Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

ASKEP KOLITIS ULSERATIVE

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Yosi Oktarina, S.Kep, M.Kep.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8


Yahya Esrom Ansanay G1B119064
Nadia Rifelda G1B119065
Ayu komala sari G1B119066
Harnika G1B119067
Sherin Azarine G1B119068
Fiqri Gumilang G1B119071
Mertisa G1B119072
Rani Rizma Al Fatihah G1B119073

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt, Tuhan sekalian alam
yang selalu melimpahkan petunjuk rahmat serta hidayah-Nya sehingga kelompok
kami dapat menyelesaikan makalah blok Keperawatan Medikal Bedah ini dengan
materi “Asuhan Keperawatan Kolitis Ulserative” kami mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu, sehingga kami merasa
lebih ringan dan lebih mudah menulis makalah ini. Atas bimbingan yang telah
berikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, baik dari segi penulisan,
penyusunan kata demi kata maupun dalam penyusunan bahasa. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan sumbangan
pemikiran berupa kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun
yang akan kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di
masa yang akan datang.

Jambi, Maret 2021

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1

1.3 Tujuan..................................................................................................................1

1.4 Manfaat................................................................................................................1

BAB II Tinjauan Pustaka........................................................................................3

2.1 Kasus....................................................................................................................3

2.2 Asuhan Keperawatan Kolitis Ulserative .............................................................3

BAB III Penutup......................................................................................................23

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................23

3.2 Saran.....................................................................................................................23

ii
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gangguan sistem pencernaan tidak secara langsung menyebabkan kematian
bagi penderita. Namun hal ini menyebabkan beberapa penderita mencari
pertolongan medis. Salah satu gangguan sistem pencernaan yaitu kolitis ulseratif.
Kolitis ulserative merupakan penyakit radang kolon nonspesifik yang
umumnya berlangsung lama disertai masa remisi dan eksaserbasi yang berganti-
ganti. Nyeri abdomen, diare, perdarahan rektum merupakan gejala dan tanda yang
terpenting. Lesi utamanya adalah reaksi peradangan daerah subepitel yang timbul
pada basis kripte lieberkhun, yang akhirnya menimbulkan ulserasi mukosa.
Puncak penyakit ini adalah antara usia 12 dan 49 tahun dan menyerang jenis
kelamin laki-laki maupun perempuan.
Insiden yang lebih tinggi dari kolitis ulseratif terlihat dalam orang kulit
putih dan orang-orang keturunan Yahudi. Kolitis ulserative terjadi pada 35-100
orang untuk setiap 100.000 di Amerika Serikat, atau kurang dari 0,1% dari
populasi. Penyakit ini cenderung lebih umum di daerah utara. Meskipun kolitis
ulseratif tidak diketahui penyebabnya, diduga ada genetik kerentanan komponen.
Penyakit ini dapat dipicu pada orang yang rentan oleh faktor-faktor lingkungan
(Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson, 2006).

.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas ditentukan rumusan masalahnya yaitu bagaimana
asuhan keperawatan kolitis ulseratif?

.3 Tujuan
Mahasiswa mengetahui asuhan keperawatan kolitis ulseratif.

.4 Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan

1
Diharapkan dapat digunakan Sebagai referensi dalam
melaksanakan penelitian lanjutan dan bahan pertimbangan pada bagian
yang berkepentingan untuk melanjutkan penelitian yang sejenis.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mengerti dan paham tentang asuhan
keperawatan kolitis ulserative dan dapat menerapkannya pada pasien.
3. Bagi Masayarakat
Diharapkan dapat berguna bagi masyarakat sebagai bahan bacaan
dan juga sebagai bahan acuan bagi masyarakat yang ingin mengetahui
lebih dalam tentang asuhan keperawatan kolitis ulserative.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kasus

Tn. J (29 tahun, SLTA, Islam) dari simpang III sipin kec.kota baru, jambi
datang ke RSUD Raden Mattaher Jambi ditemani istrinya Ny.S (25 tahun). Klien
datang dengan keluhan sering merasa nyeri pada area perut terutama diperut
bagian bawah sejak sebulan yang lalu, keram, pusing hebat dan juga mengalami
diare 10x yang kadang disertai darah, nyeri bertambah saat melakukan aktivitas
dan berkurang saat beristirahat sehingga klien melakukan aktivitas dibantu oleh
keluarga. Klien mengeluh lemah, tidak nafsu makan, dan klien juga mengatakan
tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan klien,
keluarga tidak ada yang mengidap penyakit DM, hipertensi, asma dan alergi
makanan laut. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik oleh perawat didapatkan :
kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 98x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 37
derajat celcius, TB 167 cm, BB 59 kg, pada bagian abdomen terlihat cekung,
bising usus 26x/mnt, terdapat nyeri tekan pada abdomen kiri atas, turgor kurang
baik, dan anus terasa perih saat BAB. Klien terlihat pucat dan gelisah tentang
keadaanya dan tidak tahu tentang penyakitnya . Didapatkan data penunjang, Hb
13,3 gr%, eritrosit 5,8. Klien didiagnosa Colitis Ulseratif.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.W DENGAN GANGGUAN SISTEM


PENCERNAAN AKIBAT COLITIS ULSERATIF

DI RUANG PERAWATAN IX RS. DUSTIRA

CIMAHI

2.2 Asuhan Keperawatan

3
1. Tinjauan Kasus

A. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

1) Biodata

Nama : Tn. J

Umur : 29 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Suku bangsa : Melayu

Status Perkawinan : Kawin

Alamat : Jl. Kapt. A. Bakaruddin, simpang III sipin,


Kec. Kota Baru, Kota Jambi.

No. Reg. : 0407140001

Diagnosa Medis : Colitis Ulseratif

Tanggal Masuk : 5 Maret 2021

2) Penanggung Jawab

Nama : Ny.S

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

4
Umur : 25 tahun

Alamat : Jl. Kapt. A. Bakaruddin, simpang III sipin,


Kec. Kota Baru, Kota Jambi.

Hubungan Keluarga : Istri

2. Riwayat kesehatan

Riwayat kesehatan klien

b. Keluhan utama

Klien tidak tahu apa yang menyebabkan penyakitnya tersebut dan


sering keram dan mengeluarkan feces cair apabila melakukan aktivitas
akan bertambah sakit dan berkurang bila istirahat. Nyeri dirasakan
apabila klien berjalan dan duduk dan terasa angat sakit sekali, gejala
dirasakan pada daerah abdomen dan pusing hebat terasa pada abdomen
bagian bawah dan sedikit meredah bila didefikasi, nyeri dirasakan
sampai mengganggu aktifitas sehari-hari, keluhan dirasakan setiap hari
dan secara bertahap.

c. Alasan masuk rumah sakit

Klien sejak sebulan yang lalu klien sering nyeri pada daerah abdomen
nyerinya itu terasa lebih hebat pada abdomen bagian bawah. Klien
sering buang air besar dan diare berlangsung terus-menerus.

2. Riwayat kesehatan masa lalu

Klien mengatakan tidak ada anggota klien yang memiliki penyakit yang
sama dengan klien, diantara keluarga klien tidak ada yang mempunyai

5
penyakit diabetes melitus, penyakit lain seperti darah tinggi ataupun atsma
tidak ada, dan alergi terhadap makanan laut tidak ada.

3. Struktur Keluarga

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Laki-laki Wafat

: Wanita Wafat

6
: Hubungan Pernikahan

: Hubungan Darah

: Tinggal Dalam Satu Rumah

Penjelasan :

3. Klien adalah anak ke dua dari tiga bersaudara

4. Klien sudah menikah dan memiliki tiga orang anak tetapi anak ke
dua meninggal dunia.

4. Data Biologis

NO POLA KEBIASAAN DI RUMAH DI RUMAH SAKIT

1 2 3 4

1 Pola nutrisi

a. Makanan

 Frekuensi 3x/sehari 3x/hari

 Jenis Makanan biasa Makanan lunak

 Jumlah/porsi ½ porsi ¼ -1/2 porsi

 Makanan Tidak ada Makanan pedas, asam


Pantangan dan makanan tekstur
keras

Air putih
b. Minuman
Air putih
7 gelas
 Jenis

7
 Jumlah 4-6 gelas Tidak ada

 Keluhan Tidak ada

2 Eliminasi 10-15 sehari

a. BAB 10-15 sehari Kuning khas, encer

 Frekuensi Kuning khas Encer

 Warna Encer

 Konsistensi

 Keluhan

b. BAK 3-4 kali sehari

 Frekuensi 3-4 kali sehari Kuning jernih

 Warna Kuning jernih

 Keluhan

3 Istirahat dan Tidur

a. Siang 3-4 jam

Jumlah/lama tidur 4-5 jam Sering terjaga

Keluhan

b. Siang 2-3 jam

8
Jumlah/lama tidur

Keluhan

4 Pola kebersihan Belum

Mandi 1 x diseka Belum

Gosok gigi 2 x sehari Belum

Keramas 1 x sehari Belum

Potong kuku 1 x seminggu Sudah

Ganti baju 1 x sehari

Klien melakukan
aktifitas dengan
5 Aktivitas Klien melakukan
bantuan perawat
aktivitas dengan
bantuan adri keluarga

5. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum :

Kesadaran : Compos Menthis

Tanda-tanda vital :

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Deyut Nadi : 98x/mnt

9
Pernapasan : 20x/mnt

Suhu : 370C

2. Antrovomentri

TB : 167 cm

BB : 59 kg

10
3. Kepala

Simetris, tidak ada lesi/nodul

a. Rambut

Penyebabnya merata, warnanya hitam, lengket, berminyak, kulit


kepala kotor, berketombe, tidak rontok.

b. Mata

Alis simetris, penyebaran merata, mata simetris, mata terlihat cekung


ada lingkaran hitam dari kelopak mata bawah. Bulu mata merata
penyebarannya, konjungtiva tidak anemis, tidak ada vaskularisasi,
sklera tidak ekterik, reflek terhadap cahaya miosis, tidak strabismus,
dapat mengikuti gerakan bola mata ke 8 lapang pandang, dapat
membaca pada jarak + 30cm, tidak ada nyeri tekan.

c. Telinga

Kedua telinga simetris, ukuran ke dua telinga sama besar, tidak ada
kemerahan, tidak ada nyeri tekan pada bagian tragus, tidak ada
peradangan, tidak ada serumen, gendang telinga berwarna abu-abu,
tidak ada nyeri tekan di bagian mastoid, dengan lesi pendengaran
menggunakan garpu tala, test rine hantaran udara lebih panjang dari
hantaran tulang dan test weber laterasi bunyi kanan dan kiri seimbang.

d. Hidung

Hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, warna hidung


sama dengan bagian muka lainnya, tidak ada peradangan pada mukosa
hidung, tidak ada sekresi mucus/lendir, septum merah muda,tidak ada
nyeri tekan pada sinus dan maxilaris, test penciuman klien bisa
membedakan bau minyak kayu putih dan kopi.

e. Mulut

11
Bibir simetris, warnanya pucat, gusi berwarna merah muda, gigi kotor,
jumlah gigi lengkap yaitu 32 buah, tidak ada caries gigi, ovula terletak
di tengah tonsil kemerahan, test pengecapan klien tidak bisa merasakan
rasa manis karena selalu terasa pahit dan mual.

12
4. Leher

Trakea simetris di tengah leher, tidak ada kemerahan, warna leher sama
dengan bagian tubuh lainnya, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan
limfe, tidak ada nyeri tekan, reflek menelan baik, pergerakan leher tidak
kaku, bisa fleksi, ekstensi dan rotasi, tidak ada pembesaran vena jugolaris.

5. Thorax/pada anterior

Terdapat bintik merah tetapi penyebarannya tidak merata, kulit lengket,


vokal premitus terdengar lebih besar di jalan nafas utama dan lebih kecil
getarannya dibagian ferifer, tidak ada retraksi dinding dada, ekspansi dada
seimbang, perbandingan diameter anterior posterior dengan transversal 1 :
2, tidak ada retraksi dinding dada, ekspansi dada seimbang, tidak ada
udine, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi paru-paru resonan pada jantung
pekak, pada lambung timpani, hepar prkak suara nafas di trakea terdengar
ekspirasi lebih panjang dari inspirasi, di bronkus ekspirasi sama panjang
dengan inspirasi dan di paru panjang inspirasi lebih lama dari pada
ekspirasi, bunyi jantung reguler.

6. Dada/thorax poterior

Terdapat bintik-bintik merah tapi penyebarannya tidak merata, kulit


lengket, vokal vremitus lebih besar di jalan nafas utama dan melemah di
jalan napas ferifer, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi paru resonan, tidak
ada nyeri pada perkusi ginjal.

7. Abdomen

Bentuk abdomen sedikit-sedikit cekung, tidak ada nodul, tidak ada lesi,
suara bising usus terengar 26 kali per menit, desiran norta terdengar 3 jari
dari umbilikus, perkusi hepar dullnes, daerah lambung timpani, ginjal
dulnees, tidak ada asites terdapat nyeri tekan di daerah abdomen kiri atas,
hepar tidak ada pembesaran, limfa tidak teraba, turgor kurang baik.

13
8. Alat genetalia dan anus

Klien tidak bersedia diperiksa tapi klien mengatakan perih saat BAB

9. Ekstremitas

a. Ekstremitas atas

Terdapat bintik-bintik merah tetapi tidak merata, kulit kusam dan


kering, tidak ada cyanosis, tidak ikterik, kuku tangan panjang dan
kotor, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nodul/lesi, kulit lengket dan
kasar, tangan dapat digerakan fleksi, ekstensi rotasi tanpa bantuan
perawat kekuatan otot skala 4, reflek biseps fleksi, reflek trisep
ekstensi, reflek, tidak ada kaku sendi.

b. Ekstremitas bawah

Warna kulit sama dengan bagian tubuh lain, kering, bersisik, terdapat
bekas luka, keloid, turgor baik, kuku kaki kotor dan panjang, terdapat
fisura, telapak kaki kasar, pergerakan kaki fleksi, ekstensi tidak
dibantu oleh perawat reflek patela ekstensi, reflek aksiles fleksi dan
reflek babinsky positif, tidak ada kaku sendi.

6. Data Psikososial

- Pendidikan

Klien berpendidikan SLTA dan sekarang sebagai karyawan swasta

- Hubungan sosial

Klien berhubungan baik dengan keluarga, teman dan orang-orang yang


ada di sekitarnya.

- Gaya hidup

14
Dilihat dari cara berpakaian dan berbicara klien hidup sederhana

- Pola interkasi

Klien mampu menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitarnya,


klien mengatakan banyak teman di lingkungan rumah dan tempat
kerjanya.

7. Data Psikologis

a) Status emosi

a. Klien tampak gelisah tentang keadaannya dan selalu menanyakan


tentang penyakitnya.

15
b) Gaya komunikasi

a. Dalam menjawab pertanyaan klien menggunakan bahasa verbal


dan klien mampu menerima masukan-masukan dari orang lain.

c) Komsep diri

- Body emage

Klien mengatakan bahwa ia merasa takut jika penyakitnya tidak bisa


disembuhkan, klien berharap cepat sembuh dan tidak mengerti
mengenai penyakitnya.

- Ideal diri

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan inginmelakukan aktivitas


seperti biasa.

- Harga diri

Klien kurang percaya diri dengan keadaannya seperti sekarang ini

- Peran

Klien mengatakan bahwa ia seorang suami dan kepala rumah tangga

- Identitas diri

Klien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara.

d) Pola koping

Dalam mengatasi masalah klien selalu membicarakan pada istrinya, dalam


menghadapi masalah yang berat klien pun meminta dukungan orang
tuanya.

16
8. Data Spiritual

Klien beragama Islam dan klien percaya dan yakin bahwa penyakit
yang dideritanya merupakan cobaan dari Allah SWT dan selalu berdo’a agar
penyakit yang dideritanya segera sembuh.

17
9. Data Penunjang

HARI
NO PEMERIKSAAN HASIL NOIRMAL INTERPRESTASI
TGL.

1 Hematologi

Haemoglobin 13,3 gr% W : 12-16

P : 12,5-18,0

Eritrosit 5,8 P : 4,6-6,2

W : 4,2-5,4

Leukosit 40-10

Hematokrit P : 38-51%

W : 36-48%

Trombosit 150-450rb

Retikulosit 5-15%

LED 1 jam / 2jam P : 0-10 m/jam

W : 0-15 mm/jam

Wk perdarahan 1-3 menit

Wk pembekuan Vena 5-15 menit

Kapiler 1-6 menit

MCV 82-91 u/l

MCH 27-31 pa

18
MCHC 32-36 g/dl

Malaria Negatif

Le sel Negatif

Gol. Darah

Hitung jenis

Eosinofil 1-4

Neutrofil batang 2-5

Netrofil segemen 36-66

Lymposit 32-40

Monosit 4-8

2 Urinalisa

Warna

Lukosit

Eritrosit

Epitel

Sedimen

3 Kimia darah

Glukosa puasa 75-115

19
Glukosa 2 jam pp 140

Glukosa sewaktu 140

SGOT 37

SGPT 42

Protein total 6,6-8,7

Albumin 3,8-5,1

Bilirubin 1,1

Bilirubin direst 6,25

Alk fosfatase 64-606

Ureum 10-50

Kratinin 0,5-1,1

Asam urat 3,4-7

Kolesterol 220

Trigliserida 200

20
ANALISA DATA

Nama : Tn. J

Umur : 29 Tahun

No. Reg : 0407140001

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS : Adanya gangguan fungsi Potensial perubahan


mukosa karena pemenuhan kebutuhan
- Klien mengeluh nyeri
bakteri/mikroorganisme tubuh sehubungan
di bagian abdomen
dengan adanya mual

- Kien mual
Masuk ke usus
- Klien mengeluh tidak
nafsu makan 

Gangguan keseimbangan
floral usus
DO :

- Klien makan hanya ¼
porsi Mual

- Klien terlihat lemah 

- Wajah klien tampak Tidak nafsu makan


meringis

DS :
Reaksi peradangan pada Nyeri abdomen

21
- Klien mengeluh BAB mukosa usus sehubungan dengan
nya encer dan berdarah peningkatan peristaltik
2 
usus meningkat
- Klien mengeluh mulas
Kerusakan mukosa usus
halus

DO : 

- Klien BAB 10 kali Merangsang reseptor


nyeri
- Bising usus 26 kali
permmenit 

- Klien mengeluh nyeri Pengeluaran


jika ditekan abdomennya neurotransmitter
bradikinin, serotonin dan
histamin disampaikan ke
SSP

Persepsi nyeri

Intake nutrisi kurang


DS :
Intoleransi aktivitas
Metabolisme glukosa
- Klien mengeluh sehubungan dengan
terganggu
lemah keletihan.


- Klien tidak kuat lagi
3 berdiri Pembentukan ATP dan
ADP terganggu

22
DO : 

- Wajah klien tampak Energi berkurang dan


pucat terjadi kelemahan otot

- Klien tampak 
keletihan
Aktivitas terganggu
- Klien diantar perawat
ke kamar mandi

- Aktivitas klien
dibantu keluarga dan Koping penerimaan
perawat penyakit yang kurang
baik Kurang pengetahuan
mengenai proses dan

DS : penatalaksanaan
Tidak tahu riwayat penyakitnya.
- Klien mengatakan
penyakit
tidak tahu tentang
penyakitnya 
4
DO : menolak diet dan
perawatan
- Klien makan tidak
mengikuti diet yang
dianjurkan

- Klien menolak
makanan yang khusus
disediakan untuknya

23
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Tn. J

Umur : 29 Tahun

No. Reg : 0407140001

NO DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL PARAF


DITEMUKAN DIATASI

1 Potensial perubahan 5 – 03 – 2021 6 – 03 – 2021


pemenuhan kebutuhan
tubuh ditandai :

DS :

- Klien
mengeluh nyeri di
bagian abdomen

- Kien mengeluh
mual

- Klien tidak
nafsu makan

DO :

- Klien makan
hanya ¼ porsi

- Klien tampak
lemah

- Wajah klien
pucat

Nyeri abdomen
sehubungan dengan
adanya peningkatan

24
peristaltik usus
ditandai :
2 6 – 03 – 2021 6 – 03 –2021
DS :

- Klien
mengeluh mulas
dan nyeri

- Klien
mengeluh BAB
encer dan berdarah

DO :

- Klien sudah
BAB

- Bising usus 26
kali

- nyeri tekan
dibagian
abdomennya.

Intoleransi aktivitas
sehubungan dengan
keletihan ditandai :

DS :

- Klien
mengeluh
kecapaian

3 - Klien tidak 7- 03 – 2021 7 – 03 – 2021


kuat lagi untuk
berjalan

25
DO :

- Klien tampak
letih

- klien dibantu
keluarga dan
perawat dalam
beraktivitas

Kurang pengetahuan
mengenal proses dan
penatalaksanaan
penyakitnya

4 7 – 03 – 2021 7 – 03 – 2021

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas

1. Potensial perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


sehubungan dengan adanya mual.

2. Nyeri abdomen sehubungan dengan adanya peningkatan peristaltik usus.

3. Intoleransi aktivitas sehubungan dengan keletihan.

4. Kurang pengetahuan mengenal prses dan penatalaksanaan penyakitnya.

INTERVENSI

26
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

1 Potensial Tujuan jangka 1. Tingkat intake Cara khusus untuk


perubahan pendek makanan meningkatkan nafsu
kebutuhan nutrisi melalui makan klien
kurang dari 1. Klien tidak
kebutuhan tubuh mual - Mengurangi
sehubungan gangguan
dengan adanya 2. Nafsu dari
mual ditandai : makan klien lingkungan
membaik
DS : - Jaga privacy
klien
- Klien
mengeluh Tujuan jangka - Jaga
nyeri di bagian panjang kebersihan
abdomen ruangan
1. Klien tidak
- Kien merasa nyeri di 2. Kaji tanda-
mengeluh mual bagian tanda vital
abdomen-nya
- Klien
mengatakan 2. Berat
tidak nafsu badan klien
Membantu
makan bertambah
3. Selingi mengkaji keadaan
makanan klien
dengan minum
DO : dengan porsi
sedikit tapi Memudahkan
- Klien sering makanan masuk
makan hanya tanpa muntah
¼ porsi 4. Catat intake
dan out put
- Klien
tampak lemah

- Wajah klien
pucat

Nyeri abdomen
sehubungan 1. Atur posisi
dengan adanya klien
peningkatan
peristaltik usus
ditandai :
2. Berikan

27
DS : Tujuan jangka kompres panas
pendek lokal
- Klien Meningkatkan rasa
mengeluh 1. Klien tidak nyaman
mulas dan mulas
nyeri
2. BAB klien
- Klien berkurang Mengurangi rasa
2 mengeluh frekuensinya mulas dengan
BAB encer dan vasodilatasi
berdarah 3. Bising pembuluh
usus kembali 3. Kurangi darah/melancarkan
normal aktivitas peredaran darah

Tujuan jangka 4. Anjirkan Menurunkan


panjang tirah kualitas sakla nyeri
DO :
- konsistensi
- Klien sudah feses tidak
BAB 1 kali encer dan rasa Menurunkan
nyeri peristaltik
- Bising usus berkurang
26 kali

- nyeri tekan
dibagian
abdomen
bawah.

Intoleransi
aktivitas
sehubungan
dengan keletihan
ditandai

DS :

- Klien
mengeluh
kecapaian

- Klien tidak Tjuan jangka


kuat lagi untuk pendek 1. Anjurkan
berjalan klien untuk
1. Klien
tirah baring
merasa rasa

28
letih berkurang Menurunkan
peristaltik usus
DO : 2. Klien bisa 2. Batasi
berdiri dan aktivitas
- Klien berjalan sendiri
tampak
keletihan 3. Rasa letih
berkurang Membantu
- klien mengurangi
dibantu keletihan
keluarga dan
perawat untuk Tujuan jangka
3 beraktivitas panjang

- Dalam
waktu 1
Kurang minggu
pengetahuan keadaan klien
mengenal proses kembali pulih
dan
penatalaksanaan
penyakitnya
ditandai :

DS :

- klien tidak
mengetahui
tentang Tujuan jangka
penyakitnya pendek

1. klien tahu
tentang
penyakitnya

2. klien tahu
akibat dan 1. Berikan
pencegahan informasi
mengenai kepada klien Meningkatkan
penyakitnya mengenai pengetahuan
penyakitnya tentang penyakitnya
DO :

- Klien Tujuan jangka


menolak panjang 2. Ajarkan
makanan yang cara
khusus - Klien pencegahan
disediakan mematuhi diet dan alternatif
untuknya yang pengobatannya Mengurangi

29
- Klien dianjurkan dan terjadinya penyakit
makan tidak secara bertahap serupa pada
4 mengikuti diet dapat 3. Konsul keluarganya
yang mengurangi dengan dokter
dianjurkan rasa sakit yang ahli gizi untuk
dirasakannya. menentukan
dietnya Membantu
menentukan jenis
diet yang sesuai
untuk mempercepat
kesembuhan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO HARI/ DIAGNOSA WAKTU TINDAKAN EVALUASI PARAF

TGL

1 Kamis Potensial 09.00 - Memeliha S : klien


perubahan ra kebersihan mengatakan
6-03-2021 kebutuhan ruangan klien masih susah
nutrisi kurng makan
dari kebutuhan - Menguran
tubuh gi gangguan O : makanan
sehubungan dari klien habis ½
dengan lingkungan porsi

- Mengkaji A : masalah
tanda-tanda belum
vital sbb : teratasi
10.30
T : 120/70 mmHg P : intervensi
dilanjutkan
N : 82
I : sesuaikan
R : 18 dengan
intervensi
S : 360 perawatan

E : rasa mual
teratasi
- Membantu sedikit
memberikan
makan dan R : lanjutkan
minum klien intervensi
12.00

30
Menghitung
intake dan out
put S : klien
mengeluh
sedikit
berkurang
13.00 Membantu klien nyerinya
mengatur posisi
Nyeri abdomen berbaring O : skala nyeri
sehubungan 3
dengan adanya
peristaltik usus A : masalah
meningkat Memberikan belum
kompres hangat teratasi
2 Kamis 13.30 kering pada klien
P : intervensi
6-03-2021
dilanjutkan

Membantu I : sesuaikan
aktivitas klien dengan
dengan intervensi
13.45 membantu BAB keperawatan
dan BAK klien.
E : rasa nyeri
teratasi
sesuai
kriteria

R : lanjutkan
13.45 intervensi

S : klien merasa
nyaman

O : klien tidur 7
jam

A : masalah
teratasi

P : intervensi
Mengkaji TTV dihentikan

T : 120/20 mmHg

N : 80 x/menit

31
Intoleransi R : 19
aktivitas
sehubungan S : 360 C
dengan
keletihan
Membantu klien
membenahi posisi
3 Jum’at 09.30 tidurnya dan
memberitahukan
7-03-2021 untuk istirahat
S : klien
mengerti
Membantu klien tentang
untuk BAB dan penyakitnya
BAK
O : klien
tampak
tenang
09.30 Memberikan
informasi yang A : masalah
cukup agar klien teratasi
tahu mengenai
penyakitnya dan P : intervensi
cara dihentikan
perawatannya.
Kurang
pengetahuan
mengenai
proses dan
10.30
penatalaksanaan
penyakitnya

4 Jum’at 13.00

7-03-2021

32
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kolitis ulseratif adalah penyakit radang usus besar pada kolon dan rektum
yang berlangsung lama yang menyebabkan luka atau lesi. Penyebab kolitis
ulseratif belum diketahui. Faktor yang berperan dalam penyakit kolitis ulseratif
adalah faktor genetik karena sistem imun dalam tubuh terhadap virus atau bakteri
yang menyebabkan terus berlangsungnya peradangan dalam dinding usus.
Lingkungan juga berpengaruh misalnya, diet, diet rendah serat makanan dan
menyusui. Gejala utama kolitis ulseratif adalah diare,nyari abdomen, tanesmus,
dan perdarahan rektal. Tindakan medis yang dilakukan dengan cara memberi
terapi obat-obatan dan dilakukan perbedahan. Sedangkan tindakan
keperawatannya masukan diet dan cairan dan psikoterapi.

3.2 Saran
Sebagai perawat kita harus mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan dari
kolitis ulseratif sehingga perawat tepat dalam membuat assuhan keperawatan pada
klien dengan gangguan kolitis ulseratif.

33
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.H (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: defenition and


classification 2018-2020. Jakarta: EGC

Wilkinson, J., & Ahern, n. R (2013). Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 9
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC.

34

Anda mungkin juga menyukai