Anda di halaman 1dari 8

COOLING WATER SYSTEM

UP MUARA TAWAR

2.8. Pengertian
Cooling Water System pada Gas Turbine merupakan suatu sistem
pendinginan tertutup yang digunakan untuk pendinginan lube oil dan udara
pendingin generator. Cooling Water System menggunakan air make up sebagai
media pendinginan dan disirkulasikan oleh Cooling Water Pump (CWP) yang
terdiri dari dua buah pompa.

2.9. Fungsi
Cooling Water System pada Gas Turbine mempunyai beberapa fungsi,
yaitu :
a) Sebagai pendingin lube oil dengan menggunakan heat exchanger;
b) Sebagai pendingin untuk udara pendinginan generator.

2.10. Prinsip Kerja


Pada cooling water system menggunakan dua buah cooling water pump
(CWP) yang berfungsi untuk mensirkulasikan air. Setelah itu discharge cooling
water pump (CWP) dicabang menjadi dua line, yaitu menuju ke heat exchanger
untuk pendingin lube oil dan generator untuk pendingin udara pendinginan
generator. Pendingin lube oil, dengan menggunakan heat exchanger didesain dari
plat penukar panas untuk aliran oil dan air dengan arah berlawanan. Sedangkan
pendingin udara pendinginan generator dengan cara melewatkan air pada tube
berada pada posisi bawah winding generator. Setelah digunakan untuk
mendinginkan lube oil dan generator, cooling water didinginkan menggunakan
cooler fan yang terdiri dari 3 group dan masing-masing group terdapat 3 fan, jadi
jumlah fan yang dipakai untuk mendinginkan cooling water ada 9 fan. Aliran
cooling water diatur oleh thermostatic valve, dimana aliran diatur berdasarkan
temperature cooling water. Untuk menstabilkan tekanan suction cooling water
pump (CWP) dipasang pressure accumulator dan untuk pengaman tekanan lebih
dipasang pressure limiting valve.

19
COOLING WATER SYSTEM
UP MUARA TAWAR

GENERATOR

LUBE OIL
COOLER FAN COOLER FAN
GROUP 1 GROUP 2

HEAT
EXCHANGER

COOLING WATER
PUMP

PRESSURE
LIMITING
VALVE ACCUMULATOR

FEED WATER

THREE WAY
VALVE

2.11. Komponen Cooling Water System


2.11.1. Cooling Water Pump (CWP)
Cooling Water Pump (CWP) berfungsi untuk mensirkulasikan cooling
water untuk mendinginkan lube oil dan udara pendingin generator yang terdiri
dari dua buah pompa. Dalam normal operasi satu pompa beroperasi dan pompa
yang lain standby.

Gambar 2.18. Cooling Water Pump

20
COOLING WATER SYSTEM
UP MUARA TAWAR

2.11.2. Lube Oil Cooler


Lube Oil Cooler berfungsi sebagai media penukar panas lube oil dan
cooling water atau sebagai pendingin lube oil sebelum digunakan sebagai
pelumasan bearing. Heat exchanger didesain untuk 100 % kapasitas aliran dan
didesain dari plat penukar panas dengan arah aliran yang berlawanan. Pada heat
exchanger dilengkapi dengan vent valve dan drain valve serta katup manual untuk
suction dan discharge untuk memudahkan saat maintenance. Setelah digunakan
untuk mendinginkan lube oil, cooling water didinginkan kembali oleh cooler fan.

Gambar 2.19. Lube Oil Cooler

2.11.3. Generator Cooler


Generator cooler digunakan untuk mendinginkan udara yang telah dipakai
untuk mendinginkan generator. Pada generator cooler ini juga terdapat shut off
valve dan drain valve yang digunakan saat maintenance serta untuk pengambilan
sample cooling water oleh pihak labor.

Gambar 2.20. Line Generator Cooler

21
COOLING WATER SYSTEM
UP MUARA TAWAR

2.11.4. Cooler Fan


Cooler fan berfungsi untuk mendinginkan cooling water setelah dipakai
untuk mendinginkan lube oil dan udara pendingin generator. Prinsip kerja cooler
fan yaitu menghisap kalor cooling water yang ada pada tube-tube dengan
mengunakan fan yang digerakkan oleh motor listrik.
Pada unit pembangkitan Muara Tawar blok 1 dan 2 terdapat 3 group dan
masing-masing group terdapat 3 fan, jadi jumlah fan yang dipakai untuk
mendinginkan cooling water ada 9 fan. Pada saat normal operasi, breaker untuk
motor penggeraknya diposisikan remote. Jadi group cooler fan beroperasi sesuai
dengan preselect. Namun jika temperature winding stator generator naik maka 1
group cooler fan yang standby dioperasikan secara manual.
Berikut group cooler fan beroperasi sesuai dengan preselect, yaitu :
 Preselect 1 : group 1 dan 2 operasi, group 3 standby
 Preselect 2 : group 2 dan 3 operasi, group 1 standby
 Preselect 3 : group 1 dan 3 operasi, group 2 standby

Gambar 2.21. Cooler Fan

2.11.5. Three Way Valve


Three way valve berfungsi sebagai pengatur aliran cooling water yang
telah digunakan sebagai pendingin lube oil dan generator untuk melalui cooler fan
atau by pass menuju suction cooling water pump (CWP) untuk disirkulasikan

22
COOLING WATER SYSTEM
UP MUARA TAWAR

kembali. Three way valve merupakan thermostatic valve yang bekerja secara
mekanikal berdasarkan temperature cooling water.

Gambar 2.22. Three Way Valve

2.11.6. Pressure Accumulator


Pressure accumulator berfungsi untuk menstabilkan pressure agar tidak
terjadi denyutan (drop pressure) saat cooling water pump (CWP) change over.
Pressure accumulator dipasang pada suction pompa, dikarenakan pressure
accumulator ini difungsikan sebagai pengaman pompa jika terjadi penurunan
pressure secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan kavitasi pada pompa. Tabung
pressure accumulator berisi bladder yang berisi gas nitrogen (N2) yang bersifat
compressible dan merupakan senyawa yang netral. Tekanan gas nitrogen dalam
bladder pada saat normal operasi adalah 1,5 bar (1,5 bar pada temperature 20oC).
Prinsip kerja pressure accumulator sebagai berikut. Saat tekanan normal
dimana pada line cooling water belum ada tekanan, bladder mengembang penuh
pada tabung pressure accumulator. Saat pressure line cooling water sudah
melebihi tekanan gas nitrogen dalam bladder, maka gas nitrogen yang bersifat
compressible akan tertekan cooling water sehingga volume bladder lebih kecil
dari sebelumnya tetapi tekanan naik mengikuti tekanan line cooling water. Dan
diruang kosong tabung pressure accumulator terisi cooling water, jadi saat
tekanan line cooling water tiba-tiba turun maka pressure accumulator akan
menstabilkan tekanan cooling water dengan cara menekan cooling water keluar
dari tabung pressure accumulator karena tekanan line cooling water lebih rendah
daripada tekanan tabung pressure accumulator.

23
COOLING WATER SYSTEM
UP MUARA TAWAR

Gambar 2.23. Pressure accumulator

2.11.7. Hand Pump


Hand pump merupakan pompa manual yang digunakan untuk
menginjeksikan bahan kimia pada cooling water system.

Gambar 2.24. Hand Pump

2.12. Spesifikasi Motor Cooling Water System Gas Turbine (name plate)
Peralatan Spesifikasi
Cooling Water Pump 3~ 380 V
37 kW, 68 A
50 Hz
Cooler Fan 3~ 380 V
15 kW, 38 A
50 Hz

Tabel 2.3. Spesifikasi Motor Cooling Water System

24
COOLING WATER SYSTEM
UP MUARA TAWAR

2.13. Set Point Cooling Water System Gas Turbine

Alarm PLS PLST Trip


DP Cooling Water Pump / bar 0,8
Press Cooling Water Pump / bar < 1,5
Temp. Winding Stator Gen / °C > 120
Temp. Winding Stator Gen / °C > 130
Temp. Warm Air Generator / °C > 90
Temp. Cold Air Generator / °C > 60
DP Cooling Water Pump / bar 0,8

Tabel 2.4. Set Point Cooling Water System

2.14. Sistem Operasi Cooling Water (MT- IK- 2-01-07-101 )


2.14.1.Sumber Daya (Resources)
1. APD Yang Disiapkan / Digunakan :
a) Safety Helmet b) Ear Plug
c) Pakaian Kerja d) Kacanata Pelindung (Safety Glasses)
e) Safety Shoes
2. Peralatan / Tool Set Yang Digunakan :
a) Handy Talkie
3. Material Yang Digunakan :
a) Majun
2.14.2. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pastikan memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang dibutuhkan
2. Pastikan tidak ada pekerjaan maintenance di auxalary block
3. Pastikan katup suction dan discharge Cooling Water System yang akan
dioperasikan pada posisi open
4. Pastikan katup pada line accumulator pada posisi open
5. Pastikan katup inlet dan outlet pada Heat Exchanger pada posisi open
6. Pastikan katup inlet dan outlet pada Generator Cooling pada posisi
open
7. Pastikan semua katup drain dan venting pada Cooling Water System
pada posisi closed
8. Pastikan pressure sebelum Cooling Water Pump > min (> 1,7 bar)

25
COOLING WATER SYSTEM
UP MUARA TAWAR

9. Pastikan breaker Cooling Water Pump dalam kondisi energized


(indikasi pada POS pompa berwarna hijau)

2.14.3. Pelaksanaan Pekerjaan


1. Pilih preselec Cooling Water Pump (Cooling Water Pump 1 atau 2)
2. Cooling Water Pump diaktifkan (1 buah pompa ON, dan 1 pompa
standby)
3. Pastikan pompa bekerja secara normal (tidak ada kelainan suara
ataupun vibrasi)
4. Pastikan tidak ada kebocoran pada line Closed Cooling Water
5. Pastikan DP Cooling Water Pump > min (> 0,8 bar)

26

Anda mungkin juga menyukai