Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KENAKALAN REMAJA

Disusun Oleh :
Utari Sari Rahmah
Cindy novalaranti
Trio jumadil iqbal
Dea novita sari

Pembimbing klinik Pembimbing Akademik

( Ns. Yeni Rahmah Suhelma, S. kep) ( Ns. Riana Arianti, M. Kep )


PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES ALIFAH PADANG
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kenakalan Remaja dan Nonton Bareng

Hari / Tanggal : Kamis, 25 Maret 2021

Tempat : Rsj. Prof Dr HB Saanin

Sasaran : Remaja di ruang Cendrawasih

Waktu : 45 menit

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan audien mampu menerapkan

perilaku yang baik dan bermoral

2. Tujuan Khusus

 Menjelaskan tentang dampak perilaku kenakalan remaja

 Menerapkan perilaku remaja yang baik dalam kehidupan sehari-hari

 Mencegah pergaulan bebas

3. Materi

1. Pengertian tentang kenakalan remaja

2. Dampak dari kenakalan remaja

3. Penyakit yang sering muncul akibat perilaku kenakalan remaja

4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

5. Media

 Leaflet

 Laptop

 LCD

 Mikrophone

Proses Penyuluhan

N Fase Kegiatan Kegiatan keluarga


o
1. Pra Interaksi Menyiapkan satuan acara Memperhatikan
( 10 menit ) penyuluhan dan leaflet Reinforcement
2. Kerja  Memperkenalkan diri Memperhatikan
( 20 menit )  Menentukan kontrak waktu dan menanyakan
dengan para audien di hal yang kurang
ruang Cendrawasih jelas.
 Mahasiswa memberikan
salam pembuka
 Mahasiswa menjelaskan
kepada para audien,
dampak kenakalan remaja
 Mahasiswa menjelaskan
kepada para audien cara
mencegah perilaku
kenakalan remaja pada
remaja di ruang
Cendrawasih
 Mahasiswa menjelaskan
kepada para audien, tentang
penyakit yang disebabkan
oleh perilaku kenakalan
remaja.
 Mahasiswa memberikan
kesempatan kepada para
audien untuk mengajukan
pertanyaan

3. Terminasi  Mahasiswa menyimpulkan Menyimpulkan


( 10 menit ) kembali penjelasan yang dan menjawab
telah diberikan pertanyaan yang
 Mengucapkan terima kasih diajukan oleh para
dan memberikan salam. audien.

6. Kriteria Evaluasi

a. Evalusi Struktur

Kesiapan media meliputi :

 Leaflet, laptop, LCD, Microphone

 Penentuan waktu

 Penentuan tempat

 Pemberitahuan kepada seluruh remaja

 Pengorganisasian panitia kecil dari karang taruna

b. Evaluasi Proses

 Seluruh audien di ruang Cendrawasi

 Kegiatan penyuluhan berjalan tertib

 Para audien di Ruang Cendrawasih

 Seluruh audien mengikuti kegiatan sampai selesai

c. Evaluasi Hasil
Seluruh audien dapat menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan

penyuluhan.

VIII. STRUKTUR ORGANISASI


a. Penyaji : Utari Sari Rahmah

b. Observer : Cindy Novalaranti

c. Fasilitator : Seluruh tim Pokja Remaja

d. Sie Humas : Dea Novita Sari

e. Sie Dokumentasi : Trio jumadil Iqbal

f. Sie Konsumsi : Dea Novita Sari

g. Sie Perlengkapan : Seluruh tim Pokja Remaja


MATERI PENYULUHAN

Kenakalan Remaja

A. BAHAYA PERGAULAN BEBAS (FREE SEX)

1. Pengertian Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-

kanak ke masa dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan

sosial budaya setempat.Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan

dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan dari

segi program pelayanan,definisi remaja yang digunakan oleh Departemen

Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum

kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan

Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21

tahun.

2. Pengertian Free Sex

Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan

pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi.

Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja bahkan yang telah

berumah tangga pun sering melakukannya dengan orang yang bukan


pasangannya. Biasanya dilakukan dengan alasan mencari variasi seks

ataupun sensasi seks untuk mengatasi kejenuhan.

Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang

sangat besar. Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan diluar

nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya

dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para

pelaku seks bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan

AIDS, ataupun penyakit menular seksual lainnya.

Pada orang yang telah menikah, seks bebas dilakukan karena

mereka mungkin hanya sekedar having fun. Biasanya mereka melakukan

perselingkuhan denga orang lain yang bukan pasangan resminya, bahkan

ada juga pasangan suami istri yang mencari orang ketiga sebagai variasi

seks mereka. Ada juga yang bertukar pasangan. Semua kelakuan diatas

dapat dikategorikan seks bebas dan para pelakunya sangat berisiko

terinfeksi virus HIV.

3. Dampak Seks Bebas terhadap Kesehatan Fisik dan Psikologis Remaja

a) Dampak Fisiologis

ABORSI

Pengetahuan remaja mengenai dampak seks bebas masih sangat rendah.

Yang paling menonjol dari kegiatan seks bebas ini adalah meningkatnya

angka kehamilan yang tidak diinginkan. Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta

kasus aborsi di Indonesia dimana 20 persennya dilakukan remaja. Di


Amerika, 1 dari 2 pernikahan berujung pada perceraian, 1 dari 2 anak hasil

perzinahan, 75 % gadis mengandung di luar nikah, setiap hari terjadi 1,5

juta hubungan seks dengan pelacuran. Di Inggris 3 dari 4 anak hasil

perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan sejak tahun

1996 penyakit syphillis meningkat hingga 486%. Di Perancis, penyakit

gonorhoe meningkat 170% dalam jangka waktu satu tahun. Di negara

liberal, pelacuran, homoseksual / lesbian, incest, orgy, bistiability,

merupakan hal yang lumrah bahkan menjadi industri yang menghasilkan

keuntungan ratusan juta US dolar dan disyahkan oleh undang-undang.

Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi

pengguguran (aborsi) bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan aborsi

dilakukan oleh tenaga ahlipun masih menyisakan dampak yang

membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu. Apalagi jika dilakukan

oleh tenaga tidak profesional (unsafe abortion). Secara fisik tindakan

aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara langsung berupa

perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak jangka

panjang berupa mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas.

Secara psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga

diri, perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua

belah pihak yang menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta

penghinaan terhadap masyarakat.

HIV / AIDS

HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang

berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan


vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk

menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-

lain. Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan

gejala Minor (tidak umum terjadi) :

Gejala Mayor :

- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan

- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan

- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan

- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis

- Demensia / HIV ensefalopati

Gejala Minor :

- Batuk menetap lebih dari 1 bulan

- Dermatitis generalisata

- Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang

- Kandidias orofaringeal

- Herpes simpleks kronis progresif

- Limfadenopati generalisata

- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita

- Retinitis virus sitomegalo

PENYAKIT MENULAR SEKS (PMS)

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang

manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan
seks anal. Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan,

karena memiliki cakupan pada arti' orang yang mungkin terinfeksi, dan

mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan

penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum

suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual

telah diketahui selama ratusan tahun

Dampak Psikologis

Rasa bersalah, marah, sedih, sesal, malu, kesepian, tidak punya

bantuan,bingung,stres,benci diri sendiri,benci orang yang terlibat,takut

yang tidak jelas, insomnia, kehilangan konsentrasi, depresi, berduka, tidak

punya pengharapan, cemas, tidak memaafkan diri sendiri, takut hukuman

Tuhan, mimpi buruk, merasa hampa, halusinasi.

B. BAHAYA NARKOBA

1. Pengertian

Istilah narkoba / NAPZA adalah singkatan dari narkotika,

psikotropika, bahan-bahan berbahaya dan zat adaptif lainnya. Yang

dimaksud narkotika adalah zat / obat yang berasal dari tanaman /

bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat

menyebabkan penurunan / perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat

menimbulkan ketergantungan.

2. Jenis – Jenis Narkoba dan Efeknya

a. Putaw, adalah herion yang berkadar rendah, dibuat dari sari bunga upim

Efek :
1) Badan menjadi kurus

2) Nafsu makan berkurang

3) Sulit berpikir

4) Kelumpuhan

b. Shabu-shabu, bentuknya seperti gula / kristal

Efek :

1) Sulit konsentrasi

2) Terkena gangguan liver

3) Cepat marah

4) Tidak tenang

5) Cepat lelah dan tidak semangat

3. Extasy

Ciri-ciri pemakai :

a. Energik, overacting

b. Mata sayu, pucat

Efek :

1) Susah tidur

2) Syaraf otak rusak

3) Tulang terasa nyeri

C. Faktor Yang Dapat Menimbulkan Ketergantungan Pada Narkoba

1. Sebagai manifestasi dari bentuk gangguan kepribadian dimana ada

kecenderungan untuk memperoleh pemuasan dengan segera, tindakan-


tindakan bertanggung jawab dan tidak berpikir panjang

2. Frustasi toleransi yang rendah

3. Sebagai manifestasi dari tingkah laku di lingkungan, tidak memperdulikan

peraturan-peraturan harapan masyarakat darinya

4. Sebagai usaha untuk mengatasi keadaan yang mengecewakan, konflik dan

stress terhadap keadaan ekonomi, sosial, budaya

5. Sebagai manifestasi ekspresi diri untuk melakukan tindakan yang

mengandung bahaya seperti nyebut, berkelahi, dll

6. Sebagai manifestasi melawan otoritas dari orang tua, guru maupun norma-

norma yang ada

7. Untuk memenuhi rasa setia kawan

D. Bahaya Narkoba

a. Bahaya Umum

1. Merusak otak dan sistem tubuh yang bisa terjadi komplikasi dan

menimbulkan penyakit macam-macam

2. Adanya perubahan perilaku, yang tadinya periang jadi pemurung,

yang rajin jadi malas

3. Terjadi perubahan fisik, badan jadi kurus dan mata merah

4. Mengalami perubahan penampilan, yang tadinya rapi atau cuek,

berantakan

b. Bahaya Buat Wanita

1. Mengganggu siklus menstruasi, bisa jadi tidak mens selama

memakai narkoba

2. Peranakan (rahim) menjadi kering sehingga bisa menyebabkan


mandul dan menimbulkan kista

3. Alat reproduksi terganggu, sehingga bisa melahirkan anak cacat /

abortus

E. Penanggulangan Narkoba

1. Mengadakan kampanye / seminar anti narkoba

2. Melalui pendekatan edukatif, yaitu memadukan antara pihak keluarga,

sekolah dan masyarakat sebagai pusat-pusat pendidikan anak

3. Melalui pendekatan pendidikan melalui pilar kemasyarakatan

Contoh : informasi tentang bahaya narkoba lewat pendidikan

kepramukaan, karang taruna

4. Melakukan kegiatan-kegiatan yang positif


Daftar Pustaka

Patinus, R. &. (2014). Kenakalan Remaja BAHAYA PERGAULAN BEBAS (FREE


SEX)..
Varyani, S. &. (2013). Analisis Pengendalian Sosial Perilaku Menyimpang Siswa
Bermasalah terhadap Narkoba.

Anda mungkin juga menyukai