Anda di halaman 1dari 5

Manajemen pemerintah rasulullah saw

Ketika perkembangan islam dimulai, rasulullah mulai untuk memilih orang-orang tertentu untuk menjadi
duta guna mendakwahkan agama dan mengambil zakat masyarakat Arab dari yang kaya untuk yang
miskin. Rasulullah mendelegasikan Muadz bin jabal ke yaman dengan job deskripsoin pekerjaan “engkau
harus dating ke ahli kitab dan mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah. Dan Allah mewajibkan
mereka untuk membayar zakat untuk menjaga kemuliaan harta mereka, dan takutlah terhadap orang
yang terdzolimi karena doa mereka tidak ad hijab dengan Allah.

Amr bin Harst di najran sal zakat.

Abu dzar al-ghifari untuk dijadikan pegawai

SYURA DAN PARTNERSHIP

Rasulullah selalu meminta pendapat dan bermusyawarah dengan para sahaabt terutama mereka yang
memiliki ilmu dan keceramatan agama yang dalam, sahabat yang memiliki kecerdasan intelektual,
kekuatan iman dan getol dalam mendakwahkan islam.

Majlis syura di masa rasulullah terdiri dari 7 kaum muhajirin dan 7 anshar. Di antaranya ad hamzah,
ja’far, abu bakar, umar, ali. Ibn mas’ud, salman, ‘imar, hudzaifah, abu dzar, miqdad dan bilal. Mereka
mendapatkan predikat an-Nuqoba karena mereka adalah pioneer bagi keislaman kaumnya,

PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG

Mengutus SAHABAT ALI BIN ABI THALIB UTNUK MENANGANI TUGAS KESEKRETARIATAN DAN
PERJANJIAN” yang dilakukan rasulullah.
Harist bin auf sebagai org yang bertanggung jawab atas tanda tangan dan stempel rasulullah

Huzaifah bin aliman menangani dokumen rahasia rasulullah

Mu’aqib abi Fatimah bertugas untuk mencatat harta ghanimah rasulullah

Mughirah bin syu’bah utang-piutang dan transaksi muamalah

Zubair bin awwam mencatat harta zakat

PEMILIHAN PEGAWAI

Kebanyakan pegawai nabi dari bani umayyah.

Panggajian dengan system renumerasi karyawan yang pertama kalinya. “dimna pegawai yang dipilih
adalah pegawai yang kaya sehingga gaji yang diberikan cukup 1 dirham saja ikhlas, dan percaya bahwa
Allah maha pemberi, dan dengan gaji segitu mereka ttp membayar zakat dan sedekah dan memberikah
harga ghanimah yang mereka dapatkan
Pasan rasulullah “ dahulukan org hina dari mulia, yang lemah dri yang kuat, wanita dari laki-laki, ngan
mengintimidasi dan bermusyawarahlah dengan al-Qur’an.”

Harmonisasi kemakmuran dan keadilan

Zaman rasulullah belum ada baitul mal, untuk menyimpan harta, ghanimah, sedeakh dan zakat.
Sehingga rasululah membagikan harta fa’I setiap hari. Dengan mambagi antara yg sudah berkeluarga
dan yang masih bujang.

Di awal islam rasa kasih saying, peduli , persaudaraan sangat kental. Sehingga mereka tidak ragu unruk
membagikan harta yang dimiliki kepada saudaranya yang lain. Yang intinya mereka mementingkan
kebutuhan orang lain daripada kebutuhan mereka sendiri.

Manajemen rasulullah pada musanya mulai dari pengaturan kerja, pemilihan pegawai sesuai dengan
kompetensi, konsep syura dalampengambilan keputusan, pengawasan terhadap kinerja pegawai,
pengarahan dan memberikan petunjuk kpd mereka. Menegakkan keadilan, persamaan perlakuka hokum
kepada kaumnya. Mencukupi kebutuhan setiap individu masyarakat. Saling memberikan kasih saying
dan menciptakan persaudaraan dintara mereka. Saling menopang satu sama lainya. Ini merupakan
kemakmuran dan keadilan yang harus diwujudkan dalam masyarakat muslim.
Urgensi Manajemen Islam

Tujuan :

1. Melahirkan pemikiran manajemen syariah, sebagai pemikiran yang sempurna dan bias
diterapkan secra praktis dalam perubahan zaman dan tempat
2. Memformulasikan dasar dasar ilmiah manajemen dengan asas keimanan, dan hubungan
manajemen dengan nilai-niali akidah untuk menjamin keselamatan dalam aplikasi
3. Memberikan nilai tambah bagi pemikiran manajmen yang lemah memberikan penafsiran dan
solusi praktis bagi lembaga manajemen.

Manajemen dalam islam

Perkembangan manajemne mulai muncul di awal pertengahan kedua aba ke 19. Manajemen lahir
sebagai tuntutan perlunya pengaturan hubungan antara hubungan antra individu dan masyarakat.

Dalam ekonomi, memerlukan pemikiran manajemen untuk menjalankan bisnisnya. Untuk apa?

1. Mangatur kegiatan produksi


2. Kegiatan pemasaran barang
3. Menjaga hubungan baik antara produsen dan karyawan
4. Untuk melakukan inivasi
5. Mengembangkkan fasilitas teknik dalam industry

Ini membuktikan adanya manajemen sejak awal adnya alam semesta ini terkait dengan bekembangnya
masyarakat eropa dan amerika. Jika kita melihat adanya piramida di mesir yang emnghubungkan antara
manajemen, skill dan kompetensi

Dalam tatanan ilmu, manajemen merupakan sekumpulan pengetahuan yang dikumpulkan. Disistemasi
dan diterima berkenaan dengan kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen.

Dalam tatanan seni, merupakan kekuatan pribadi yang kreatif ditambah dengan skill dalam pelaksanaan,

Dalam islam manajemen merupakan ilmu sekaligus teknik atau senikepemimpinan diawal
perkembangan islam. Kristalisasi oemikiran islam muncul setelah Allah mnurunkan risalahnya yaitu nabi
Muhammad Saw, rasul akhir zaman

Perbedaan manajemen islam dan konvensional :

1. Islam berdasarkan nash-nash al-quran dan petunjuk as sunnah


2. Islam berasaskan pada nilai nilai kemanusiaan ynag berkembang dalam masyaraakat pada masa
itu
3. Konvesional bersifat bebas, dan berorientasi pada tujuan duniawi semata
Manajemen kemudian diartikan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu untuk mengembangkan
suatu organisasi sebagai sesuatu yang bersifat sosio ekonomi teknis. System adalah suatu kesatuan
dinamis yang terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan dengan organic,

2 unsur penting dalam manajemen

1. Objek tindakan
2. Subjek pelaku

4 fungs tandar manajemen

1. Organizing
2. Actuating
3. Planning
4. Controlling
5. Berbicara tentang dunia barat tentu penulis referensi yang dikutip dalam hal ini teelah
menuliskan beberapa pandangan serta teori-teori yang berhubungan dengan Manajemen,
bahkan secara ril menunjukkan beberapa perusahaan dunia yang telah berhasil
melaksanakan teori-teori manajemen dan sukses.
6. Bahkan dalam beberapa pendapat terkadang manajemen barat lebih mementingkan pada
sisi kapitalismen, dengan menyisihkan unsur-unsur humanisasi.
7.
Non islam Islam
1.      Aktivitas manajemen lebih bermotoif fokus urusan
1.      Aktivitas manajemen bermotif ibadah/ akhirat dan 7.
duniawi urusan dunia secara seimbang dan bersama 7.
2.      Manusia sebagai faktor produksi, sehingga manusia
2.      Manusia bekerja harus diperhitungkan meskipun 7.
harus bekerja keras mengejar target dengan nilai yang rendah 7.
3.      Penggajian pada umumnya berdasarkan pada hasil 3.      Penggajian tidak hanya dihitung atas dasae hasil
kerja kerja tetapi juga nilai kebajikan 7.
7.
Manajemen modern yang berasal dari Barat cenderung mengasingkan manusia dari manusia
di sekitarnya. Manajemen Barat juga menganggap tenaga kerja merupakan faktor
produksi belaka sehingga menciptakan manusia-manusia yang semakin hari semakin
terasing dari kodratnya sebagai manusia sosial. Manajemen modern ala Barat
menghasilkan manusia-manusia yang bekerja sampai larut malam tanpa ada lagi
kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga atau melaksanakan kehidupan sosial
dengan masyarakat di sekitarnya. Dalam Islam, manajemen dipandang sebagai
perwujudan amal sholeh yang harus bertitik tolak dari niat baik. Niat baik tersebut akan
memunculkan motivasi aktivitas untuk mencapai hasil yang bagus demi kesejahteraan
bersama.
8.
9. Ada empat landasan untuk mengembangkan manajemen menurut pandangan Islam, yaitu
kebenaran, kejujuran, keterbukaan, dan keahlian. Seorang manajer harus memiliki empat
sifat utama itu agar manajemen yang dijalankannya mendapatkan hasil yang maksimal.
10. Yang paling penting dalam manajemen berdasarkan pandangan Islam adalah harus ada
sifat ri'ayah atau jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan menurut Islam merupakan faktor
utama dalam konsep manajemen.
11. Manajemen menurut pandangan Islam merupakan manajemen yang adil. Batasan adil
adalah pimpinan tak ''menganiaya'' bawahan dan bawahan tak merugikan perusahaan.
Bentuk penganiayaan yang dimaksudkan adalah mengurangi atau tak memberikan hak
bawahan dan memaksa bawahan untuk bekerja melebihi ketentuan. Jika seorang manajer
mengharuskan bawahannya bekerja melampaui waktu kerja yang ditentukan, maka
sebenarnya manajer itu telah mendzalimi bawahannya. Dan ini sangat ditentang oleh
Islam. Seyogianya kesepakatan kerja dibuat untuk kepentingan bersama antara pimpinan
dan bawahan.
12. Islam juga menekankan pentingnya unsur kejujuran dan kepercayaan dalam manajemen.
Nabi Muhammad saww adalah seorang yang sangat terpercaya dalam menjalankan
manajemen bisnisnya. Manajemen yang dicontohkan Nabi Muhammad saww
menempatkan manusia sebagai postulatnya atau sebagai fokusnya, bukan hanya sebagai
faktor produksi yang semata diperas tenaganya untuk mengejar target produksi.
13. Nabi Muhammad saww mengelola (manage) dan mempertahankan (mantain) kerjasama
dengan stafnya dalam waktu yang lama dan bukan hanya hubungan sesaat. Salah satu
kebiasaan Nabi adalah memberikan reward atas kreativitas dan prestasi yang ditunjukkan
stafnya. Manajemen Islam pun tak mengenal perbedaan perlakuan (diskriminasi).
14. Ada empat pilar etika manajemen bisnis menurut Islam seperti yang dicontohkan Nabi
Muhammad saww. Pertama, 'tauhid' yang berarti memandang bahwa segala aset dari
transaksi bisnis yang terjadi di dunia adalah milik Allah, manusia hanya mendapatkan
amanah untuk mengelolanya.
15. Kedua, 'adil', artinya segala keputusan menyangkut transaksi dengan lawan bisnis atau
kesepakatan kerja harus dilandasi dengan ''akad saling setuju'' dengan sistem profit and
lost sharing.
16. Pilar ketiga adalah 'kehendak bebas.' Manajemen Islam mempersilakan umatnya untuk
menumpahkan kreativitas dalam melakukan transaksi bisnisnya sepanjang memenuhi
asas hukum ekonomi Islam, yaitu halal.
17. Dan keempat adalah 'pertanggungjawaban.' Semua keputusan seorang pimpinan harus
dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan.
18. Keempat pilar tersebut akan membentuk konsep etika manajemen yang fair ketika
melakukan kontrak-kontrak kerja dengan perusahaan lain atau pun antara pimpinan
dengan bawahan.

Anda mungkin juga menyukai