Anda di halaman 1dari 33

Journal Reading

Edema Reinke
Karina Julita 2140312026
Fadhlurrahman Wide Putra 2140312145
Hanifatusyifa Amalina 1710313032

Preseptor : dr. Al Hafiz, Sp.THT-KL(K), FICS


PENDAHULUAN
Edema Reinke (Reinke’s Edema / RE) adalah penyakit jinak pada pita
suara/plika vokalis. Penyakit ini juga disebut sebagai korditis polipoid, laringitis
polipoid, degenerasi polipoid, dan laringitis hipertrofik kronis. RE adalah
degenerasi polipoid difus sepanjang salah satu, atau lebih seringnya, kedua pita
suara
SEJARAH
● Pertama kali dijelaskan oleh Hajek pada tahun 1891
● Friedrich Berthold Reinke mendefinisikannya dalam serangkaian 2 makalah, pada
tahun 1895 dan 1897
● Dalam percobaan Reinke, cairan dimasukkan ke dalam kompartemen subepitel pita
suara. Cairan itu tetap terikat di dalam ruang Reinke. Ruang Reinke didefinisikan
sebagai ruang potensial antara lamina propria superfisial (superficial lamina propria/
SLP) dan ligamentum vokalis
DEMOGRAFI
● Prevalensi RE pada populasi umum dilaporkan kurang dari 1%
● Tidak ada studi epidemiologi yang melaporkan insiden berdasarkan etnis atau lokasi
geografis
● Dengan prosedur mikrolaringoskopi suspensi, tingkat RE telah dilaporkan sebesar
16%
● Kebanyakan penelitian melaporkan insiden yang lebih tinggi pada wanita, meskipun
beberapa peneliti telah menemukan predileksi pada pria
PRESENTASI KLINIS
● Manifestasi klinis bergantung pada ukuran lesi
● Sebgaian besar kasus, lesi bersifat bilateral, meskipun biasanya asimetris
● Keluhan utama yang paling umum  disfonia
● Dispnea  meskipun jarang terjadi
● Terjadi perubahan frekuensi fundamental dari 180-230 Hz  <130 Hz pada
perempuan dan <100 Hz pada laki laki
● Ukuran RE dapat dinilai berdasarkan persentase obstruksi jalan napas glotis akibat
edema
PRESENTASI KLINIS
PRESENTASI KLINIS
PRESENTASI KLINIS
PATOFISIOLOGI
● Terjadi peningkatan perkembangan vaskularisasi subepitel, pelebaran pembuluh darah,
penipisan endotel, dan peningkatan fenestra, menyebabkan peningkatan permeabilitas
vascular  eksudasi plasma dan berkembangnya ruang berongga (neobursae)
● Perubahan pada serat kolagen dan elastin yang membentuk struktur fibrosa di lamina
propia
● Tidak adanya fibronektin  deformabilitas karakteristik pita suara
PATOFISIOLOGI
FAKTOR RISIKO
RISIKO KEGANASAN
● Kebanyakan lesi tidak memiliki potensi keganasan
● Insidensi displasia pada RE  0% - 3%
● Insidensi SCC <0,01% sampai 0,02%
● Martucullio dkk  ada korelasi antara lesi yang lebih parah secara histologi dengan
jumlah konsumi rokok per hari dan durasi terpapar asap rokok
● Tidak ada hubungan antara keparahan displasia, riwayat merokok per pak setahun,
dengan ukuran lesi edema reinke
RISIKO KEGANASAN
● Edema reinke adalah patologi protektif
● RE meningkatkan ekspresi gen antioksidan
● Eksperimen yang menggunakan ekstrak dari asap rokok menunjukan mekanisme
kemoprotektif yang menginduksi autofagi dan respon antioksidan in vitro
TATA LAKSANA (1)
● Tujuan : Perbaikan disfonia dan penghapusan faktor etiologi
● Langkah awal: Berhenti merokok, kontrol refluks gastroesofagus, terapi suara
● Berhenti merokok total: tidak mengembalikan fungsi
● Steroid inhalasi : tidak ada efek pada RCT
● Steroid injeksi: berpengaruh pada RE ringan
● Indikasi pembedahan: dispnea simptomatik
● Prinsip pembedahan: reseksi polipoid dengan membuang mukosa berlebih tanpa
membuat pita suara kaku pascaoperasi
TATA LAKSANA (2)
Teknik Pembedahan
● Awal: Laringoskopi mikrodirek suspensi dengan stripping plika vokalis dan
dekortikasi (risiko: afonia berkepanjangan dan web glotis anterior)
● Teknik microflap
● Pendekatan yang minimal invasif: tusukan di membran krikotiroid atau fenestrasi
lateral di kartilago tiroid untuk mencapai ruang Reinke secara eksternal dengan
mikroendoskop.
● Sedang diteliti: laser fotoangiolitik dan laser kalium titanil fosfat
Apapun pembedahannya, disfonia dapat mengalami perbaikan, tetapi tidak sepenuhnya
normal (81% kasus pascaoperasi)
TATA LAKSANA (3)
● Tujuan manajemen pascaoperasi: menghindari kekambuhan
● Mengistirahatkan suara
● Evaluasi stroboskopik: abnormalitas gelombang mukosa persisten
● Terapi suara pascaoperasi: mengurangi peningkatan tekanan subglotis
● Berhenti merokok (angka kekambuhan 58% jika masih merokok)
● Kontrol refluks gastroesofageal
RINGKASAN
RE adalah degenerasi polipoid jinak dari ruang Reinke dengan temuan
karakteristik histologis, stroboskopik, dan aerodinamis yang menyebabkan
keluhan utama yang paling sering berupa disfonia. Tatalaksana difokuskan pada
pengurangan faktor risiko, yang utamanya adalah penghentian merokok,
pembedahan untuk mengurangi ukuran lesi polipoid, dan mempertahankan serta
meningkatkan hasil suara pascaintervensi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai