Anda di halaman 1dari 41

Kelompok 7

Akuntansi Sewa
Mata kuliah : Akuntansi Menengah 2

Anggota Kelompok:
 Diah Eka R (1212022002)
 Widya Puspitasari (1212022022)

Start Table of contents Back Next


Pratinjau Bab

Start Table of contents Back Next


LINGKUNGAN
01 SEWA

Start Table of contents Back Next


Siapa Pemainnya?
Sewa (lease) adalah perjanjian kontrak antara lessor dan lessee. Perjanjian ini memberi hak kepada lessee
(penyewa) untuk menggunakan properti tertentu, yang dimiliki oleh lessor (pemilik aset), untuk jangka waktu
yang disepakati. Siapa lessor yang memiliki properti ini? Mereka umumnya termasuk dalam satu dari tiga
kategori berikut:
• Bank adalah pemain terbesar dalam bisnis sewa. Mereka memiliki akses terhadap dana murah, yang memberi
mereka keuntungan untuk membeli aset dengan biaya lebih rendah daripada pesaing mereka. Dengan demikian,
bank seperti Credit Suisse (CHE), Chase (AS), Barclays (GBR), dan Deutsche Bank (DEU) memiliki entitas
anak sewa yang cukup besar.
• Perusahaan Sewa Captive. Perusahaan sewa captive adalah entitas anak yang bisnis utamanya adalah
menyewakan aset kepada entitas perusahaan. Perusahaan seperti CNH Capital (NLD) (untuk CNH Global),
BMW Financial Services (DEU) (untuk BMW), dan IBM Global Financing (AS) (untuk IBM) memfasilitasi
penjualan produk ke konsumen.
• Independen. Independen adalah kategori terakhir dari lessor. Independen belum berjalan dengan baik selama
beberapa tahun terakhir. Pangsa pasar mereka telah turun cukup dramatis karena bank dan perusahaan
penyewaan captive menjadi lebih agresif di bidang sewa pembiayaan. Independen tidak memiliki akses point-
of-sale, dan juga tidak memiliki keuntungan dana yang murah
Keuntungan Sewa
Pertumbuhan sewa menunjukkan bahwa perjanjian tersebut memiliki beberapa
keuntungan dibandingkan dengan memiliki properti, seperti:
1. 100% pembiayaan dengan suku bunga tetap.
2. Perlindungan terhadap keusangan
3. Fleksibilitas
4. Pembiayaan yang lebih murah
5. Keuntungan pajak
6. Pembiayaan di luar neraca
Sifat Konseptual Sewa
Berbagai pandangan tentang kapitalisasi sewa (capitalization of leases) adalah sebagai
berikut:
1. Tidak boleh mengapitalisasi aset sewaan. Pandangan ini menganggap bahwa kapitalisasi tidak tepat,
karena Delta tidak memiliki hak atas properti tersebut. Selain itu, sewa adalah kontrak "pelaksana"
yang membutuhkan kinerja yang berkesinambungan oleh kedua belah pihak
2. Mengapitalisasi sewa yang serupa dengan pembelian angsuran. Pandangan ini berpendapat bahwa
perusahaan harus melaporkan transaksi sesuai dengan substansi ekonomik. Oleh karena itu, jika
perusahaan mengapitalisasi pembelian angsuran, maka harus mengapitalisasi sewa yang memiliki
karakteristik serupa.
3. Mengapitalisasi semua sewa jangka panjang. Pendekatan ini hanya mensyaratkan hak jangka panjang
untuk menggunakan properti tersebut agar dapat mengapitalisasinya. Pendekatan hak properti ini
mengapitalisasi semua sewa jangka panjang.
4. Mengapitalisasi sewa yang tidak dapat dibatalkan di mana penalti untuk nonkinerja cukup besar.
Pendekatan terakhir menganjurkan kapitalisasi hanya hak dan kewajiban kontraktual yang tidak dapat
dibatalkan.
AKUNTANSI
BAGI LESSEE 02
Start Table of contents Back Next
Kriteria Kapitalisasi
Tiga dari empat kreteria kapitalisasi yang berlaku bagi lessee masih kontroversial sulit di terapkan
dalam praktik. Pembahasan setiap kreteria secara terperinci pada bagian berikut.
Ilustrasi 21-4 ( Diagram Kreteria Lessee untuk Klasifikasi Sewa )
Aset dan Liabilitas Dicatat Secara Berbeda
Dalam transaksi sewa pembiayaan, Air France menggunakan sewa sebagai sumber pembiayaan. ILFC
membiayai transaksi (menyediakan modal investasi) melalui aset sewaan. Air France melakukan
pembayaran sewa, yang sebenarnya merupakan pembayaran angsuran. Oleh karena itu, selama umur
pesawat yang disewa tersebut, pembayaran sewa ke ILFC merupakan pembayaran pokok ditambah
bunga.

 Aset Dan Liabilitas Tercatat


Dengan metode sewa pembiayaan, Air France memperlakukan transaksi sewa seolah membeli pesawat
dalam transaksi pembiayaan. Artinya, Air France mengakuisisi pesawat dan menimbulkan kewajiban.
Oleh karena itu, Air France mencatat sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas pada
(1) Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum (tidak termasuk Aset dan Liabilitas Tercatat biaya
pelaksana) atau
(2) Nilai wajar aset sewaan pada awal sewa. Alasan untuk pendekatan ini adalah bahwa perusahaan
tidak boleh mencatat aset sewaan melebihi nilai wajarnya.
 Periode Penyusutan
Salah satu aspek yang meyulitkan akuntansi atas penyusutan aset sewaan yang dikapitalisasi terkait
dengan periode penyusutan. Jika perjanjian sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada Air France (kriteria
1) atau berisi opsi tawar-menawar pembelian (kriteria 2), maka Air France menyusutkan pesawat secara
konsisten dengan kebijakan penyusutan normal untuk pesawat lainnya, dengan menggunakan umur ekonomik aset.

Metode Bunga Efektif Selama masa sewa, Air France menggunakan metode bunga efektif
(effective-interest method) untuk mengalokasikan setiap pembayaran sewa antara pokok dan bunga.
Metode ini menghasilkan beban bunga periodik yang sama dengan persentase konstan dari nilai tercatat
kewajiban sewa. Ketika menerapkan metode bunga efektif untuk membiayai sewa, Air France harus
menggunakan tingkat diskonto yang sama untuk menentukan nilai sekarang dari pembayaran sewa
minimum.

Konsep Penyusutan Meskipun Air France menghitung jumlah yang awalnya dikapitalisasi sebagai aset
dan dicatat sebagai kewajiban sebesar nilai sekarang yang sama, penyusutan pesawat terbang dan
penghapusan kewajiban merupakan proses akuntansi yang Independent selama masa sewa. Air France
harus menyusutkan aset sewaan dengan menerapkan metode penyusutan konvensional: garis lurus, jumlah
angka tahun, saldo menurun, unit produksi, dan lain-lain.
Metode Sewa Pembiayaan
Contoh Ilustrasi :
Untuk menggambarkan sewa pembiayaan, asumsikan bahwa CNH Capital (NLD) (entitas anak CNH Global) dan Ivanhoe
Mines Ltd. (CAN) menandatangani perjanjian sewa pada tanggal 1 Januari 2012, yang mensyaratkan CNH untuk
menyewakan sebuah front-end loader kepada Ivanhoe mulai 1 Januari 2012. Syarat dan ketentuan perjanjian sewa, dan data
terkait lainnya, adalah sebagai berikut.
• Jangka waktu sewa adalah lima tahun. Perjanjian sewa tersebut tidak dapat dibatalkan, dan mengharuskan pembayaran
sewa sebesar $25.981,62 pada setiap awal tahun (berbasis anuitas jatuh tempo).
• Loader tersebut memiliki nilai wajar pada saat awal sewa sebesar $100.000, perkiraan umur ekonomik selama lima
tahun, dan tidak ada nilai residu.
• Ivanhoe membayar semua biaya pelaksana secara langsung kepada pihak ketiga kecuali untuk pajak properti sebesar
$2.000 per tahun, yang dimasukkan sebagai bagian dari pembayaran tahunan kepada CNH.
• Sewa tidak berisi opsi perpanjangan. Loader akan dialihkan kembali ke CNH pada saat penghentian sewa.
• Suku bunga pinjaman inkremental Ivanhoe adalah 11 persen per tahun.
• Ivanhoe menyusutkan peralatan serupa yang dimilikinya secara garis lurus
• CNH menetapkan sewa tahunan untuk mendapatkan tingkat imbal hasil investasi 7 sebesar 10 persen per tahun; Ivanhoe
mengetahui fakta ini.
Sewa tersebut memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan karena alasan sebagai
berikut. :
1. Jangka waktu sewa selama lima tahun, sama dengan umur ekonomik peralatan yang juga lima tahun,
memenuhi uji umur ekonomik. perang- saya
2. Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum ($100.000 sebagaimana dihitung di bawah ini) sama
dengan nilai wajar loader ($100.000). Pembayaran sewa minimum adalah $119.908,10 ($23.981,62 x 5).
Ivanhoe menghitung jumlah yang dikapitalisasi sebagai aset sewaan sebesar nilai sekarang dari
pembayaran sewa minimum (tidak termasuk biaya pelaksana-pajak properti senilai $2.000) seperti yang
ditunjukkan pada Ilustrasi 21-5.
Ivanhoe menggunakan suku bunga implisit CNH sebesar 10 persen dan bukan suku bunga pinjaman
inkremental sebesar 11 persen karena mengetahui suku bunga implisit tersebut. Ivanhoe mencatat sewa
pembiayaan pada pembukuannya pada tanggal 1 Januari 2012, sebagai berikut.

Perhatikan bahwa jurnal tersebut mencatat kewajiban pada jumlah neto sebesar $100.000 (nilai sekarang
dari pembayaran sewa masa depan), dan bukan pada jumlah bruto sebesar $119.908,10 ($23.981,62 × 5).
Ivanhoe mencatat pembayaran sewa pertama pada tanggal 1 januari 2012, sebagai berikut.
Metode Operasi (Lessee)
Berdasarkan metode operasi, beban sewa (dan liabilitas
terkait) diakui dari hari ke hari oleh lessee karena menggunakan
properti tersebut. Lessee mengalokasikan sewa pada periode
yang menguntungkan dari penggunaan aset, dan mengabaikan
secara akuntansi setiap komitmen untuk melakukan pembayaran
di masa mendatang. Lessee membuat akrual atau penangguhan
yang sesuai jika periode akuntansi berakhir antara tanggal
pembayaran kas.

Start Table of contents Back Next


Perbandingan Sewa Pembiayaan
dengan Sewa Operasi
Jika perusahaan mencatat sewa sebagai sewa operasi, maka beban operasi tahun pertama
sewa adalah $25.981,62; jumlah pembayaran sewa. Namun, jika perusahaan memperlakukan
Transaksi sebagai sewa pembiayaan, maka akan menghasilkan beban tahun pertama sebesar
$29.601,84: penyusutan sebesar $20.000 (dengan asumsi garis lurus), beban bunga sebesar
$7.601,84 (pada Ilustrasi 21-6), dan biaya pelaksana sebesar $2.000. Ilustrasi 21-8 menunjukkan
bahwa walaupun total beban operasi adalah sama selama masa sewa apakah akuntansi untuk
sewa sebagai sewa pembiayaan atau sebagai sewa operasi, tetapi dalam perlakuan sewa
pembiayaan, terdapat beban yang lebih tinggi di tahun-tahun sebelumnya dan lebih rendah di
tahun-tahun berikutnya.
Ilustrasi 21-8
Perbandingan Beban Operasi – Sewa Pembiyaan versus
Sewa Operasi
03AKUNTANSI
BAGI
LESSOR

Start Table of contents Back Next


Sebelumnya dalam bab ini, kita membahas keuntungan sewa bagi lessee. Ada tiga manfaat penting
bagi lessor diantaranya:
1. Pendapatan bunga. Sewa merupakan bentuk pembiayaan. Bank, Captive, dan perusahaan
leasing independen melihat bahwa transaksi menguntungkan karna memberikan margin bunga
yang kompetitif
2. Insentif pajak menggunakan manfaat pajak dari aset tersebut, tetapi leasing semacam itu
memungkinkan perusahaan untuk mengalihkan manfaat pajak tersebut kepada pihak lain
(lessor) dengan imbalan berupa tarif sewa yang lebih rendah atas aset sewaan.
3. Nilai residu yang tinggi. Keuntungan lain bagi lessor adalah dikembalikannya aset pada akhir
masa sewa. Nilai residu dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Citigroup (AS)
pada satu waktu mengasumsikan bahwa pesawat komersial yang disewakan kepada industri
penerbangan akan memiliki nilai residu sebesar 5 persen dari harga pembeliannya. Ternyata
pesawat tersebut berharga 150 persen dari biaya perolehannya, yang menjadi keuntungan
besar bagi Citigroup
Ekonomi Sewa
Lessor, seperti CNH Capital dalam contoh sebelumnya, menentukan jumlah sewa,
berdasarkan tingkat imbal hasil (rate of return)-suku bunga implisit-yang diperlukan untuk
menjustifikasikan penyewaan front-end loader. Dalam menetapkan tingkat imbal hasil, CNH
mempertimbangkan posisi kredit Ivanhoe, panjang sewa, dan status nilai residu (dijamin
versus tidak dijamin).
Klasifikasi Sewa Oleh Lessor
Untuk tujuan akuntansi, lessor juga mengklasifikasikan sewa sebagai sewa operasi atau
sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dapat dibagi lagi menjadi pembiayaan langsung dan
tipe penjualan. Seperti akuntansi lessee, jika sewa mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan, lessor harus mengklasifikasikan dan
memperhitungkan pengaturan tersebut sebagai sewa pembiayaan.

Perbedaan bagi lessor antara sewa pembiayaan langsung dan sewa tipe penjualan adalah
ada tidaknya keuntungan (atau kerugian) pabrikan atau dealer- manufacturer's or dealer’s
profit (or loss): Sewa tipe penjualan mencakup keuntungan pabrikan atau dealer, dan sewa
pembiayaanlangsung tidak mencakup keuntungan tersebut
Metode Pembiayaan Langsung (Lessor)
Sewa pembiayaan langsung (direct-financing leases) merupakan pembiayaan untuk
pembelian aset oleh lessee. Dalam jenis sewa ini, lessor mencatat piutang sewa (lease receivable)
dan bukan aset sewaan. Piutang sewa adalah nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum
ditambah nilai sekarang dari nilai residu yang tidak dijamin. "pembayaran sewa minimum"
meliputi :

(1) pembayaran sewa (tidak termasuk biaya pelaksana),


(2) opsi tawar-menawar pembelian (jika ada),
(3) nilai residu yang dijamin (jika ada), dan
(4) penalti atas kegagalan untuk memperbarui (jika ada).Dengan demikian, lessor mencatat nilai
residu, yang dijamin atau tidak dijamin. Selain itu, ingat bahwa jika lessor membayar biaya
pelaksana, maka mereka harus mengurangi pembayaran sewa dengan jumlah tersebut dalam
menghitung pembayaran sewa minimum.
CNH mencatat sewa atas aset dan piutang yang dihasilkan pada tanggal 1 Januari 2012 (awal
masa sewa), sebagai berikut.
Piutang Sewa 100.000
Peralatan 100.000
Metode Operasi (Lessor)
Dalam metode operasi, lessor mencatat setiap penerimaan sewa sebagai pendapatan
sewa. Lessor menyusutkan aset sewaan dengan cara yang normal, dengan beban penyusutan
pada periode yang dikaitkan dengan pendapatan sewa. Jumlah pendapatan yang diakui pada
setiap periode akuntansi adalah jumlah penerimaan (dasar garis lurus) walaupun penerimaan
sewa tidak menggunakan dasar tersebut, kecuali terdapat dasar sistematis dan rasional lain
yang lebih mencerminkan pola waktu yang mana penggunaan manfaat aset sewaan menurun.
Lessor mengamortisasi selama umur sewa setiap biaya yang dibayarkan kepada
pihak ketiga yang independen, seperti biaya penilaian, biaya penemu, dan biaya pemeriksaan
kredit, biasanya menggunakan dasar garis lurus.
Oleh karena itu, CNH mencatatnya sebagai sewa operasi. Perusahaan mencatat penerimaan kas
untuk sewa sebagai berikut.

Kas 25.981,62
Pendapatan Sewa 25.981,62

CNH mencatat Penyusutan sebagai berikut (dengan asumsi metode garis lurus, dasar biaya sebesar
$ 100.000 dan umur ekonomik selama 5 tahun)

Beban Penyusutan-Sewa Pembiayaan 20.000


Akumulasi Penyusutan-Sewa Pembiayaan 20.000
MASALAH
AKUNTANSI
KHUSUS

04
Start Table of contents Back Next
Fitur pengaturan sewa yang menyebabkan masalah akuntansi yang unik adalah sebagai berikut:

 Nilai Residu
Arti Nilai Residu
Nilai residu (nilai sisa) adalah estimasi nilai wajar aset sewaan pada akhir masa sewa. Sering
kali, terdapat nilai residu yang signifikan pada akhir masa sewa, terutama ketika umur ekonomik aset
sewaan melebihi masa sewa. Jika hak atas aset tidak dialihkan secara otomatis kepada lessee (kriteria 1) dan
opsi tawar menawar pembelian tidak ada (kriteria 2), lessee akan mengembalikan hak atas fisik aset kepada
lessor pada akhir masa sewa.
Dijamin versus Tidak Dijamin

Dijamin vs Tidak Dijamin


Nilai residu mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh lessee. Kadang-kadang, lessee setuju untuk
membayarkan setiap kekurangan di bawah jumlah dinyatakan bahwa nilai residu tertentu yang akan
direalisasikan oleh lessor pada akhir masa sewa. Dalam kasus seperti itu, jumlah yang dinyatakan tersebut
adalah nilai residu yang dijamin (guaranteed residual value)
Pembayaran Sewa
dalam Nilai residu yang dijamin menurut definisi lebih memiliki kepastian realisasi
daripada nilai residu yang tidak dijamin. Akibatnya, lessor dapat menyesuaikan pembayaran sewa
karena adanya peningkatan kepastian pemulihan aset. Setelah lessor menetapkan pembayaran,
maka kemudian tidak ada bedanya dari sudut pandang akuntansi apakah nilai residu dijamin atau
tidak dijamin. Investasi neto yang dicatat lessor (setelah pembayaran ditetapkan) akan sama.
Asumsikan data yang sama seperti pada ilustrasi CNH/Ivanhoe kecuali bahwa
mengestimasikan nilai residu sebesar $5.000 pada akhir masa sewa lima tahun. 7 Selain itu, CNH
mengasumsikan imbal hasil atas investasi (ROI) sebesar 10 persen, 4 apakah nilai residu tersebut
dijamin atau tidak dijamin. CNH akan menghitung jumlah pembayaran sewa sebagai berikut.
Sewa Jenis Penjualan (Lessor)
Seperti telah ditunjukkan, perbedaan utama antara sewa pembiayaan langsung dan sewa tipe
penjualan (sales-type lease) adalah keuntungan (atau kerugian) bruto pabrikan atau dealer.
Diagram pada Ilustrasi 21-26 menyajikan:
Ilustrasi 21-26
Sewa pembiayaan langsung versus sewa tipe penjualan
Opsi Tawar-Menawar Pembelian (Lessee)

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, opsi tawar-menawar pembelian


memungkinkan lessee untuk membeli aset sewaan dengan harga masa depan
yang secara substansial lebih rendah dari nilai wajar masa depan yang
diharapkan dari aset sewaan tersebut. Harga sangat menguntungkan pada
awal sewa, yang menyebabkan opsi pelaksanaan di masa depan cukup
meyakinkan. Jika terdapat opsi tawar-menawar pembelian, maka lessee
harus meningkatkan nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum dengan
nilai sekarang dari harga opsi.Satu-satunya perbedaan antara perlakuan
akuntansi untuk opsi tawar-menawar pembelian dan nilai residu yang
dijamin (asumsikan jumlah dan situasi yang persis sama) adalah dalam
perhitungan penyusutan tahunan

Start Table of contents Back Next


Biaya Langsung Awal (Lessor)
Biaya langsung awal (initial direct costs) terdiri dari dua jenis: inkremental dan internal. Biaya
langsung inkremental dibayarkan kepada pihak ketiga yang independen karena memiliki pengaturan
sewa. Contohnya termasuk biaya penilaian independen atas agunan yang digunakan untuk menjamin
sewa, biaya pemeriksaan kredit dari lessee, atau biaya broker untuk mendapatkan lessee. penjule auhi
karn laboratorium dinyanyikan baiklah Biaya langsung internal berkaitan langsung dengan aktivitas
yang dilakukan oleh lessor pada sewa yang diberikan. Contohnya adalah mengevaluasi kondisi
keuangan lessee prospektif; mengevaluasi dan mencatat jaminan, agunan, dan surat berharga lainnya;
menegosiasikan persyaratan sewa dan menyiapkan dan memproses dokumen sewa; dan
memfinalisasi transaksi. Namun, biaya langsung awal tidak harus mencakup biaya tidak langsung
internal. Biaya tersebut berkaitan dengan kegiatan lessor melakukan untuk iklan. melayani sewa yang
ada, dan menetapkan dan memantau kebijakan kredit. Lessor juga tidak boleh mencakupkan biaya
untuk pengawasan dan administrasi atau untuk biaya seperti sewa dan penyusutan.
Lancar versus Tidak Lancar
Untuk mengilustrasikan metode perubahan nilai sekarang, asumsikan situasi anuitas biasa dengan
fakta yang sama seperti pada kasus CNH/Ivanhoe, tidak termasuk biaya pelaksana sebesar $2.000.
Oleh karena Ivanhoe membayar sewa pada akhir periode dan bukan pada awal, CNH menetapkan
kelima sewa sebesar $26.379,73; pada suku bunga efektif 10 persen.
Ilustrasi 21-29 menunjukkan daftar amortisasi anuitas biasa.

Ilustrasi 21-29
Daftar Amortisasi
Sewa Dasar Anuitas
Biasa
Bagian lancar dari liabilitas/piutang sewa dengan metode perubahan nilai sekarang
per tanggal 31 Desember 2012, akan menjadi $18.017,70 ($83.620,27 -$65.602,57).
Pada tanggal 31 Desember 2013, bagian lancar akan menjadi $19.819,47 ($65.602,57-
$45.783,10). Pada tanggal 31 Desember 2012, CNH mengklasifikasikan sebesar
$65.602,57 dari piutang sebagai bagian tidak lancar, dalam situasi anuitas jatuh tempo
dan anuitas biasa melaporkan pengurangan nilai pokok pada periode berikutnya sebagai
liabilitas jangka pendek/aset lancar. Dalam situasi anuitas jatuh tempo, CNH masih harus
membayar bunga selama tahun berjalan, bidang ini. telah mem umumnya tetapi tidak
dibayar sampai periode berikutnya. Akibatnya, aset lancar yang ditimbulkan dari
pengurangan piutang dan bunga yang diperoleh pada periode sebelumnya
Pengungkapan Data Sewa
Bagi Lessor:(14)
IASB mensyaratkan lessee dan lessor untuk  Penjelasan umum isi pengaturan sewa yang
mengungkapkan informasi tertentu tentang sewa.
material
Persyaratan ini bervariasi berdasarkan pada jenis  Rekonsiliasi antara investasi bruto dalam sewa
sewa (pembiayaan atau operasi) dan apakah pembuat
pada akhir periode pelaporan, dan nilai
laporan keuangan adalah lessor atau lessee.
sekarang piutang pembayaran sewa minimum
Persyaratan pengungkapan menyediakan informasi
pada akhir periode pelaporan.
bagi investor sebagai berikut.  Pendapatan keuangan yang belum di terima
 Investasi bruto dalam sewa dan nilai sekarang
 Penjelasan umum isi pengaturan sewa yang
piutang pembayaran sewa minimum pada
material.
akhir periode pelaporan untuk setiap periode
 Rekonsiliasi antara total pembayaran sewa
berikut: (1) tidak lebih dari satu tahun, (2)
minimum masa depan pada akhir periode
lebih dari satu tahun dan tidak lebih dari lima
pelaporan dan nilai sekarangnya.
tahun.
Akuntansi Sewa – Masalah Belum Terselesaikan

Untuk menghindari kapitalisasi aset sewaan , perusahaan mendesain, menulis, dan


menafsirkan perjanjian sewa untuk mencegah terpenuhinya salah satu dari empat kriteria
sewa pembiayaan. Perusahaan dapat dengan mudah merancang perjanjian sewa
sedemikian rupa, dengan memenuhi spesifikasi sebagai berikut.

1. Memastikan bahwa sewa tidak menentukan pengalihan hak atas properti kepada
lessee.
2. Tidak menentukan opsi tawar-menawar pembelian.
3. Menetapkan masa sewa di bawah perkiraan umur ekonomik aset sewaan sehingga
uji umur ekonomik tidak terpenuhi.
4. Mengatur nilai sekarang pembayaran sewa minimum kurang dari nilai wajar aset
sewaan.
ILUSTRASI 21-30
Pengungkapan Sewa
oleh Lessee
Pertanyaan :

Start Table of contents Back Next

Anda mungkin juga menyukai