Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Bayi Kecil Masa Kehamilan


Kecil masa kehamilan (KMK) atau small for gestational age (SGA)
merupakan neonatus atau bayi baru lahir yang beratnya lebih kecil dari normal untuk
usia kehamilannya. Terminologi KMK paling sering didefinisikan sebagai berat
badan di bawah persentil ke-10 untuk usia kehamilan Definisi tersebut didasarkan
pada ukuran berat lahir terhadap usia kehamilan dalam populasi rujukan yang
pertama kali diperkenalkan oleh komite ahli WHO di tahun 1995.1,2
Dalam mendefinisi bayi dengan KMK, dibutuhkan pengetahuan tentang usia
kehamilan, pengukuran antropometrik yang tepat saat lahir, dan data referensi yang
tepat untuk berat lahir dan panjang lahir. Menurut Pedoman Konsensus Internasional
untuk KMK, bayi dengan KMK juga didefinisikan sebagai memiliki berat lahir
dan/atau panjang lahir di bawah −2 SD terhadap usia kehamilan. 3 Angka ini
diperkirakan berkisar sesuai dengan ambang batas lainnya yang pernah dikemukakan
yakni dibawah persentil 5 dan 3.4
Bayi KMK dikategorikan ke dalam dua kelompok besar: bayi KMK yang
secara konstitusional normal dan bayi KMK akibat gangguan pertumbuhan
pertumbuhan dengan berat lahir lebih rendah dari berat lahir optimal yang
diharapkan. Banyak bayi yang SGA mengalami gangguan pertumbuhan intrauterine
(intrauterine growth restriction/IUGR), dan banyak bayi dengan IUGR juga termasuk
dalam kelompok KMK. Namun, KMK tidak dapat digunakan sebagai penanda IUGR
karena beberapa bayi dengan IUGR memiliki berat badan lahir lebih besar dari
persentil ke-10.5 Perbedaan utama antara bayi KMK dan bayi IUGR adalah bahwa
bayi KMK mungkin kecil tetapi tidak terlalu berisiko terhadap luaran perinatal yang
buruk, sedangkan bayi dengan besar di atas persentil ke-10 mungkin mengalami
IUGR dan berisiko lebih tinggi terhadap luaran perinatal dan jangka panjang yang
jelek. Untuk membedakan antara keduanya, dalam kasus ukuran bayi di bawah
persentil ke-10, parameter biofisik tambahan diperlukan. 4 Selama kehamilan, definisi
KMK umumnya digunakan untuk mempresentasikan IUGR terutama di tempat di
mana ultrasonografi serial tidak tersedia. Definisi fungsional ini bertujuan untuk
mengidentifikasi populasi janin yang berisiko mengalami luaran kehamilan yang
buruk.1
Istilah lainnya yang terkait adalah BBLR, BBLSR, dan BBLSR. Berat badan
lahir rendah (BBLR) didefinisikan sebagai berat lahir kurang dari 2.500 g, terlepas
dari usia kehamilan saat lahir. Selain itu, berat lahir sangat rendah (BBLSR) yang
mengacu pada berat lahir kurang dari 1.500 g, serta berat lahir ekstrem rendah
(BBLER) yang kurang dari 1.000 g. Berat bayi baru lahir normal aterm saat
dilahirkan adalah 2.500–4.200 g. Sepertiga bayi BBLR termasuk kelompok bayi
KMK. Walaupun demikian, KMK sendiri bukanlah suatu terminologi yang sama
dengan BBLR, BBLSR, maupun BBLER.6,7
Konsensus merekomendasikan untuk tetap menggunakan definisi bayi dengan
KMK sebagai bayi yang lahir dengan berat lahir dan/atau panjang lahir di bawah −2
SD terhadap usia kehamilan menurut dengan standar rujukan nasional, Hal ini
mempertimbangkan adanya konsekuensi jangka panjang dari kondisi KMK. Dengan
menggunakan definisi ini, anak-anak yang berisiko tinggi mengalami perawakan
dewasa pendek dapat teridentifikasi.3

2.2 Epidemiologi Kecil Masa Kehamilan


Sebagaimana IUGR berhubungan dengan KMK, prevalensi keduanya tidak
dapat dipisahkan. Insiden keseluruhan IUGR tergantung pada definisi yang
digunakan dan populasi yang diperiksa. Diperkirakan 3%-9% kehamilan di negara
maju serta hingga 25% kehamilan di negara berpenghasilan rendah dan menengah
dipengaruhi oleh IUGR. Walaupun demikian, angka kejadian KMK menurut definisi
hanya sekitar 10% dan hanya sebagian yang tumpang tindih dengan IUGR. Penilaian
angka kejadian ini terhambat di seluruh dunia karena ketidakakuratan diagnostik. Hal
ini diperparah oleh fakta bahwa di negara berkembang, banyak wanita hamil tidak
mendapatkan USG standard untuk penanggalan kehamilan yang akurat. Ketika usia
kehamilan tidak diketahui dengan pasti, berat lahir tidak dapat digunakan untuk
menentukan apakah telah terjadi gangguan pertumbuhan. Hal ini tetap menjadi
masalah walaupun KMK sudah digunakan sebagai representasi KMK karena adanya
kelahiran prematur.8,9
Prevalensi KMK dengan IUGR di negara berpenghasilan tinggi seperti
Amerika Serikat dan Australia adalah sekitar 11%. Namun, angaka ini di Negara
berpenghasilan rendah dan menengah diperkirakan mencapai 32,5 juta dan sebagian
besar bayi ini, diperkirakan 53% (16,8 juta) lahir di Asia Selatan. Anak yang lahir
dengan FGR SGA memiliki risiko mortalitas dan morbiditas yang lebih tinggi selama
periode neonatal dan seterusnya. Diperkirakan 22% kematian neonatal yang dikaitkan
dengan kelahiran KMK dengan IUGR, dengan jumlah tertinggi dilaporkan di Asia
Selatan. 10,11,12 Penyebab KMK dengan IUGR beragam dan berkisar dari faktor janin,
ibu, uterus/plasenta hingga demografi. Sekitar 85-90% bayi KMK akan secara
spontan mengejar (catch-up) pertumbuhan dalam 2 tahun pertama kehidupan dan
menyamai tinggi badan teman sebayanya. Namun, apabila bayi KMK disertai IUGR,
ia berisiko tinggi mengalami komplikasi lain seperti asfiksia neonatal, hipotermia,
hipoglikemia, hipokalsemia, polisitemia, sepsis, dan kematian.13,14
Pada tahun 2010, diketahui sebanyak 4.400.000 kelahiran bayi di Indonesia dengan
23,8% di antaranya termasuk kelompok KMK. Sekitar 1.042.300 bayi di Indonesia lahir dala
keadaan KMK tiap tahunnya.12 Pada sebuah penelitian di Indonesia yang membandingkan
kejadian KMK prapandemi dan pandemi dengan sampel berupa 8.412 persalinan yang
terdiri atas dari 5.899 persalinan prapandemi dan 2.523 persalinan saat pandemi. Diketahui
bahwa bayi KMK berjumlah 454 (7,7%) bayi pada kelompok prapandemi dan 196 (7,8%) bayi
pada kelompok pandemi. Kejadian KMK stillbirth pada kelompok prapandemi sebanyak 21
bayi (0,4%), sementara kejadian KMK stillbirth pada kelompok pandemi sebanyak 19 (0,8%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada jumlah bayi
KMK sebelum pandemi dengan sesudah pandemi (nilai p = 0,990), tetapi terdapat
perbedaan yang signifikan terkait jumlah KMK stillbirth antara kelompok prapandemi dan
pandemi jika dibanding dengan seluruh kelahiran dan seluruh kelahiran bayi KMK. 15

2.3 Etiologi dan Faktor Risiko


2.4 Diagnosis Kecil Masa Kehamilan
dafpus 3 VACCINE
2.5 Tatalaksana Kecil Masa Kehamilan
DAFTAR ISI
1. Schlaudecker EP, Munoz FM, Bardají A, Boghossian NS,
Khalil A, Mousa H, Nesin M, Nisar MI, Pool V, Spiegel HML,
Tapia MD, Kochhar S, Black S; Brighton Collaboration Small
for Gestational Age Working Group. Small for gestational age:
Case definition & guidelines for data collection, analysis, and
presentation of maternal immunisation safety data. Vaccine.
2017;35(48 Pt A):6518-28.
2. Physical status: the use and interpretation of anthropometry.
Report of a WHO Expert Committee. World Health Organ Tech
Rep Ser 1995;854:1–452.
3. Hokken-Koelega ACS, van der Steen M, Boguszewski MCS, Cianfarani
S, Dahlgren J, Horikawa R, et al. International Consensus Guideline on
Small for Gestational Age: Etiology and Management From Infancy to
Early Adulthood. Endocrine Reviews.2023;bnad002.
4. ISUOG. ISUOG Practice Guidelines: diagnosis and management of small-for-
gestational age fetus and fetal growth restriction. Ultrasound Obstet Gynecol 2020;
56: 298–312
5. Osuchukwu OO, Reed DJ. Small for Gestational Age. [Updated
2022 Nov 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563247/
6. Cutland CL, Lackritz E, Alonso AB, Bodjick T, Chandrasekaran R, Lahariya C, et al. Low
birth weight: case definition & guidelines for data collection, analysis, and presentation
of maternal immunisation safety data. Vaccine 2016.
7. Easter SR, Eckert LO, Boghossian N, Spencer R, Oteng-Ntim E, Ioannou C, et al. The
brighton collaboration fetal growth restriction working group. fetal growth restriction:
case definition & guidelines for data collection, analysis, and presentation of
immunization safety data. Vaccine 2016.
8. Suhag A, Berghella V. Intrauterine growth restriction (IUGR): etiology and diagnosis. Curr
Obstet Gynecol Rep 2013;2(2):102–11.
9. Damhuis SE, Ganzevoort W, Gordijn SJ. Abnormal Fetal Growth Small for Gestational
Age, Fetal Growth Restriction, Large for Gestational Age: Definitions and Epidemiology.
Obstet Gynecol Clin N Am 48 (2021) 267–279
10. McCowan LM, Figueras F, Anderson NH. Evidence-based national
guidelines for the management of suspected fetal growth restriction:
comparison, consensus, and controversy. Am J Obstet Gynecol. 2018
Feb;218(2S):S855-S868
11. Jensen EA, Foglia EE, Dysart KC, Simmons RA, Aghai ZH, Cook A,
Greenspan JS, DeMauro SB. Adverse effects of small for gestational age
differ by gestational week among very preterm infants. Arch Dis Child
Fetal Neonatal Ed. 2019 Mar;104(2):F192-F198.
12. Lee AC, Katz J, Blencowe H, Cousens S, Kozuki N, Vogel JP, et al.,
CHERG SGA-Preterm Birth Working Group. National and regional
estimates of term and preterm babies born small for gestational age in
138 low-income and middle-income countries in 2010. Lancet Glob
Health. 2013;1(1):e26-36.
13. Liu J, Wang XF, Wang Y, Wang HW, Liu Y. The incidence rate, high-
risk factors, and short- and long-term adverse outcomes of fetal growth
restriction: a report from Mainland China. Medicine (Baltimore). 2014
Dec;93(27):e210.
14. Netchine I, van der Steen M, López-Bermejo A, Koledova E and Maghnie M (2021)
New Horizons in Short Children Born Small for Gestational Age. Front. Pediatr. 9:655931
15. Irianti S, Suardi D, Siddiq AF, Allish F. Perbandingan Angka Kejadian Bayi Lahir Kecil
Masa Kehamilan pada Periode Pre-pandemi dengan Selama Pandemi COVID-19. JIKS.
2022;4(1):94–9.

Anda mungkin juga menyukai