Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andi Anisa Zahirah

NPM : S032020019

Tugas SANKRI 2

1. Urusan pemerintah yang tidak diotonomikan?

Jadi, ada 6 urusan pemerintahan pusat yang tidak diserahkan ke daerah. Yang tentu saja
setiap urusan-urusan tersebut adalah untuk berlangsungnya kehidupan para masyarakat,
bangsa, dan Negara. 6 urusan pemerintahan pusat tersebut adalah sebagai berikut :

 Politik Manca Negara


Politik manca Negara atau urusan pemerintahan yang berhubungan dengan luar negeri
yaitu yang mengenai adanya pengangkatan suatu jabatan diplomatik dan untuk menunjuk
beberapa warga Negara untuk dicalonkan di lembaga tingkat internasional. Untuk
penetapan kebijakan yang mencakup ke wilayah luar negei, dan untuk melakukan
hubungan serta perjanjian dengan Negara lain, juga dapat menetapkan beberapa
kebijakan yang berhubungan dengan luar negri.
 Pertahanan
Pemerintah pusat memiliki wewenang dalam pertahanan suatu Negara yaitu dengan
melakukan beberapa upaya seperti pendirian pasukan para angkatan bersenjata,
penetapan adanya beberapa wilayah yang berkondisi tidak aman, serta penetapan
kebijakan untuk melakukan wajib militer dalam adanya upaya untuk bela Negara.
 Keamanan
Pemerintah pusat juga memiliki wewenang untuk membentuk dan mendirikan suatu
badan Polisi Negara yang akan menindaklanjuti suatu organisasi, upaya ini untuk
menjaga adanya keamanan Negara.
 Moneter dan Fiskal
Dalam kewenangan ini pemerintah pusat dapat mengatur dalam pencetakan dan
pembuatan keputusan beredarnya mata uang Negara, serta untuk menjaga mengendalikan
beredarnya mata uang Negara.
 Yustisi
Yustisi yang merupakan salah satu 6 urusan pemerintah pusat yang tidak diserahkan ke
daerah ini dapat dilihat dari adanya pendirian suatu lembaga peradilan, wewenang dalam
penetapan pada kebijakan yang berhubungan dengan imigrasi, serta untuk merancang
suatu undang-undang dan adanya peraturan Negara pada cakupan yang nasional.
 Agama
Wewenang pemerintah pusat ini dapat menetapkan beberapa urusan dalam keagamaan
seperti menetapkan hari libur nasional dalam rangka memperingati keagamaan misalnya
pada libur hari besar Isra Mi’raj. Kemudian, menetapkan kebijakan dalam keagamaan di
tatanan Negara. Dan menetapkan ajaran-ajaran agama kepada suatu Negara.

Anda mungkin juga menyukai