Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN MUSEUM DEWANTARA KIRTI GRIYA

Laporan ini DISUSUN untuk Memenuhi Tugas Akhir Perkuliahan


Ketamansiswaan I

Dosen Pengampu : Akbar Al Masjid, S.S., M.Pd.

DISUSUN OLEH:

KHUSNIAH

2018008356

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

NOVEMBER/2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas berkat,


rahmat, dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan Laporan
Hasil Kunjungan ke Museum Dewantara Kirti Griya untuk memenuhi Tugas Akhir
Perkuliahan Ketamansiswaan I.

Dalam penulisan Laporan ini saya tidak dapat terlepas dari bantuan
beberapa pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan benyak terima kasih kepada :

1. Bapak Akbar Al Masjid, S.S., M.Pd. , selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Ketamansiswaan I
2. Bapak Drajat, selaku Pemandu Museum Dewantara Kirti Griya
3. Serta kawan-kawan A9 yang saya sayangi yang sudah berpartisipasi dan
saling membantu dalam kunjungan

Laporan ini dilengkapi dengan gambar-gambar dan informasi mengenai isi


dan keadaan Museum Dewantara Kirti Griya sebagai bukti bahwa saya telah
mengunjungi museum tersebut.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat


banyak kekurangan, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan
untuk menjadikan laporan ini lebih baik lagi.

Harapan saya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis


khususnya maupun pembaca.

Yogyakarta, 23 November 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………5

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………5

1.2 Sejarah Tamansiswa ……………………………………………………………………………………..5

1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………………………………….6

1.4 Manfaat Kunjungan ………………………………………………………………………………………7

BAB II ISI …………………………………………………………………………………………………………….8

2.1 Pelaksanaan Kunjungan ………………………………………………………………………….8


2.2 Deskripsi Kunjungan ……………………………………………………………………………….8
2.3 Sejarah Berdirinya Museum Dewantara Kirti Griya …………………………………9
2.4 Deskripsi Museum Dewantara Kirti Griya ……………………………………………..10
2.5 Koleksi dan Dokumentasi Museum Dewantara Kirti Griya …………………….10

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………………………29

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………29

3.2 Kesan ………………………………………………………………………………………………………….30

3.3 Pesan/Saran ……………………………………………………………………………………............30

3.4 Dokumentasi Foto Bersama …………………………………………………………………...….30

3.5 Biografi Penyusun Laporan …………………………………………………………………………31

iii
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………….34

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Museum merupakan institusi atau tempat atau bangunan yang digunakan


untuk menyimpan barang-barang berharga yang memiliki sejarah dan cerita
tersendiri dimasa lalu.

Salah satu museum yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Museum
Dewantara Kirti Griya tepatnya : JL. Tamansiswa, No. 31, Jl. Taman Siswa,
Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
55151 .

Museum ini bersifat memorial atau berisi segala sesuatu yang berhubungan
dengan kehidupan Ki Hadjar Dewantara.

Dengan melihat museum maka kita akan terbayang semua peristiwa masa
lalu yang terekam di dalamnya. Nilai-nilai kultural dan semangat perjuangan yang
ada di masa lau diharapkan dapat menyentuh jiwa pengunjungnya sehingga
tergerak untuk menjaga melestarikannya

1.2 Sejarah Berdirinya Tamansiswa

Perguruan tamansiswa berdiri pada tanggal 3 Juli 1922, dengan nama,


“Nation Onderwijs Institut Tamansiswa” yang ditandai dengan Condro Sengkolo “
Lawan Sastro Ngesti Mulyo” (dengan ilmu pengetahuan / kebudayaan, kita akan
mencapai kemuliaan). Yang di tujukan tahun Jawa 1852. Tingkat perguruan yang
dibuka yaitu: Taman Anak “Taman Lare” dan kursus guru.

5
Pada tahun 1923, (Konferensi I, 20-22 Oktober 1923) terbentuk organisasi
Tamansiswa dengan menetapkan badan pimpinan yang disebut “instituuttrood”
kemudian berubah menjadi “Hoordraad”. Ditandai dengan condro sengkilo “Suci
Tata Ngesti Tunggal”, (dengan suci hati dan tertib langkah mencapai
persatuan/cita-cita).

Tamansiswa menerapkan organisasinya sebagai Badan Wakaf Merdeka yang


berarti badan sosial dan tunduk pada peraturan-peraturannya sendiri, dengan
tidak bertentengan dengan norma-norma masyarakat dan Undang-Undang
Negara.

Berdirinya perguruan Tamansiswa tidak mendapat restu dari pemerintahan


kolonial, karena sistem pendidikan yang dilaksankannya bertentangan dengan
sistem pendidikan colonial. Sistem Pendidikan Nasional bertujuan pemerataan
pendidikan dan untuk pembangunan bangsa yang merdeka, sedangkan sistem
pendidikan kolonial bertujuan untuk pembangunan menegakkan kolonialisme,
pengajaran terbatas, serta semata-mata untuk kepentingan kaum penjajah,
bukanlah untuk kepentingan umum dan rakyat.

1.3 Tujuan
a. Tujuan penulisan laporan
Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui sejarah hidup dan
benda-benda apa saja yang ada didalam Museum Dewantara Kirti Griya.
b. Tujuan kunjungan
Kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui letak museum dan melihat
secara lamgsung barang-barang yang ada di Museum Dewantara Kirti
Griya.
c. Tujuan museum

6
1) Memberikan informasi yang lengkap kepada generasi muda
tentang sejarah hidup Ki Hadjar Dewantara.
2) Menjaga, mengamankan, dan melestarikan barang-barang
peninggalan Ki Hadjar Dewantara.
3) Dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memiliki
keperluan yang berkaitan dengan pendidikan dan kebudayaan.

1.4 Manfaat Kunjungan


 Mengetahui sejarah yang ada di masa lalu
 Menambah pengetahuan baru dan wawasan baru
 Mengambil pelajaran dari kejadian di masa lalu agar tidak terulang
lagi di masa sekarang dan masa yang akan datang.

7
BAB II

ISI

2.1 Pelaksanaan Kunjungan

Hari, tanggal : Kamis, 15 November 2018

Waktu : 08.00 – 09.30 WIB

Tempat : Museum Dewantara Kirti Griya

Alamat : JL. Tamansiswa, No. 31, Jl. Tamansiswa,


Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55151

2.2 Deskripsi Kunjungan

Saya melakukan kunjungan pada hari Kamis, 15 November 2018, yaitu


bersama-sama teman satu kelas 1 A9 prodi Manajemen kami janjian di komplek
Pendopo Taman siswa pukul 08.00 pagi. Lalu kami menunggu kawan-kawan
berkumpul semua dan menunggu dosen pengampu yang mengarahkan kami ke
museum. Setelah dosen datang kami melakukan briefing dan di beri pengarahan
kami langsung menuju museum. Sampai di museum kami di dampingi oleh pak
Drajat sebagai pemandu Museum Dewantara Kirti Griya, kami di beri pengarahan
tentang aturan dan tata tertib berkunjung di Museum Dewantara Kriya Griti,
selanjutnya kami di pandu untuk mengelilingi semua sudut museum dan di
berikan penjelasannya serta diberi waktu untuk bertanya terkait benda-benda
dan isi museum, setelah selesai berkeliling kunjungan di tutup dengan sesi foto
bersama.

8
2.3 Sejarah Berdirinya Museum Dewantara Kirti Griya

Museum Dewantara Kirti Griya mulanya adalah rumah Ki Hadjar


Dewantara yang di beli dari saudagar Belanda yang membangun rumah ini pada
tahun 1915 dan kemudian pada tahun 1934 rumah ini di beli oleh Ki Hadjar
Dewantara seharga 3.000 Gulden.

Rumah ini di jadikan tempat tinggal oleh Ki Hadjar Dewantara dan


kemudian beliau mendirikan beberapa bangunan diantaranya adalah: rumah
Joglo yang bernama Pendopo Agung Tamansiswa, Taman Indria (TK), Taman
Muda (SD), Taman Dewasa (SMP), dan Kantor Majlis Luhur Tamansiswa.

Pada saat rapat pamong Tamansiswa pada tahun 1958 Ki Hadjar


Dewantara mengungkapkan keinginannya yaitu ingin kediamannya dijadikan
museum dengan harapan agar generasi mendatang mengetahui perjuangan
generasi sebelumnya. Namun sebelum keinginannya itu terwujud pada tanggal
26 April 1959 Ki Hadjar Dewantara terlebih dahulu dipanggil oleh Tuhan Yang
Maha Esa.

Yayasan Tamansiswa berusaha mewujudkan keinginan yang di mulai pada


tahun 1960 dan memanggil Ki Drs. Moh Amir Sutarga yang merupakan keluarga
dekat Tamansiswa yang bertugas di Museum Nasional Jakarta untuk datang ke
Yogyakarta untuk memberikan ilmu dan pengetahuan tentang museum. Lalu di
bentuklah panitia pendiri Museum Dewantara Kirti Griya pada tahun 1963 yang
terdiri dari sejarawan, Majlis Luhur Persatuan Tamansiswa, dan keluarga besar
Tamansiswa.

Dalam jangka waktu 7 tahun akhirnya pada tanggal 2 Mei 1970 rumah itu
di resmikan oleh istri Ki Hadjar Dewantara yaitu Nyi Sutartinah sebagai museum
dan diberi nama Museum Dewantara Kirti Griya dan di tandai dengan
Candrasengakala “Miyat Ngaluhur Trusing Budi” (1902 Saka).

9
2.4 Deskripsi Museum Dewantara Kirti Griya

Museum Dewantara Kirti Griya merupakan bangunan rumah yang di jadikan


Museum sesuai dengan namanya Kirti yang berasal dari bahasa Sansekerta
berarti “pekerjaan” dan Griya dalam bahasa Jawa yang berarti “rumah” jadi “Kirti
Griya” yaitu rumah untuk bekerja seperti pada kenyataannya memang salah satu
bagian rumah itu di jadikan tempat bekerja oleh Ki Hadjar Dewantara dan
Dewantara di ambil dari nama beliau.

Dalam Museum ini terdapat berbagai macam brang berharga milik Ki Hadjar
Dewantara dan Keluarganya antara lain:

 Tempat tidur  Benda pecah belah


 Pakaian  Lemari
 Mesin ketik  Kacamata
 Tongkat  Alat tulis
 Telepon dinding  Buku-buku
 Piano  Lukisan
 Gamelan  Foto-foto

 Dan benda-benda yang berkaitan dengan kehidupan Ki Hadjar


Dewantara.

2.5 Koleksi dan Dokumentasi Museum Dewantara Kirti Griya

Museum Dewantara Kirti Griya berada di komplek Perguruan Tamansiswa Ibu


Pawiyatan. Disana juga terdapat beberapa bangunan lain antara lain
Pendopo Agung Tamasiswa, Balai Persatuan Tamansiswa, Perpustakaan,
Taman Indria (TK), Taman Lare (SD).

10
Gambar 25.1 ini adalah gambar tampak depan Museum Dewantara Kirti
Griya

Gambar 25.2 adalah gambar pernyataan bahwa Museum Dewantara Kirti


Griya termasuk dalam Cagar Budaya Indonesia

11
Gambar 25.3 ini adalah gambar Pendopo Agung Tamansiswa yang berada
di komplek Perguruan Tamansiswa Ibu Pawiyatan

Gambar 25.4 adalah museum yang ada di komplek Perguruan


Tamansiswa Ibu Pawiyatan tepatnya sebelah timur Museum Dewantara
Kirti Griya.

12
Gambar 25.5 ini adalah gambar Balai Persatuan Tamansiswa yang berada
dibelakang Pendopo Agung Tamansiswa

Museum Dewantara Kirti Griya terdiri dari berbagai ruangan antara lain :
teras, kamar tidur khusus Ki Hadjar Dewantara, ruang keluarga,ruang
tamu utama, ruang kerja Ki Hadjar, ruang tidur Ki & Nyi Hadjar, kamar
tidur putri, dan ruang teras samping.
a. Teras
Teras berada di bagian paling depan dekat dengan pintu masuk
museum saat kita datang ke museum kita dapat langsung melihatnya.
Benda yang ada disana adalah meja dan kursi untuk menerima tamu.

13
Gambar 25.6 ini adalah gambar kursi di teras depan museum

b. Kamar tidur khusus Ki Hadjar Dewantara (dengan tema Ki Hadjar


Dewantara: aktivis anti-kolonial)
Rungan ini adalah ruangan khusus Ki Hadjar yang digunakan untuk
bekerja atau melembur hingga larut malam, beliau menggunakan
rungan ini karena tidak ingin anak dan istrinya terganggu dengan
bisingnya suara mesin ketik karena ki Hajdar sedang berkerja. Didalam
rungan ini terdapat mesin ketik, foto silsilah keluarga Ki Hadjar, kotak
barang, tongkat, tempat tidur, dan lemari.

14
Gambar 25.7 ini adalah gambar mesin ketik yang digunakan untuk bekerja oleh Ki
Hadjar Dewantara

15
Gambar 25.8 ini adalah gambar silsilah keluarga Ki & Nyi Hadjar
Dewantara

Gambar 25.9 ini adalah kotak yang berisi barang pribadi Ki Hadjar
Dewantara seperti jam beker, jam tangan, dan buku.

16
Gambar 25.10 ini adalah gambar tempat tidur dan tongkat Ki Hadjar Dewantara

17
Gambar 25.11 ini adalah gambar lemari yang berada di kamar khusus Ki Hadjar
yang berisi baju yang di kenakan pada saat di penjara di Pekalongan dan foto
pada saat keluar dari penjara Pekalongan.

c. Ruang keluarga ( Filsafat Tamansiswa)


Ruangan ini adalah tempat berkumpul para keluarga di ruangan ini
terdapat lemari album keluarga, kotak, kursi goyang, lemari souvenir
dan panji Tamansiswa.

Gambar 25.12 adalah


gambar lemari yang berisi
foto-foto kerluarga Ki Hadjar
Dewantara.

Gambar 25.13 adalah gambar


sebuah kotak yang berisi asbak,
koran, dan cangkir.

18
Gambar 25.14 adalah gambar kursi
goyang yang berada di ruang
keluarga.

19
Gambar 25.15 adalah gambar lemari
yang berisi souvenir seperti gong,
ceret, dan 2 patung.

20
Gambar 25.16 adalah gambar Panji Tamansiswa yang menggunakan tulisan jawa
dan yang sudah di ubah.

d. Ruang tamu utama ( tema: Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara )


Ruangan ini berada disisi barat rumah dalam ruangan terdapat patung
kepala Ki Hadjar Dewantara, dan telepon dinding.

Gambar 25. 17 adalah patung kepala Ki Hajar Dewantara yang dibuat


oleh Hendro Jasmoro 1972.

21
Gambar 25.18 adalah
gambar telepon didinding
buatan Pabrik Kellog-Swedia.
Nomer telepon ini adalah 43.

e. Ruang kerja Ki Hadjar (tema: Ki Hadjar Pahlawan Nasional)


Ruangan ini berisi benda-benda yang berkaitan dengan pekerjaan Ki
Hadjar seperti: meja kerja, meja tempat meletakan penghargaan,
lemari yang berisi buku-buku, lemari berisi radio, dan piano.

22
Gambar 25.19 adalah gambar meja kerja dan kursi Ki Hadjar
Dewantara dan di atas meja terdapat sebuah kotak yang berisi tas,
dompet, bolpoin.

Gambar 25.20 adalah


penghargaan ‘Bintang
Mahaputra Adipurna’ tahun
1960 dan penghargaan
‘Pahlawan Revolusi Nasional’
tahun 1959.

23
Gambar 25.21 adalah gambar lemari yang berisi buku-buku koleksi Ki
Hadjar karena beliau gemar membaca.

Gambar 25.22 adalah


gambar radio yang konon di
gunakan untuk
mendengarkan Proklamasi
dan disamping radio
terdapat sebuah mortil yang
dulu dilemparkan oleh
belanda dan terjatuh di
Tamansiswa.

24
Gambar 25.23 adalah gambar piano yang digunakan oleh Ki Hadjar
Dewantara untuk menggabungkan suara gamelan dan piano

f. Kamar Ki dan Nyi Hadjar (tema: Tamansiswa dan Perjuangan Hak


Perempuan.
Ruangan ini adalah privasi karena kamar khusus untuk Ki dan Nyi
Hadjar. Dalam ruangan ini terdapat tempat tidur, meja tulis Nyi
Hadjar, lemari, serta foto-foto Ki Hadjar bersama istri dan anaknya.

25
Gambar 25.24 adalah gambar tempat tidur Ki dan Nyi Hadjar.

Gambar 25.25 ini adalah


gambar lukisan potret,
meja tulis, alat tulis,
beserta contoh karya tulis
Nyi Hadjar Dewantara.

26
Gambar 25.26 adalah gambar lemari besar yang berisi koleksi kebaya dan
kain tradisional milik Nyi Hadjar Dewantara dan keluarganya. Dalam
lemari ini juga tedapat foto-foto wanita Tamansiswa.

Gambar 25.27 adalah


gambar lemari yang berisi
piring, gelas, dan barang-
barang pribadi milik Nyi
Hadjar seperti lipstick,
bedak, dan kipas.

27
g. Kamar tidur putri (tema: pendidikan melalui seni & budaya)
Dalam kamar putri terdapat tempat tidur, beberapa lukisan, dan dua
buah gamelan.

Gambar 25.28 adalah gambar tempat tidur putri Ki Hadjar Dewantara.

Gambar 25.29 Adalah lukisan yang berada di kamar putri Ki Hadjar


Dewantara.

28
Gambar 25.30 ini adalah gambar lukisan Affandi yang berada di kamar putri Ki
Hadjar Dewantara

Gambar 25.31 ini adalah gambar gamelan pertama Tamansiswa yang


terbuat dari tembaga

29
h. Teras samping
Ruang ini berada dibarat ruang tamu bisa menjadi jalan kea rah museum
dan toilet. Disana terdapat lemari buku dan mesin cetak.

Gambar 25.32 adalah gambar lemari yang berisi berbagai macam buku.

30
Gambar 25.33 adalah
gambar alat cetak Pusara
(1930s)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Museum Dewantara Kirti Griya adalah bangunan yang berbentuk rumah.


Sesuai dengan namanya yaitu:

 Kirti yang berasal dari bahasa sansekerta berarti “pekerjaan”


 Griya yang berasal dari bahasa Jawa berarti “rumah”
 Dan Dewantara berasal dari nama Ki Hadjar Dewantara

Yang di resmikan oleh NYI Sutartinah pada tanggal 2 Mei 1970. yang bersifat
memorial tentang Ki Hadjar Dewantara dan berbagai macam benda yang
berkaitan Ki Hadjar Dewantara

31
Beberapa bangunan yang dibangun setelah menjadi museum antara lain
rumah Joglo yang bernama Pendopo Agung Tamansiswa, Taman Indria (TK),
Taman Muda (SD), Taman Dewasa (SMP), dan Kantor Majlis Luhur Tamansiswa.

Letak Museum Dewantara Kirti Griya JL. Tamansiswa, No. 31, Jl. Taman
Siswa, Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
55151

3.2 Kesan

Saya sangat terkesan ketika memasuki museum karena isi museum


lengkap. Disana terdapat banyak barang-barang antik dan bersejarah yang
memiliki cerita masing-masing, terutama yang berkaitan langsung dengan hidup
Ki Hadjar Dewantara. Sehingga banyak informasi baru yang belum saya ketahui
sebelumnya saya dapatkan setelah berkunjung kesana.

3.3 Pesan/Saran

1) Menjaga dan merawat barang-barang yang ada di Museum Dewantara


Kirti Griya agar generasi mendatang dapat mengetahui dan mengenang
perjuangan generasi sebelumnya.

2) Selalu mengecek keberadaan barang-barang yang ada agar tidak rusak


karena serangga.

3) Selalu menjaga kebersihan, karena tempat yang kotor dan lembab


menyebabkan serangga mudah berkebang biak.

4) Memperketat keamanan di lingkungan Museum, untuk menjaga barang-


barang berharga dari hal-hal yang tidak di inginkan karena disana terdapat
banyak barang-barang berharga yang bernilai tinggi.

32
3.4 Dokumentasi Foto Bersama Pada Saat Kunjungan

3.5 Biografi Penulis Laporan

I. Data Pribadi

Nama : Khusniah

TTL : Kutai, 14 Desember 1999

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Golongan darah :B

Tinggi badan : 148 cm

Nomer Hp : 082251959441/082299616946

Email : khusnia469@gmail.com

33
Suku : Jawa

Alamat : Jalan Dewa Guru RT 15 RW 02, Desa Sukamaju,


Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

Nama ayah : Sono Jajuli

Nama ibu : Siti Maesaroh

II. Riwayat Pendidikan

Tahun 2006 - 2012 : MI AL-MUJAHIDIN Tenggarong Seberang, KUKAR KALTIM

Tahun 2012 - 2015 : MTs AL-IKHSAN Tenggarong Seberang, KUKAR KALTIM

Tahun 2015 - 2018 : MA AL-IKHSAN Tenggarong Seberang, KUKAR KALTIM

Tahun 2018 - Sekarang : Mahasiswa Di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Nama saya khusniah biasa dipanggil nia namun ibu saya memanggil saya
khus, lahir di Kutai Kartanegara 14 Desember 1999. Saya anak bungsu dari 7
bersaudara 3 laki-laki dan 4 perempuan. Yang terlahir dari pasangan Sono Jajuli
dan Siti Maesaroh. Ayah saya dulu seorang petani dan Ibu saya seorang
pedagang sayur dan sembako, namun mereka sekarang sudah lanjut usia
sehingga tidak bekerja lagi dan hanya melakukan kegiatan sehari-hari yang
sekiranya mereka suka dan mereka mampu melakukannya. Mereka sangat
berharga dalam hidup saya bahkan lebih dari segalanya, karena bagi saya orang
tua dan keluarga adalah prioritas hidup saya. Ayah dan Ibu saya selalu berpesan
agar saya selalu menjaga sholat saya, harus bertutur kata yang sopan, jujur, dan
jangan sampai menyakiti orang lain, dan jadilah pribadi yang memiliki akhlak
yang baik karena kepribadian adalah nomer 1 di atas segalanya. Lalu mungkin
pertanyaan yang muncul siapa yang membiaya saya kuliah di perguruan tinggi,
yang membiayai saya adalah kakak-kakak saya dengan kesepakatan bersama.

34
Tahun 2006 saya masuk di MI AL-MUJAHIDIN kecamatan Tenggarong
Seberang atau setara dengan SD, lalu tahun 2012 saya lulus dari sekolah dasar
dan melanjutkan ke MTs AL-IKHSAN kecamatan Tenggarong Seberang dibangku
sekolah saya sempat mengikuti lomba pidato antar kelas dan Alhamdulillah saya
mendapatkan juara tiga memang belum menjadi juara satu namun dari situ saya
banyak belajar tentang tatacara cara berpidato yang baik. Dan lulus dari SMP
pada tahun 2015. Selepas lulus MTs yang setara dengan SMP saya melanjutkan
di MA AL-IKHSAN kecamatan Tenggarong Seberang dan akhirnya lulus pada
tahun 2018.

Saya selama 12 tahun bersekolah di satu yayasan yang sama yaitu


yayasan AL-IKHSAN. Dan dengan beberapa teman yang sama sejak sekolah dasar,
oleh karena itu saat saya SMP saya memiliki cita-cita setelah saya lulus saya
berkeinginan untuk melanjutkan sekolah saya diluar pulau Kalimatan agar
mendapatkan ilmu baru, pengetahuan baru, pengalaman baru, dan banyak hal
baru yang tidak saya temukan di Kalimantan. Alhamdulillah setelah saya lulus
SMA, orangtua dan keluarga saya mengizinkan saya untuk kuliah di Yogyakarta.

35
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Ketamansiswaan, Materi Kuliah Ketamansiswaan,

http://murtiwij.blogspot.com/2015/03/museum-dewantara-kriti-griya-
tugas.html?=1

(diakses pada tanggal 29 November 2018 pukul: 20.30)

http://anitahidayah15.blogspot.com/2015/04/laporan-kunjungan-museum-
dewantara.html?m=1

(diakses pada tanggal 29 November 2018 pukul: 21.00)

https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Taman_Siswa

(diakses pada tanggal 1 Desember 2018 pukul: 20.30)

https://geotimes.co.id/kolom/pendidikan/tamansiswa-ki-hadjar-dewantara-
dan-sistem-pendidikan-kolonial/

36
(diakses pada tanggal 1 Desember 2018 pukul: 21.30)

37

Anda mungkin juga menyukai