DACRYOCYSTOGRAFi
Laporan praktek disusun untuk memenuhi tugas Dosen Prapti Indiyani, S.AB
Disusun Oleh :
2. Diamas 45010619A045
PROGRAM STUDI
2020/2021
KATA PENGHANTAR
DAFTAR ISI
Halaman judul...................................................................................................
Daftar isi...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan Masalah..................................................................................
D. Manfaat Penulisan..............................................................................
A. Menurut Nuraeni.................................................................................
BAB IV PENUTUP........................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran ..................................................................................................
A. Latar Belakang
Dacryocystografi adalah pemeriksaan radiograf dari sistem kelenjar air mata dengan
pemasukan bahan kontras. Sistem kelenjar air mata terdiri dari 2 yang terletak pada
superolateral orbita, dan saluran yang menghubungkan air mata melewati hidung air mata
disekresikan oleh kelenjar dan masuk kedalam saluran lacrima melalui lubang kecil yang
disebut punctum lacrima (pada setiap mata terdapat lubang). Saluran terbuka masuk kedalam
kantung terbuka dan berhubungan dengan cavum nasal oleh saluran naso-lacrima.
Pada pasien dewasa,pemeriksaan biasanya diikuti dengan anastesi local, meskipun tidak
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
1. Agar Pemateri dan Peserta Dapat Memahami Struktur Anatomi dan Fisiologi Kelenjar
Air Mata
( Dacryocystografi )
BAB II
TEORI DASAR
Kelenjar lacrimal (L, lacrimal, air mata) ukurannya kecil seperti buah almond,
tubuhnya terbagi menjadi dua bagian terletak condong kedepan dari sisi lateral atap orbita
yang terletak di fossa lacrimal dari tulang frontal. Fungsi dari kelenjar itu mengeluarkan air
mata. Sekresi berupa air mata dan berperan meminyaki dan membasahi membran lembut
pelupuk mata dan menutupi permukaan bagian depan bola mata, membran ini disebut
conjunctiva.
Setiap 6-12 menit pembuluh Menyalurkan sekresi air mata dari kelenjar ke
conjunctiva dan gerakan mengedip dari pelupuk membasahi permukaan bola mata. Sebagian
cairan itu menguap dan sebagian lagi mengalir menuju lacrimal lake, lacrimal lake yang
dangkal merupakan kantung berbentuk segitiga atau culdesac. Lacrimal lake merupakan
bagian yang terbesar yang dimiliki oleh lacrimal cantuncle, yang seperti daging, berwarna
inferior melalui sistem naso lacrimal. Penghubung dari sistem nasolacrimal adalah bagian
dari apparatus lacrimal yang biasanya digunakan sebagai subyek dalam penelitian radiologi.
(a) dua saluran kecil yang disebut lacrimal cana liculi, salah satu cana culli
(b) kantong lacrimal, berada paling atas melingkar dan mengalami perputaran
persendiannya dengan pembuluh naso lacrimal. Fosa lacrimal adalah awal dari canal
osseous, yang dilewati pembuluh nasolacrimal. Pembuluh naso lacrimal bervariasi dalam
panjangnya tetapi diyakini ukuran rata-rata kira-kira segaris dengan gigi geraham pertama.
Tiap canaliculus berasal dari sebuah lubang kecil yang disebut punctum lacrimal.
Punctum lacrimal terletak pada suatau elevasi kecil, papilla lacrimal, yang mengarah
kedalam danau lacrimal untuk penyurutan cairan. Dalam punctum, canaliculus melewati
batas dari tiap kelopak mata, canaliculus memiliki dua bagian, pertama bagian vertical yang
panjangnya kurang lebih 1 – 2 mm dan bagian horizontal yang panjangnya kurang lebih 7
mm.
Canaliculi kadang menyatu kedalam satu jalur pada saat bertemu menuju saluran
lacrimal lake, canaliculi bertemu menjadi ampulla yang disebut Sinus Maier. Sinus Maier
memiliki empat katup ( klep ) yang terdapat pada saluran air mata, yaitu :
( 3 ) Valve Tailer,
( 4 ) Valve Hawner.
Lacrimal lake terletak di antero inferior pada dinding medial orbita, dimana ia
mendiami fossa yang di bentuk oleh tulang air mata dan maxilla, dan di sisi lain yang
merupakan bagian anterior ethmoid air cells. Fossa lacrimal adalah awal dari osseus lacrimal
canal, melalui di mana saluran nasolacrimal lewat. Tulang canal dibentuk oleh tulang
lacrimal, maxilla dan prosessus lacrimal pada concha nasal inferior. Ia melewati bagian
lateral posteroinferior antara dinding medial sinus maxillaries dan dinding lateral nasal
a. Indikasi
b) Destruktif epiphora
c) Stenosis
d) Dacryocystisis
b. Kontra Indikasi :
2)
C. Prosedur pemeriksaan Dacryocystografi
a) Defenisi Dacryocystografi
a) Menurut Merril
dengan cara mengisi canal lumlna dengan bahan kontras yang bersifat
radiopaque.
c) Menurut G.Brland
kelainan seperti epypora, obstruksi saluran air mata sehingga dapat ditentukan
cara pengobatannya.
e) Menurut terminology
b) Persiapan pasien
a. Sebelum pemeriksaan
Data diri atau identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, indikasi
Agar prosedur pemeriksaan dapat berjalan lancar dan waktu dapat dipersingkat
seefisien mungkin maka pasien diberi penjelasan mengenai apa yang harus
dilakukan, bagaimana keadaan yang akan dirasakan, apa saja yang perlu
b. Saat pemeriksaan
Untuk menghindari kejadian di luar dugaan yang tidak di kehendaki yang dapat
1) Peralatan pasien
Jika anestesi lokal digunakan, pasien harus dihangatkan dari bahaya debu atau
pasir meniup ke mata ketika meninggalkan gedung, atau dia harus ditahan
adalah anestesi lokal pilihan. Hal ini cenderung untuk mencegah penyiraman
refleks yang disebabkan ketika prosedur yang dicoba tanpa bantuan anestesi
dan membuat untuk kerjasama dengan pasien dalam bahwa ia berkedip lebih
sedikit.
a. Steril
4) Kain kasa
5) Kapas
b. Un steril
pantocaine 0,5 %.
3) Gergaji ampul
4) Bengkok
5) Handuk kecil
a. Menurut Merrill
1) Foto pendahuluan : sama dengan pada pemotretan sinus paranasal yaitu posisi
Posisi Caldwell
Posisi objek : dahi dan hidung menempel kaset, MSP, OML tegak lurus
bidang film.
Kaset : 18 x 24 cm , vertical
CP : nasion
FFD : 90 cm
Posisi Waters
Posisi objek : dagu diatur dengan midline kaset. MSP kepala tegaklurus
kaset.
Kaset : 18 x 24 cm , vertical
CP : Acanthion
FFD : 90 cm
Posisi Lateral
Posisi pasien : berdiri atau duduk
Posisi objek : kepala true lateral. Os parietal menempel kaset. MSP kepala
sejajar dengan film. IPL tegak lurus film. Bagian organ 2,5
Kaset : 18 x 24 cm
FFD : 90 cm
a. Pasien supine
melebarkan pembuluh
3) Teknik pemotretan:
saluran yang baik dan terlihat pada lantai atau dasar rongga hidung dan
4) Kriteria evaluasi :
b. MENURUT G. BRIAND:
1) Foto pendahuluan :
a) Occipito mental
b) Lateral
1. MSP tubuh parallel dengan film Interpupilary line tegak lurus film
a) Dengan canula
b) Dengan cateter
dengan dilator
3) Teknik pemotretan
a) Dengan canula : proyeksi occipito mental dan lateral seperti pada foto
pendahuluan
conjungtiva
4 mm
e) Lubang kateter yang kecil membuat suntikkan berjalan lebih cepat. Kehati-
bertambah jauh akibat tekanan suntikkan. Bila saluran lakrimal baik, pasien
biasanya mengeluh rasa tidak enak pada saat bahan kontras mencapai
nasofaring.
2) Teknik pemotretan:
a) Fronto occipital
PP : supine
CR : tegak lurus
a) Lateral
PP: supine
PO: MSP sejajar dengan film, interpupilary line tegak lurus film
CR: horizontal
A. Menurut Nuraeni
Kelenjar lakrimal memiliki ukuran yang kecil dan berbentuk seperti buah almond
.fungsi dari kelenjar yaitu untuk mengeluarkan air mata. Air mata berperan untuk
meminyaki dan membasahi membran pelupuk mata, membrane ini disebut juga
conjunctiva. Conjunctiva berperan untuk menutupi permukaan bagian depan bola mata.
Lacrimal panjangnya 12 mm. pembuluh lakrimal mengeluarkan sekresi air mata dari
kelenjar ke conjunctiva setiap 6-12 menit. Pelupuk mata akan melakukan gerakan
Sebagian dari sekresi air mata akan menguap dan sebagiannya lagi akan mengalir ke
lacrimal lake. Cairan yang yang berada pada lacrimal lake akan dialirkan menuju naso
lacrimal. Yang biasa dijadikan subyek penelitian radiologi adalah penghubung dari
sistem naso lacrimal yang terdiri dari : Dua saluran kecil ( kanakuli atas dan kanakuli
nasolacrimal ).
Tiap canaculi berasal dari lubang kecil yang biasa disebut punctum. Punctum terdiri
dari dua yaitu puctum lakrimal atas dan punctum lakrimal bawah. Pada saat menuju
lacrimal lake, canaculi atas dan canaculi bawah kadang bertemu dan menyatu menjadi
ampulla.
3. Kontraindikasi
4. Prosedur Pemeriksaan
a. Pengertian dacryocystografi
b. Persiapan pasien
melepas benda yang dapat mengganggu hasil radiograf seperti anting dan lain-lain.
Pasien juga harus diberi anestesi dimana pada orang dewasa diberi anastesi local dan
1) Steril
d) Kain kasa
e) Kapas
2) Un steril
pantocaine 0,5 %.
c) Gergaji ampul
d) Bengkok
e) Handuk kecil
d. Teknik Radiografi
- Pasien supine
- Jika menggunakan kateter maka kedua ujung kateter disambung dengan spuit
Teknik Radiografi
Posisi Caldwell
Posisi objek : dahi dan hidung menempel kaset, MSP dan OML tegak lurus
bidang film.
Kaset : 18 x 24 cm , vertical
CP : nasion
FFD : 90 cm
Posisi Waters
Posisi pasien : berdiri atau duduk dengan kedua bahu terletak pada bidang
transversal.
Posisi objek : dagu diatur dengan midline kaset. MSP kepala tegak lurus
kaset.
Kaset : 18 x 24 cm , vertical
CP : Acanthion
FFD : 90 cm
Posisi Lateral
Posisi objek : kepala true lateral. Os parietal menempel kaset. MSP kepala
Kaset : 18 x 24 cm
FFD : 90 cm
kelenjar itu mengeluarkan air yang berguna untuk meminyaki dan membasahi membran
Sekresi air mata yang terkumpul dalam lacrimal dialirkan menuju nasal meatus
inferior melalui sistem naso lacrimal. Penghubung dari sistem nasolacrimal adalah bagian
1. Indikasi
2) Destruktif epiphora
3) Stenosis
4) Dacryocystisis
2. Kontra Indikasi :
a) Defenisi Dacryocystografi
menyuntikan bahan kontras untuk melihat kelainan pada saluran air mata
b) Persiapan pasien
1) Sebelum pemeriksaan
a. Memeriksa data diri pasien (nama, umur, jenis kelamin, indikasi pemeriksaan,
2) Saat pemeriksaan
b. Pasien diberi anestesi. untuk orang dewasa menggunakan anestesi local. Jika
menggunakan anestesi local maka mata pasien harus terhindar dari debu dan
1. Steril
d. Kain kasa
e. Kapas
2. Un steril
b. Gergaji ampul
c. Bengkok
d. Handuk kecil
d) Teknik Radiografi
Posisi Caldwell
Posisi objek : dahi dan hidung menempel kaset, MSP, OML tegak lurus bidang
film.
Kaset : 18 x 24 cm , vertical
CR : 15º caudally untuk OML dan 25º caudally untuk GML.
CP : nasion
FFD : 90 cm
Posisi Waters
Kaset : 18 x 24 cm , vertical
CP : Acanthion
FFD : 90 cm
Posisi Lateral
Posisi objek : kepala true lateral. Os parietal menempel kaset. MSP kepala
sejajar dengan film. IPL tegak lurus film. Bagian organ 2,5 cm
Kaset : 18 x 24 cm
FFD : 90 cm
Kelenjar lakrimal berbentuk oval dan berukuran kurang lebih 2cm, kelenjar ini
terdiri atas kelenjar majemuk yang terletak pada sudut luar sebelah atas rongga orbita.
Kelenja – kelenjar itu mengeluarkan air mata. Air mata berguna untuk menjaga bola mata
agar tetap basah dan berguna untuk membersihkan mata dari benda asing yang masuk.
Air mata diproduksi oleh kelenjar lakrimal utama dan lakrimal tambahan.
Terdapat dua tipe sekresi air mata yaitu sekresi basal dan sekresi reflek.kelenjar lakrimal
utama berperan dalam sekeresi reflek, yangmerupakan respon dari rangsangan syaraf
berupa iritasi fisik stimulasi psikis dan efek dari rangsangan cahaya. Sedangkan kelenjar
a. Indikasi
2) Destruktif epiphora
3) Stenosis
4) Dacryocystisis
b. Kontra Indikasi :
a. Saat pemeriksaan
Untuk menghindari kejadian di luar dugaan yang tidak di kehendaki yang dapat
1) Peralatan pasien
Benda-benda yang digunakan pasien yang bersifat radioopaque seperti anting,
Jika anestesi lokal digunakan, pasien harus dihangatkan dari bahaya debu
atau pasir meniup ke mata ketika meninggalkan gedung, atau dia harus
b. Teknik Radiografi
Menurut Merrill
Posisi Caldwell
Posisi pasien : berdiri atau duduk dengan kedua bahu terletak pada bidang
transversal.
Posisi objek : dahi dan hidung menempel kaset, MSP, OML tegak lurus bidang
film.
Kaset : 18 x 24 cm , vertical
CR : 15º caudally untuk OML dan 25º caudally untuk GML.
CP : nasion
FFD : 90 cm
Posisi Waters
Posisi pasien : berdiri tau duduk dengan kedua bahu terletak pada bidang
transversal.
Posisi objek : dagu diatur dengan midline kaset. MSP kepala tegaklurus midline
Kaset : 18 x 24 cm , vertical
CP : Acanthion
FFD : 90 cm
Posisi Lateral
Posisi objek : kepala true lateral. Os parietal menempel kaset. MSP kepala
sejajar dengan film. IPL tegak lurus film. Bagian organ 2,5 cm
Kaset : 18 x 24 cm
FFD : 90 cm
melebarkan pembuluh
3) Teknik pemotretan:
a. Teknik yang dilakukan sama dengan foto pendahuluan yaitu posisi Caldwell
d. Kriteria evaluasi :
Kelenjar lakrimal berbentuk oval dan berukuran kurang lebih 2cm, kelenjar ini
terdiri atas kelenjar majemuk yang terletak pada sudut luar sebelah atas rongga orbita.
Kelenja – kelenjar itu mengeluarkan air mata. Air mata berguna untuk menjaga bola mata
agar tetap basah dan berguna untuk membersihkan mata dari benda asing yang masuk.
Air mata diproduksi oleh kelenjar lakrimal utama dan lakrimal tambahan.
Terdapat dua tipe sekresi air mata yaitu sekresi basal dan sekresi reflek.kelenjar lakrimal
utama berperan dalam sekeresi reflek, yangmerupakan respon dari rangsangan syaraf
berupa iritasi fisik stimulasi psikis dan efek dari rangsangan cahaya. Sedangkan kelenjar
a. Indikasi
2) Destruktif epiphora
3) Stenosis
4) Dacryocystisis
b. Kontra Indikasi :
3. Prosedur Pemeriksaan
a. Pengertian Dacrocystografi
dan salurannya dengan cara mengisi kanal lumina dengan bahan kontras positif yang
b. Persiapan
yang harus dilakukan, bagaimana keadaan yang akan dirasakan, apa saja yang
larangann
Untuk menghindari kejadian di luar dugaan yang tidak di kehendaki yang dapat
c. Peralatan pasien
Unsteril :
- Ampul bahan kontras : lipiodol, ultra fluid, guerbet, media kontras yang
mengandung iodine.
pantocaine 0,5 %
- Gerjaji ampul.
- Senter lampu sorot.
- Handuk kecil.
- Bengkok.
Steril :
- Kain kassa.
- Kapas.
3. Teknik pemeriksaan
a. Tindakan Pendahuluan
- Isi sakus lakrimal dikosongkan dengan memberi tekanan pada sakus tersebut.
- Mata ditetesi anestesi local sebagai penghilang anestesi local. Beberapa detik
setelah penetesan akan dirasakan menyengat, namun hal ini hanya akan
- Diatas meja pemeriksaan di beri handuk kecil pada bagian dasar kepala
telah di dilatasi. Lakukan pemasukan kanula terlebih dahulu pada punctum bagian
4. Teknik Pemotretan
Foto pendahuluan : foto dengan posisi Caldwell, Waters, dan Lateral dilakukan.
Posisi Caldwell
Posisi pasien : berdiri atau duduk dengan kedua bahu terletak pada bidang
transversal.
Posisi objek : dahi dan hidung menempel kaset, MSP, OML tegak lurus bidang
film.
Kaset : 18 x 24 cm , vertical
CP : nasion
FFD : 90 cm
Posisi Waters
Posisi pasien : berdiri tau duduk dengan kedua bahu terletak pada bidang transversal.
Posisi objek : dagu diatur dengan midline kaset. MSP kepala tegaklurus midline
Kaset : 18 x 24 cm , vertical
CP : Acanthion
FFD : 90 cm
Posisi Lateral
Posisi objek : kepala true lateral. Os parietal menempel kaset. MSP kepala sejajar
dengan film. IPL tegak lurus film. Bagian organ 2,5 cm psterior
Kaset : 18 x 24 cm
FFD : 90 cm
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dacryocystografi adalah pemeriksaan radiologi terhadap sistem saluran air mata
b. Destruktif epiphora
c. Stenosis
d. Dacryocystisis
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu :
Karena bahan kontras yang berjalan sangat cepat maka pemotretan sebaiknya
Bryan, Glenda J. 1987. Diagnostic Radiography A Concise Practical Manual. Fourth Edition.
Harsanto, Widy. Kumpulan materi perkuliahan Tingkat II. Step Two edisi pertama. Jakarta:
ATRO DEPKES RI
Merril, Vinita. 1975. Roentgenographic position and standard radiologic procedures. Fourth
Saxton, H.M dan Strikland, Basil. Practical procedures in diagnostic Radiology. Second edition.