Kebijakan Pelayanan Publik Keimigrasian Terkait Permohonan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19
Kebijakan Pelayanan Publik Keimigrasian Terkait Permohonan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
FT.LANTASKIM
Yang Diampu oleh Gunawan Ari Nursanto, SE., M.M
Oleh:
Alyuhdi Arifuddin Agung Pramana
(2017.1108.1.03)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis
dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi
Ujian Tengah Semester Mata Kuliah FT.LANTASKIM tentang tentang fenomena yang
terjadi pada lalu lintas keimigrasian yang berjudul “KEBIJAKAN PELAYANAN
PUBLIK KEIMIGRASIAN TERKAIT PERMOHONAN DOKUMEN
PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19”.
Manfaat dari penyusunan Makalah ini untuk menambah wawasan mengenai kebijakan
pelayanan publik keimigrasian dalam permohonan Dokumen Perjalanan Republik
Indonesia pada masa pandemi COVID-19 beserta kelebihan dan kekurangannya di
Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh . Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Gunawan Ari Nursanto, SE., M.M selaku Dosen FT.LANTASKIM yang telah
membimbing Penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis menyadari
bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 18
B. Saran ....................................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara maritim yang terdiri dari banyak pulau. Saat ini
Indonesia dicanangkan menjadi “poros maritim dunia”. Hal ini sudah diketahui
semua orang bahwa Indonesia merupakan negara perairan terluas di dunia sekaligus
menjadi daerah paling strategis karena diapit oleh 2 Samudera (Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik) dan diapit oleh 2 benua (Benua Asia dan Benua Australia)
dan kerap kali menjadi lalu lintas perairan yang terbilang padat dan sibuk sekaligus
menjadi lokasi persinggahan. Indonesia dikatakan negara persinggahan karena
Indonesia adalah negara yang letaknya sangat strategis dan merupakan akses pintu
masuk ke dalam ataupun keluar negeri. Mobilitas orang yang keluar masuk wilayah
Indonesia, khususnya Warga Negara Indonesia membutuhkan Dokumen Perjalanan
Republik Indonesia.
1
‘Indonesia Confirms First Cases of Coronavirus’
<https://www.bangkokpost.com/world/1869789/indonesia-confirms-first-cases-of-coronavirus>
[accessed 6 March 2021].
1
dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang Warga Negara Jepang. 2 Sampai
dengan tanggal 5 Maret 2021, kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai
1.368.069 kasus positif, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak di
Kawasan Asia dengan 37.026 kematian.3 Namun, pada Juni 2020 kemaren
Indonesia sudah memasuki masa new normal atau masa adaptasi kebiasaan baru
Masa Adaptasi kebiasaan baru adalah masa transisi untuk “berdamai dan
hidup berdampingan” dengan COVID-19. Penduduk dapat bekerja dan beraktivitas
di luar rumah seperti biasa, namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal
ini juga berlaku pada jajaran UPT Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh. Pada
Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh, permohonan Dokumen Perjalanan
Republik Indonesia (paspor biasa) juga terdampak akan adanya Pandemi COVID-
19. Untuk mengatasi dampak akibat Pandemi COVID-19 tersebut, pimpinan Kantor
Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh memiliki program-program atau kebijakan khusus
yang diharapkan dapat menunjang dan meningkatkan pelayanan publik
keimigrasian, khususnya dalam permohonan Dokumen Perjalanan Republik
Indonesia (paspor biasa). Dengan adanya kebijakan baru tersebut, penulis mencoba
memberikan argumentasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari masing-masing
kebijakan yang ada.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan kepada latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis
menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kebijakan pelayanan publik keimigrasian terkait permohonan
Dokumen Perjalanan Republik Indonesia pada masa pandemi COVID-19
pada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh?
2
‘First Coronavirus Cases Confirmed in Indonesia amid Fears Nation Is Ill-Prepared for Outbreak |
Indonesia | The Guardian’ <https://www.theguardian.com/world/2020/mar/02/first-
coronavirus-cases-confirmed-in-indonesia-amid-fears-nation-is-ill-prepared-for-outbreak>
[accessed 6 March 2021].
3
‘Coronavirus Update (Live): 116,739,979 Cases and 2,593,526 Deaths from COVID-19 Virus
Pandemic - Worldometer’ <https://www.worldometers.info/coronavirus/#countries> [accessed 6
March 2021].
2
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan mengenai kebijakan pelayanan
publik keimigrasian dalam permohonan Dokumen Perjalanan Republik
Indonesia pada masa pandemi COVID-19 di Kantor Imigrasi Kelas I TPI
Banda Aceh?
C. Tujuan
D. Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Herlin Wijayanti, 2011. Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian, Malang, Bayumedia
Publishing. Hal. 129.
5
Jazim Hamidi dan Charles Christian.(et.al.), 2015. Hukum Keimigrasian Bagi Orang Asing di
Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika. Hal. 1.
4
dan fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat.6 Di Indonesia, tugas
dan fungsi keimigrasian berada dibawah naungan Direktorat Jenderal
Imigrasi. Direktorat Jenderal Imigrasi adalah sebuah struktur bagian dari
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia yang memiliki
tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi
teknis di bidang imigrasi. Fungsi dari keimigrasian adalah bagian dari
urusan pemerintahan dalam memberikan pelayanan Keimigrasian,
penegakan hukum, keamanan negara, dan fasilitator pembangunan
kesejahteraan masyarakat.
6
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011.
7
Undang-undang Republik Indonesia, ‘Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik’, Udang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Playanan Publik, 2009.
5
penerapan dari nilai-nilai yang terkandung dalam sila sila dalam Pancasila.8
Tata nilai PASTI merupakan perwujudan kepedulian terhadap Hak Asasi
Manusia. PASTI adalah akronim dari Profesional, Akuntabel, Sinergis,
Transparan, dan Inovatif yang merupakan pengejawantahan daripada
kinerja aparatur keimigrasian dalam rangka pelayanan publik keimigrasian.9
Jadi, pelayanan publik keimigrasian adalah pelayanan yang berupa jasa
keimigrasian bagi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang
dilaksanakan oleh instansi Imigrasi di Pusat (Direktorat Jenderal Imigrasi)
dan di Daerah-daerah (UPT Imigrasi). Pelayanan publik keimigrasian
berlandaskan pada Tata nilai PASTI Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia dan berlandaskan Hak Asasi Manusia.
8
Pramella Yunidar Pasaribu and Bobby Briando, , 2019 , Pelayanan Publik Keimigrasian Berbasis
HAM Sebagai Perwujudan Tata Nilai “PASTI” Kemenkumham, Jurnal HAM , hlm.15.
9
Ibid
10
‘RPP Tentang Dokumen Perjalanan Republik Indonesia’
<http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1489:r
pp-tentang-dokumen-perjalanan-republik-indonesia&catid=268&Itemid=73> [accessed 5 March
2021].
11
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2021
12
Ibid
6
E. Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi COVID-19
Masa adaptasi kebiasaan baru kerap dikenal dengan sebutan “new
normal”. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Tim Pakar Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmita, new normal sendiri
diartikan sebagai perubahan perilaku masyarakat untuk tetap menjalankan
aktivitas secara normal.13 Implementasi kebijakan new normal ini akan
dikawal dan disertai dengan kewajiban mematuhi protokol kesehatan secara
ketat.14
Masa adaptasi kebiasaan baru Indonesia dimulai pada Juni 2020. Hal ini
membuat pergerakan dan perlintasan dapat sedikit lebih aktif dan terbuka
daripada sebelumnya. Perlu diketahui bahwa adaptasi kebiasaan baru adalah
proses bertahap yang bergantung pada daerah masing-masing. Namun,
adaptasi kebiasaan baru bukan berarti kembali ke kehidupan normal dan
melakukan segala aktivitas sama seperti sebelum pandemi. 15 Kita dapat
menjalani aktifitas hanya dengan kondisi tertentu dan diwajibkan mematuhi
protokol kesehatan yang ada.
F. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
13
‘Adaptasi Kebiasaan Baru Di Masa Pandemi Covid-19 - Dinas Kesehatan Provinsi Bali’
<https://www.diskes.baliprov.go.id/adaptasi-kebiasaan-baru-di-masa-pandemi-covid-19/>
[accessed 5 March 2021].
14
Ibid
15
‘Ketahui: Adaptasi Kebiasaan Baru - Apa Yang Harus Kamu Ketahui? | Covid19.Go.Id’
<https://covid19.go.id/edukasi/apa-yang-harus-kamu-ketahui-tentang-covid-19/adaptasi-
kebiasaan-baru> [accessed 5 March 2021].
7
Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
8
• Wilayah Kerja
• Struktur Organisasi
16
‘KANTOR IMIGRASI KELAS I TPI BANDA ACEH | Halaman Profil Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda
Aceh’ <https://bandaaceh.imigrasi.go.id/halaman/profil-kantor> [accessed 6 March 2021].
17
‘KANTOR IMIGRASI KELAS I TPI BANDA ACEH | Halaman Struktur Organisasi’
<https://bandaaceh.imigrasi.go.id/halaman/struktur-organisasi> [accessed 6 March 2021].
9
BAB III
PEMBAHASAN
18
‘Kantor Wilayah Sosialisasikan Surat Edaran Menkumham Terkait Sistem Kerja ASN Di Era New
Normal’ <https://lampung.kemenkumham.go.id/pusat-informasi/artikel/2914-kantor-wilayah-
sosialisasikan-surat-edaran-menkumham-terkait-sistem-kerja-asn-di-era-new-normal> [accessed
6 March 2021].
10
juga dirasa dapat membantu dan memudahkan masyarakat sebagai
pemohon. Dikarenakan kemudahan-kemudahan tersebut diharapkan
masyarakat menjadi lebih nyaman dan merasa puas dengan pelayanan
publik keimigrasian khususnya pada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda
Aceh.
11
Hal-hal lain yang dijelaskan mengenai pola kerja ASN Kementerian
Hukum dan HAM yakni:
12
2) Eazy Passport
Sumber:https://bandaaceh.imigrasi.go.id/berita/kategori/pelayanan-
keimigrasian-wni/easy-passport-kanim-banda-aceh-hbi-71
19
‘Direktorat Jenderal Imigrasi’ <https://www.imigrasi.go.id/berita/detail/kantor-imigrasi-buka-
pelayanan-paspor-kolektif-eazy-passport> [accessed 6 March 2021].
13
Pelayanan Eazy Passport dapat diberikan kepada:20
a) Perkantoran Pemerintah/TNI/POLRI/BUMN/BUMD/Swasta;
c) Komunitas/organisasi; dan
d) Komplek perumahan/apartemen;
20
‘Direktorat Jenderal Imigrasi’ <https://www.imigrasi.go.id/covid19/detail/c1dfd96e/pelayanan-
eazy-passport> [accessed 6 March 2021].
14
konten khusus pada hari-hari tertentu seperti hari besar nasional atau hari
peringatan dari instansi. Konten juga berisi tentang kebijakan terbaru terkait
keimigrasian. Untuk update tentang kondisi terkini seperti kendala layanan
dan kendala kesisteman diinfokan melalui story Instagram. Selain sebagai
sarana penyebaran informasi, media sosial ini juga dapat dijadikan portal
untuk interaksi komunikasi pemohon atau masyarakat dengan petugas
imigrasi yang bertugas sebagai admin.
15
Akte/Ijazah/Buku Nikah.21 Sedangkan untuk Penggantian habis berlaku dan
penggantian halaman penuh persyaratannya cukup membawa KTP dan
paspor lama, masing-masing difotokopi satu rangkap dengan kertas A4.22
21
‘Imigrasi Bengkalis Buka Layanan Paspor Simpatik 2019 – Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bengkalis’
<https://bengkalis.imigrasi.go.id/2019/01/08/imigrasi-bengkalis-buka-layanan-paspor-simpatik-
2019/> [accessed 6 March 2021].
22
Ibid
16
C. Bentuk Fasilitasi fungsi Imigrasi, yakni sebagai implementasi
fungsi keimigrasian yakni pelayanan publik
• Kekurangan
A. Jumlah Kuota yang tidak sesuai minimal di peraturan,
kenyataan di lapangan tidak selalu harus 50 orang minimal
dalam pelaksanaan kebijakan ini.
3) Peningkatan Penyebaran Informasi Keimigrasian Via Media Sosial
• Kelebihan
A. Memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi
keimigrasian, masyarakat semakin mengetahui informasi
terbaru tentang keimigrasian.
B. Sebagai sarana informasi dan komunikasi keimigrasian, media
sosial sebagai portal untuk akses dan interaksi antara
masyarakat dan pemohon.
C. Transparansi, penyebaran informasi yang baik dan transparan
sesuai dengan nilai “PASTI” Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
• Kekurangan
A. Dikhawatirkan terlalu banyak respon yang masuk dan adanya
respon negatif, mengelola pertanyaan yang masuk dan
menanggulangi akan adanya hate speech dan hoax.
4) Rencana Pelaksanaan Layanan Paspor Simpatik
• Kelebihan
A. Diharapkan dapat mempermudah masyarakat, dengan
menyediakan layanan publik pada saat weekend.
B. Diharapkan dapat meningkatkan target PNBP, dengan
penambahan jam kerja dan jam pelayanan publik
• Kekurangan
A. Dikhawatirkan terjadinya penambahan jam kerja petugas.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan uraian dari karya tulis makalah ini, maka penulis mencoba
untuk memberikan kesimpulan sebagai intisari dari seluruh substansi penulisan
ini, diantaranya :
1. Pelayanan publik keimigrasian adalah jenis dari pelayanan publik pada
umumnya yakni yang berupa jasa keimigrasian bagi Warga Negara
Indonesia dan Warga Negara Asing yang dilaksanakan oleh instansi
Imigrasi di Pusat (Direktorat Jenderal Imigrasi) dan di Daerah-daerah
(UPT Imigrasi). Pelayanan publik keimigrasian berlandaskan dan
berpedoman kepada Tata nilai PASTI Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia dan berlandaskan Hak Asasi Manusia.
2. Kebijakan dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh terkait
Permohonan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia yang sudah
dilaksanakan yakni : work from home; eazy passport; dan peningkatan
penyebaran informasi keimigrasian via media sosial. Sedangkan untuk
kebijakan yang dalam tahap perencanaan dan baru akan dimulai yakni
layanan paspor simpatik. Kebijakan atau program ini adalah upaya dari
pihak Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh untuk mencapai target
PNBP sekaligus dapat memudahkan masyarakat atau pemohon pada
masa Pandemi COVID-19.
3. Ditemukan adanya kelebihan dan kekurangan pada kebijakan atau
program tersebut. Karena setiap kebijakan pasti ada dampak positif dan
negatif. Diperlukan formula yang baik dan sesuai untuk meminimalisasi
lagi kekurangan yang ada.
18
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Wijayanti, Herlin. Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian. Malang :
Bayumedia Publishing, 2011.
Hamidi, Jazim and Charles Christian. Hukum Keimigrasian Bagi Orang Asing di
Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika, 2015.
Jurnal Ilmiah
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-undang Republik Indonesia, ‘Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik’, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, 2009
Internet
‘RPP Tentang Dokumen Perjalanan Republik Indonesia’
<http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?option=com_content&view
=article&id=1489:rpp-tentang-dokumen-perjalanan-republik-
indonesia&catid=268&Itemid=73> [accessed 5 March 2021]
20
‘Coronavirus Update (Live): 116,739,979 Cases and 2,593,526 Deaths from
COVID-19 Virus Pandemic - Worldometer’
<https://www.worldometers.info/coronavirus/#countries> [accessed 6 March
2021]
——— <https://www.imigrasi.go.id/covid19/detail/c1dfd96e/pelayanan-eazy-
passport> [accessed 6 March 2021]
‘Imigrasi Bengkalis Buka Layanan Paspor Simpatik 2019 – Kantor Imigrasi Kelas
II TPI Bengkalis’ <https://bengkalis.imigrasi.go.id/2019/01/08/imigrasi-
bengkalis-buka-layanan-paspor-simpatik-2019/> [accessed 6 March 2021]
21
wni/easy-passport-kanim-banda-aceh-hbi-71> [accessed 6 March 2021].
22