Sebelumnya dalam bab ini, kita membahas keuntungan sewa bagi lessee. Ada tiga
manfaat penting bagi lessor diantaranya :
1. Pendapatan bunga. Sewa merupakan bentuk pembiayaan. Bank, captive, dan
perusahaan leasing independen melihat bahwa transaksi sewa menguntungkan karena
memberikan margin bunga yang kompetitif.
2. Insentif pajak. Dalam banyak kasus, perusahaan yang melakukan sewa tidak dapat
menggunakan manfaat pajak dari aset tersebut, tetapi leasing semacam itu
memungkinkan perusahaan untuk mengalihkan manfaat pajak tersebut kepada pihak
lain (leasor) dengan imbalan berupa tarif sewa yang lebih rendah atas aset sewaan.
Untuk mengilustrasikan, Airbus (FRA) mungkin menjual salah satu pesawat jet airbus
330 pada investor kaya yang hanya memerlukan manfaat pajaknya. Investor
kemudian menyewakan pesawat tersebut kepada maskapai penerbangan asing, yang
mana tidak membutuhkan manfaat pajak. Dalam hal ini, semua orang untung. Airbus
menjual pesawat, investor menerima manfaat pajak, dan maskapai penerbangan asing
dapat mengakuisi airbus 330 dengan murah.
3. Nilai residu yang tinggi. Keuntungan lain bagi lessor adalah dikembalikannya aset
pada akhir masa sewa. Citigroup (AS) pada satu waktu mengasumsikan bahwa
pesawat komersial yang disewakan kapada industri penerbangan akan memiliki nilai
residu sebesar 5% dari harga pembeliannya. Ternyata pesawat tersebut berharga
150% saat yang sama, jika nilai residu menurun, lessor dapat mengalami kerugian
ketika aset sewaan yang kurang berharga dikembalikan pada akhir sewa.
Ekonomi sewa
Lessor seperti CNH Capital dalam contoh sebelumnya, menentukan jumlah sewa,
berdasarkan tingkat imbal hasil (rate of return) – suku buunga omplisit – yang
diperlukan untuk menjustifikasikan penyewaan front end loader. Dalam menetapkan
tingkat imbal hasil, CNH mempertimbangkan posisi kredit Ivanhoe, panjang sewa, dan
setatus nilai residu (dijamin versus tidak dijamin)
Pada contoh CNH/Ivanhoe sebelumnya, suku bunga implisit CNH adalah 10%, biaya
peralatan untuk CNH adalah $100.000 (juga nilai wajar), dan estimasi nilai residu adalah
nol. CNH menentukan jumlah pembayaran sewa sebagai berikut.
Nilai wajar peralatan yang disewakan $100.000,00
Dikurangi: nilai sekarang dari nilai residu -0-
Jumlah yang harus dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran sewa $100.000,00
Lima pembayaran sewa awal tahun yang menghasilakan imbal hasil 10% $23.981,62
($100.000 : 4,16986a)
a
PV dari anuitas jatuh tempo dari 1 selama 5 tahun pada suku bunga 10% (tabel 6-5)
jika terdapat nilai residu (apakah dijamin atau tidak), CNH tidak perlu memulihkan
nilai residu dari pembayaran sewa. Oleh karena itu,pembayran sewa akan berkurang.
(ilustrasi 21-16, menunjukkan situasi ini).
Seperti akuntansi lessee, jika sewa mengalihkan secara subtansial seluruh resiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan, lessor harus mengklasifikasikan dan
memperhitungkan pengaturan tersebut sebagai sewa pembiayaan. Lessor mengevaluasi
kriteria yang sama seperti yang ditunjukkan dalam ilustrasi 21-3 utnuk , menentukan hal
ini.
Perbedaan bagi lessor antara sewa pembiayaan langsung dan sewa tipe penjulan
adalah ada tidaknya keuntungsn (atau kerugian) pabrikan atau dealer-manufacturer’s or
dealer’s profit (or loss: sewa tipe penjulan mencakup keuntungan pabrikan atau dearler,
dan sewa pembiayaan langsung tidak mencakup keuntungan tersebut. Keuntungan (atau
kerugian) kepada lessor dibuktikan dengan selisih antara nilai wajar aset sewaan pada
awal sewa dan biaya yang dikeluarkan lessor atau jumlah tercatat (nilai buku).
Biasanya, sewa tipe penjualan timbul pada saat pabrikan atau dealer menggunakan
leasing sebagi alat untuk memasarkan produk mereka. Misalnya, pabrikan komputer
akan menyewakan peralatan komputer (mungkin melalui captive) kepada bisnis dan
institusi. Sewa pembiayaan langsung umumnya merupakan hasil dari perjanjian dengan
lessor yang utamanya terlibat dalam operasi pembiayaan (misalnya, bank).
Lessor mengklasifikasikan dan mencatat semua sewa yang tidak memenuhi syrat
sebagai sewa pembiayaan langsung atau tipe penjualan sebagai sewa operasi. Ilustrasi
21-10 menunjukkan keadaan dimana lessor mengkalsifikasikan sewa sebagai operasi,
pembiayaan langsung, atau tipe penjualan.
Piutang sewa adalah nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum (tidak termasuk
biaya pelaksana yang merupakan pajak properti sebesar $2.000). CNH menghitung
sebagai berikut.
Piutang sewa = ($25.981,62 - $2.000) x nilai sekarang dari anuitas jatuh tempo dari 1
selama 5 periode pada suku bunga 10% (tabel 6-5)
= $23.981,62 x 4,16986
= $100.000
CNH mencatat sewa atas aset dan piutang yang dihasilkan pada tanggal 1 januari
2012 (awal masa sewa), sebagai berikut.
Piutang sewa 100.000
Peralatan 100.000
Perusahaan sering melaporkan piutang sewa dalam laporan posisi keuangan sebagai
“investasi neto dalam sewa pembiayaan”. Perusaan mengklasifikasikan sebagai lancar
atau tidak lancar, tergantung pada kapan mereka memulihkan investasi neto.
CNH menggantikan investasinya (front-end loader yang disewakan, dengan biaya
perolehan sebesar $100.000) dengan piutang sewa. Dalam cara yang sama dengan
perlakuan Ivanhoe atas bunga, CNH menerapkan metode bunga efektif dan mengakui
pendapatan bunga sebagai fungsi dari saldo piutang sewa, sebagai mana ditunjukkan
ilustrasi 21-13.
CNH CAPITAL
DAFTAR AMORTISASI SEWA
DASAR ANUITAS JATUH TEMPO
Tanggal Pembayaran Biaya Bunga (10%) Pemulihan Piutang sewa
sewa tahunan pelaksana atas piutang piutang sewa
sewa
(a) (b) (c) (d) (e)
1/1/12 $100.000,00
1/1/12 $25.981,62 $2.000,00 $-0- $23.981,62 76.018,38
1/1/13 25.981,62 2.000,00 7.601,84 16.379,78 59.638,60
1/1/14 25.981,62 2.000,00 5.963,86 18.017,76 41.620,84
1/1/15 25.981,62 2.000,00 4.162,08 19.819,54 21.801.30
1/1/16 25.981,62 2.000,00 2.801,32 21.801,30 -0-
Total $129.908,10 $10.000,00 $19.908,10 $100.000,00
Pada tanggal 1 januari 2012, CNH mencatat penerimaan pembiayaan sewa tahun
pertama sebagai berikut.
1 Januari 2013
Kas 25.981,62
Piutang sewa 23.981,62
Beban pajak properti/utang pajak properti 2.000,00
31 Desember 2013
Pada tanggal 31 Desember 2012, CNH mengakui pendapatan bunga yang diperoleh
selama tahun pertama dengan mencatat jurnal sebagai berikut.
Pada tanggal 31 desember 2012, CNH melaporkan piutang sewa dalam laporan posisi
keuangan sebagai aset lancar atau aset tidak lancar, atau keduanya. Laporan ini
mengklasifikasikan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun atau siklus operasi, mana
yang lebih lama, sebagai aset lancar, dan sisanya sebagai aset tidak lancat.
Ilustrasi 21-14 menunjukkan bagian aset terkait dengan transaksi sewa pada tanggal 31
desember 2012.
Aset tidak lancar (investasi)
Piutang ($76.081,38-$16.379,78) $59.638,60
Aset lancar
Piutang bunga $7.601,84
Piutang sewa $16.379,78
Berikut jurnal untuk mencatat pembayaran sewa tahun kedua dan pengakuan bunga
yang diperoleh.
1 Januari 2013
Kas 25.981,62
Piutang sewa 16.379,78
31 Desember 2013
Piutang bunga 5.963,86
Jurnal sampai tahun 2016 mengikuti pola yang sama kecuali bahwa CNH mencatat
adanya jurnal pada tahun 2016 (tahun terakhir) atas bunga yang diperoleh. Oleh karena
perusahaan menagih secara penuh piutang pada 1 januari 2016, tidak ada saldo
(investasi) yang masih beredar pada 2016. CNH tidak mencatat adanya penyusutan. Jika
Ivanhoe membeli loader seharga $5.000 pada saat berakhirnya sewa, CNH mengakui
penjualan peralatan sebagai berikut.
Kas 5.000
CNH mencatat penyusutan sebagai berikut (dengan asumsi metode garis lurus, dasar
biaya sebesar $100.000, dan umur ekonomik selama lima tahun).
Beban penyusutan - sewa pembiayaan 20.000
Akumulasi penyusutan – sewa pembiayaan 20.000
Jika CNH membayar pajak properti, asuransi, pemeliharaan, dan biaya operasi lainnya
selama tahun berjalan, maka perusahaan akan mencatat sebagai biaya yang dibebankan
terhadap pendapatan sewa bruto. Jika CNH memiliki aset tetap yang digunakan selain di
sewakan kepada orang lain, perusahaan secara terpisah mengklasifikasikan peralatan
yang disewakan beserta akumulasi penyusutannya sebagai peralatan yang disewakan
kepada pihak lain atau investasi pada properti sewaan.
Ivanhoe memuat daftar beban bunga dan amortisasi liabilitas sebesar $100.000. daftar
tersebut, sebagaimana ditunjukkan pada ilustrasi 21-17, didasarkan pada pembayaran
nilai residu yang dijamin terakhir sebesar $5.000 pada akhir lima tahun.
IVANHOE MINING
DAFTAR AMORTISASI SEWA
DAFTAR ANUITAS JATUH TEMPO, NILAI RESIDU YANG DIJAMIN-GUARANTEED
RESIDUAL VALUE (GRV)
Tangga Pembayran Sewa Biaya Bunga (10%) Penurunan Liabilitas
l Ditambah GRV Pelaksana atas Liabilitas Sewa
Liabilitas Sewa
(a) (b) (c) (d) (e)
1/1/12 $96.895,40
1/1/12 $25.237,09 $2.000 -0- $23.237,09 73.658,31
1/1/13 25.237,09 2.000 $7.365,83 15.871,26 57.787,05
1/1/14 25.237,09 2.000 5.778,71 17.458,38 40.328,67
1/1/15 25.237,09 2.000 4.032,87 19.204.22 21.124,45
1/1/16 25.237,09 2.000 2.112,64 21.124,45 -0-
Total = $126.185,45 = $10.000 = $19.290,05 = $96.895,40
Ivanhoe mencatat aset sewaan sebesar $96.895,40 dan menyusutkan selama lima
tahun. Dengan asumsi bahwa perusahaan menggunakan metode garis lurus, maka beban
penyusutan setiap tahun adalah = $96.895,40 : 5 tahun.
Dikurangi: nilai sekarang dari nilai residu ($5.000 x 0,16986;tabel 6-2) 3.104,60
Jumlah yang akan dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran sewa $96.895,40
Lima pembayaran sewa awal tahun untuk menghasilkan imbal hasil $23.237,09
10%
($96.895,40 : 4,16986; tabel 6-5)
Daftar Amortisasi Sewa, untuk Lessor – Nilai Residu yang Dijamin atau Tidak
Dijamin
CNH CAPITAL
DAFTAR AMORTISASI SEWA
DASAR ANUITAS JATUH TEMPO, NILAI RESIDU YANG DIJAMIN ATAU TIDAK DIJAMIN
1/1/12 $100.000,00
1/1/12 $26.379,73 $100.000,00 $16.379,73 83.620,27
1/1/13 26.379,73 8.362,03 18.017,70 65.602,57
1/1/14 26.379,73 6.560,26 19.819,47 45.783,10
1/1/15 26.379,73 4.578,31 21.801,42 23.981,68
1/1/16 26.379,73 2.398,05 23.981,68 -0-
Total = $131.898,65 = $31.898,65 = $100.000,00
Bagian lancar dari liablitas/piutang sewa dengan metode perubahan nilai sekarang per
tanggal 31 Desember 2012, akan menjadi $18.017,70 ($83.620,27 - $65.602,57). Pada
tanggal 31 Desember 2013, bagian lancar akan menjadi $19.819,47 ($65.602,57 -
$45.783,10). Pada tanggal 31 Desember 2012, CNH mengklasifikasikan sebesar
$65.602,57 dari piutang sebagai aset tidak lancar.
Pengungkapan Data Sewa
Persyaratan pengungkapan menyediakan informasi bagi investor sebagai berikut :
Bagi Lessee
1. Penjelasan umum isi pengaturan sewa yang material
2. Rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum masa depan pada akhir
periode pelaporan dan nilai sekarang.
3. Total pembayaran sewa minimum masa depan pada akhir periode pelaporan, dan
nilai sekarangnya untuk setiap periode berikut : 1) tidak lebih dari 1 tahun, 2)
lebih dari satu tahun dan tidak lebih dari lima tahun, dan 3) lebih dari lima tahun.
Bagi Lessor
1. Penejelasan umum isi pengaturan sewaa yang material.
2. Rekonsiliasi antara investor bruto dalam sewa pada akhir periode pelaporan, dan
nilai sekarang piutang pembayaran sewa minimum pada akhir periode pelaporan.
3. Pendapatan keuangan yang belum diterima.
4. Investasi beruto dalam sewa dan nilai sekarang piutang pembayaran sewa
minimum pada akhir periode pelaporan untuk setiap periode berikut : 1) tidak
lebih dari 1 tahun, 2) lebih dari satu tahun dan tidak lebih dari lima tahun, dan 3)
lebih dari lima tahun.