Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

OLEH
Rheynanda
(2011316059)

DOSEN PENGAMPU
Ns. Dewi Eka Putri, S.Kp., M.Kep., Sp. Kep., J

PROGRAM B STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 2)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif : Klien mengatakan sudah mandi
Klien mengatakan malas menyisir rambut
Klien mengatakan tidak ingat cara berdandan
Data Objektif : Klien tampak lebih segar
Rambut klien tampak tidak disisir/berantakan

2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri

3. Tujuan Keperawatan
a. Klien dapat mengetahui pentingnya perawatan diri (berdandan)
b. Klien dapat mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri (berdandan)
c. Klien dapat melaksanakan perawatan diri (berdandan) dengan/tanpa bantuan perawat
d. Klien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diri
(berdandan)

4. Tindakan Keperawan
a. Mengevaluasi kegiatan sebelumnya (SP 1 mengajarkan klien cara menjaga kebersihan
diri : mandi, menggosok gigi, mencuci rambut, memotong kuku)
b. Mengajarkan klien berdandan yang baik (bagi wanita)
c. Memasukkan ke jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Teraputik
“Assalamu’alaikum Wr. Wb, Selamat pagi Ibu. Masih ingat bu dengan saya ?
Alhamdulillah kalau masih ingat, Bu.”

b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ny. S hari ini? Apa tidurnya semalam nyenyak ? Apakah
Ny. S sudah menjaga kebersihan diri (mandi, mencuci rambut, menggosok gigi,
memotong kuku)? Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan? Bagus Ny. S”

c. Kontrak
 Topik
“Baiklah Ny. S sesuai kontrak kita kemarin, kita akan melatih cara berdandan
yang baik. Apakah Ny. S bersedia?”
 Waktu
“Berapa lama kita akan latihan? Bagaimana jika selama 30 menit, Apakah Ny.
S bersedia?”
 Tempat
“Mau diskusi dimana Ny. S ? Bagaimana jika disini saja Ny. S ?”

2. Fase Kerja
Baiklah Ny. S saya jelaskan sedikit untuk latihan berdandan ini biasanya dilakukan
setelah mandi dan sudah mengganti pakaian. Kebetulan saat ini Ny. S sudah mandi
dan sudah ganti pakaian ya. Bagus sekali Ny. S. Sekarang kita latihan berdandan yaitu
menyisir rambut dan berhias. Sebelum berdandan, alat apa saja yang harus disiapkan
Ny. S? Ya.. benar sekali, ada sisir, bedak, kaca, dan kalau ada lipstik juga boleh.
Bagaimana Ny. S berdandan? Apakah menyisir rambut dulu? Bagaimana Ny. S
menyisir rambut? Boleh kalau mau saya contohkan, jadi seperti ini ya disisir pelan-
pelan dari atas kepala hingga kebawah untuk menghindari rambut rontok. Lakukan
sampai tidak ada rambut yang kusut. Nah sekarang Ny. S sisir rambutnya ya... bagus
sekali Ny. S. Coba lihat di kaca, sudah lebih rapi kan? Apa Ny. S dalam berdandan
biasanya pakai bedak? Sekarang lanjutkan merias wajah ya… kalau bedak tabur ini
dituangkan di tangan dulu secukupnya baru kemudian di usapkan pada wajah ya.
Coba sekarang dibedakin wajahnya yang rata dan tipis saja ya Ny. S. Wah bagus
sekali Ny. S tampak cantik. Ny. S ada lipstik? Mau pakai lipstik tidak Ny. S? Mari
dioles tipis-tipis saja di bibir Ny. S. Coba lihat di kaca, cantik sekali ya....Bagus sekali
ya Ny. S sudah dapat berdandan dengan baik.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi Subjektif : “Bagaimana perasaan Ny. S setelah kita berlatih cara
berdandan yang baik tadi? Apakah Ny. S senang?”
 Evaluasi Objektif : “Bisa Ny. S ulangi kembali cara berdandan yang baik,
mulai dari peralatan yang diperlukan sampai ke
tindakannya?Wahh... bagus sekali Ny. S dapat
mengingatnya dengan baik.”

b. Rencana Tindak Lanjut


“ Ny. S bagaimana kalau kegiatan latihan berdandan yang baik ini kita masukkan
ke dalam jadwal kegiatan harian Ny. S. Apakah Ny. S bersedia? Mau berapa kali
dalam sehari, Bu? Bagaimana jika 2x saja yaitu setelah mandi pagi pukul 07.00
dan mandi sore pukul 16.00. Apakah ibu bersedia? Baik saya tuliskan ya, Bu.
Nanti coba dilakukan latihannya ya, Ny. S”

c. Kontrak
 Topik
“Baiklah kalau begitu Ny. S, sampai disini dulu pertemuan kita. Untuk
pertemuan selanjutnya, bagaimana jika kita berlatih cara makan yang baik.
Apakah Ny. S bersedia?”

 Waktu
“Ny. S mau jam berapa? Bagaimana jika besok jam 12.30 WIB waktu makan
siang? Apakah Ny. S bersedia?”

 Tempat
“Besok kita bertemu di ruangan makan ya, Ny. S”
“Baiklah sampai jumpa besok. Saya permisi dulu ya Ny. S,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”

*Selesai*

Anda mungkin juga menyukai