Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO A

Dokter: Selamat siang, Bapak dan ibu. Perkenalkan bapak/ibu, saya dr.Karina yang menangani
perawatan bayi bapak dan ibu di ruang rawatan intensif.

Bapak/Ibu: Selamat siang, Dok.

Dokter: Sebelumnya perkenalkan juga bapak/ibu, ini perawat Dila yang membantu saya bertugas hari
ini.

Bapak/Ibu: Baik, dok.

Dokter: Mungkin untuk lebih nyamannya kita lanjutkan pembicaraannya sambil duduk saja ya
bapak/ibu.

Bapak/Ibu: Baik, Dok.

Dokter: Baik Bapak/Ibu. Dua minggu yang lalu ibu sudah menjalani persalinan ya bu. Namun karena
kondisi bayi ibu saat baru lahir tidak stabil, oleh karena itu kita lakukan perawatan yang lebih intensif di
rumah sakit ya bu.

Bapak/Ibu: Iya, benar dok. Jadi kondisi anak kami sekarang bagaimana ya, Dok?

Dokter: Begini bu, sebelum saya menjelaskan kondisi anak ibu, saya ingin mendengar sejauh mana
informasi yang bapak dan ibu dapatkan terkait kondisi anak bapak/ibu selama dirawat, boleh?

Ibu: Sebenarnya saya juga kurang paham ya, Dok. Yang saya tahu anak saya memang lahir kurang bulan
dan berat badannya kecil juga dok.

Dokter: Oh begitu ya bu. Apakah ada lagi yang ibu ketahui?

Ibu: Oh iya, Dok. Dokter yang saat itu membantu proses persalinan saya juga bilang ke saya dan suami
bahwa anak kami belum sempurna organ paru-parunya jadi sulit bernafas. Makanya dokter membawa
bayi kami untuk dirawat lagi.

Dokter: Kira-kira apakah bapak/ibu mengetahui apa saja yang mungkin terjadi selama perawatan anak
bapak/ibu?

Bapak/Ibu: Kami tidak tahu, Dok. Yang pasti kami sekeluarga menginginkan anak kami cepat sembuh dan
bisa ikut kami pulang ke rumah. Saya tidak tega dok melihat banyak selang di tubuh anak saya yang
masih sekecil itu.
Dokter: Baik bapak/ibu. Tadi saya sudah mendengar penjelasan terkait apa yang bapak dan ibu ketahui.
Jadi seperti penjelasan ibu dan bapak tadi, kondisi anak bapak/ibu setelah proses persalinan tidak terlalu
baik yang membuat kami harus melanjutkan perawatannya di ruang intensif. Kemudian terjadi beberapa
kondisi lain disamping yang bapak/ibu sebutkan tadi. Kira-kira apakah bapak/dan ibu ingin mengetahui
lebih mendalam terkait kondisi anak bapak/ibu sekarang?

Bapak/Ibu: Iya dok tidak apa-apa. Kami juga ingin tahu kondisi anak kami sekarang.

Dokter: Baik bapak/ibu kalau begitu saya akan sampaikan lebih rinci, hanya saja yang akan saya
sampaikan ini mungkin sesuatu yang tidak mengenakkan bagi bapak/ibu. Apakah bapak/ibu sudah siap
mendengarnya?

Bapak/Ibu: Dokter jangan membuat saya takut dok. Memang bagaimana kondisi anak saya sebenarnya?

Dokter: Saya akan sampaikan kepada bapak dan ibu apabila bapak dan ibu sudah bersedia
mendengarnya.

Bapak/Ibu: Baik dok, kami bersedia.

Dokter: Baik bu, kita sama-sama tahu bahwa kondisi anak ibu sebelumnya memang tidak
memungkinkan untuk bapak/ibu bawa pulang karena kita perlu merawatnya lebih intensif.

Bapak/Ibu: Lalu, Dok?

Dokter: Kami dari tim sudah berusaha serta anak bapak/ibu sendiri juga sudah berjuang. Hanya saja
sejak 3 hari yang lalu anak ibu tidak menunjukkan perbaikan dan 2 jam yang lalu kondisi anak bapak/ibu
menurun drastis.

Ibu: Jadi maksud dokter apa? Jangan bercanda ya, Dok. (menangis tersedu-sedu)

Dokter: Bapak mungkin bisa diberikan tisunya kepada ibu.

Bapak: Iya dok. Jadi intinya bagaimana ya, dok? Tolong jelaskan dok.

Dokter: Kami menyayangkan sekali untuk harus memberitahu bapak/ibu bahwa anak bapak/ibu tidak
lagi bisa bertahan.

Ibu: Ya Allah dok, saya tidak tahu lagi harus bagaimana. Sudah 20 tahun saya dan suami menunggu anak
ini, dan kami pun belum punya anak. Anak ini sangat kami nanti-nantikan, Dok.
Dokter: Saya memahami bahwa sebagai orang tua memang akan merasa berat untuk kehilangan
seorang anak. Tapi ibu percayalah bahwa semua ini sudah takdir dari Yang Mahakuasa. Ibu dan Bapak
semoga bisa tetap kuat/sabar. InsyaaAllah semua ini ada hikmahnya.

Bapak/Ibu: Baik dok, terima kasih banyak. Tolong dok kami ingin segera menemui anak kami dok.

Dokter: Baik bapak dan ibu, kami akan arahkan bapak/dan ibu untuk melihat anak bapak/ibu.

SKENARIO B

Dokter: Selamat siang bapak Luki, perkenalkan saya dr. Maulida yang menangani pemeriksaan dan
perawatan Bapak sebelumnya.

Luki: Iya, selamat siang dok.

Dokter: Pak Luki bagaimana kondisinya sekarang? Apakah sudah terasa lebih baik, Pak?

Luki: Saya sudah tidak diare lagi dok sejak tadi pagi. Tapi, badan saya masih terasa lemas, dok.

Dokter: Oh begitu ya Pak. Setidaknya kondisi bapak sudah mulai membaik ya, Pak. Bapak sendirian saja,
Pak? Ada keluarga yang menunggu, Pak.

Luki: Ada dok. Istri saya, tapi sekarang sedang di luar cari makan, Dok.

Dokter Begitu, baik Pak. Sebelumnya bapak mungkin bisa berkenalan dulu dengan perawat Vira yang
mendampingi saya dalam bertugas hari ini.

Luki: Oh iya, selamat pagi bu Vira.

Dokter: Agar lebih nyaman kita berbicara, silakan cari posisi senyamannya Bapak saja, Pak.

Luki: Baik, Dok.

Dokter: Baik, Pak Luki. Seminggu yang lalu, kami sudah melakukan pemeriksaan ya Pak, terkait dengan
keluhan diare bapak serta keluhan yang sudah bapak rasakan sejak 6 bulan lalu.

Luki: Iya,dok. Bagaimana hasilnya ya, Dok?

Dokter: Begini Pak, sebelum saya menjelaskan hasil pemeriksaan Bapak, saya ingin mendengar sejauh
mana informasi yang bapak dapatkan terkait kondisi kesehatan bapak, boleh?
Luki: Yang saya tahu, dok. Pekerjaan saya akhir-akhir ini cukup banyak. Saya juga kurang memerhatikan
asupan makanan dok. Mungkin karena itu saya mudah lelah dan sampai diare seperti kemarin, Dok.

Dokter: Oh begitu ya Pak. Apakah ada lagi yang Bapak ketahui?

Luki: Oh, mungkin karena sariawan saya tidak sembuh-sembuh, saya jadi malas makan. Mungkin karena
itu BB saya turun.

Dokter: Kira-kira apakah bapak mengetahui keluhan Bapak ini mengarah ke masalah kesehatan apa?

Luki: Kurang tahu, Dok. Saya rasa sepertinya karena stress saja, Dok. Padahal saya ingin cepat sembuh
agar bisa mengejar bonus tambahan untuk biaya menyambut anak pertama saya.

Dokter: Baik bapak. Tadi saya sudah mendengar penjelasan terkait apa yang bapak ketahui. Jadi begini
Pak, hasil pemeriksaan berbeda dengan dugaan bapak tadi, Kira-kira apakah bapak ingin mengetahui
lebih mendalam terkait kondisi bapak sekarang?

Luki: Oh iya Dok. Tolong beri tahu saya hasil pemeriksaannya, Dok.

Dokter: Baik, Pak. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, bapak mengalami penurunan kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh virus.

Luki: Hah? Virus apa, Dok?

Dokter: Jadi, virus yang membuat kekebalan tubuh bapak menurun ini adalah HIV, Pak.

Luki: Apa? Saya tidak pernah melakukan hal yang aneh-aneh , Dok. Kok bisa-bisanya saya terkena HIV,
Dok?

Dokter: Tenang, Pak. Kita akan cari tahu cara penularan HIV terhadap bapak. Penularan HIV ini pun tidak
selalu akibat perbuatan yang tidak baik. Setelah mengetahui kondisi bapak ini, saya perlu memberitahu
kondisi bapak terhadap istri bapak? Apakah bapak mengizinkan karena ini juga untuk kepentingan orang
banyak agar bisa menurunkan risiko istri dan anak bapak tertular.

Luki: Baik, Dok. Saya akan panggil istri saya kesini segera.

(masuklah istri)

Dokter: Selamat siang bu, silakan duduk

Istri: Baik dok. Ada apa ya, Dok? Suami saya bilang dokter ingin mendiskusikan suatu hal dengan saya
terkait masalah kesehatan suami saya.
Dokter: Iya bu jadi begini. Saya ingin mendiskusikan hasil pemeriksaan Bapak. Bapak juga sudah
mengizinkan saya untuk memberitahukannya kepada ibu. Namun, apa yang saya sampaikan ini mungkin
tidak mengenakkan bagi ibu. Apakah ibu siap mendengarnya, Bu?

Ibu: Iya dok, saya siap. Tolong beritahu saya.

Dokter: Baik bu. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, bapak mengalami penurunan kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh virus HIV, bu?

Ibu: Hah kok bisa, Dok? Saya lagi hamil 4 bulan lho, dok. Bagaimana nasib kami dan anak kami, dok?

Dokter: Tenang dulu, Bu. Nanti terhadap ibu akan kami lakukan pemeriksaan. Kita juga akan telusuri
penularannya. Tentu hasil yang kita harapkan adalah hasil pemeriksaan ibu negative. Jika pemeriksaan
ibu positif, insyaAllah kita pantau terus dan sembari kita obati untuk mempertahankan daya tubuh ibu
agar tiak mengalami penurunan. Ibu dan Bapak tolong jangan panic dulu, walaupun nanti hasil
pemeriksaan pada ibu positif, kita masih dapat melakukan berbagai upaya pemantauan pada anak ibu
agar dapat lahir secara ehat dan tidak sampai terkena dengan virus ini.

Ibu : Beneran bisa anak kami lahir tanpa terkena virus ini dok?

Dokter : InsyaAllah masih bisa kita lakukan pencegahan yaa bu, Tapi, yang pertama kita selesaikan dulu
di ibu. Kita lakukan pemeriksaan pada ibu, nanti kita lihat hasilnya dan kita rencanakann bagaimana
penanganan yang tepat sesuai dari hasil pemeriksaan ibu.

Ibu : Baik dok. Kapan saya diperiksanya dok.

Dokter : InsyaAllah siang ini kita lakukan pemeriksaan pada ibu ya. Nanti ibu akan dibantu dan diarahkn
oleh Ns. Vira yang di sebelah saya ini ya.

Ibu : Baik, kalau begitu dok.

Dokter : Ada lagi yang ingin mugkin ibu dan bapak tanyakan?

Ibu : Tidak dok.

Dokter : Baik, bapak dan ibu kalau begitu saya permisi dulu menuju kamar rawat lainnya ya. Ibu dan
Bapak kalau misalnnya ada yang diragukan atau ingin ditanyakan bisa lanngsung tanyakan kepada saya,
ya.

Ibu DAN BAPAK : Baik dok. Terimakasih dok

Dokter : Baik, saya permisi yaa pak, bu.


DX : HIV

Terapi : ARV

Perencanaan pemeriksaan lab pada ibu

Anda mungkin juga menyukai