan, lessor membebankan biaya langsung awal dalam periode
berjalan dimana ia mengakui keuntungan atas penjualan.
3. Untuk sewa pembiayaan langsung, lessor menambahkan biaya langsung awal pada
investasi sewa neto dan mengamortisasinya selama masa sewa sebagai penyesuaian
hasil.
Dalam sewa pembiayaan langsung, lessor harus mengungkapkan biaya langsung awal
tangguhan yang belum diamortisasi yang merupakan bagian dari investasi dalam sewa
pembiayaan langsung. Misalnya, jika nilai tercatat dari aset sewaan adalah $4.000.000
dan lessor memiliki biaya langsung awal sebesar $35.000, maka piutang sewa (investasi
neto dalam sewa) akan menjadi $4.035.000.
Lancar Versus Tidak Lancar
Apa yang akan terjadi jika situasinya adalah anuitas biasadan bukan anuitas jatuh
tempo ? misalnya, kita asumsikan bahwa sewa akan jatuh tempo pada akhir tahun (31
Desember) dan bukan awal tahun (1 Januari). Liabilitas sewa harus diklasifikasikan ke
dalam jumlah lancar dan tidak lancar. Namun, IFRS tidak menunjukkan bagaiman
mengukur jumlah lancar dan tidak lancar. Metode umum untuk mengukur bagaiman
liabilitas jangka pendek dalam sewa anuitas biasa adalah metode perubahan nilai
sekarang. Ilustrasi 21-29 menunjukkan daftar amortisasi biasa.
IVANHOE MINING
DAFTAR AMORTISASI SEWA
DASAR ANUITAS BIASA
Penurunan
Pembayran Liabilitas Liabilitas Sewa
Tanggal Bunga(10%)
Sewa Tahunan Sewa

1/1/12 $100.000,00
1/1/12 $26.379,73 $100.000,00 $16.379,73 83.620,27
1/1/13 26.379,73 8.362,03 18.017,70 65.602,57
1/1/14 26.379,73 6.560,26 19.819,47 45.783,10
1/1/15 26.379,73 4.578,31 21.801,42 23.981,68
1/1/16 26.379,73 2.398,05 23.981,68 -0-
Total = $131.898,65 = $31.898,65 = $100.000,00

Bagian lancar dari liablitas/piutang sewa dengan metode perubahan nilai sekarang per
tanggal 31 Desember 2012, akan menjadi $18.017,70 ($83.620,27 - $65.602,57). Pada
tanggal 31 Desember 2013, bagian lancar akan menjadi $19.819,47 ($65.602,57 -
$45.783,10). Pada tanggal 31 Desember 2012, CNH mengklasifikasikan sebesar
$65.602,57 dari piutang sebagai aset tidak lancar.
Pengungkapan Data Sewa
Persyaratan pengungkapan menyediakan informasi bagi investor sebagai berikut :
 Bagi Lessee
1. Penjelasan umum isi pengaturan sewa yang material
2. Rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum masa depan pada akhir
periode pelaporan dan nilai sekarang.
3. Total pembayaran sewa minimum masa depan pada akhir periode pelaporan, dan
nilai sekarangnya untuk setiap periode berikut : 1) tidak lebih dari 1 tahun, 2)
lebih dari satu tahun dan tidak lebih dari lima tahun, dan 3) lebih dari lima tahun.
 Bagi Lessor
1. Penejelasan umum isi pengaturan sewaa yang material.
2. Rekonsiliasi antara investor bruto dalam sewa pada akhir periode pelaporan, dan
nilai sekarang piutang pembayaran sewa minimum pada akhir periode pelaporan.
3. Pendapatan keuangan yang belum diterima.
4. Investasi beruto dalam sewa dan nilai sekarang piutang pembayaran sewa
minimum pada akhir periode pelaporan untuk setiap periode berikut : 1) tidak
lebih dari 1 tahun, 2) lebih dari satu tahun dan tidak lebih dari lima tahun, dan 3)
lebih dari lima tahun.

Anda mungkin juga menyukai