Anda di halaman 1dari 2

Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis

Topik 2
Konsep Nilai Waktu Uang

2.1 Faktor Majemuk (Compounding Factor)


Sebelum mengenal konsep faktor diskonto (discounting factor), terlebih dahulu
diperkenalkan konsep faktor majemuk (compounding factor). Nilai uang di masa yang akan
datang dapat dihitung dengan mempergunakan rumus (Djamin, 1993; Kadariah dkk.1978;
Sutijo, 2000): FV = PV (1 + i)t dimana (1+ i)t adalah CF (compounding factor). Compounding
factor adalah suatu bilangan lebih besar dari satu yang dapat digunakan untuk menghitung
suatu nilai saat ini (present value = PV) menjadi nilai yang akan datang (future value = FV),
dengan melibatkan tingkat bunga (interest = i) tertentu pada setiap akhir tahun (t).

2.2 Faktor Diskonto (Discount Factor)


Secara esensial yang dilakukan dalam evaluasi proyek adalah untuk menjawab
pertanyaan apakah proyek tersebut memberikan manfaat bersih bagi penyelenggaranya
berdasarkan perbandingan antara arus biaya yang dikeluarkan saat ini (investasi) dan
manfaat (benefit) yang akan diterima pada waktu mendatang. Konsep nilai waktu uang
(time value of money) mengisyaratkan bahwa dalam kenyataannya uang mempunyai nilai
waktu, yang berarti nilai uang sekarang lebih berharga dibandingkan dengan nilai uang di
waktu mendatang. Kadariah dkk. (1978) menyatakan bahwa sumberdaya yang tersedia
untuk dinikmati saat ini lebih disenangi daripada sumberdaya yang sama jika baru tersedia
setahun yang akan datang, yang disebut sebagai time preference baik bagi individu
maupun masyarakat secara keseluruhan. Pernyataan tersebut analog dengan peribahasa

I Wayan Budiasa (2019) – Konsep Nilai Waktu Uang 4


Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis

yang dikutif oleh Gittinger (1986), bahwa seekor burung di tangan lebih berharga dari
pada dua ekor di belukar. Artinya, bahwa nilai sekarang (present values) adalah lebih baik
daripada nilai yang sama pada masa yang akan datang, dan hasil yang diperoleh lebih
dahulu adalah lebih baik daripada yang diperoleh kemudian. Prinsip peribahasa ini dapat
digunakan untuk mengatasi kelemahan ukuran-ukuran kemanfaatan proyek yang tidak
berdiskonto, dan sehingga dimensi waktu harus diperhitungkan dalam evaluasi proyek
melalui penggunaan discounting factor.
Pada prinsipnya, penggunaan discounting factor merupakan kebalikan daripada
penggunaan compounding factor. Pada konsep discounting factor ini akan dipertanyakan
berapa future value (FV) pada saat ini (at present value/present worth), yang berarti
mendiskon future value dengan tingkat bunga (i) yang berlaku saat ini, dengan rumus
(Djamin, 1993; Kadarian dkk.1978; Sutijo, 2000): PV = FV x 1/(1+i)t, dimana 1/(1+i)t
adalah discounting factor. Dengan demikian discounting factor adalah suatu bilangan
yang lebih kecil dari satu yang dapat digunakan untuk mengalikan (mengurangi) suatu
jumlah di waktu yang akan datang (FV) supaya menjadi nilai sekarang (PV), dengan
melibatkan tingat bunga (i) tertentu pada setiap akhir tahun (t). Dalam penggunaan
compounding factor maupun discounting factor hanya dipakai 3 (tiga) angka di belakang
koma (Djamin, 1993; Gittinger, 1986).

DAFTAR PUSTAKA
1. Djamin, Z. 1993. Perencanaan dan Analisa Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. (Bab 3).
2. Gittinger, J. Price. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI-Press, Jakarta
– The Johns Hopkins University Press. (Bab 9).
3. Kadariah; Lien Karlina; dan Clive Gray. 1978. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. (Bab 2).
4. Sutojo, S. 2000 Pembiayaan Investasi Proyek (Capital Budgeting). PT. Damar Mulia
Pustaka, Jakarta. (Bab 8).

I Wayan Budiasa (2019) – Konsep Nilai Waktu Uang 5

Anda mungkin juga menyukai