Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KESENIAN DAN SELUK BELUK GAMALAN BANJAR

Dosen Pengampu :
Dr. Tutung Nurdiyana, S.Sos., M.A., M.Pd.
Sulisno, S.Sn., MA.

Disusun Oleh :

M. Noor Al Mahrozi
1810124210016
.
.
.
.

PENDIDIKAN SENI, DRAMA, TARI, DAN MUSIK


JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Saya
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA
kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang Seluk Beluk Gamalan Banjar.

Alhamdulillah makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Akhir kata saya harap semoga makalah tentang Gamalan Banjar ini bisa memberikan
manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Banjarmasin, 22 Maret 2020


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………..

 A. Latar Belakang ……………………………………………………………


 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...
 C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………..…………………..

 A. Sistem Pelarasan Gamalan Banjar…… ………………………………….


 B. Adab Etika Pemain Gamelan……………….……………………………...
 C. Teknik Tabuh.……...……………………………………………………...
 D. Pengaruh Musik Lain Terhadap Gamalan Banjar………………………….

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………

 A. Simpulan …………………………………………………………………..
 B. Saran ………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki keaneka ragaman suku
budaya paling banyak atau beragam. Disetiap daerah yang ada di Indonesia memiliki ciri
khasnya masing masing dalam melakukan suatu hal. Salah satunya dapat dilihat dalam kesenian
musik tradisionalnya. Musik tradisional sendiri memiliki makna dan fungsi di dalam kehidupan
masyarakat. Tidak dapat dipungkiri pula masih banyak musik tradisional yang ada bahkan
berkembang sampai sekarang. Contohnya Gamalan Banjar yang ada di Kalimantan Selatan,
masih berkembang di masyarakat Banjar itu sendiri. Dalam hal ini gamelan banjar bisa dikatan
sebagai salah satu music tradisional yang paling dikenal di Kalmantan Selatan.

B.     Rumusan Masalah


1.     Bagaimana Sistem Pelaraasan Gamalan Banjar?
2.      Bagaimana Adab Etika Pemain Gamalan Banjar?
3. Teknik Tabuh Gamalan Banjar
4. Bagaimana Pengaruhnya Musik Lain Terhadap Gamalan Banjar?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui bagaimana Sejarahnya Gamalan Banjar
2.      Mengetahui lebih bagaimana Etika Bermain Gamalan Banjar
3.      Mengetahui bagaimana teknik memainkan Gamalan Banjar
4. Mengetahui Perkembangan Gamalan Banjar di Kalimantan Selatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pelarasan Gamalan Banjar

Hastaanto dalam bukunya yang berjudul Kajian music nusantara I (2011: 8)


mengatakan bahwa musik lokal adalah musik daerah yang masih belum melewati pagar
budayanya. Musik mampu menjadi ciri suatu budaya yang dimiliki suatu masyarakat,
Sistem nada yang terbentuk pada suatu masyarakat merupakan representasi budaya itu
sendiri. Sistem nada inilah yang membentuk kebiasaan musical masyarakat. Sistem laras
di setiap daerah berbeda beda. Salah satunya , laras selendro yang ada di di jawa akan
berbeda dengan laras yang ada di Banjar, Bali, Madura, Banyuwangi, dan Sunda.
Sistem laras Gamalan Banjar dapat menjadi suatu karakteristik rasa musical pada
masyarakat Banjar. Khusus pada masyaarakat desa Barikin, terdapat sebuah tradisi dalam
melaraskan Gamalan Banjar. Dengan cara melaraskan suara seorang dalang yang menjadi
acuan utama dalam pelarasan. Keunikan pelarasan inilah yang membuat setiap perangkat
Gamalan Banjar di Kalsel memiliki perbedaan larasan antara satu dengan yg lainnya.
Siklus nada Gamalan Banjar yaitu Babun, Tangah, Lima, Anam, dan Sanga.

B. Adab Etika Pemain Gamalan Banjar

 Sebelum memainkan alat musik Gamalan Banjar, memiliki tradisi yaitu Batapung
Tawar. Namun Batapung Tawar saat ini sudah mulai kurang dilaksanakan.
 Sebelum memainkan alat music Gamalan Banjar, alangkah lebih baiknya duduk
Besila saat memainkannya.
 Sebelum melakukan pementasan Gamalan Banjar, para pemain hendaknya
menyiapkan Parapen ( Kemenyan yang dibakar). Bertujuan untuk memanggil roh roh
halus atau menyarui.

C. Teknik Tabuh

Babuku Baruas, sering disebutkan penonton ataupun pemain gamelan lainnya


untuk menyatakan keseriusan dan ketepatan (teknik dan etika) Panggamalanan dalam
bermain gamelan banjar. Ini dapat dilihat dari teknik teknik yang dipakai Panggamalanan
dalam memainkan Sarun, Dawu dan Babun yaitu seperti teknik Gupit, Culit, Saluk.
Sehingga jika ketiga teknik tersebut ( Gupit, Culit, Saluk ) dikuasai oleh Panggamalanan,
maka bisa dikatakan Panggamalan tersebut adalah Panggamalanan yang Babuku Baruas.
Berikut adalah penjelasan dari ketiga teknik tersebut.

 Gupit
Gupit merupakan teknik tabuh gamelan banjar ketika Panggamalanan
menahan sebentar instrumennya (Bilahan Sarun, Susu agung, atau
membrane babun). Teknik ini dilakukan dengan ( menggunakan tangan)
cara dipegang, dipencet dan ditahan menggunakan cacatuk.Teknik ini
berpungsi agar bunyi yang dihasilkan oleh instrument tersebut tidak
menimbulkan bunyi yang panjang.
 Culit
Dalam Bahasa banjar, memiliki arti mengambil sesuatu atau menyentuh
sesuatu dengan cepat. Dalam Bahasa Indonesia bisa disinonimkan dengan
istilah Colek. Perlakuan ( Colek) ini digunakan oleh penggamelanan
sebagai suatu teknik bagi pembawa lagu maupun penyalukan. Culit
merupakan teknik tabuhan cepat untuk menimbulkan ornamentasi tabuhan
gamelan banjar. Teknik Culit ini biasanya hanya digunakan pada lagu yang
bertempo cepat.
 Saluk
Saluk merpakan teknik yang dipakai para penggamalanan pada saat satu
sarun ditabuh berdua dengan saling sulam tabuhan. Istilah Saluk dalam
Bahasa banjar berarti mengejar dengan cara mencari jalan lain dan bertemu
pada satu titik yang sama. Permainan saluk berguna untuk permainan sarun
pada gamelan banjar lebih aktraktif..

D. Pengaruh Musik lain terhadap Gamalan Banjar

Kedekatan melayu dengan kesenian banjar dapat dilihat pada music


panting, mamanda, wayang kulit banjar, serta gamelan banjar. Gamalan merupakan
Bahasa lokal masyarakat banjar dalam menyebutkan gamelan. Penyebutan ini karna
dalam Bahasa lokal masyarakat banjar pahuluan yang tidak mengenal hurup vocal (E)
dan (O). ada unsur kemelayuan yang secara tidak langsung telah merasuk dalam
kesenian tersebut. Dalam gamelan banjara ada beberapa unsur yang sangat kuat
menggambarkan kedekatan music melayu pada tabuhannya, dan gaya vocalnya.
Perubahan serta pengaruh dari budaya lain membuat gamelan banjar yang awalnya
memakai bentuk dan perlakuan majapahit mulai berubah dengan bentuk perlakuan baru.
Proses social yang melingkupi orang banjar yang sangat terbuka membuat gamelan
banjar mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari teknik
tabuhan dan nyanyian banjar, serta kilung yang ada di gamelan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Gamalan Banjar merupakan music tradisional yang tumbuh dan berkembang di


Kalimantan Selatan khususnya di kalangan suku Banjar. Alat musik petik yang berbentuk seperti
Gambus Arab ini dikenalkan oleh seniman yag bernama AW. Syarbaini di desa Barikin Kec.
Haruyan Kab. Hulu Sungai Tengah. Seiring berkembangnya zaman, musik panting telah
berkembang dengan adanya ditambahkan instrument tambahan. Musik Panting ini sendiri
memiliki fungsi sebagai sarana hiburan, pendidikan dll.

Sistem laras Gamalan Banjar dapat menjadi suatu karakteristik rasa musical pada
masyarakat Banjar. Khusus pada masyaarakat desa Barikin, terdapat sebuah tradisi dalam
melaraskan Gamalan Banjar. Dengan cara melaraskan suara seorang dalang yang menjadi acuan
utama dalam pelarasan. Keunikan pelarasan inilah yang membuat setiap perangkat Gamalan
Banjar di Kalsel memiliki perbedaan larasan antara satu dengan yg lainnya. Siklus nada Gamalan
Banjar yaitu Babun, Tangah, Lima, Anam, dan Sanga.

Sebelum memainkan alat musik Gamalan Banjar, memiliki tradisi yaitu Batapung
Tawar. Namun Batapung Tawar saat ini sudah mulai kurang dilaksanakan.
Babuku Baruas, sering disebutkan penonton ataupun pemain gamelan lainnya untuk
menyatakan keseriusan dan ketepatan (teknik dan etika) Panggamalanan dalam bermain gamelan
banjar

B. Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional maka segala
sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar
itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga memelihara dan melestarikan Alat
Musik Tradisional sebagai bagian dari budaya nasional, mudah-mudahan Alat Tradisional daerah
Kalimantan Selatan dapat dilestarikan sebagai sesuatu bagian dari kebudayaan Bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka
Saputra, Novyandi. 2018. Bunyi dan Banjar: Catatan catatan etnomusikologi. Banjarmasin:
Penerbit Artikata

Anda mungkin juga menyukai