Dosen Pengampu :
Dr. Tutung Nurdiyana, S.Sos., M.A., M.Pd.
Sulisno, S.Sn., MA.
Disusun Oleh :
M. Noor Al Mahrozi
1810124210016
.
.
.
.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Saya
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA
kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang Seluk Beluk Gamalan Banjar.
Alhamdulillah makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Akhir kata saya harap semoga makalah tentang Gamalan Banjar ini bisa memberikan
manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..
A. Simpulan …………………………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki keaneka ragaman suku
budaya paling banyak atau beragam. Disetiap daerah yang ada di Indonesia memiliki ciri
khasnya masing masing dalam melakukan suatu hal. Salah satunya dapat dilihat dalam kesenian
musik tradisionalnya. Musik tradisional sendiri memiliki makna dan fungsi di dalam kehidupan
masyarakat. Tidak dapat dipungkiri pula masih banyak musik tradisional yang ada bahkan
berkembang sampai sekarang. Contohnya Gamalan Banjar yang ada di Kalimantan Selatan,
masih berkembang di masyarakat Banjar itu sendiri. Dalam hal ini gamelan banjar bisa dikatan
sebagai salah satu music tradisional yang paling dikenal di Kalmantan Selatan.
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana Sejarahnya Gamalan Banjar
2. Mengetahui lebih bagaimana Etika Bermain Gamalan Banjar
3. Mengetahui bagaimana teknik memainkan Gamalan Banjar
4. Mengetahui Perkembangan Gamalan Banjar di Kalimantan Selatan
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum memainkan alat musik Gamalan Banjar, memiliki tradisi yaitu Batapung
Tawar. Namun Batapung Tawar saat ini sudah mulai kurang dilaksanakan.
Sebelum memainkan alat music Gamalan Banjar, alangkah lebih baiknya duduk
Besila saat memainkannya.
Sebelum melakukan pementasan Gamalan Banjar, para pemain hendaknya
menyiapkan Parapen ( Kemenyan yang dibakar). Bertujuan untuk memanggil roh roh
halus atau menyarui.
C. Teknik Tabuh
Gupit
Gupit merupakan teknik tabuh gamelan banjar ketika Panggamalanan
menahan sebentar instrumennya (Bilahan Sarun, Susu agung, atau
membrane babun). Teknik ini dilakukan dengan ( menggunakan tangan)
cara dipegang, dipencet dan ditahan menggunakan cacatuk.Teknik ini
berpungsi agar bunyi yang dihasilkan oleh instrument tersebut tidak
menimbulkan bunyi yang panjang.
Culit
Dalam Bahasa banjar, memiliki arti mengambil sesuatu atau menyentuh
sesuatu dengan cepat. Dalam Bahasa Indonesia bisa disinonimkan dengan
istilah Colek. Perlakuan ( Colek) ini digunakan oleh penggamelanan
sebagai suatu teknik bagi pembawa lagu maupun penyalukan. Culit
merupakan teknik tabuhan cepat untuk menimbulkan ornamentasi tabuhan
gamelan banjar. Teknik Culit ini biasanya hanya digunakan pada lagu yang
bertempo cepat.
Saluk
Saluk merpakan teknik yang dipakai para penggamalanan pada saat satu
sarun ditabuh berdua dengan saling sulam tabuhan. Istilah Saluk dalam
Bahasa banjar berarti mengejar dengan cara mencari jalan lain dan bertemu
pada satu titik yang sama. Permainan saluk berguna untuk permainan sarun
pada gamelan banjar lebih aktraktif..
Sistem laras Gamalan Banjar dapat menjadi suatu karakteristik rasa musical pada
masyarakat Banjar. Khusus pada masyaarakat desa Barikin, terdapat sebuah tradisi dalam
melaraskan Gamalan Banjar. Dengan cara melaraskan suara seorang dalang yang menjadi acuan
utama dalam pelarasan. Keunikan pelarasan inilah yang membuat setiap perangkat Gamalan
Banjar di Kalsel memiliki perbedaan larasan antara satu dengan yg lainnya. Siklus nada Gamalan
Banjar yaitu Babun, Tangah, Lima, Anam, dan Sanga.
Sebelum memainkan alat musik Gamalan Banjar, memiliki tradisi yaitu Batapung
Tawar. Namun Batapung Tawar saat ini sudah mulai kurang dilaksanakan.
Babuku Baruas, sering disebutkan penonton ataupun pemain gamelan lainnya untuk
menyatakan keseriusan dan ketepatan (teknik dan etika) Panggamalanan dalam bermain gamelan
banjar
B. Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional maka segala
sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar
itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga memelihara dan melestarikan Alat
Musik Tradisional sebagai bagian dari budaya nasional, mudah-mudahan Alat Tradisional daerah
Kalimantan Selatan dapat dilestarikan sebagai sesuatu bagian dari kebudayaan Bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka
Saputra, Novyandi. 2018. Bunyi dan Banjar: Catatan catatan etnomusikologi. Banjarmasin:
Penerbit Artikata