Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA MEDISINAL

“ANASTESI ”

Dosen pengampu: Apt. Maria Ulfah, S. Farm., M.Sc.

Nama Kelompok :
Kelompok 1

1. Erma Prastiwi Anjaswari (165010003)


2. Melissa Oktavia (165010012)
3. Ari Cahyo Hermawan (19105011001)
4. Anisa Rizki Prasetyawati (19105011002)
5. Aulia Nikmayukha (19105011003)
6. Azhilla Dhiyaa Nisywaa (19105011004)
7. Muhammad Adjie Ariyanto (19105011005)
8. Cendy Gresita C.H (19105011006)
9. Evie Putri Lestari (19105011007)
10. Firda Shely Septasari (19105011008)
11. Pratiwi Ayu K. (19105011010)
12. Nizza Fadia Haya (19105011011)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2020
A. DEFINISI OBAT DAN GOLONGAN OBAT 1

B. 2

C. 2

D. 3

E. 4

F. 5
A. DEFINISI OBAT DAN GOLONGAN OBAT

Anastesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit


ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh. sAnestesi lokal adalah suatu
tindakan yang menyebabkan hilangnya sensasi rasa nyeri pada
sebagian tubuh secara sementara yang disebabkan adanya depresi
eksitasi di ujung saraf atau penghambatan proses konduksi pada
saraf perifer. Anestesi lokal menghilangkan sensasi rasa nyeri tanpa
hilangnya kesadaran, keadaan ini menyebabkan anestesi lokal sangat
berbeda dari anestesi umum (Ganiswarna, 1995).
Secara umum bahan anestesi lokal mempunyai rumus dasar
yang terdiri dari tiga bagian, yaitu gugus amin hidrofil yang
berhubungan dengan gugus residu aromatik lipofil melalui suatu
gugus antara. Gugus amin selalu berupa amin sekunder atau amin
tersier. Gugus antara dan gugus aromatik dihubungkan dengan
ikatan amid atau ikatan ester. Maka secara kimia, bahan anestesi
lokal digolongkan atas senyawa ester dan senyawa amid. Sedangkan
yang tergolong dalam senyawa amid adalah dibukain, lidokain,
bupivakain, mepivakain, dan prilokain (Ganiswarna, 1995).
Lidokain (Xylocaine/Lignocaine) adalah obat anestesi lokal
kuat yang digunakan secara luas dengan pemberian topikal dan
suntikan. Lidokain disintesa sebagai anestesi lokal amida oleh
Lofgren pada tahun 1943. Ia menimbulkan hambatan hantaran yang
lebih cepat, lebih kuat, lebih lama dan lebih ekstensif. Bahan
anestesi lokal yang tergolong dalam senyawa ester adalah tetrakain,
benzokain, kokain, dan prokain dengan prokain sebagai prototip.
Sedangkan yang tergolong dalam senyawa amid adalah dibukain,
lidokain, bupivakain, mepivakain, dan prilokain (Ganiswarna, 1995).

1
B. STRUKTUR OBAT ANASTESI LIDOKAIN

Gambar 1. Struktur lidokain


Lidokain merupakan standar pembanding semua obat
anestesi lokal yang lain. Tiap mL mengandung: 2–(Dietilamino) – N
– (2,6 – dimetil fenil) asetamida hidroklorida.  Lidokain mengubah
konduksi sinyal di neuron dengan menghalangi cepat tegangan gated
sodium (Na +) saluran dalam membran sel saraf yang bertanggung
jawab untuk propagasi sinyal.
Dengan cukup penyumbatan membran dari neuron
postsynaptic tidak akan depolarisasi dan akan gagal untuk
mengirimkan sebuah potensial aksi. Hal ini memberikan efek
anastesi dengan mencegah sinyal rasa sakit dari merambat ke otak.
Hati-hati dengan tinggi selektivitas dalam penyumbatan neuron
sensorik, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi juga akan
mempengaruhi modalitas lain neuron sinyal tersebut (Abdullah F,
2007).

C. HUBUNGAN STRUKTUR DENGAN AKTIVITAS OBAT


ANASTESI LIDOKAIN
Masing-masing penjelasan dari hubungan struktur dengan
aktivitas obat lidokain, sebagai berikut :

1. Gugus Aril
 Obat anestetika lokal yang bermanfaat secara klinik dari
tipe ini mempunyai gugus fenil yang terikat pada atom
karbon sp2 melalui jembatan nitrogen.
 Substitusi gugus fenil dengan metil pada posisi 2, atau 2 dan
6, meningkatkan aktivitas.

2
 Ikatan amida lebih stabil terhadap hidrolisis dibanding
ikatan ester.
2. Substituen X

X dapat berupa atom karbon (isogramin), oksigen (lidokain),


atau nitrogen (fenakain). Turunan lidokain (X=O) lebih
bermanfaat secara klinik.

3. Gugus Aminoalkil
Pengaruhnya serupa dengan turunan asam benzoat.

Gambar 2. Struktur Umum Turunan lidokain (Cartika,


2016).

D. MEKANISME KERJA OBAT ANASTESI LIDOKAIN

Anestetik lokal mencegah pembentukan dari konduksi


impuls saraf. Tempat kerjanya terutama di membran sel, efeknya
pada aksoplasma hanya sedikit saja. Potensial aksi saraf terjadi
karena adanya peningkatan sesaat permeabilitas membrane terhadap
ion Na+ akibat depolarisasi ringan pada membrane. Proses
fundamental inilah yang dihambat oleh anestetik lokal hal ini terjadi
akibat adanya interaksi langsung antara zat anestetik lokal dengan
kanal Na+ yang peka terhadap adanya perubahan voltase muatan
listrik. Dengan semakin bertambahnya efek anestesi lokal di dalam
saraf, maka ambang rangsang membran akan meningkat secara
bertahap, kecepatan peningkatan potensial aksi menurun, konduksi
impuls melambat dan faktor pengaman konduksi saraf juga
berkurang. Faktor faktor ini akan mengakibatkan penuruan

3
menjalarnya potensial aksi dan dengan demikian mengakibatkan
kegagalan saraf (Katzung,2002).

3
Anastesi Lidokain, yang pertama amino amida -jenis obat
bius lokal, pertama kali disintesis di bawah nama Xylocaine oleh
ahli kimia Swedia Nils Lofgren pada tahun 1943. Beberapa cara
anastesi dibagi menjadi dua cara yaitu (1): anestesi lokal dikenakan
langsung pada syaraf, sehingga menghambat jalannya rangsangan
dari daerah operasi yang diinnervasinya. Anastesi blok yaitu:
disuntikkan pada sekeliling lapangan operasi, sehingga menghambat
semua cabang syaraf proksimal sebelum masuk kedaerah operas
.Anestesi blok berfugsi untuk mengontrol daerah pembedahaan.
Kontraindikasi dari anestesi blok yaitu pada pasien dengan
pendarahan, walaupun perdarahan terkontrol. Kesuksesan anestesi
blok tergantung pada pengetahuan anatomi lokal dan teknik yang
baik ((Katzung,2002).

E. KHASIAT OBAT ANASTESI LIDOKAIN

Pemakaian lidokain di klinik antara lain anestesi topikal,


injeksi lokal untuk anestesi local. Pemberian secara intravena dapat
di gunakan untuk aritmia jantung, lidokain merupakan salah satu
obat yang paling banyak digunakan dan bekerja lebih cepat dan lebih
setabil daripada sebagian besar anestetik lokal lainnya. Efek samping
yang di timbulkan oleh lidokain adalah mengantuk, pusing-pusing,
sukar bicara, konvulsi: semua efek SSP yang terutama darah timbul
pada overdose. Penggunaannya harus hati – hati pada gangguan
fungsi hati, decompensatio cordis, depresi pernafasan dan shock.

4
4
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah F, (2007). Teknik-eknik Anastesi Lokal. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC.

Cartika,Harpolia. 2016. Kimia Farmasi. Jakarta : Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.

Ganiswarna, S., 1995. Farmakologi dan Terapi. edisi IV, 271-288

dan 800-810. Jakarta : Bagian Farmakologi Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Katzung BG & Miller RD. 2002. Anestetik Lokal. Edisi 8, Vol.2.

Jakarta : Salemba Medika. Hal.162-163.

Anda mungkin juga menyukai