Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Disusun oleh
DETA LISTIANI
14040008
Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Disusun oleh
DETA LISTIANI
14040008
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusunoleh
DETA LISTIANI
14040008
ii
iii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 14040008
Propionibacterium acnes”
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil karya skripsi yang
gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga
tidak terdapat karya yang pernah diterbitkan oranglain, kecuali yang tertulis diacu
Deta Listiani
NIM. 14040008
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Allah SWT akan meninggalkan orang-orang di antara kamu dan orang-orang yang
Ya Allah…
Sepercik ilmu yang engkau karuniakan kepadaku, hanya puji syukur yang dapat
kupersembahkan kepada-Mu.
Alhamdulillah…
Amanah ini usai sudah dengan berbagai suka dan duka serta doa, usaha dan
v
Kupersembahkan tugas akhir ini kepada Bapak Tasir, Mama Jamilah, Mas
Adi, Mba Yani, Adik Agam dan seluruh keluarga besarku yang selalu mengiringi
langkahku dengan kasih dan doa yang selalu memberikan semangat yang tak
terhingga sehingga selelsainya tugas akhir ini. Doa, motivasi dan ketulusan
Adik Indah dan seluruh keluarga besarnya yang juga selalu mengiringi langkahku
dengan kasih dan doa yang selalu memberikan semangat yang tak terhingga
sehingga selelsainya tugas akhir ini. Doa, motivasi dan ketulusan persaudaraan
Apt dan bapak Mohammad Zaky M.Farm., Apt atas pengorbanan waktu dan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di Sekolah Tinggi Farmasi
Muhammadiyah Tangerang. Skripsi ini berjudul FORMULASI DAN UJI
EFEKTIVITAS SEDIAAN KRIM MINYAK ATSIRI JAHE MERAH
(ZINGIBER OFFICINALE VAR. RUBRUM) TERHADAP BAKTERI
PROPIONIBACTERIUM ACNES.
Selanjutnya penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak yang
telah berjasa membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
1. Nita Rusdiana, S.Farm., M.Sc, Apt selaku Ketua Sekolah Tinggi Farmasi
Muhammadiyah Tangerang yang telah banyak memberi masukan sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Dina Pratiwi, S.Farm., M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Farmasi Sekolah
Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang yang telah banyak memberi
masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
3. Banu Kuncoro, S. Si, M.Farm., Apt selaku pembimbing Utama yang telah
banyak memberi masukan dan dengan sabar memberikan ilmu, pengarahan,
bimbingan, nasehat, waktu, tenaga, dan petunjuk selama penyusunan skripsi
penulis.
vii
5. Seluruh dosen di Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi
Muhammadiyah Tangerang atas pengetahuan yang telah diberikan kepada
penulis selama perkuliahan.
6. Kedua orang tua tercinta, Bapak Tasir dan Ibu Jamilah, serta Mba Yani, Mas
Adi, dan Ade Agam beserta keluarga selalu memberikan curahan kasih
sayang, do’a, nasehat, dukungan moral maupun materil.
7. Seluruh staff dan karyawan yang telah memberikan bimbingan dan bantuan
selama menempuh pendidikan di Prodi Farmasi STF Muhammadiyah
Tangerang.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis
viii
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN KRIM
Deta Listiani
Abstrak
ix
FORMULATION AND EFFECTIVENESS OF CULTIVATION
acnes
Deta Listiani
Abstract
Acne is a skin disorder caused by P.acnes bacteria. One ingredient that can
be utilized as an antibacterial product is the red ginger atsiri oil (Zingiber
officinale var.Rubrum) obtained by steam distillation. This study aims to
determine the effectiveness of antibacterial cream oil preparation of red ginger
atsiri P.acnes with paper disk method. The method used is agar diffusion method
with Nutrient Agar (NA). Essential oils are formulated in cream dosage form with
the essential oil concentration of F1 (10%), F2 (15%), F3 (20%) K- (0%) and K +
(Brand-X). Evaluation of the preparation includes organoleptic test such as odor,
color, homogeneity, spreading test, adhesion, pH, hedonic, viscosity, and cream
type test. The results showed that the drag zone on F1, F2, F3 is <6 mm or has no
inhibition zone on P.acnes bacteria. Unlike K + with a resistor zone of 15.54 mm.
In the homogeneity test, F3 is not homogeneous at week 3 and 4th observations. A
pH test ranges from 6-7 that qualifies neutral pH of the skin. The best scatter test
on formula F2 is (0 gr) 4.9 cm, (50 gr) 5 cm, (100 gr) 5.1 cm, and (150 gr) 5.2
cm. The best sticky power test is on F1 with 22.2 seconds. The cream type test
shows all formulas have an M / A emulsion type, indicated by a uniform
dispersion of methylblue. Viscosity test in the presence of variation of F1 essential
oil concentration, and F2 and F3 4th week has a viscosity value that does not
meet the requirements of SNI 16-4399-1996. The hedonic test of 15 panelists
showed that the panelists favored F1 compared to other formulas.
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK …………………………………………………….…. ix
xi
II.1.3. Habitat Tanaman ………………………………... 8
xii
II.8.3. Kualitas Dasar Krim ……………………... 28
xiii
III.2.1. Alat ……………………………………...... 43
xiv
III.11. Waktu Penelitian ………………………………… 59
LAMPIRAN ……………………………………………………. 86
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR SINGKATAN
% Persen
ºC Derajat Celsius
CM Sentimeter
gr Gram
MM Milimeter
NA Nutrient Agar
TEA Triethanolamin
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, kosmetik sudah menjadi bahan kebutuhan sehari- hari baik
gangguan dan rangsangan dari luar. Masalah yang sering terjadi pada kulit
dan sel kulit mati yang mengakibatkan folikel dan pertumbuhan sebum
rambut. Kotoran atau sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat
saluran ini hingga minyak yang keluar akan bertumpuk dan menjadi
(Kusantati, 2008).
1
2
Jerawat sangat umum terdapat pada remaja masa pubertas dan dianggap
fisiologis oleh karena perubahan hormonal. Timbunan lemak bawah kulit ini
selain membuat kulit kasar, tidak rata juga tidak enak dipandang mata.
terhadap jerawat.
bahan dasar minuman dan industri makanan, serta bumbu masak (rempah-
rempah). Manfaat dari jahe ini diperoleh karena adanya kandungan minyak
atsiri pada rimpang jahe. Minyak atisiri adalah sejenis minyak yang mudah
atsiri rimpang jahe merah terhadap bakteri jerawat dengan metode difusi
Rubrum) dengan konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 20% mampu menghambat
Propionibacterium acnes.
Krim adalah sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut dalam bahan dasar yang sesuai. Sediaan krim merupakan
obat luar yang dioleskan ke bagian kulit badan (FI IV, 2014). Sediaan obat
efek samping seperti iritasi pada penggunanya. Hal ini memicu beralihnya
diketahui juga adalah bakteri yang paling menjadi penyebab dari muncul
nya jerawat.
4
permasalahan, yaitu :
jahe merah
Acnes.
TINJAUAN PUSTAKA
Ordo : Zingiberales
6
7
Subfamily : Zingiberoidae
Genus : Zingiber
dengan nama jae, jahya, lahya, cipakan (Bali), lea (Flores), alia
Maluku jahe disebut : pusu, seeia, sehi (Ambon), sehi (Hila), hairalo
Sampai saat ini belum diketahui asal- usul jahe secara pasti,
bahwa jahe telah digunakan sebagai tanaman rempah dan obat sejak
seperti adu, ale, dan ada. Di Cina, jahe sudah ada pada masa
Cina. Hal ini didasarkan pada buku catatan filosof tersebut yang
dibawa oleh para pedagang asal China dan Persia yang melakukan
perdagangan lintas negara dan benua hingga melalui jalur sutra, yang
Jawa Barat, dan Jawa Timur. Namun belum ada data yang rinci
menyempit sepanjang 15-23 cm, lebar kurang lebih 2,5 cm, dan
9
Kepala sari bunga jahe berwarna ungu dengan dua buah tangkai
2017).
10
Jahe Merah
No Ko mponen Kimia %
1 E-Citral 32,16
2 Z-Citral 18,67
3 Camphene 9,46
4 6,6-dimetil 2-v inildene
bicycloheptan 5,27
5 Zingiberene 4,86
6 Β-sesquiphellandrene 4,64
7 Trans Geraniol 4,28
8 1,8- Cineole 3,59
9 B-Bisabolene 2,97
Tabel II.1. Senyawa Kimia Jahe Merah
II.2. Simplisia
II.3. Ekstrak
II.3.1. Definisi
2. Cairan Pelarut
5. Pengeringan Ekstrak
2000).
6. Rendemen
𝐵
% Rendemen = x 100 %
𝐴
Keterangan :
II.3.3. Ekstraksi
1. Cara dingin
a. Maserasi
b. Perkolasi
2. Cara panas
a. Refluks
b. Soxhletasi
ekstraksi sinambung.
16
c. Infusa
d. Dekok
II.4.1. Definisi
juga disebut essential oiil (yang berasal dari kata essence) karena
17
2010).
dapat disimpan pada suhu ruang. Bahan baku minyak ini diperoleh
dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, kulit
biji, batang, akar, atau rimpang. Salah satu ciri utama minyak atsiri
yaitu mudah menguap dan beraroma khas. Karena itu, minyak ini
dalam jahe terdiri dari minyak menguap (volatile oil), minyak tidak
II.4.3.1. Penyulingan
2012).
Satuhu, 2012).
20
Satuhu, 2012).
Satuhu, 2012).
3. Enfleurasi (Enfleurage)
4. Maserasi (Maceration)
22
2012).
Sumber : Artikelmateri.com
1. Epidermis
23
bakteri, iritasi kimia, alergi, dan lain- lain. Stratum korneum paling
tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan
mantel asam yang terdiri dari asam laktat dan asam amino
kulit.
dan serabut saraf serta korpus pacini. Daerah atas dari korneum
iritasi.
3. Jaringan subkutan
isolator panas. Kulit yang utuh merupakan sawar yang efektif terhadap
penetrasi.
25
(Maharani, 2015) :
2. Fungsi Absorpsi
3. Fungsi Ekskresi
4. Fungsi Persepsi
6. Pembentuk Vitamin D
II.6. Jerawat
meskipun tidak tertutup kemungkinan timbul pada jenis kulit lain. Pada
dasarnya jerawat disebabkan oleh tumbuhnya kotoran dan sel kulit mati
minyak pada kulit biasanya disalurkan melalui folikel rambut. Kotoran atau
sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat saluran ini hingga
26
minyak yang ke luar akan bertumpuk dan menjadi komedo. Jika terkena
umum terdapat pada anak-anak masa pubertas dan dianggap fisiologis oleh
membuat kulit kasar, tidak rata juga tidak enak dipandang mata. Penderita
II.7. Kosmetika
(ikatan antara dua muatan yang berbeda) atau ikatan kovalen (ikatan dengan
II.8.1. Definisi
sediaan setengah padat, berupa emulsi mengand ung air tidak kurang
padat, berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60%
II.8.2. Penggolongan
bedak.
28
krim meliputi:
2. Praktis
cukup beracun.
pas.
b. Lunak, semua zat harus dalam keadaan halus dan seluruh produk
dalam air, mengandung air dalam persentasi yang lebih besar. Krim
digunakan sebagai :
II.8.7. Preformulasi
1. Asam Stearat (FI III hal. 57, Rowe dkk., 2009)
O
OH
BM : 284.47
Konsentrasi : 1-20%.
tertutup.
HO
H3 C
Rumus Molekul : C8 H8 O3
BM : 152.15
air.
Kadar 0,12-0,18%
Konsentrasi : 0,02-0,3%
bentuk larutan.
OH
amoniak.
dingin.
Konsentrasi : 2-4 %
OH
OH
H3C
Gambar II.9. Struktur Propilenglikol
Rumus Empirik : C3 H8 O2
BM : 76.09
Permanganat
Konsentrasi : 10-25%
untuk vitamin.
Rumus Molekul : H₂ O
berbau.
Divisio : Bacteria
Class : Actinobacteridae
Ordo : Actinomycetales
Family : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
yang toleran terhadap udara. Genom dari bakteri ini telah dirangkai
(Pramasanti, 2008).
37
II.9.3. Patogenesis
2013).
ditandai oleh lesi yang bervariasi, meskipun satu jenis lesi biasanya
hingga nodus dan kista. Scar atau jaringan parut dapat menjadi
II.9.6. Pengobatan
atsiri rimpang jahe merah terhadap bakteri jerawat dengan metode difusi
Rubrum) dengan konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 20% mampu menghambat
Propionibacterium acnes.
dengan variasi konsentrasi basis HPMC 4000 dan Karbopol 934 dengan
perbandingan 70:30 (Formula I), 50:50 (Formula II) dan 30:70 (Formula
sediaan homogen, pH dan daya lekat yang stabil sedangkan daya sebar
terhadap S.epidermidis.
41
F2 = 10% e. Viskositas
F4 = 20% g. pH
Propionibacterium acnes.
BAB III
METODOLOGI
formulasi sediaan krim minyak atsiri tipe M/A dari jahe merah
bentuk), homogenitas, daya lekat, daya sebar, tipe krim, pH, dan
viskositas.
III.1.3. Tempat
42
43
III.1.4. Waktu
III.2.1. Alat
pengaduk, sudip.
III.2.2. Bahan
untuk penyulingan.
sediaan krim.
45
sediaan krim dari minyak atsiri jahe merah (Zingiber officinale var.
tidak terlalu tua, cara pembuatan sediaan krim dan bakteri uji
Propionibacterium acnes.
yang terabsorbsi
semakin besar
8. Uji t ipe krim Uji t ipe krim adalah Metil b lue Interval
pemeriksaan apakah tersebar merata
krim memenuhi = tipe M/A,
katagori tipe krim met il blue
yang diinginkan tersebar tidak
merata = A/M.
1. Pengajuan Judul
2. Studi Literatur
penelitian.
3. Pembuatan Skripsi
Bogor.
48
1. Determinasi Tanaman
4. Pembuatan Krim
b. Penimbangan bahan
1) Formula 1
2) Formula 2
3) Formula 3
4) Formula 4
Cream) yang terdiri dari dua fase. Fase pertama adalah fase
pada suhu 75ºC diatas penangas air, sedangkan fase kedua adalah
kedalam leburan asam stearat, malam putih, dan vaselin putih aduk
1) Organoleptik
2) Uji Homogenitas
3) Uji pH
2011).
homogen pada fase luar, maka tipe emulsi adalah minyak dalam
8) Uji Viskositas
Larutan uji sediaan krim minyak atsiri rimpang jahe merah dibuat
dengan konsentrasi 0%, 10%, 15%, 20% yang dilarutkan kedalam etanol
destilat.
55
cawan petri yang berisi 10 ml media agar yang telah memadat, lalu
ratakan dengan diputar secara horizontal agar suspensi bakteri ini merata
selama 15 menit setiap bakteri uji ditempatkan pada 3 cawan petri untuk
tiap larutan uji dan pengujian dilakukan sebanyak tiga kali. Cakram
petri nutrien agar diinkubasi kedalam inkubator pada suhu 36ºC selama
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah evaluasi fisik dari
sediaan krim minyak atsiri jahe merah tipe M/A terhadap bakteri
Propionibacterium acne.
56
analisis deskriptif. Data dapat disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, Data
Penyusunan Proposal
Determinasi Tanaman
Organoleptik
F1 F2 F3 F4 F5
Homogenitas
0% 10% 15% 20% (+)
1:2 1:1 2:1 Klindamisin Daya Lekat
Daya Sebar
Uji Sediaan Krim terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes
Tipe Krim
Penyusunan Laporan
pH
Analisis Data
Viskositas
Hedonik
Gambar III.1. Skema Alur Penelitian
58
metode analisa deskriptif. Data dapat disajikan dalam bentuk table, grafik
atau gambar dalam bentuk narasi sesuai dengan hasil yang diberikan.
59
2017 2018
Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
Pengajuan Judul
Studi Literatur
Penyusunan proposal
Seminar Proposal
Penelitian
Pengolahan Data
Penyusunan Pembahasan
Kesimpul an
Sidang Skripsi