perspektif islam
Oleh kelompok 2 :
1. Irwandi abbas
2. Esha tri salsabila
3. Reski yulianti
4. Miftahul janna
5. Sulistia anugrah
01. Pengertian organisasi
Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang merupakan
wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran organisasi memiliki
banyak komponen yang melandasi diantaranya terdapat banyak orang, tata hubungan
kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari anggota sesuai dengan kemampuan
dan spesialisasi mereka masing-masing.
Berikut ini peneliti akan kemukakan pengertian organisasi menurut para ahli.
Menurut Robbins (1994: 4) mengatakan, bahwa:
“Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.”
02. Lingkungan organisasi yang islami
Karakteristik budaya organisasi islam yang dapat meningkatkan kinerja organisasi adalah sebagai
berikut :
1. bekerja merupakan salah satu pelaksanaan fungsi manusia sebagai khalifah. Seorang muslim harus
menyadari bahwa diciptakan masusia adalah sebagai Khalifah fil Ard ( pemimpin dibumi ) yang harus
mampu mengarahkan amal perbuatan manusia dalam menciptakan kebaikan dan kemaslahatan dimuka
bumi ini.
2. Bekerja merupakan “ Ibadah “. Islam menganjurkan dan mendorong proses bekerja/ produksi
mengingat pentingnya kedudukan produksi dalam menghasilkan sumber-sumber kekayaan. Bekerja juga
merupakan bagian penguat sekaligus sumber yang mencukupi kebutuhan mayarakat.
3. Bekerja dengan azas manfaat dan maslahat. Serang muslim dalam menjalankan proses bekerjanya
tidak semata mencari keuntungan maksimum untuk menumpuk asset kekayaan. Bekerja bukan semata-
mata karena profit ekonomis yang diperolehnya, tetapi juga seberapa penting manfaat keuntungan
tersebut atau kemaslahatan masyarakat.
4. Bekerja dengan mengoptimalkan kemampuan akal seorang. Pekerja muslim harus menggunakan
kemampuan akal fikirnya ( kecerdasannya ),profesionalitas didalam mengelola sumber daya.
5. Bekerja penuh keyakinan dan optimistik. Seorang muslim yakin bahwa apapun yang diusahakannya
sesuai dengan ajaran islam tidak membuat hidupnya menjadi kesulitan.
6. Bekerja dengan mensyaratkan adanya sikap Tawazun ( Keberimbangan ) antara dua kepentingan
umum dan khusus.
7. Bekerja dengan memperhatikan unsur kehalalan dan menghidari unsur keharaman ( yang dilarang
Syari’at ). Seorang pekerja muslim menghindari praktek pekerjaan atau produksi yang mengandung
unsur haram seperti keuangan mengandung riba, kebijakan terhadap tenaga kerja yang tidak adil dan
pemasaran yang menipu.
03. Hambatan penegakan disiplin dalam organisasi
Faktor-faktor yang menghambat terbentuknya disiplin kerja dalam diri seseorang,
faktor penghambat tersebut berasal dari dalam diri pegawai itu sendiri maupun dari
lingkungan sekitarnya.
Menurut Dolet Unaradjan (2003:30:32) faktor-faktor penghambat disiplin di antaranya
:
1. Masyarakat menekankan ketaatan yang utuh dan loyalitas penuh kepada
atasan
2. Masyarakat yang selalu terbuka dan bersikap permisif.
3. Keadaan fisik atau biologis yang tidakk sehat.
4. Keadaan psikis atau mental yang tidak sehat.
5. Sikap perfeksionis.
6. Perasaan rendah diri atau inferior.
7. Perasaan takut dan kuatir.
8. Perasaan tidak mampu.
9. Kecemasan.
10. Suara hati dan rasa bersalah yang keliru.
11. Kelekatan-kelekatan yang tidak teratur.
04. Penyebab tidak solidnya organisasi
Adapun penyebab tidak solidnya sebuah organisasi yang berasal dari
segi manajemen yaitu:
1. Manajer tidak mampu memposisikan produk secara efektif
2. Ketidakpuasan karyawan
3. Turunnya moral karyawan
4. Terlalu percaya diri
5. Kontrol kualitas yang tidak layak
6. Layanan konsumen yang buruk
7. Barang habis stok
8. Komunikasi tidak efektif
9. Panduan tidak konsisten
10. Hubungan buruk dengan media
05. Makna jabatan dalam organisasi