PENDAHULUAN Edema Reinke (Reinke’s Edema / RE) adalah penyakit jinak pada pita suara/plika vokalis. Penyakit ini juga disebut sebagai korditis polipoid, laringitis polipoid, degenerasi polipoid, dan laringitis hipertrofik kronis. RE adalah degenerasi polipoid difus sepanjang salah satu, atau lebih seringnya, kedua pita suara SEJARAH ● Pertama kali dijelaskan oleh Hajek pada tahun 1891 ● Friedrich Berthold Reinke mendefinisikannya dalam serangkaian 2 makalah, pada tahun 1895 dan 1897 ● Dalam percobaan Reinke, cairan dimasukkan ke dalam kompartemen subepitel pita suara. Cairan itu tetap terikat di dalam ruang Reinke. Ruang Reinke didefinisikan sebagai ruang potensial antara lamina propria superfisial (superficial lamina propria/ SLP) dan ligamentum vokalis DEMOGRAFI ● Prevalensi RE pada populasi umum dilaporkan kurang dari 1% ● Tidak ada studi epidemiologi yang melaporkan insiden berdasarkan etnis atau lokasi geografis ● Dengan prosedur mikrolaringoskopi suspensi, tingkat RE telah dilaporkan sebesar 16% ● Kebanyakan penelitian melaporkan insiden yang lebih tinggi pada wanita, meskipun beberapa peneliti telah menemukan predileksi pada pria PRESENTASI KLINIS ● Manifestasi klinis bergantung pada ukuran lesi ● Sebgaian besar kasus, lesi bersifat bilateral, meskipun biasanya asimetris ● Keluhan utama yang paling umum disfonia ● Dispnea meskipun jarang terjadi ● Terjadi perubahan frekuensi fundamental dari 180-230 Hz <130 Hz pada perempuan dan <100 Hz pada laki laki ● Ukuran RE dapat dinilai berdasarkan persentase obstruksi jalan napas glotis akibat edema PRESENTASI KLINIS PRESENTASI KLINIS PRESENTASI KLINIS PATOFISIOLOGI ● Terjadi peningkatan perkembangan vaskularisasi subepitel, pelebaran pembuluh darah, penipisan endotel, dan peningkatan fenestra, menyebabkan peningkatan permeabilitas vascular eksudasi plasma dan berkembangnya ruang berongga (neobursae) ● Perubahan pada serat kolagen dan elastin yang membentuk struktur fibrosa di lamina propia ● Tidak adanya fibronektin deformabilitas karakteristik pita suara PATOFISIOLOGI FAKTOR RISIKO RISIKO KEGANASAN ● Kebanyakan lesi tidak memiliki potensi keganasan ● Insidensi displasia pada RE 0% - 3% ● Insidensi SCC <0,01% sampai 0,02% ● Martucullio dkk ada korelasi antara lesi yang lebih parah secara histologi dengan jumlah konsumi rokok per hari dan durasi terpapar asap rokok ● Tidak ada hubungan antara keparahan displasia, riwayat merokok per pak setahun, dengan ukuran lesi edema reinke RISIKO KEGANASAN ● Edema reinke adalah patologi protektif ● RE meningkatkan ekspresi gen antioksidan ● Eksperimen yang menggunakan ekstrak dari asap rokok menunjukan mekanisme kemoprotektif yang menginduksi autofagi dan respon antioksidan in vitro TATA LAKSANA (1) ● Tujuan : Perbaikan disfonia dan penghapusan faktor etiologi ● Langkah awal: Berhenti merokok, kontrol refluks gastroesofagus, terapi suara ● Berhenti merokok total: tidak mengembalikan fungsi ● Steroid inhalasi : tidak ada efek pada RCT ● Steroid injeksi: berpengaruh pada RE ringan ● Indikasi pembedahan: dispnea simptomatik ● Prinsip pembedahan: reseksi polipoid dengan membuang mukosa berlebih tanpa membuat pita suara kaku pascaoperasi TATA LAKSANA (2) Teknik Pembedahan ● Awal: Laringoskopi mikrodirek suspensi dengan stripping plika vokalis dan dekortikasi (risiko: afonia berkepanjangan dan web glotis anterior) ● Teknik microflap ● Pendekatan yang minimal invasif: tusukan di membran krikotiroid atau fenestrasi lateral di kartilago tiroid untuk mencapai ruang Reinke secara eksternal dengan mikroendoskop. ● Sedang diteliti: laser fotoangiolitik dan laser kalium titanil fosfat Apapun pembedahannya, disfonia dapat mengalami perbaikan, tetapi tidak sepenuhnya normal (81% kasus pascaoperasi) TATA LAKSANA (3) ● Tujuan manajemen pascaoperasi: menghindari kekambuhan ● Mengistirahatkan suara ● Evaluasi stroboskopik: abnormalitas gelombang mukosa persisten ● Terapi suara pascaoperasi: mengurangi peningkatan tekanan subglotis ● Berhenti merokok (angka kekambuhan 58% jika masih merokok) ● Kontrol refluks gastroesofageal RINGKASAN RE adalah degenerasi polipoid jinak dari ruang Reinke dengan temuan karakteristik histologis, stroboskopik, dan aerodinamis yang menyebabkan keluhan utama yang paling sering berupa disfonia. Tatalaksana difokuskan pada pengurangan faktor risiko, yang utamanya adalah penghentian merokok, pembedahan untuk mengurangi ukuran lesi polipoid, dan mempertahankan serta meningkatkan hasil suara pascaintervensi. Terima Kasih
Tinjauan Sistematis Model Layanan dan Bukti yang Berkaitan dengan Rehabilitasi Kesehatan Mental Pemukiman berbasis Masyarakat yang Beroperasi Klinis untuk Orang Dewasa dengan Gangguan Mental yang Berat dan Persisten di Australia