Anda di halaman 1dari 1

ETIKA ISLAM DALAM BERKARYA

Allah SWT dan Rosululla SAW menyuruh umat islam untuk berkarya atau bekerja
meningkatkan taraf hidup kearah yang lebih baik. Didalam berkarya atau bekerja hendaknya
sesuai dengan etika islam dan untuk meraih tujuan filosofis kegiatan kerja yang islami. Suruhan
berkarya atau bekerja tercantum dalam Al-Quar’an dan Hadis Rosulullah SAW yan artinya :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniamu.(Q.S.Al-Qasas,28:77).
Setiap pekerja muslim/muslimah hendaknya berkarya sesuai dengan etika islam, yaitu :
v     Melandasi setiap kegiatan kerja dengan niat semata-mata ikhlas karena Allah untuk memperoleh
rida-Nya
v     Mencintai pekerjaannya
v     Mengawali setiap kegiatan kerja dengan ucapan basmalah
v     Melaksanakan setiap kegiatan kerja dengan cara yang halal
v     Tidak melakukan kegiatan kerja yang bersifat mendurhakai Allah dan hukumnya haram
v     Tidak membebani diri, alat-alat produksi, dan hewan pekerja dengan pekerjaan diluar batas
kemampuan
v     Memiliki sifat-sifat terpuji seperti jujur, dapat dipercaya, tolong –menolong dalam kebaikan, dan
professional dalam kerjanya dan selalu bersyukur apabila memperoleh keberhasilan.
v     Mejaga keseimbangan antara kerja yang manfaatnya untuk kehidupan didunia dan ibadah/kerja
yang manfaatnya untuk kehidupan akhirat.
Seseorang yang sibuk kerja sehingga meninggalkan salat lima waktu, tidak sesuai dengan etika
islam. Sesibuk apapun pekerjaan kita hendaknya kita tetap menjalankan salat lima waktu, karena
jika kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT maka allah akan selalu memerikan
kemurahan rejeki kepada kita dan selalu diberi kelancaran dalam setiap usaha.
Rosulullah SAW bersabda :“Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-
lamanya, dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati
besok.”(H.R.Ibnu Asakir).

Anda mungkin juga menyukai