ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N
a
Nomor: 26/G/2019/PTUN.PL
si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Palu yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan
sengketa tata usaha negara pada tingkat pertama dengan acara biasa dalam persidangan
do
secara elektronik, telah menjatuhkan Putusan di bawah ini, dalam sengketa antara;
gu
PT. INDUSTRI TAMBANG UTAMA, berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan Akta Notaris
In
Nomor : 09 tertanggal 30 Oktober 2007 yang dibuat oleh Notaris Ny. Mita
A
Nursiata Gunawan, SH. Yang berkantor dijalan Condel No.16 A Batu
Ampar Kramatjati Jakarta Timur, dalam hal ini dikuasakan kepada
ah
lik
Direktur Utama PT Industri Tambang Utama yang bertindak berdasarkan
kewenangannya, bertindak untuk dan atas nama PT. Industri Tambang
m
ub
Utama ;
ep
Kewarganegaraan : Indonesia;
Tempat tinggal :Jalan Cipinang Cempedak I/38 C Jakarta Timur;
ah
si
Tambang Utama ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Melawan :
ka
ep
s
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada :
M
ne
ng
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. BAHDIN BAID, S.H., M.H., Kewarganegaraan Indonesia, Jabatan
a
Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Morowali, Beralamat di
si
Kompleks Perkantoran Bumi Fonuasingko - Bungku, Kabupaten
Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah ;
ne
ng
2. HASRUN BUKIA, S.H., M.Kn, Kewarganegaraan Indonesia,
Jabatan Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum Setda Kabupaten
Morowali, Beralamat di Kompleks Perkantoran Bumi Fonuasingko -
do
gu Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah ;
3. ARIF SULAEMAN, S.H., Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan
In
Advokat/ Pengacara pada Kantor Pengacara ADM & ASSOCIATES,
A
Beralamat di Jalan Tombolotutu No 36 Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah ;
ah
lik
4. MAHFUD MASUARA, S.H., Kewarganegaraan Indonesia,
Pekerjaan Advokat/ Pengacara pada Kantor Pengacara ADM &
am
ub
ASSOCIATES, Beralamat di Jalan Tombolotutu No 36 Palu, Provinsi
Sulawesi Tengah ;
5. SYAFRUDDIN A. DATU, S.H., Kewarganegaraan Indonesia,
ep
Pekerjaan Advokat/ Pengacara pada Kantor Pengacara ADM &
k
Sulawesi Tengah ;
R
si
Semuanya memilih domisili hukum di Kantor Bupati Morowali di
Kompleks Perkantoran Bumi Fonuasingko- Bungku, Kabupaten
ne
ng
do
gu
lik
ub
3.Penetapan Plh. Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Palu Nomor: 26/PEN-
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5.Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor :26/G/2019/PTUN.PL, tanggal 7 Januari 2020,
a
tentang Hari Persidangan yang terbuka untuk umum dan Court Calender Persidangan
si
Perkara Nomor 26/G/2019/PTUN.PL ;
ne
ng
6.Telah membaca alat bukti surat dan mendengar keterangan Para Pihak serta saksi ;
do
gu TENTANG DUDUK SENGKETA
In
A
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 5 Desember 2019
yang didaftarkan di Pengadilan Tata Usaha Negara Palu pada tanggal Desember 2019
ah
lik
dengan register Perkara Nomor: 26/G/2019/PTUN.PL, dan telah diperbaiki serta diterima
oleh Majelis Hakim pada Pemeriksaan Persiapan tanggal 7 Januari 2020, yang
selengkapnya telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
am
ub
I. OBJEK SENGKETA
Bahwa yang menjadi objek sengketa dalam Gugatan Tata Usaha Negara ini adalah:
ep
k
si
II. DASAR DAN ALASAN GUGATAN
ne
ng
A. Tenggang Waktu
do
gu
lik
Mineral Provinsi Sulawesi Tengah pada tanggal 16 September 2019 dan dijawab
Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah lewat
m
ub
ep
Tentang Administrasi Pemerintahan Pasal 75 ayat (1) dan ayat (2) berbunyi :
‘’(1) Warga Masyarakat yang dirugikan terhadap Keputusan dan/atau
ah
a. keberatan; dan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. banding. ‘’
a
PENGGUGAT mengajukan Surat Keberatan kepada TERGUGAT pada tanggal 9
R
Oktober 2019 dan PENGGUGAT tidak mendapatkan jawaban dari TERGUGAT;
si
3. Bahwa sesuai Undang_Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014
ne
ng
Tentang Adminstrasi Pemerintahan Pasal 78 ayat (1) dan ayat (2) Undang_Undang
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
do
(1)
gu
berbunyi :
Keputusan dapat diajukan banding dalam waktu paling lama 10 (sepuluh)
hari kerja sejak keputusan upaya keberatan diterima.
In
(2) Banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis
A
kepada Atasan Pejabat yang menetapkan Keputusan.
PENGGUGAT mengajukan Banding Administrasi kepada Gubernur Sulawesi Tengah
ah
lik
pada tanggal 30 Oktober 2019 dan PENGGUGAT juga tidak mendapatkan jawaban
dari Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah;
am
ub
4. Bahwa PENGGUGAT mendaftarkan perkara a quo pada Kepaniteraan
Pengadilan Tata Usaha Negara Palu Tertanggal 5 Desember 2019, sehingga masih
dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari dan karenanya masih memenuhi
ep
k
si
Bahwa bentuk formal objek sengketa a-quo sangat jelas yaitu berbentuk surat
ne
ng
(tertulis). Berdasarkan definisi tersebut, maka objek sengketa a-quo adalah sebuah
keputusan tertulis yang berisi penetapan tertulis (beschikking) dan langsung berlaku
sejak dikeluarkan oleh Pejabat yang membuatnya (einmalig), dan memiliki sifat
do
gu
sebagai berikut :
- Bersifat konkret adalah objek sengketa tidak abstrak, tetapi berwujud tertentu
dan dapat ditentukan, karena berisi Keputusan Tata Usaha Negara yang dibuat
In
A
lik
ub
oleh TERGUGAT tidak ditujukan kepada umum, tetapi tertentu baik alamat
ka
maupun hal yang di tujukan dan secara tegas menyebutkan nama PENGGUGAT
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Menimbulkan Akibat Hukum yaitu dengan Keputusan Tata Usaha Negara
a
yang diterbitkan oleh TERGUGAT yang menyimpang dari aturan perundang-
si
undangan yang berlaku dan berakibat hilangnya hak-hak PENGGUGAT;
Dari uraian diatas, maka OBJEK SENGKETA telah memenuhi kriteria sebagaimana
ne
ng
dimaksud pada Pasal 1 angka (9) UU No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, oleh karenanya
Pengadilan Tata Usaha Negara Palu berwenang mengadili perkara ini.
do
gu
C. Kepentingan Penggugat Yang Di Rugikan
In
A
1. Bahwa berdasarkan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 9 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
ah
lik
tentang peradilan Tata Usaha Negara, menyatakan : “orang atau badan hukum
perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu keputusan Tata
Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang
am
ub
berwenang yang berisi tuntutan agar keputusan Tata Usaha Negara yang
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai
ep
tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi”;
k
ah
si
a. Bahwa PENGGUGAT kehilangan haknya karena PENGGUGAT yang
memiliki IUP Operasi Produksi berdasarkan K e p u t u s a n Bupati
ne
ng
do
gu
ub
adalah jelas dan beralasan hukum, karena didasarkan atas kerugian yang
ep
ng
III. POSITA
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Bahwa PENGGUGAT adalah Direktur Utama PT. INDUSTRI TAMBANG
R
UTAMA yang bertindak berdasarkan kewenangannya sesuai dengan Pasal
si
12 Akta Notaris Nomor : 09 tertanggal 30 Oktober 2007 yang dibuat oleh
ne
ng
Notaris Ny. Mita Nursita Gunawan SH. Dan PENGGUGAT memiliki Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi berdasarkan K e p u t u s a n
Bupati Morowali Nomor: 540.3/SK.014/DESDM/III/2012
do
gu tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Eksplorasi menjadi Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi tanggal 19 Maret 2012 kepada
In
A
PENGGUGAT, yang berlaku sampai dengan 5 Maret 2022 ;
2. Bahwa Wilayah IUP Operasi Produksi PT. Industri Tambang Utama
terletak di Desa Padabaho dan Bete-Bete, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten
ah
lik
Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, luas 963 Ha ;
3. Bahwa Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Nomor
am
ub
540.3/SK.014/DESDM/III/2012 tanggal 19 Maret 2012 milik PENGGUGAT
berlaku selama 10 tahun sejak diterbitkannya oleh TERGUGAT yakni berlaku
sampai dengan 5 Maret 2022, dan dipergunakan untuk melakukan kegiatan
ep
k
si
Usaha Pertambangan sesuai dengan prosedur yang berlaku, hingga
memperoleh IUP Operasi Produksi dan kemudian PENGGUGAT melakukan
ne
ng
do
berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor
gu
ub
kepada PENGGUGAT;
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pertambangan Eksplorasi tanggal 13 Mei 2011 kepada PENGGUGAT, maka
a
PENGGUGAT memperoleh areal IUP Eksplorasi seluas ± 2.355 Ha yang
si
terletak di Kecamatan Bahadopi Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi
Tengah pada posisi geografis 122º 9’ 29,99” BT-121º 13’ 41,95” BT dan
ne
ng
2º52’52.02” LS- 2º 55’ 45,26” LS;
10. Bahwa sesuai, kepada PENGGUGAT, dengan masa berlaku IUP
Operasi Produksi sampai dengan 5 Maret 2022; Keputusan Bupati Morowali
do
gu Nomor 540.3/SK.014/DESDM/III/2012 Tentang Persetujuan Peningkatan Izin
Usaha Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
In
A
tanggal 19 Maret 2012;
11. Bahwa PENGGUGAT juga telah mendapatkan Rekomendasi AMDAL
Nomor: 660.1/91.A/VII/2011, tanggal 21 Juli 2011;
ah
lik
12. Bahwa PENGGUGAT sebagai Pemilik IUP Operasi Produksi
melaksanakan kewajiban pajak kepada negara periode tahun 2011 sampai
am
ub
dengan tahun 2014 sebesar Rp. 144.450.000.- (seratus empat puluh empat
juta empat ratus lima puluh ribu Rupiah) setiap tahunnya;
13. Bahwa pada tahun 2012 diberlakukan aturan baru bahwa tidak boleh
ep
melakukan kegiatan produksi berupa mengekspor bahan tambang yang
k
si
kami berhenti;
14. Bahwa PT. Integra Mining Nusantara anak perusahaan dari Integra
ne
ng
Grup (PT. Industri Tambang Utama juga anak perusahaan Integra Grup)
dimana PT. Integra Mining Nusantara PENGGUGAT juga sebagai Direktur
do
Utamanya, telah dan sementara membangun pabrik smelter pengolahan biji
gu
dengan Nomor 540/349/ Tahun 2010 tertanggal 9 Maret 2010 dengan nilai
investasi sebesar Rp. 150.000.000.000 (seratus lima puluh milyar Rupiah);
ah
lik
ub
pada waktu yang tidak stabil, maka pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih
Nikel berjalan lambat;
ka
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
lokal ke pihak memilik smelter, dan memproduksi bijih nikel dari hasil
a
tambangnya di Pabrik Pengolahan Bijih Nikel PENGGUGAT;
R
17. Bahwa PENGGUGAT juga telah membangun Jetty/Pelabuhan dan
si
Jalan menuju Jetty berjarak ± 1 (satu) kilometer dari lokasi tambang dengan
ne
ng
nilai investasi sebesar Rp.12.800.000.000,- (dua belas milyar delapan ratus
juta rupiah);
18. Bahwa PENGGUGAT telah menyelesaikan semua kewajibannya kepada
do
gu warga masyarakat di Desa Padabaho, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten
Morowali, terkait pembebasan lahan pembangunan Jetty/Pelabuhan dan
In
Jalan menuju Jetty berdasar pada Surat Penyerahan pemilk tanah kepada Ir.
A
Shelby Ihsan Saleh selaku Direktur PT. Industri Tambang Utama dihadapan
Adi Irman,S.TP. MM selaku Camat Bohodopi pada tanggal 7 juni 2010
ah
lik
berdasaran Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah No. 592/33/1993
tanggal 27 Januari 1993, disaksikan oleh Zakaria Kepala Desa Padabaho,
am
ub
jadi tidak ada tumpang tindih dan konflik kepentingan warga masyarakat
dengan PENGGUGAT;
19. Bahwa berdasarkan kondisi tersebut diatas, PENGGUGAT mengajukan
ep
k
R
September 2019 Perihal permintaan sinkronisasi perizinan PT. Industri
si
Tambang Utama, namun melalui surat Kepala Dinas Energi dan Sumber
ne
ng
do
gu
lik
21. Bahwa sejak penyampaian surat Kepala Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 5401 / 3529-
m
ub
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Industri
a
Tambang Utama tanggal 12 September 2012, dan PENGGUGAT baru
si
mengetahui adanya Keputusan Bupati Morowali Nomor
541/SK.002/DESDM/IX/2012 tentang Pencabutan Izin Usaha Pertambangan
ne
ng
Operasi Produksi PT. Industri Tambang Utama tanggal 12 September 2012
setelah adanya surat Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
do
gu Sulawesi Tengah;
22. Bahwa sebelum diadakan pencabutan IUP Operasi Produksi
seharusnya dan wajib TERGUGAT memberikan Sanksi Administrasi berupa :
In
a. Peringatan Tertulis;
A
b. Pemberhentian sementara sebagian atau seluruhnya kegiatan
eksplorasi atau operasi produksi; dan/atau
ah
lik
Namun TERGUGAT tidak pernah sekalipun memberikan Sanksi Administrasi
kepada PENGGUGAT, sebagaimana tertuang dalam
am
ub
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009
TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA Pasal 151 ayat
(1) dan ayat (2) :
ep
(1) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
k
si
ayat (3), Pasal 40 ayat (5), Pasal 41, Pasal 43, Pasal 70, Pasal 71 ayat (1),
Pasal 74 ayat (4), Pasal 74 ayat (6), Pasal 81 ayat (1), Pasal 93 ayat (3),
ne
ng
Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97, Pasal 98, Pasal 99, Pasal 100, Pasal 102,
Pasal 103, Pasal 105 ayat (3), Pasal 105 ayat (4), Pasal 107, Pasal 108 ayat
do
gu
(1), Pasal 110, Pasal 111 ayat (1), Pasal 112 ayat (1), Pasal 114 ayat (2),
Pasal 115 ayat (2), Pasal 125 ayat (3), Pasal 126 ayat (1), Pasal 128 ayat
(1), Pasal 129 ayat (1), atau Pasal 130 ayat (2).
In
A
lik
a.peringatan tertulis;
b.penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan eksplorasi atau
operasi produksi; dan/atau
m
ub
ep
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
24. Bahwa sampai saat ini (gugatan diayangkan) lokasi tambang
R
PENGGUGAT tidak ada pihak lain yang masuk mengelolah, beraktifitas dan
si
berproduksi dan masih dibawah penguasaan PENGGUGAT;
ne
ng
25. Bahwa TERGUGAT tidak pernah memberikan peringatan tertulis kepada
PENGGUGAT selaku pemilik Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi,
do
gu untuk melaksanakan kewajibannya,
mengeluarkan sanksi pencabutan, sementara mekanisme peringatan tertulis
TERGUGAT langsung saja
In
A
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara, Pasal 110 :
ah
lik
(1) Pemegang IUP atau IUPK yang melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1), Pasal 69
am
ub
ayat (1), Pasal 73 ayat (1), Pasal 79 ayat (2), Pasal 85 ayat (1), Pasal 93
ayat (1), Pasal 94 ayat (1), Pasal 97 ayat (1), Pasal 100 ayat (1) atau
ayat (2), Pasal 101 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4), Pasal 106
ep
k
ayat (1), Pasal 107, atau Pasal 108 dikenai sanksi administratif.
ah
si
peringatan tertulis; b. penghentian sementara IUP Operasi Produksi atau
IUPK Operasi Produksi mineral atau batubara; dan/atau c. pencabutan
ne
ng
do
(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh
gu
Mineral RI Nomor 34 Tahun 2017 Pasal 37 ayat (1) Menteri atau gubernur
sesuai dengan kewenangannya melakukan pembinaan dan pengawasan
ah
lik
ub
27. Bahwa berdasar pada Pasal 151 Ayat (2) Undang-Undang Republik
ka
ep
a. Peringatan Tertulis;
b. Pemberhentian sementara sebagian atau seluruhnya kegiatan
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Berdasarkan ketentuan tersebut pada Pasal 151 Ayat (2) Huruf a
R
diberlakukan, sedangkan Pasal 151 Ayat (2) huruf b dan c diberlakukan
si
alternatif kumulatif;
ne
ng
28. Bahwa PENGGUGAT telah mengajukan Surat Keberatan kepada
TERGUGAT pada tanggal 9 Oktober 2019 dan PENGGUGAT tidak
do
gu mendapatkan jawaban dari TERGUGAT;
In
Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah pada tanggal 30 Oktober 2019 dan
A
PENGGUGAT juga tidak mendapatkan jawaban dari Gubernur Provinsi
Sulawesi Tengah;
ah
lik
30. Bahwa adanya penjualan Jetty/Pelabuhan dan Jalan menuju
Jetty/Pelabuhan Penggugat oleh Laode Sabir Kepala Desa Padabaho
am
ub
periode sakarang, secara sepihak tanpa hak kepada perusahaan tambang
lain dengan alasan Jetty/Pelabuhan dan Jalan Penggugat adalah milik/aset
ep
Desa Padabaho, sedangkan faktanya pembebasan lahan pembangunan
k
pemilk tanah kepada Ir. Shelby Ihsan Saleh selaku Direktur PT. Industri
R
si
Tambang Utama dihadapan Adi Irman,S.TP. MM selaku Camat Bohodopi
pada tanggal 7 juni 2010 berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi
ne
ng
do
penyerahan oleh Zakaria Kepala Desa Padabaho pada waktu itu;
gu
31. Bahwa adanya informasi dari masyarakat dan orang Dinas Energi Dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah, kalau TERGUGAT yaitu
In
A
Bupati Morowali pada waktu itu yang menerbitkan Objek Sengketa yaitu
Anwar Hafid telah menerbitkan Keputusan Bupati kepada PT. Indoberkah
ah
lik
ub
32. Bahwa dugaan adanya pemalsuan surat Surat Kepala Desa Padabaho
R
Izin Usaha Pertambangan PT. Idustri Tambang Utama yang menjadi acuan
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Desa Padabaho waktu itu, tidak pernah membuat dan menandatangani surat
a
tersebut.
si
IV.Tentang Keputusan Tata Usaha Negara (OBJEK SENGKETA) Bertentangan
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
ne
ng
1. Bahwa berdasar pada Pasal 151 ayat (2) Undang Undang
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
do
gu dan Batu Bara yang menyatakan :
Sanksi Administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. Peringatan Tertulis
In
A
b. Penghentian Sementara sebagian atau seluruh kegiatan
eksplorasi atau operasi produksi, dan/atau
c. Pencabutan IUP,IPR,IUPK
ah
lik
Berdasarkan ketentuan tersebut Pasal 151 Ayat (2) huruf a berlakukan
secara Kumulatif, sedangkan Pasal 151 ayat (2) huruf b dan c
am
ub
diberlakukan secara alternatif kumulatif ;
si
sanksi pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi milik
ne
ng
do
gu
lik
ub
Kepala Desa waktu itu, adanya kepentingan terselubung dari oknum dari
Dinas Energi dan Sumber Daya Alam Kabupaten Morowali agar lahan
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Bahwa Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 D ayat (1) dan ayat (3)
a
yang berbunyi Ayat (1) " Setiap Orang berhak atas pengakuan
si
jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta Perilaku
yang sama dihadapan hukum"
ne
ng
5. Bahwa menurut Van der Pot, terdapat empat syarat yang harus
dipenuhi agar suatu Keputusan Tata Usaha Negara berlaku sebagai
do
gu ketetapan (keputusan) yang sah, yaitu :
a. ketetapan harus dibuat oleh alat pemerintahan (organ) yang
berwenang (bevoegd);
In
A
b. pembentukan kehendak alat pemerintahan yang membuat ketetapan
tidak boleh memuat kekurangan yuridis (geen juridische gebreken in
ah
de wilsvorming);
lik
c. ketetapan harus diberi bentuk (vorm) yang ditetapkan dalam peraturan
yang menjadi dasarnya dan pembuatnya harus juga memperhatikan
am
ub
cara (procedure) membuat ketetapan itu, bilamana cara itu ditetapkan
dengan tegas dalam peraturan dasar tersebut; d. isi dan tujuan
ketetapan itu, harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasar.
ep
k
Sadjijono), ada dua syarat yang harus dipenuhi agar KTUN yang
R
si
dibuat oleh pemerintah menjadi keputusan yang sah. Kedua syarat
tersebut yakni sebagai berikut
ne
ng
do
2) dalam kehendak alat pemerintahan yang membuat keputusan tidak
gu
ub
ep
dipenuhi;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4) jangka waktu harus ditentukan antara timbulnya hak-hak yang
a
menyebabkan dibuatnya dan diumumkannya keputusan itu dan tidak
si
boleh dilupakan;
5) ditandatangani oleh pejabat pemerintahan yang berwenang membuat
ne
ng
keputusan;
6. Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan juga diatur mengenai syarat sahnya suatu
do
gu KTUN, yakni diatur dalam ketentuan Pasal 52 ayat (1) yang menyatakan
bahwa :
In
a. Syarat sahnya Keputusan meliputi:
A
(a) ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;
(b) dibuat sesuai dengan prosedur; dan substansi yang
ah
lik
sesuai dengan objek Keputusan;
ub
No.30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan bahwa : ‘
Keputusan hanya dapat dibatalkan apabila terdapat cacat :
a. Wewenang;
b. Presdur dan/atau;
ep
k
c. Substansi;
ah
si
Sengketa a quo bertentangan dengan Norma Hukum yaitu Pasal 151 ayat
(2) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang
ne
ng
do
Pertambangan Mineral Dan Batubara serta Peraturan Menteri ESDM
gu
lik
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Bahwa menurut Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2009, bentuk
a
dari Asas Umum Pemerintahan yang baik adalah dalam bentuk tertulis
si
dan dalam bentuk tidak tertulis;
ne
ng
– Undang Nomor 9 Tahun 2004 Perubahan atas Undang – Undang Nomor
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara : yang dimaksud
do
gu dengan “asas – asas umum pemerintahan yang baik” adalah meliputi
asas :
Kepastian Hukum
In
A
Tertib Penyelenggaraan Negara
Keterbukaan
Proposionalitas
ah
lik
Profesionalisme
Akuntabilitas
Sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999
am
ub
tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme; ep
3. Bahwa dengan diterbitkannya Objek Sengketa a quo oleh
k
si
pertambangan tidak bisa dilanjutkan yang mengakibatkan kerugian Materil
dan Immateril. dengan fakta hukum tersebut jelas tindakan TERGUGAT
ne
ng
do
gu
Penyelenggara Negara;
lik
ub
ng
dengan terburu – buru dan tidak transparan karena tindakan tersebut dan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Objek Sengketa tersebut tidak diberikan kepada PENGGUGAT selaku
a
pemilik izin yang dicabut maka membuktikan bahwa TERGUGAT dalam
si
menerbitkan Objek Sengketa a quo melanggar Asas Kecermatan,
Ketelitian dan Kehati – hatian serta Melanggar Asas Transparansi
ne
ng
dan Akuntabilitas;
do
gu Beginselen van Behoorlijk Bestuur) digunakan sebagai dasar pengujian
terhadap KTUN berdasarkan yurisprudensi, yaitu Putusan Pengadilan
In
Tata Usaha Negara Palembang Tanggal 6 Juli 1991 Nomor
A
06/PTUN/G/PLG/1991 (Jazim Hamidi, 2000; 37). Hal ini kemudian
diperkuat oleh Pasal 53 ayat (2) huruf b Undang – Undang Nomor 9
ah
lik
Tahun 2004 yang memberi dasar hukum tentang peggunaan Asas –
asas Umum Pemerintahan yang Baik sebagai dasar pengujian terhadap
am
ub
KTUN;
“asas hukum kebiasaan yang secara umum dapat diterima menurut rasa
R
si
keadilan kita yang tidak dirumuskan secara tegas dalam peraturan
perundang – undangan tetapi yang didapat dengan jalan analisis dari
ne
ng
do
gu
lik
ub
MA RI Nomor 31 K/TUN/2014”.
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
VI. Permohonan Penundaan Pelaksanaan
a
R
si
1. Bahwa KEPUTUSAN BUPATI MOROWALI NOMOR:
541/SK.002/DESDM/IX/2012 tentang PENCABUTAN IZIN USAHA
ne
ng
PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI PT. INDUSTRI TAMBANG
UTAMA, tanggal 12 September 2012 berlaku sejak tanggal
ditetapkannya, sehingga sejak berlakunya surat keputusan a quo
do
gu berakibat pada hilangnya hak PENGGUGAT untuk melakukan Usaha
Pertambangan;
In
A
2. Bahwa adanya penjualan Jetty/Pelabuhan dan Jalan menuju
Jetty/Pelabuhan Penggugat oleh Laode Sabir Kepala Desa Padabaho
ah
lik
periode sakarang, secara sepihak tanpa hak kepada perusahaan
tambang lain dengan alasan Jetty/Pelabuhan dan Jalan Penggugat
am
ub
adalah milik/aset Desa Padabaho, sedangkan faktanya pembebasan
lahan pembangunan Jetty/Pelabuhan dan Jalan menuju Jetty berdasar
pada Surat Penyerahan pemilk tanah kepada Ir. Shelby Ihsan Saleh
ep
k
si
27 Januari 1993, disaksikan penandatangan penyerahan oleh Zakaria
ne
ng
do
gu
lik
ub
dibawahnya;
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dari pengakuan Zakaria Kepala Desa Padabaho waktu itu, tidak pernah
a
membuat dan menandatangani surat tersebut;
si
5. Mengingat bahwa dalil dalil gugatan PENGGUGAT didukung dan
didasarkan pada bukti bukti yang sah dan autentik serta berdasar pada
ne
ng
fakta hukum, maka untuk menghindari kerugian yang lebih besar baik
secara materill maupun immaterill, PENGGUGAT mohon kepada Ketua /
do
gu Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Palu yang memeriksa
perkara ini, sebelum memeriksa perkara ini untuk terlebih dahulu
In
mengeluarkan suatu penetapan penundaan yang menyatakan menunda
A
pelaksanaan Surat Keputusan yang menjadi Objek Sengketa a quo
sampai dengan adanya Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum
ah
lik
tetap (in kracht van gewijsde), sebagaimana diisyaratkan oleh ketentuan
Pasal 67 Ayat (2) dan Ayat (3) UU PTUN yang menyatakan bahwa : Pasal
am
ub
67 Ayat (2) UU Peradilan Tata Usaha Negara
“Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan
keputusan tata usaha negara itu ditunda selama pemeriksaan
ep
k
si
“Pemohon sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat diajukan sekaligus
dalam gugatan dan dapat diputus terlebih dahulu dari pokok
ne
ng
sengketa”.
VII. PETITUM
do
gu
Berdasarkan uraian dan fakta hukum tersebut diatas, Penggugat mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa perkara a-quo untuk mengeluarkan putusan yang
In
A
amarnya menyatakan :
ub
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI PT. INDUSTRI TAMBANG UTAMA
a
tanggal 12 September 2012;
R
3. Mewajibkan kepada TERGUGAT untuk mencabut Keputusan Tata
si
Usaha Negara berupa KEPUTUSAN BUPATI MOROWALI NOMOR :
ne
ng
541/SK.002/DESDM/IX/2012 tentang PENCABUTAN IZIN USAHA
PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI PT. INDUSTRI TAMBANG UTAMA
tanggal 12 September 2012;
do
gu 4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara.
In
A
mengajukan Eksepsi dan Jawaban tertanggal pada persidangan E Court tanggal 28 Januari
2020 yang isi selengkapnya sebagai berikut:
ah
lik
I. Dalam Eksepsi
- Gugatan Penggugat Daluarsa (lewat tenggang waktu)
am
ub
Bahwa Patut Penggugat ketahui dan dapat di jadikan Referensi didalam menilai dan
menyatakan bahwa gugatan Pengguat telah kadaluarsa, dapat Tergugat kemukakan
ep
hal-hal sebagai berikut :
k
ah
Bahwa Surat Keputusan yang merupakan Obyek Sengketa in Litis adalah surat
R
si
kepuusan yang telah di sampaikan kepada Pihak Penggugat pada Tahun 2012,
sehingga pengajuan gugatan a quo ditahun 2019 , secara yuridis telah daluarsa;
ne
ng
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas sangat jelas dan tegas bahwa gugatan
Penggugat tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan Pasal 55 Undang-
do
gu
undang Nomor:5 tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang menyatakan
bahwa : “ Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari
terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat
In
A
Tata Usaha Negara” kena telah lewat tenggang waktunya, sehingga gugatan
penggugat patut untuk dinyatakan tidak dapat diterima.
ah
lik
II. Mengenai objek sengketa dan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara
m
ub
TAMBANG UTAMA, tanggal 12 september 2012 yang menjadi objek sengketa dalam
ah
perkara Aquo;
2. Bahwa mengenai objek sengketa Keputusan Bupati Morowali Nomor:
R
es
12 september 2012, adalah benar merupakan Keputusan Tata Usaha Negara sebagai
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mana dimaksud pada pasal 1 angka 9 (Sembilan) Undang-undang Nomor 51 Tahun
a
2009 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
si
Peradilan Tata Usaha Negara yang bersifat, individual, kongkrit dan final, sehingga
menjadi kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Untuk mengadili perkara Aquo;
ne
ng
III. DALAM POSITA
1. Bahwa tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat kecuali
terhadap hal-hal yang di akui secara tegas pula ;
do
2.
gu
Bahwa Tergugat mengakui secara tegas gugatan Penggugat point 1sampai
dengan point 11 dan Point 20, yang pada intinya menyatakan bahwa Penggugat
In
memiliki izin usaha Pertambangan Izin usah pertambangan operasi produksi Nomor
A
540.3/SK.014/DESDM/III/2012 tentang persetujuan peningkatan Izin Usaha
Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi tanggal 19 maret
ah
lik
2012 sampai dengan 5 maret 2022,bahwa benar penggugat juga mengeluarkan
kuasa penyelidikan Umum berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor:
am
ub
188.4/SK.0135/DISTAMBEN/2018 tentang pemberian kuasa pertambangan
penyelidikan umum tanggal 3 Juli 2008, Keputusan Bupati Nomor
540/SK.0110/DESDM/VI/2010 tentang persetujuan penyesuaian Kuasa
ep
k
si
tentang persetujuan Revisi Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi tanggal 13 mei 2011,
serta Rekomendasi AMDAL Nomor: 660.1/91.A/VII/2011,tanggal 21 Juli 2011;
ne
ng
3. Bahwa Tergugat menolak secara tegas dalil gugatan pada point 12 sebab
Penggugat tidak pernah melaporkan hal tersebut kepada Tergugat, hal tersebut dapat
dilihat dari Surat Teguran II yang diberikan oleh Tergugat kepada Penggugat yang
do
gu
sampai saat diterbitkan surat pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
tidak pernah ditanggapi;
In
4. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil gugatan pada point 13 sampai
A
dengan point 16, sebab kewajiban pemilik Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi untuk menyediakan smelter sesuai Pasal 34 ayat (3) Peraturan Pemerintah
ah
lik
ub
dikesampingkan;
5. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil gugatan Penggugat pada point 17
ah
, Point 18 dan 30, sebab substansi perkara ini adalah Keputusan Tata Usaha Negara
es
yang dikeluarkan oleh Tergugat bukan Pelabuhan khusus yang dipunyai oleh
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat, karena khusus untuk pelanbuhan khusus yang mengeluarkan izin adalah
a
Kementrian Perhubungan Republik Indonesia;
R
6. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil gugatan Penggugat pada point 19
si
, Point 21 point 22dan Point 23, sebab selama diberikan Izin Usaha Pertambangan
ne
ng
Eksplorasi samapai dengan Izin Usaha Pertambangan Operasional Produksi tidak
pernah melakukan kegiatan-kegiatan pertambangan dilapangan, Penggugat juga
tidak melengkapi administrasi pertambangan sebagaimana peraturan perundang-
do
gu
undangan dengan tidak melaporkan dan menyampaikan laporan triwulan,
menyampaikan bukti pembayaran Landrent periode mei 2011 s/d Mei 2012 dan
In
A
menyetor dana Jaminan kesungguhan dan berdasarkan Rekonsiliasi Izin Usaha
Pertambangan Kabupaten/ Kota Se Propinsi Sulawesi Tengah yang diadakan pada
ah
tangggal 2 bulan April tahun 2014, yang diadakan oleh Dinas Energi Sumber Daya
lik
Mineral Propinsi Sulawesi Tengah, Perusahaan Penggugat tidak masuk dalam
Kategori Clear and Clean (CNC) sebab tidak terdaftar pada data base Ditjen Minerba
am
ub
Kementrian Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, sehingga patutlah
kiranya Izin Usaha Pertambangan Operasional Produksi Perusahaan Penggugat
ep
untuk dinyatakan dicabut ;
k
7. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil gugatan pada point 24 , sebab
ah
walaupun lokasi tambang yang dahulunya diberikan kepada Penggugat sampai saat
R
si
ini belum ada yang menguasai, akan kewenangan untuk memberikan Izin Usaha
Pertambangan sudah beralih kepada Pemerintahan Propinsi;
ne
ng
8. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil gugatan pada point 25 , point 26
dan point 27, sebab Tergugat telah menjalankan kewajibannya sesuai dengan
Tugas , pokok dan fungsinya sebagai Pemberi Izin Usaha Pertambangan ,
do
gu
telah memberikan Surat teguran kepada Penggugat (nanti akan Tergugat buktikankan
lik
pada tahap pembuktian) akan tetapi tidak pernah dindahkan oleh Penggugat dengan
tidak melaporkan dan menyampaikan laporan triwulan , menyampaikan bukti
m
ub
pembayaran Landrent periode mei 2011 s/d Mei 2012 dan menyetor dana Jaminan
kesungguhan, sehingga Tergugat menjatuhkan sanksi administrasi berupa
ka
ep
dan point 29, sebabkewenangan dalam hal pemberian Izin Usaha Pertambangan
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diambil alih Pemerintah Propinsi, sehingga seluruh tanggung jawab mengenai Izin
a
Usaha Pertambangan menjadi tanggung jawab Pemerintah Propinsi;
R
10. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil gugatan Penggugat pada point
si
31dan point 32, sebab dalil tersebut sangat summir dan tidak berdasar hokum, karena
ne
ng
hanya berdasarkan informasi yang tidak jelas nara sumbernya dan tidak dapat
dipertanggung jawabkan kebenaran, jika memang benar hal tersebut terjadi tentunya
harus ditempuh upaya hokum pidana oleh pihak Penggugat, sehingga dalil tersebut
do
IV.
gu
patut dikesampingkan ;
Tentang Keputusan Bupati Morowali Nomor: 541/SK.002/DESDM/IX/2012
In
Tentang Pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Industri
A
Tambang Utama tanggal 12 September 2012 Keputusan Tata Usaha Negara
(Objek Sengketa) sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
ah
lik
berlaku.
- Bahwa berdasar pada pasal 151 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia
am
ub
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara yang
menyatakan:
Sanksi Administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. Peringatan tertulis
ep
k
c. Pencabutan IUP,IPR,IUPK
R
si
Berdasarkan ketentuan tersebut Tergugat telah menjalankan peraturan tersebut
dengan memberikan surat peringatan/teguran kepada Penggugat (nanti akan
ne
ng
Tergugat buktikankan pada tahap pembuktian) akan tetapi tidak pernah dindahkan
oleh Penggugat dengan tidak melaporkan dan menyampaikan laporan triwulan ,
do
gu
menyampaikan bukti pembayaran Landrent periode mei 2011 s/d Mei 2012 dan
menyetor dana Jaminan kesungguhan, sehingga Tergugat menjatuhkan sanksi
administrasi berupa pencabutan Izin Usaha Pertambangan ;
In
A
lik
Administrasi Pemerintahan juga diatur mengenai syarat sahnya suatu KTUN, yakni
diatur dalam ketentuan pasal 52 ayat (1) yang menyatakan bahwa syarat sahnya
keputusan meliputi;
m
ub
ep
Berdasarkan hal tersebut maka faktualnya adalah Tergugat adalah pejabat yang
berwenang untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan Operasional Produksi milik
ah
es
karena telah didahului adanya surat teguran kepada Penggugat dan substansi
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
adalah isi dari Surat Pencabutan Izin Usaha Pertambangan sudah sesuai dengan
a
kaidah sebuah Keputusan Tata Usaha Negara;
si
V. Tentang Keputusan Bupati Morowali Nomor: 541/SK.002/DESDM/IX/2012
ne
Tentang Pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Industri
ng
Tambang Utama tanggal 12 September 2012 Keputusan Tata Usaha Negara
(Objek Sengketa) sudah sesuai dengan Asas –asas Umum Pemerintahan Yang
do
gu
Baik. Yakni asas:
Kepastian Hukum
Tertib Penyelenggaraan Negara
In
A
Keterbukaan
Proposionalitas
Profesionalisme
ah
lik
Akuntabilitas
ub
- Yang dimaksud dengan Asas Kepastian Hukum adalah yang mendahulukan
kesejahteraan umum dengan cara aspiratif, akomodatif, dan selektif, fakta
ep
k
si
Tergugat dan ditambah lagi dengan adanya surat dari Kepala Desa Padabaho
tempat lokasi Penggugat usaha yang keberatan dengan Penggugat yang tidak
ne
ng
do
penyerapan tenaga kerja dan perputran ekonomi dari perusahaan yang bekerja,
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kabupaten Morowali yang berkompeten dalam bidang Pertambangan dengan
a
menyesuaikan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
R
- Yang dimaksud dengan asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri
si
terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak
ne
ng
diskriminatif tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia Negara, bahwa
Tergugat telah menjalankan asas tersebut sebab Keputusan Bupati Morowali
do
gu
Nomor: 541/SK.002/DESDM/IX/2012 Tentang Pencabutan Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi PT. Industri Tambang Utama tanggal 12
In
A
September 2012 Keputusan Tata Usaha Negara (Objek Sengketa) telah
disampaikan kepada Penggugat dalam beberapa kali pertemuan dengan
ah
lik
Penggugat, dan seluruhnya IUP yang dicabut oleh Tergugat telah dilaporkan
kepada Pihak Pemerintah Propinsi, Kementrian ESDM Republik Indonesia dan
am
ub
Komisi Pemberantasan Korupsi, sehingga terbukti bahwa Tergugat transparan dan
akuntabel dalam menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara tersebut;
ep
Bahwa berdasarkan uraian diatas Tergugat dalam menerbitkan Keputusan Bupati Morowali
k
Operasi Produksi PT. Industri Tambang Utama tanggal 12 September 2012 Keputusan Tata
R
si
Usaha Negara (Objek Sengketa) telah sesuai dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang
baik;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pemohon ;
R
Dalam Eksepsi
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dalam Pokok Perkara
a
R
1. Menolak gugatan Penggugat Untuk Seluruhnya ;
si
2. Menyatakan Keputusan Tata Usaha Negara berupaKeputusan Bupati Morowali
Nomo : 541/SK.002/DESDM/IX/2012 tentang Pencabutan Izin Usaha
ne
ng
Pertambangan Operasi Produksi PT. Industri Tambang Utama tanggal 12 maret
2012 adalah Sah ;
do
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ;
gu
Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi dan Jawaban Tergugat, Penggugat telah
In
A
mengajukan Replik pada persidangan E-Court tanggal 4 Februari 2020 dan terhadap Replik
Penggugat, Tergugat telah mengajukan Duplik pada persidangan E-Court tanggal
ah
lik
11 Februari 2020 ;
ub
mengajukan bukti surat sebanyak 38 (tiga puluh delapan) bukti yang ditandai dengan P - 1
sampai dengn P - 38 dan telah dicocokan dengan pembanding asli maupun fotokopi
ep
dipersidangan yang perinciannya sebagai berikut:
k
ah
si
Pertambangan Operasi Produksi PT Industri Tambang Utama, tanggal
ne
ng
do
gu
lik
dengan aslinya) ;
4. Bukti P- 4 : Tanda Terima Surat Permohonan
Sinkronisasi Perizinan (fotokopi sesuai aslinya) ;
m
ub
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Oktober 2019 (fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
a
8. Bukti P- 8 : Tanda Terima Surat Banding Administrasi
R
Nomor: 025/B.01/X/2019 (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
si
9. Bukti P- 9 : Keputusan Bupati Morowali Nomor :
540/SK.0110/ DESDM /VI/2010 Tentang Persetujuan Penyesuaian
ne
ng
Kuasa Pertambangan Penyelidikan Umum Menjadi Izin Usaha
Pertambangan Eksplorasi Kepada PT. Industri Tambang Utama dan
do
gu lampirannya, tanggal 7 Juni 2010 (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
10. Bukti P-10 : Keputusan Bupati Morowali Nomor :
540.2/SK.001/DESDM/V/2011 Tentang Persetujuan Revisi Izin Usaha
In
A
Pertambangan Eksplorasi Kepada PT. Industri Tambang Utama,
tanggal 13 Mei 2011 (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
ah
lik
540.3/SK.014/DESDM/III/2012, Tentang Persetujuan Peningkatan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
am
ub
Operasi Produksi Kepada PT. Industri Tambang Utama. Tanggal 19
Maret 2012, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ;
12. Bukti P- 12 : Lembar Disposisi dan Surat Dinas Kehutanan
ep
k
si
Eksplorasi Bahan Galian Nikel Dan Mineral Pengikutnya, tanggal 18
Agustus 2010 (fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
a
19. Bukti P-19 : Surat Penyerahan Hak Penguasaan Hak atas
R
Tanah Nomor: 020/PPATS/BHDP/2010, tertanggal 7 Juni 2010
si
(fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
20. Bukti P-20 : Surat Penyerahan Hak Penguasaan Hak atas
ne
ng
Tanah Nomor: 021/PPATS/BHDP/2010, tertanggal 7 Juni 2010
(fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
do
gu 21. Bukti P-21 : Surat Penyerahan Hak Penguasaan Hak atas
Tanah Nomor: 022/PPATS/BHDP/2010, tertanggal 7 Juni 2010
(fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
In
A
22. Bukti P-22 : Surat Penyerahan Hak Penguasaan Hak atas
Tanah Nomor. 023/PPATS/BHDP/2010, tertanggal 7 Juni 2010
ah
lik
23. Bukti P-23 : Surat Penyerahan Hak Penguasaan Hak atas
Tanah Nomor. 024/PPATS/BHDP/2010, tertanggal 7 Juni 2010
am
ub
(fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
24. Bukti P-24 : Surat Penyerahan Hak Penguasaan Hak atas
Tanah Nomor. 025/PPATS/BHDP/2010, tertanggal 7 Juni 2010
ep
k
si
(fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
26. Bukti P-26 : Surat Penyerahan Hak Penguasaan Hak atas
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
a
33. Bukti P-33 : Surat Penyerahan Hak Penguasaan Hak atas
R
Tanah Nomor. 036/PPATS/BHDP/2010, tertanggal 7 Juni 2010
si
(fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
34. Bukti P-34 : Surat Penyerahan Hak Penguasaan Hak atas
ne
ng
Tanah Nomor. 037/PPATS/BHDP/2010, tertanggal 7 Juni 2010
(fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
do
gu 35. Bukti P-35 : Surat Penyerahan Hak Penguasaan Hak atas
Tanah Nomor. 038/PPATS/BHDP/2010, tertanggal 7 Juni 2010
(fotokopi sesuai dengan fotokopi) ;
In
A
36. Bukti P-36 : Salinan Akta Pendirian Perseroan Terbatas
PT. Industri Tambang Utama, Nomor 09, Tanggal 30 Oktober 2007
ah
lik
37. Bukti P-37 : Surat Pernyataan Zakari, Mantan Kepala
Desa Padabaho, tertanggal 19 Pebruari 2020 (fotokopi sesuai
am
ub
dengan aslinya) ;
38. Bukti P- 38 : Undang-Undang Nomor4 Tahun 2009
Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara (fotokopi sesuai
ep
k
fotokopi) ;
ah
si
mengajukan bukti surat sebanyak 4 (empat) bukti yang ditandai dengan T - 1 sampai dengn
T - 4 dan telah dicocokan dengan pembanding asli maupun fotokopi dipersidangan yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
Menimbang , bahwa Pihak Penggugat dan Pihak Tergugat tidak mengajukan saksi
M
ng
meskipun telah diberikan kesempatan untuk itu secara patut oleh Majelis Hakim ;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan kesimpulannya tertanggal 13 Mei 2020
a
dan Tergugat mengajukan kesimpulannya Tertanggal 6 Mei 2020 yang dikirim melalui Sistem
si
Informasi Pengadilan (e-court) Pengadilan Tata Usaha Negara Palu yang isinya
sebagaimana terlampir dalam berita acara persidangan ini
ne
ng
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan ini, tercatat dalam
Berita Acara Persidangan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Putusan
do
ini;
gu
Menimbang, bahwa Para Pihak menyatakan tidak ada lagi yang dikemukakan dan
In
A
selanjutnya mohon Putusan, oleh karena itu Majelis Hakim telah mengambil Putusan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum sebagaimana diuraikan dibawah ini:
ah
lik
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
am
ub
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari surat gugatan Penggugat sebagaimana
diuraikan secara lengkap dalam duduknya sengketa di atas ;
Menimbang, bahwa yang Penggugat mohonkan pembatalan atau dinyatakan tidak
ep
k
sah dalam gugatan Penggugat adalah Objek Sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat
ah
si
Pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT.Industri Tambang Utama,
tanggal 12 September 2012 (vide bukti P-1 = T-1);
ne
ng
do
gu
dimana eksepsi 1 (kesatu) terkait dengan eksepsi tentang tenggang waktu pengajuan
gugatan dan eksepsi ke 2 (dua) mengenai kewenangan pengadilan, namun setelah Majelis
In
A
Hakim cermati dan pelajari dalil terkait eksepsi ke 2 (dua) yaitu Eksepsi kewenangan
pengadilan tidaklah bersifat ekseptif dikarenakan substansinya menyatakan pada pokoknya
ah
lik
jika Tergugat sepakat dengan dalil Penggugat yang menyatakan Objek Sengketa merupakan
Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud pada pasal 1 angka 9 Undang-
undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor 5 Tahun
m
ub
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang bersifat, individual, kongkrit dan final, oleh
ka
karena itu Majelis Hakim secara mutatis mutandis akan mempertimbangkannya bersamaan
ep
DALAM EKSEPSI;
R
1. Gugatan Penggugat Daluarsa (lewat tenggang waktu), yang pada pokoknya mendalilkan
es
M
sebagai berikut ;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Surat Keputusan yang merupakan Obyek Sengketa in Litis adalah surat keputusan
a
yang telah di sampaikan kepada Pihak Penggugat pada Tahun 2012, sehingga pengajuan
si
gugatan a quo ditahun 2019, secara yuridis telah daluarsa;
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas sangat jelas dan tegas bahwa gugatan Penggugat
ne
ng
tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan Pasal 55 Undang-undang Nomor: 5
tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang menyatakan bahwa : “Gugatan
do
gu
dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat
diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”
In
A
kerena telah lewat tenggang waktunya, sehingga gugatan penggugat patut untuk
dinyatakan tidak dapat diterima;
ah
lik
Menimbang, bahwa berkenaan dengan tegang waktu mengajukan gugatan
sebagaimana eksepsi di atas yang menjadi pertanyaan adalah apakah obyek sengketa
am
ub
memenuhi ketentuan pasal 55 Undang-Undang nomor 51 tahun 2009 tentang perubahan
kedua atas Undang-undang nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara atau
tidak, akan dipertimbangkan oleh Majelis Hakim sebagai berikut ;
ep
k
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara berbunyi : “Gugatan dapat diajukan hanya
R
si
dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau
ne
ng
do
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, tenggang waktu sembilan puluh hari seperti
gu
negara obyek sengketa, sedangkan bagi pihak yang tidak dituju secara langsung oleh
Keputusan Tata Usaha Negara obyek sengketa, guna memenuhi rasa keadilan tenggang
ah
lik
ub
apakah gugatan Penggugat telah melampaui tenggang waktu sembilan puluh hari seperti
ka
Tata Usaha Negara ataukah tidak, adalah apakah kedudukan Penggugat dalam perkara ini
ah
sebagai pihak yang dituju secara langsung oleh Keputusan Tata Usaha Negara / obyek
R
sengketa ataukah sebagai pihak yang tidak dituju secara langsung oleh Keputusan Tata
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa Pasal 5 ayat (1) PERMA Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman
a
Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif
si
yang menentukan:
(1). Tenggang waktu pengajuan Gugatan di Pengailan di hitung 90 (Sembilan Puluh) hari
ne
ng
sejak keputusan atas upaya Administratif diterima oleh Warga Masyarakat atau
diumumkan oleh Badan dan/atau Pejabat Administrasi Pemerintahan yang menangani
do
gu
penyelesaian upaya administratif;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim cermati dan pelajari bahwa objek
In
A
sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor :
541/SK.002/DESDM/IX/2012, Tentang Pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi
ah
lik
Produksi PT.Industri Tambang Utama, tanggal 12 September 2012 (vide bukti P-1 = T-1),
Penggugat menyatakan bahwa objek sengketa tersebut diketahui oleh Penggugat pada
taggal 24 September 2019 setelah menerima Surat dari Kepala Dinas MINERBA Provinsi
am
ub
Sulawesi Tengah Nomor 5401/3529-MINERBA/DESDM tertanggal 24 September 2019 (vide
bukti P-2) dan selanjutnya Penggugat telah melakukan upaya Keberatan yang di tujukan
ep
k
kepada Tergugat dengan suratnya Nomor : 23/CBP/X/2019 tertanggal 9 Oktober 2019 (vide
bukti P-5) yang telah dikirimkan dan diterima oleh Tergugat pada tanggal 11 Oktober 2019
ah
R
(vide bukti P-6), dan sampai batas waktu yang ditentukan telah lewat, Tergugat tidak
si
memberikan tanggapan maupun respon atas surat keberatan yang diajukan oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa Tergugat mendalilkan bahwa ”Obyek Sengketa in Litis adalah
ne
ng
surat keputusan yang telah di sampaikan kepada pihak Penggugat pada t ahun 2012,
sehingga pengajuan gugatan a quo ditahun 2019, secara yuridis telah daluarsa”, merupakan
do
gu
dalil yang tidak dapat di buktikan walaupun Majelis Hakim telah memberikan kesempatan
beban pembuktian yang cukup dan patut kepada Tergugat;
Menimbang, bahwa setelah mencermati Gugatan penggugat, diketahui Penggugat
In
A
mengajukan Gugatan di kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Palu pada Tanggal 5
Desember 2019, yang terdaftar dengan Nomor Perkara 26/G/2019/PTUN.PL;
Menimbang, bahwa apabila fakta hukum tersebut dihubungkan dengan ketentuan
ah
lik
ub
Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga
beralasan Hukum bagi Majelis Hakim untuk menyatakan Eksepsi Tergugat tidak diterima;
ka
ep
Menimbang, bahwa lebih lanjut walaupun tidak adanya dalil eksepsi dari Tergugat
selebihnya, namun Pengadilan Tata Usaha Negara Palu memandang penting
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. apakah keputusan obyek sengketa dalam perkara ini telah memenuhi ketentuan
a
Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua
si
atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
atau tidak ?;
ne
ng
2. Apakah Penggugat telah memenuhi unsur kepentingan seperti dikehendaki
ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor : 9 Tahun 2004 Tentang
do
gu
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara tidak?;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal – hal terkait formal pengajuan gugatan tersebut
In
A
maka Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah tindakan
ah
lik
Tergugat dalam mengeluarkan obyek sengketa (vide bukti P-1=T-1) telah memenuhi
ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan
am
ub
Kedua Atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
atau tidak ?;
Menimbang, bahwa untuk menjawab persoalan hukum tersebut, penjelasan tentang
ep
k
apakah obyek sengketa tersebut merupakan keputusan tata usaha Negara atau bukan
akan Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut;
ah
R
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor: 51 Tahun
si
2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
ne
ng
Peradilan Tata Usaha Negara berbunyi : “Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu
penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi
tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
do
gu
berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang atau badan hukum perdata ;
In
A
yang harus dipenuhi untuk dikwalifikasikan sebagai obyek sengketa di Peradilan Tata Usaha
lik
ub
ep
Perdata ;
es
M
Menimbang, bahwa sesuai bukti tertulis tertanda P-1 = T-1 diketahui bahwa yang
ng
menjadi obyek sengketa dalam perkara ini adalah Keputusan Bupati Morowali Nomor :
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
541/SK.002/DESDM/IX/2012, Tentang Pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi
a
Produksi PT.Industri Tambang Utama, tanggal 12 September 2012 (vide bukti P-1 = T-1);
si
Menimbang, bahwa persoalannya adalah apakah Keputusan obyek sengketa a quo
telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksudkan dalam ketentuan Pasal 1 angka 9
ne
ng
Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan
menilainya sebagai berikut :
do
-
gu
Ad. 1. Unsur Penetapan Tertulis ;
Bahwa menurut penjelasan ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor : 51
Tahun 2009, istilah penetapan Tertulis terutama menunjuk kepada isi dan bukan menunjuk
In
A
kepada bentuk keputusan yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.
Suatu keputusan memenuhi syarat tertulis menurut Undang-undang ini apabila sudah
ah
lik
jelas badan atau pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkannya, maksud serta
mengenai hal apa isi tulisan itu dan kepada siapa tulisan itu ditujukan serta apa yang
am
ub
ditetapkan didalamnya ;
- Bahwa Keputusan obyek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat secara formal dan
materil telah memenuhi unsur penetapan tertulis, sebab telah ada terdapat isi surat yang
ep
k
terkait substansi Keputusan Objek Sengketa, demikian pula telah jelas Badan atau
Pejabat Tata Usaha Negara yang menerbitkan, nomor dan tanggal penerbitan, maksud
ah
R
serta mengenai hal apa isi surat keputusan tersebut, kepada siapa surat keputusan
si
tersebut ditujukan ;
ne
ng
Ad. 2. Unsur dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara ;
- Bahwa ukuran/kriteria untuk menentukan suatu badan atau pejabat dapat disebut
sebagai badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah kriteria yang bersifat fungsional,
do
gu
artinya apa saja dan siapa saja yang mempunyai fungsi melaksanakan suatu tugas
urusan pemerintahan (Pelayanan Publik) dapat dikategorikan sebagai Badan atau Pejabat
In
A
bersifat eksekutif), dengan demikian jelas Tergugat dapat dikategorikan sebagai badan
atau pejabat Tata Usaha Negara;
m
ub
ep
2009 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan
Tata Usaha Negara disebutkan tindakan hukum Tata Usaha Negara adalah perbuatan
ah
hukum Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersumber pada suatu ketentuan
R
hukum Tata Usaha Negara yang dapat menimbulkan hak atau kewajiban pada orang lain ;
es
M
- Bahwa Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dapat dikategorikan telah melaksanakan
ng
tindakan hukum Tata Usaha Negara, apabila menerbitkan surat keputusan yang
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menciptakan atau menentukan mengikatnya atau menghapuskan suatu hubungan hukum
a
Tata Usaha Negara yang telah ada sebelumnya ;
si
- Bahwa hubungan antara Penggugat PT. Industri Tambang Utama yang diwakili oleh Ir.
Ahmad Sadewa selaku Direktur Utama dengan Tergugat Bupati Morowali sebagai Badan
ne
ng
atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berwenang menerbitkan Surat yang menjadi Obyek
sengketa berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku pada hakekatnya
do
gu
adalah hubungan hukum yang bersifat Tata Usaha Negara, sebab tindakan Tergugat
menerbitkan Keputusan obyek sengketa telah menciptakan, menghapuskan dan/atau
menentukan mengikatnya suatu hubungan hukum Tata Usaha Negara antara Penggugat
In
A
dengan Tergugat, dengan demikian tindakan Tergugat menerbitkan obyek sengketa dapat
dikategorikan sebagai tindakan hukum Tata Usaha Negara ;
ah
lik
Ad. 4. Unsur Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Yang Berlaku ;
- Bahwa sesuai asas legalitas (legaliteit beginsel) yang dikenal dalam Hukum
am
ub
Administrasi Negara, maka Tergugat selaku Bupati Morowali dalam menjalankan
tugasnya guna menyelenggarakan fungsi urusan pemerintahan harus berpedoman pada
ketentuan-ketentuan, artinya harus ada dasarnya dalam peraturan perundang-undangan
ep
k
yang berlaku ;
- Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Keputusan obyek sengketa berpatokan pada
ah
R
ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, antara lain Undang-undang Nomor 4
si
Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan perturan perundang-
ne
ng
do
gu
dikategorikan sebagai suatu penetapan tertulis yang bersifat kongkret, karena berisi
suatu tindakan hukum yang berwujud dan dapat ditentukan berupa Keputusan Bupati
In
A
- Bahwa Keputusan obyek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat juga telah
memenuhi sifat individual, karena Keputusan obyek sengketa a quo ditujukan kepada
m
ub
Penggugat;
- Bahwa demikian pula Keputusan obyek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat
ka
ep
telah mempunyai sifat final, karena Tergugat dalam menerbitkan Keputusan Bupati
Morowali Nomor : 541/SK.002/DESDM/IX/2012, Tentang Pencabutan Izin Usaha
ah
2012 (vide bukti P-1 = T-1) tidak memerlukan persetujuan instansi atasan atau instansi
es
M
lain;
ng
Ad. 6. Unsur Menimbulkan Akibat Hukum Bagi Seseorang atau Badan Hukum Perdata ;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, sudah jelas bahwa akibat hukum
a
diterbitkannya keputusan obyek sengketa oleh Tergugat, hal mana telah menimbulkan
si
akibat hukum bagi Penggugat selaku Badan Hukum Perdata;
- Bahwa dengan diterbitkannya obyek sengketa a quo yang di keluarkan oleh Tergugat
ne
ng
menyebabkan Penggugat tidak dapat melanjutkan atau terhambatnya kegiatan Investasi
yang telah dan sedang dilakukan oleh Penggugat;
do
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka Majelis Hakim
berpendapat bahwa keputusan obyek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat Bupati
Morowali berupa Keputusan Bupati Morowali Nomor : 541/SK.002/DESDM/IX/2012, Tentang
In
A
Pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT.Industri Tambang Utama,
tanggal 12 September 2012 (vide bukti P-1 = T-1), merupakan Keputusan Tata Usaha
ah
lik
Negara yang telah memenuhi unsur-unsur suatu surat keputusan seperti dimaksudkan
ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan
am
ub
Kedua Atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
sehingga merupakan kewenangan absolut Pengadilan Tata Usaha Negara Palu untuk
memeriksa dan menguji keabsahan obyek sengketa a quo ditinjau dari aspek hukumnya
ep
k
(rechmatigheid) ;
Menimbang, bahwa kemudian tentang Apakah Penggugat telah memenuhi unsur
ah
R
kepentingan seperti dikehendaki ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor : 9
si
Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang
ne
ng
Peradilan Tata Usaha Negara tidak menganut asas actio popularis, hak gugat diberikan
hanya kepada orang atau badan hukum perdata yang mempunyai kepentingan (waar geen
belang geen actie):
do
gu
dirugikan oleh suatu keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis
kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar keputusan Tata Usaha
ah
Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai
lik
ub
Memahami Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara”, Penerbit Pustaka Sinar
Harapan Jakarta Tahun 1993 edisi revisi buku II cetakan ke empat halaman 37 sampai
ka
ep
Ad. 1. Kepentingan dalam arti suatu nilai yang harus dilindungi oleh hukum;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Kepentingan dalam arti suatu nilai yang harus dilindungi oleh hukum adalah hal
a
ikwal yang ditimbulkan atau menurut nalar dapat diharapkan akan timbul dengan
si
keluarnya Keputusan Tata Usaha Negara ;
- Kepentingan dalam arti suatu nilai yang harus dilindungi oleh hukum adalah
ne
ng
dapat dilihat adanya hubungan antara orang yang bersangkutan disatu pihak
dengan keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan di lain pihak;
do
gu
Dalam konkretnya adanya suatu kepentingan ditentukan oleh faktor-faktor yang ada
kaitannya dengan orangnya dan di lain pihak oleh faktor-faktor yang ada kaitannya
dengan keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan. Kepentingan dalam
In
A
kaitannya dengan orangnya (yang berhak menggugat) ada terdapat apabila
kepentingan itu ada hubungannya dengan Penggugat sendiri, kepentingan itu bersifat
ah
lik
pribadi, kepentingan itu harus bersifat langsung dan kepentingan itu secara obyektif
dapat ditentukan baik mengenai luas maupun intensitasnya, sedangkan kepentingan
am
ub
dalam hubungannya dengan keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan ada
tersedianya, apabila Penggugat dapat menunjukkan bahwa Keputusan Tata Usaha
Negara yang digugat merugikan Penggugat secara langsung ;
ep
k
Ad. 2.Kepentingan proses, artinya apa yang hendak dicapai dengan melakukan suatu
proses gugatan yang bersangkutan ;
ah
si
- Kepentingan dalam arti apa yang hendak dicapai dengan melakukan suatu
proses gugatan yang bersangkutan, ada terdapat apabila Penggugat dapat
ne
ng
do
gu
lik
apabila ada hubungan kausal langsung antara keputusan Tata Usaha Negara yang digugat
dengan kerugiannya atau kepentingannya ;
m
ub
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat merupakan pihak yang dituju langsung
oleh objek sengketa maka secara yuridis Penggugat mempunyai kepentingan langsung
ah
terhadap keputusan tata usaha negara yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini;
R
dirugikan terhadap keputusan tata usaha negara yang menjadi objek sengketa a quo maka
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dapat digunakan ukuran “apakah dengan diterbitkannya objek sengketa a quo terdapat hak-
a
hak Penggugat yang dihilangkan;
R
- Bahwa Penggugat adalah Badan Hukum Perdata dengan Direktur Utama atas nama
si
Ir. Ahmad Sadewa berdasarkan Salinan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Industri
ne
ng
Tambang Utama, Nomor 09, tanggal 30 Oktober 2001 (vide bukti P-36) ;
- Bahwa Penggugat memiliki Persetujuan Penyesuaian Kuasa Pertambangan
Penyelidikan Umum Menjadi izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Nomor:
do
gu
540/SK.0110/DESDM/VI/2010, tangal 7 Juni 2010 (vide bukti tertulis P-9), yang kemudian
Penggugat mendapat Persetujuan Revisi Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Kepada
In
PT. Industri Tambang Utama berdasarkan Keputusan Bupati Morowali Nomor :
A
540.2/SK.001/DESDM/V/2011, tertanggal 13 Mei 2011 (vide bukti P-10), dan selanjutnya
pada tanggal 19 Maret 2012 Penggugat mendapat Persetujuan Peningkatan Izin Usaha
ah
lik
Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada
PT. Industri Tambang Utama Nomor : 540.3/SK.014/DESDM/III/2012 (vide bukti P-11);
am
ub
- Bahwa sebagaimana Konsideran Menimbang pada Objek Sengketa a quo IUP milik
Penggugat berupa Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. Industri Tambang
ep
k
R
menyebabkan kerugian materil dan tidak dapat lagi melanjutkan usaha Pertambangan;
si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Majelis Hakim menilai benar
ada terdapat hubungan kausal langsung antara Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat
ne
ng
do
gu
Penggugat dinilai telah memenuhi unsur kepentingan seperti dikehendaki ketentuan Pasal
53 ayat (1) Undang-Undang Nomor : 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;
In
A
lik
Pengadilan Tata Usaha Negara seperti di atur ketentuan Pasal 1 angka 9 dan Pasal 53 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, oleh
karena itu selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan menilai dalam pokok
m
ub
ep
Menimbang, bahwa untuk tidak mengulangi hal yang sama, maka terhadap dalil
R
yang menjadi alasan gugatan Pengugat dan dalil yang menjadi alasan jawaban Tergugat
es
dalam pertimbangan hukum pokok sengketa tidak perlu lagi diuraikan, oleh karena secara
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa yang menjadi obyek sengketa (vide bukti tertulis P-1=T-1)
a
bukanlah termasuk sebagai suatu beleid atau kebijakan yang tidak dapat dinilai oleh
si
lembaga Peradilan, khususnya Peradilan Tata Usaha Negara, oleh karena obyek sengketa
telah memenuhi unsur-unsur sebagai suatu Keputusan Tata Usaha Negara khususnya unsur
ne
ng
konkrit dan individual, di dalam beleid atau kebijakan tidak terdapat unsur konkrit dan
individual namun lebih mengarah kepada peraturan umum (generale rule) yang tidak
do
gu
didasarkan atas undang-undang yang dibuat oleh Badan Pejabat Tata Usaha Negara yang
sama sekali tidak mempunyai kewenangan membuat peraturatan umum (general rule)
sebagai perwujudan freies ermessen (discretionary power) ;
In
A
Menimbang, bahwa memperhatikan dalil gugatan, jawaban, bukti-bukti surat,
keterangan saksi dan kesimpulan yang diajukan Para pihak, maka Majelis Hakim
ah
lik
berpendapat bahwa yang menjadi permasalahan dalam sengketa a quo adalah apakah
tindakan Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa terdapat cacat hukum yaitu
am
ub
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau melanggar
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik atau tidak?;
ep
Menimbang bahwa makna bertentangan dengan peraturan perundang – undang
k
yang berlaku dan atau melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik sebagaimana
ah
yang dimaksud di atas adalah suatu keputusan tata usaha negara yang dikeluarkan oleh
R
si
badan atau pejabat yang tidak berwenang atau suatu keputusan tata usaha negara yang
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara bertentangan dengan peraturan
ne
ng
perundang – undang yang bersifat prosedur dan/atau suatu keputusan yang dikeluarkan
oleh badan atau pejabat tata usaha negara bertentangan dengan peraturan yang bersifat
do
gu
materi/substansi;
Menimbang, bahwa dengan demikian objectum litis dalam sengketa ini berada dalam
ranah hukum administrasi negara, yaitu pengujian secara ex-tunc mengenai tepat atau
In
A
tidaknya tindakan hukum Tergugat pada saat penerbitan objek sengketa a quo berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan AUPB;
ah
lik
Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut, maka Majelis Hakim akan menguji
dan menilainya terlebih dahulu aspek kewenangan Tergugat dalam menerbitkan objek
m
ub
sengketa a quo, apakah telah sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan yang menjadi
dasar tindakan Tergugat atau tidak ?;
ka
dijelaskan bahwa kewenangan (authority, gesag) dapat diartikan sebagai kekuasaan yang
R
diformalkan baik terhadap segolongan orang tertentu maupun kekuasaan terhadap sesuatu
es
bidang pemerintahan tertentu secara bulat yang berasal dari kekuasaan legislatif maupun
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kekuasaan dari pemerintah sebagaimana pendapat S.F. Marbun dalam bukunya “Peradilan
a
Administrsi Negara dan Upaya Administratif di Indonesia halaman 154);
si
Menimbang, bahwa pemberian Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi diatur
dalam Pasal 48 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
ne
ng
Batubara, sebagai berikut:
“IUP Operasi Produksi diberikan oleh:
do
gu
a.----------------------------------------------------------------------------------------------------bupati/wali
kota apabila lokasi penambangan, lokasi pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan
berada di dalam satu wilayah kabupaten/kota;
In
b.----------------------------------------------------------------------------------------------------gubernur
A
apabila lokasi penambangan, lokasi pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada
di dalam wilayah kabupaten/kota yang berbeda setelah mendapatkan rekomendasi dari
ah
lik
bupati/walikota setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c.----------------------------------------------------------------------------------------------------menteri
apabila lokasi penambangan, lokasi pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada
am
ub
gubernur dan bupati/walikota setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;”
ep
Menimbang, bahwa lebih lanjut pasal 35 huruf a Peraturan Pemerintah No 23 Tahun
k
menyatakan :
R
si
(1) IUP Operasi Produksi diberikan oleh:
a. bupati/walikota, apabila lokasi penambangan, lokasi pengolahan dan pemurnian,
ne
ng
serta pelabuhan berada di dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota atau wilayah laut
sampai dengan 4 (empat) mil dari garis pantai;
do
gu
(Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati dalam bukunya Argumentasi Hukum 2009);
Menimbang, bahwa mencermati bukti P-1=T-1 diperoleh fakta hukum bahwa badan
ah
lik
atau pejabat tata usaha negara yang menerbitkan surat keputusan objek Sengketa berupa
Keputusan Bupati Morowali Nomor : 541/SK.002/DESDM /IX/2012, Tentang Pencabutan Izin
m
ub
ep
lokasi wilayah izin usaha pertambangan Operasi Produksi PT. Industri Tambang Utama in
casu Penggugat terletak di desa Padabaho dan Bete-bete, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten
ah
Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, sehingga sesuai dengan Wilayah Penerbitan (Locus),
R
es
lokasi wilayah izin usaha pertambangan operasi produksi PT. Industri Tambang Utama yang
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta hukum tersebut di atas dengan
a
berpedoman Pasal 48 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
si
dan Batubara serta Pasal 35 huruf a Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, maka kewenangan
ne
ng
menerbitkan surat keputusan objek segketa tersebut masih menjadi kewenangan Bupati Mor
owali;
do
gu
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan tata cara /
prosedur sekaligus pengujian aspek substansi penerbitan objek sengketa a quo, apakah
telah sesuai dengan maksud dan tujuan dari Peraturan Perundangan-undangan yang
In
A
menjadi dasar tindakan dari terbitkannya objek sengketa a quo ?;
Menimbang, bahwa lebih lanjut di dalam jawabannya Tergugat juga mendalilkan
ah
lik
yang pada pokoknya bahwa salah satu hal yang mendasari diterbitkannya objek sengketa
adalah karena setelah diberikan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Penggugat
am
ub
tidak pernah melakukan kegitan pertambangan dilapangan dan Penggugat juga tidak
melengkapi administrasi pertambangan sebagaimana peraturan perundang-undangan
dengan tidak melaporkan dan menyampaikan laporan triwulan, menyampiakan bukti
ep
k
pembayaran Landrent periode Mei 2011 s/d Mei 2012 dan menyetor dana jaminan
kesunguhan dan berdasarkan rekonsiliasi izin usaha pertambangan Kabupaten/Kota se-
ah
R
Propinsi Sulawesi Tengah, Perusahaan Penggugat tidak masuk dalam kategori Clear And
si
Clean (CnC) serta Penggugat tidak pernah mengindahkan Teguran I (pertama) tahun 2010
ne
ng
dan Teguran II (dua) pada tahun 2011 (vide bukti T-2 dan T-3);
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim cermati dan pelajari, sebenarnya hal yang
paling mendasari terbitnya obyek sengketa a quo adalah sebagaimana terdapat pada
do
gu
Konsideran Menimbang, huruf a dan b objek sengketa (vide bukti P-1=T-1), yaitu:
a. bahwa PT. Industri Tambang Utama selaku Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP)
In
A
Operasi Produksi tidak pernah memenuhi kewajiban sebagaimana disebut dalam diktum
keempat, kelima dan keenam dalam Surat Keputusan Nomor :
ah
lik
ub
b. bahwa pengelolaan potensi sumber daya mineral di Kabupaten Morowali, harus didukung
ka
ep
dengan penataan Administrasi Pemerintahan yang tertib, teratur dan tertata rapi sejalan
dengan kondisi Tata Ruang Kabupaten, Propinsi dan Nasional serta tidak terjadi
ah
tumpang tindih dalam pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang berakibat cacat
R
hukum dan dapat menimbulkan kerugian kepada pemerintah, dunia usaha dan
es
M
masyarakat;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa selanjutnya kewajiban yang di maksud dalam dalam diktum
a
keempat, kelima dan keenam dalam Surat Keputusan Nomor :
si
540.3/SK.014/DESDM/III/2012, tanggal 19 Maret 2012, Tentang Persetujuan Peningkatan
Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
ne
ng
Kepada PT. Industri Tambang Utama (vide bukti P-11) sebagai dasar Tergugat dalam
melakukan pencabutan adalah sebagai berikut :
do
Keempat
gu : PT. Industri Tambang Utama sebagai Pemegang IUP Operasi Produksi
dalam melaksanakan kegiatannya mempunyai hak dan kewajiban
In
sebagaimana tercantum dalam lampiran III Keputusan ini;
A
Kelima : Selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja setelah diterbitkannya
ah
lik
Keputusan ini Pemegang IUP Operasi Produksi sudah harus menyampaikan
RKAB kepada Bupati Morowaliuntuk mendapat persetujuan .
am
ub
Keenam : Terhitung sejak 90 (Sembilan puluh) hari kerja persetujuan rencana kerja
dan anggaran biaya sebagaimana dimaksud dalam dictum kelima
Pemegang IP Operasi Produksi sudah harus memulai aktifitas di lapangan.
ep
k
R
Pertambangan Mineral dan Batubara menentukan bahwa :
si
IUP atau IUPK dapat di cabut oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan
ne
ng
kewenangan apabila :
a. Pemegang IUP atau IUPK tidak memenuhi kewajiban yang ditetapkan dalam IUP atau
IUPK serta peraturan Perundang-undangan;
do
gu
b. Pemegang IUP atau IUPK melakukan tidak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang
–Undang ini; atau
In
A
lik
Menimbang, bahwa Pasal 151 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara menyatakan:
m
ub
memberikan sanksi administratif kepada pemegang IUP, IPR atau IUPK atas
ep
pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (3), Pasal 40 ayat
(5), Pasal 41, Pasal 43, Pasal 70, Pasal 71 ayat (1), Pasal 74 ayat (4), Pasal 74 ayat (6),
ah
Pasal 81 ayat (1), Pasal 93 ayat (3), Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97, Pasal 98, Pasal 99,
R
es
Pasal 100, Pasal 102, Pasal 103, Pasal 105 ayat (3), Pasal 105 ayat (4), Pasal 107,
M
Pasal 108 ayat (1), Pasal 110, Pasal 111 ayat (1), Pasal 112 ayat (1), Pasal 114 ayat
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2), Pasal 115 ayat (2), Pasal 125 ayat (3), Pasal 126 ayat (1), Pasal 128 ayat (1), Pasal
a
129 ayat (1), atau Pasal 130 ayat (2).
si
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. peringatan tertulis;
ne
ng
b. penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan eksplorasi atau operasi
produksi; dan/atau
c. pencabutan IUP, IPR, atau IUPK;
do
gu
Menimbang, bahwa lebih lanjut terkait dengan pencabutan karena alasan Administratif
diatur dalam ketentuan Pasal 110 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 23
In
A
Tahun 2010 Tentang Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara menyatakan bahwa:
ah
lik
Pasal 110
(1) Pemegang IUP atau IUPK yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1), Pasal 69 ayat (1), Pasal 73 ayat (1),
am
ub
Pasal 79 ayat (2), Pasal 85 ayat (1), Pasal 93 ayat (1), Pasal 94 ayat (1), Pasal 97 ayat
(1), Pasal 100 ayat (1) atau ayat (2), Pasal 101 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4),
Pasal 106 ayat (1), Pasal 107, atau Pasal 108 dikenai sanksi administratif.
ep
k
b. penghentian sementara IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi mineral
R
si
atau batubara; dan/atau
c. pencabutan IUP atau IUPK.
(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Menteri,
ne
ng
do
gu
pencabutan dalam konsideran menimbang dalam objek sengketa pada dasarnya telah
diatur dan termuat dalam ketentuan Pasal 151 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
In
A
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara dan
Pasal 110 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang
ah
tersebut diatas;
m
ub
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memperhatikan dan mempelajari bukti P-9,
P-10, P-11 , T-2 dan T-3, maka terdapat fakta hukum yang menunjukkan:
ka
Pertama : Bahwa pada tangal 7 Juni 2010 Penggugat memiliki Persetujuan Penyesuaian
ep
Kedua : Bahwa kemudian pada tanggal 13 Mei 2011 Penggugat mendapat Persetujuan
es
M
Revisi Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Kepada PT. Industri Tambang Utama
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ketiga : Bahwa selanjutnya pada tanggal 19 Maret 2012 Penggugat mendapat
a
Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin
si
Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT. Industri Tambang Utama
Nomor : 540.3/SK.014/DESDM/III/2012;
ne
ng
Keempat : Bahwa pada tanggal 30 Agustus 2010, Tergugat melakukan Teguran kepada
Pimpinan PT. Industri Tambang Utama dengan Nomor Suratnya
do
gu540/248/DESDMVII/2010 dan kemudian pada tanggal 14 September 2011
Tergugat kembali melakukan Teguran Kepada Penggugat, berdasarkan Suratnya
In
Nomor 540/277/DESDM/IX/2011;
A
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, maka Majelis
ah
lik
Hakim berpendapat bahwa surat Teguran yang terbitkan oleh Tergugat pada tahun 2010 dan
tahun 2011 adalah di tujukan pada Penggugat pada saat masih memegang IUP Persetujuan
am
ub
Eksplorasi Nomor: 540/SK.0110/DESDM/VI/2010, tertanggal 7 Juni 2010 dan IUP
Persetujuan Revisi Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Kepada PT. Industri Tambang
ep
k
R
Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan
si
Operasi Produksi Kepada PT. Industri Tambang Utama Nomor :
ne
ng
do
gu
lik
penggugat ;
Menimbang bahwa lebih lanjut dalam ketentuan Pasal 110 ayat (2) huruf b
m
ub
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara juga menentukan bahwa setelah dilakukan teguran
ka
ep
tertulis maka selanjutnya dilakukan penghentian sementara IUP Operasi Produksi atau IUPK
Operasi Produksi mineral atau batubara, namun setelah Majelis Hakim cermati dalil para
ah
Pihak, alat Bukti dan saksi yang diajukan di persidangan tidak pernah ada pengehentian
R
sementara yang di lakukan oleh Tergugat apabila Penggugat tidak mengindahkan Teguran
es
M
yang di lakukan oleh Tergugat, namun justru di dalam fakta persidangan menunjukan bahwa
ng
pada tanggal 19 Maret 2012 Penggugat mendapat Persetujuan Peningkatan Izin Usaha
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT.
a
Industri Tambang Utama Nomor : 540.3/SK.014/DESDM/ III/2012 (vide bukti P-11) yang
si
diterbitkan oleh Tergugat, sehingga hal tersebut menandakan bahwa rangkaian proses untuk
mendapat Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi telah di lakukan oleh Penggugat;
ne
ng
Menimbang bahwa selanjutnya yang perlu dipertimbangkan oleh Majelis Hakim
adalah apakah lokasi Izin Usaha Pertambangan Penggugat tumpang tindih dengan IUP
do
gu
lainya, sebagaimana dasar konsideran Menimbang huruf b dalam Objek Sengketa (vide
bukti P-1=T-1);
In
A
Menimbang bahwa pasal Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010
Tentang Wilayah Pertambangan menyatakan bahwa ;
ah
lik
(1) Inventarisasi potensi pertambangan dilakukan melalui kegiatan penyelidikan dan
penelitian pertambangan.
(2) Penyelidikan dan penelitian pertambangan dilakukan untuk memperoleh data dan
am
ub
informasi.
(3) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat:
a. formasi batuan pembawa mineral logam dan/atau batubara;
ep
b. data geologi hasil evaluasi dari kegiatan pertambangan yang sedang berlangsung,
k
telah berakhir, dan/atau telah dikembalikan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/
ah
si
c. data perizinan hasil inventarisasi terhadap perizinan yang masih berlaku, yang
sudah berakhir, dan/atau yang sudah dikembalikan kepada Menteri, gubernur,
atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya; dan/atau
ne
ng
d. interpretasi penginderaan jauh baik berupa pola struktur maupun sebaran litologi.
Menimbang, bahwa Pasal 25 Huruf b angka 1 Tentang Pelaksanaan Kegiatan
do
gu
Pertambangan menyatakan :
Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf b untuk:
b. IUP Operasi Produksi, meliputi:
In
A
1. peta wilayah dilengkapi dengan batas koordinat geografis lintang dan bujur sesuai
dengan ketentuan system informasi geografi yang berlaku secara nasional;
ah
lik
ub
perizinan hasil inventarisasi terhadap perizinan yang masih berlaku, yang sudah berakhir,
dan/atau yang sudah dikembalikan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai
ka
ep
dengan kewenangannya dan lebih lanjut juga harus melengkapi persyaratan teknis yaitu
berupa peta wilayah dilengkapi dengan batas koordinat geografis lintang dan bujur sesuai
ah
pada Point VI dalil Tergugat dalam permohonan Penundaan, terdapat fakta hukum yang
ng
menyatakan pada pokoknya sebagai berikut yaitu terhadap Lokasi IUP Operasi Produksi
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat yang telah di cabut oleh Tergugat belum ada Perusahaan lainyang diberikan izin
a
di atas Lokasi tersebut, sehingga secara yuridis Majelis Hakim menilai bahwa pernyataan
si
yang tertuang dalam dalil Jawaban Tergugat tersebut harus dianggap sebagai pengakuan
dan tidak dapat ditarik kembali kecuali berdasarkan alasan yang kuat dan dapat diterima
ne
ng
oleh hakim sebagaimana di maksud dalam ketentuan Pasal 100 ayat (1) huruf d juncto Pasal
105 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara :
do
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas Majelis hakim berpendapat
bahwa Wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi milik Penggugat tidak pernah
In
tumpang tindih dengan Wilayah Izin Usaha Pertambangan milik perusahaan lain;
A
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan dan fakta hukum tersebut di
ah
lik
atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat telah keliru dalam menerbitkan surat
keputusan Objek Sengketa karena tidak melalui prosedur penerbitan yang benar dan data
am
yuridis yang tidak tepat dan tindakan tersebut merupakan tindakan yang bertentangan
ub
dengan peraturan perundang-undangan, dalam hal ini ketentuan Pasal 5 Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah Pertambangan juncto Pasal 25 Huruf b
ep
k
Menimbang, bahwa lebih lanjut setelah mencermati Bukti P-12, Bukti P-13, Bukti P-
R
si
14, Bukti P-15, Bukti P-16, Bukti P-17, Bukti P-18, Bukti P-19, Bukti P-20 Bukti P-21, Bukti P-
22, Bukti P-23, Bukti P-24, Bukti P-25, Bukti P-26, Bukti P-27, Bukti P-28, Bukti P-29, Bukti
ne
ng
P-30, Bukti P-31, Bukti P-32, Bukti P-33, Bukti P-34 dan Bukti P-35, maka terdapat fakta
hukum yang menunjukkan:
do
gu
Pertama : bahwa setelah IUP Operasi Produksi diterbitkan oleh Tergugat, Pengguat
telah melakukan proses/tahapan pelaksanaan Pertambangan yang salah
In
A
lik
ub
Kedua : bahwa telah dilakukan pembebasan lahan atau surat penyerahan dari
ka
Ketiga : bahwa penggugat PT. Industri Tambang Utama, juga telah melakukan
R
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, maka Majelis
a
Hakim berpendapat bahwa Pengguat telah melaksanakan bagian dari Tahapan/proses
si
pelaksanaan pertambangan dengan membuat dan melaksanakan kewajiban-kewajiban
sebagi Pemegang IUP, baik IUP Eksplorasi maupun IUP Operasi Produksi, sehingga secara
ne
ng
yuridis tindakan Tergugat dengan menerbitkan surat pencabutan sebagimana Objek
Sengketa tidak tepat/keliru serta bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
do
gu
2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara serta Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2010 Tentang Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara ;
In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menguji tindakan Tergugat
dalam penerbitan Objek Sengketa dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik;
ah
lik
Menimbang, bahwa secara konseptual, Asas Kepastian Hukum merupakan asas
am
ub
undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan
Pemerintahan;
ep
k
pada aspek Prosedur maupun substantif diatas, maka telah terbukti bahwa tindakan Bupati
R
si
Morowali selaku Tergugat dalam perkara a quo, telah keliru dan tidak tepat secara
adminstratif dikarenakan tidak melakukan Tahapan saknsi administrasi yang benar serta
ne
ng
fakta tidak pernah terjadi tumpang tindih WIUP Penggugat (PT. Industri Tambang Utama)
dengan WIUP Pihak lainya sebagaimana yang di sampaikan dalam konsideran Menimbang
do
gu
sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa tindakan Tergugat BUPATI MOROWALI dalam
perkara a quo, telah nyata bertentangan dengan Asas Kepastian Hukum;
ah
lik
ub
informasi dan dokumen yang lengkap dan komprehensif, sehingga Keputusan dan/atau
Tindakan tersebut secara substantif tidak berpotensi menimbulkan kerugian bagi warga
ka
ep
Jawaban Tergugat yang menyatakan pada pokoknya terhadap Lokasi IUP Operasi Produksi
es
Penggugat yang telah di cabut oleh Tergugat dan belum ada Perusahaan lain yang diberikan
M
ng
izin di atas Lokasi tersebut sehingga WIUP Penggugat Tidak pernah Tumpang Tinding
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan WIUP perusahaan lain, hal tersebut menurut Pendapat majelis menunjukan bahwa
a
Tindakan Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa dengan tidak mendasarkan pada data
si
dan fakta yuridis yang benar telah bertentangan dengan Asas Kecermatan;
ne
Menimbang, bahwa sebagaimana pertimbangan diatas, dikarenakan tindakan
ng
Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa dengan tidak didasari dengan Proses serta
data yuridis yang benar maka hal tersebut telah bertentangan dengan peraturan perundang-
do
gu
undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik, sehingga Majelis Hakim
berpendapat bahwa Objek Sengketa harus dinyatakan Batal;
In
A
DALAM PENUNDAAN;
lik
objek sengketa dinyatakan batal atau tidak sah Penggugat juga memohon agar objek
sengketa ditunda pelaksanaannya sampai adanya putusan Pengadilan yang berkekuatan
am
ub
hukum tetap, dengan alasan mendasar adalah bahwa apabila objek sengketa tetap
dilaksanakan akan berakibat hilangnya hak Penggugat untuk melakukan usaha
pertambangan;
ep
k
menanggapi dalam jawaban, yang pada intinya menolak alasan permohonan penundaan
R
si
Penggugat dikarenakan terhadap Lokasi IUP Operasi Produksi Penggugat yang telah di
cabut oleh Tergugat belum ada Perusahaan lain yang diberikan izin di atas Lokasi tersebut ;
ne
ng
do
gu
Menimbang, bahwa salah satu asas hukum administrasi yang melandasi hukum acara
Peradilan Tata Usaha Negara adalah asas “praduga rechtmatig”, dalam istilah Latin
In
A
“praesumtio iustae causa”, Asas ini bermakna suatu Keputusan Tata Usaha Negara harus
selalu dianggap sah menurut hukum sampai dapat dibuktikan sebaliknya berdasarkan
ah
lik
Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Konsekuensi dari asas
ini adalah adanya gugatan tidak menunda pelaksanaan Keputusan Badan Pejabat TUN serta
tindakan Badan atau Pejabat TUN;
m
ub
dilaksanakannya Keputusan Tata Usaha Negara serta tindakan Badan atau Pejabat Tata
ep
Usaha Negara di derogasi oleh Ketentuan Pasal 67 ayat (2) dan ayat (4) huruf a dan b
ah
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang berbunyi:
R
es
Tata Usaha Negara ditunda selama pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara sedang
ng
berjalan, sampai dengan Putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(4) Permohonan Penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2):
R
a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang
si
mengakibatkan Kepentingan Penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata
Usaha Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan,
ne
ng
b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan
mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut;
do
Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 5
gu
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang dimaksud dengan keadaan yang
sangat mendesak, yaitu jika kerugian yang akan diderita Penggugat akan sangat tidak
In
A
seimbang/sebanding dengan manfaat bagi kepentingan yang akan dilindungi oleh
pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara tersebut;
ah
lik
Menimbang, bahwa oleh karena objek sengketa telah dinyatakan batal karena
bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan serta azas-azas Umum Pemerintahan
am
ub
Yang baik sebagimana pertimbangan diatas, maka secara yuridis surat keputusan objek
sengketa tidak memiliki daya laku kembali dan selain itu selama proses pemeriksaan
ep
k
sengketa a quo tidak terdapat fakta yang menunjukan bahwa terdapat keadaan yang sangat
ah
mendesak, yang mengharuskan objek sengketa ditunda pelaksanaanya, oleh karenanya Maj
R
elis Hakim menilai Permohonan Penundaan pelaksanaan objek sengketa tersebut beralasan
si
hukum untuk ditolak;
ne
ng
do
gu
kepada pihak Tergugat selaku pihak yang kalah dihukum untuk membayar biaya perkara
yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini;
ah
lik
ub
pihak, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
ka
tentang Peradilan Tata Usaha Negara Majelis Hakim bebas untuk menentukan apa yang
ep
harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian. Atas dasar itu terhadap
alat-alat bukti yang diajukan oleh para pihak menjadi bahan pertimbangan namun untuk
ah
mengadili dan memutus sengketa hanya dipakai alat-alat bukti yang relevan dan terhadap
es
alat bukti selebihnya tetap dilampirkan dan menjadi satu kesatuan dengan berkas
M
ng
perkaranya;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah
a
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
si
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan peraturan
perundang-undangan lain yang berkaitan dengan sengketa ini;
ne
ng
MENGADILI:
do
gu
I. Dalam Penundaan:
- Menolak permohonan penundaan pelaksanaan Keputusan Bupati Morowali Nomor :
In
A
541/SK.002/DESDM/IX/2012, Tentang Pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi PT.Industri Tambang Utama, tanggal 12 September 2012 .;
ah
lik
- Menyatakan eksepsi Tergugat tidak diterima;
III. Dalam Pokok Perkara:
am
ub
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan batal Keputusan Bupati Morowali Nomor : 541/SK.002/DESDM/
ep
k
si
541/SK.002/DESDM/IX/2012, Tentang Pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi
ne
ng
do
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 326.000,-
gu
Usaha Negara Palu pada hari Kamis, tanggal 14 Mei 2020, oleh Kami ARIFUDDIN, S.H.,
M.H., selaku Hakim Ketua Majelis, SLAMET RIYADI, S.H., dan TRI JOKO SUTIKNO,
ah
lik
S.Sos., S.H., M.H., masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan dalam
persidangan yang dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum pada hari Kamis, 28 Mei
m
ub
2020, oleh Majelis Hakim tersebut, dengan dibantu oleh JAR’AN KADIR, S.H., selaku
Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara Palu, dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum
ka
ep
es
ttd Meterai/ttd
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
SLAMET RIYADI, S.H. ARIFUDDIN, S.H., M.H.
a
R
si
ttd
ne
ng
TRI JOKO SUTIKNO, S.Sos., S.H., M.H.
PANITERA PENGGANTI,
do
gu ttd
In
A
JAR’AN KADIR, S.H.
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
Perincian Biaya :
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51